Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ago Harlim
Abstrak :
Sejak Indonesia ikut dilanda krisis ekonomi, kompetisi antara rumah sakit sebagai pemberi jasa pelayanan kesehatan makin ketat, dimana rumah sakit saling bertahan untuk tetap hidup sementara daya beli masyarakat yang makin rendah dan biaya hidup yang makin meningkat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanannya, dan salah satu ukuran mutu rumah sakit adalah survey kepuasan pasien atas layanan keperawatan.
Walaupun kepuasan pasien atas layanan keperawatan bukan satu-satunya pertimbangan, namun merupakan hal yang penting mengingat kedudukan perawat yang sangat erat dalam berhubungan dengan pasien, yang oleh penulis disebut sebagai "The Major Caring Profession" (Krowinski W. & Steiber S., 1996)
Hasil beberapa penelitian juga menyatakan lebih dari 40 % kepuasan pasien terhadap rawat inap rumah sakit ditentukan oleh keperawatan.
Pada penelitian ini ingin diketahui tingkat kepuasan umum pasien atas layanan keperawatan rawat inap yang meliputi faktor-faktor yang diuji yaitu :
1. Ketrampilan perawat
2. Komunikasi perawat
3. Kepedulian perawat
4. Ketanggapan perawat terhadap masalah pasien
5. Respon perawat terhadap panggilan pasien
Analisa bivariat 1 Student `t' test dan multivariat 1 regresi logistik yang digunakan untuk uji rata-rata skor kepuasan pada faktor layanan keperawatan dan analisa Chi-square digunakan untuk bentuk katagorik. Hasil penelitian ini ternyata persepsi pasien atas layanan umum keperawatan rawat inap mempunyai hubungan yang bermakna dengan semua faktor layanan keperawatan yang diuji dan hanya jenis kelamin dari karakteristik pasien yang berhubungan dengan tingkat kepuasan umum atas layanan keperawatan. Kelas perawatan dimana pasien dirawat tidak berhubungan dengan tingkat kepuasan umum pasien atas layanan keperawatan.
Diantara faktor layanan keperawatan rawat inap ternyata respon terhadap panggilan merupakan faktor yang paling berperan dalam menentukan tingkat kepuasan umum pasien atas layanan keperawatan (Wald = 8,9705).
Sesuai dengan hipotesa peneliti, bahwa faktor respon terhadap panggilan merupakan faktor yang paling berperan karena di Indonesia masih kurang tenaga perawat yang profesional dalam arti pekerjaan mendatangi panggilan dapat dikerjakan oleh siapa saja, perawat dengan latar belakang pendidikan apa saja, sebab tindakan ini dapat dilakukan tanpa pemikiran mendalam.
Kepada RSUD Bekasi disarankan untuk meningkatkan ketrampilan dan kepedulian perawatnya sehingga perawat RSUD Bekasi akan menjadi lebih profesional dan memenuhi kaidah pelayanan keperawatan yang bertendensi : bio-psiko-social-kultural-spiritual.
Daftar bacaan : 40 (1959 - 1997)
Perception of Inpatient Satisfaction on Nursing Care at Bekasi Public Hospital 2000
Since Indonesia has been crashed in economic crisis, competition among hospitals as provider of health services become more tied. Every hospital struggle to be survive, while ability to pay from the people are decreasing and the cost of living is increasing.
Therefore, demand to increase the quality of services challenges every hospital. One of the measurements of hospital's quality is survey about patient satisfaction on nursing services.
Although patient satisfaction on nursing services is not the only one judgment but it is an important matter. It is due to the position of nurses which has a close relation mention by the writer as "the major caring profession".
Some research findings state more than 40 % of patient satisfaction to the hospital services contributes by nursing care (Krowinski W. & Steiber S., 1996).
