Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Palupi, Indah Nugrahaning
Abstrak :
ABSTRAK
Ketergantungan nikotin merupakan masalah fenomenal yang dihadapi oleh seluruh dunia dan yang sulit untuk dipecahkan termasuk Indonesia. Oleh karena itu, penanganan terhadap individu dengan ketergantungan nikotin menjadi hal yang sangat penting. Ada tiga pendekatan yang dapat dilakukan untuk menangani perokok yang ingin berhenti merokok yaitu pendekatan psikologis, medis, dan kombinasi. Penulis memilih pendekatan kombinasi karena berbagai penelitian membuktikan bahwa pendekatan ini memiliki tingkat keberhasilan tertinggi di antara pendekatan lainnya. Penulis kemudian memilih kombinasi CBT dengan Varenicline karena kombinasi ini menghasilkan tingkat keberhasilan tertinggi dibandingkan kombinasi lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk menguji tingkat efektifitas CBT kombinasi Varenicline dalam menurunkan