The purpose of this study is to obtain level of inpatient's satisfaction on nursing care which includes the following factors to be tested statistically, as follows :
1. Skills of nursing staff assigned
2. Communication skills with patient
3. Care and concern shown by nurses
4. Nurse's responses to patients need
5. Nurse response to on-call request
The analysis of bivariate I student `t' test and multivariate 1 logistic regression will be used to examine the difference between means score of satisfaction on factor of nursing services and the analysis of Chi-square are used for categoric scates. The result is patient's perception on nursing care has significant correlation with all the factors of the nursing care. On the other hand, only sex variable of the characteristic of patient. has significant correlation. Patient's class has no correlation with inpatients satisfaction of the nursing care (Wald = 8.9705).
Among factors of nursing care, response to patient's call as the most significant factors to the level of inpatient's satisfaction on nursing care. According to hypothesis of this study, it is due to the Iack of professional nurse in Indonesia; in the other word, the activity to come to the patient's call is simple, this activity can be addressed by all nurses regardless back ground of study.
To Bekasi Public Hospital, it is recommended to increase the skill and carry of the nurses so that this hospital may become more professional and fulfill the philosophy of the nursing care to serve holistically : bio-psycho-social-cultural and spiritual.

Bibliography : 40 (1959 - 1997)
2000
T2280
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
H.R. Herri Harianto
Abstrak :
Dengan semakin meningkatnya kunjungan pasien ke Rumah Sakit Umum Kota Bekasi dan terus berkembangnya pembangunan Kota maupun Kabupaten Bekasi menjadikan suatu tantangan bagi Rumah Sakit untuk terus meningkatkan pelayanan terhadap pasien. Ketersediaan barang kebutuhan Rumah Sakit sangat membantu fungsi pelayanan terhadap pasien baik langsung kepada pasien seperti obat-obatan atau alat medis maupun tidak langsung seperti kebutuhan ruang perawatan, alat-alat administrasi status pasien. Rumah Sakit Umum Bekasi sebagai rumah sakit pemerintah, pengadaan .barang kebutuhan berpedoman kepada Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Nomor : 11 Tahun 2001 dengan membentuk Panitia Pembelian/Pengadaan Barang Unit (P3U). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan pengadaan barang kebutuhan rumah sakit yang selama ini dilaksanakan oleh P3U. Untuk mengetahui proses pengadaan tersebut, dapat diketahui dengan menggunakan wawancara mendalam, FGD (Focus Group Discussion) serta observasi lapangan Wawancara mendalam dilakukan kepada informan yang dianggap cukup mengetahui proses yang dilaksanakan oleh P3U sedangkan FGD dilakukan kepada tenaga pelakasana serta informan yang terkait dengan kegiatan pengadaan barang kebutuhan rumah sakit. Observasi lapangan untuk melihat secara langsung proses yang sedang dilaksanakan oleh P3U dalam proses pengadaan. Penelitian ini memakai metode kualitatif. Hasil penelitian didapatkan bahwa proses pembuatan Surat Perintah Kerja cukup lama sehingga realisasi pengadaan barang sering tertunda, tidak sesuai dengan perencanaan dan beralabat tidak tercapainya penyerapan anggaran yang sudah ditentukan. Keterlambatan ini lebih disebabkan karena kurang dipahaminya prosedur tetap yang mengatur alur proses, kurangnya komitmen pejabat yang terkait, serta kurangnya koordinasi diantara petugas yang terkait dengan kegiatan P3U. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi RSUD Kota Bekasi khususaya P3U dalam meningkatkan kinerjanya di bidang pengadan kebutuhan Rumah Sakit. Increased of patient visits to the Bekasi Public Hospital and the development of the Kabupaten Bekasi caused challenges for the. hospital to increasing the service level to the public. The optimum stock level of medical supplies will support the service level to the public with direct ways e.g. drugs supplies or medical equipments and indirect ways e.g. medical facilities or administration tools. Bekasi Public Hospital owned by the government, for the purchasing process refer to the Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Nomor : 11 Tabun 2001 handled by a Purchasing Commissions named Panitia Pembelian / Pengadaan Barang Unit (MU). Purpose of this research is to study the process of purchasing system of medical supplies for the Bekasi Public Hospital by P3U. Methodology of this research uses a qualitative method with several instruments of researches e.g. the direct interview, FGD (Focus Group Discussion) and field observation. Interviews are targeted to the valid informants that directly handled the purchasing process. The FGD targeted to the in charge staffs and informants within the process of medical instrument of the hospital. Field observation used to analyze end to end the purchasing process of P3U. Result of the research is an ineffective process to set up an assignment letter or Surat Perintah Kerja (SPK) as a beginning purchasing process. The ineffective process resulted a the delay time for whole purchasing process that it will be impact to unbalance of budget that already set up before. The delays are caused' by unclear purchasing procedures, low of commitment of the persons in charge and lack of coordination between staffs. The result of this research could be a good-reference to The Bekasi Public Hospital particularly P3U in terms to increasing the effectiveness in purchasing process for medical supplies-of the hospital.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12731
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riupassa, Sonya
Abstrak :
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran pada khususnya, serta perkembangan masyarakat pada umumnya telah mempengaruhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan. Rumah Sakit mempunyai fungsi utama melaksanakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemuihan bagi penderita. Untuk itu, pelayanan di Rumah Sakit perlu diatur sedemikian rupa sehingga dapat memanfaatkan sumber-sumber yang ada, dengan lebih berdaya guna dan berhasil guna. Dalam upaya mencapai efisiensi penyelenggaraan sebuah rumah sakit, maka pendayagunaan fasilitas secara baik sangatlah menunjang peningkatan upaya pelayanan bagi masyarakat Bekasi. Karena obat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelayanan dan merupakan komponen utama biaya operasional terbesar maka perlu diciptakan suatu terobosan di bidang pengadaan obat yang dapat memenuhi persyaratan efektif, aman, rasional, dan murah. Peranan Koperasi Karyawan RSU Bekasi dalam penyediaan obatobatan pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bekasi merupakan terobosan dalam meningkatkan pelayanan dan penyediaan obat pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) Bekasi. Saat ini Rumah Sakit Umum Daerah Bekasi menyediakan obat Generik antara lain melalui INPRES. Dari data 1990 total R/ obat yang dapat diserap oleh IFRS baik generik maupun non generik sebesar 227.002 , sedangkan data obat Inpres yang dapat dilayani oleh IFRS hanya 12002 R/ obat, ini berarti hanya 5,28% dari kebutuhan obat generik. Setelah melihat jumlah persediaan obat generik begitu kurang maka perlu kiranya dipikirkan pemanfaatan koperasi di lingkungan rumah sakit dalam menunjang kemantapan persediaan obat tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran seberapa besar jumlah R/ obat yang dibutuhkan dalam satu tahun pada IFRS Bekasi, seberapa jauh pengaruh potensi obat yang dapat diserap oleh Instalasi Farmasi yang merupakan peluang bagi koperasi dan memperoleh gambaran tentang pengadaan obat yang cocok bagi pengembangan Koperasi. Tesis ini memaparkan kejadian sebelum koperasi pemasok obat (1985) dan sesudah koperasi pemasok obat {1987 dan 1990) dengan melakukan penelitian terhadap banyaknya jumlah R/ obat yang diserap oleh IFRS Bekasi. Dari hasil penelitian disimpulkan, bahwa potensi obat yang dapat diserap Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bekasi terdapat perbedaan yang bermakna antara sebelum koperasi dan sesudah koperasi dengan pola trend yang menaik. Saran-saran yang diajukan agar dapat menjadi kebijaksanaan yang akan diambil bagi pengembangan koperasi karyawan Rumah Sakit Bekasi. Daftar bacaan: 26. (1978-1992)
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library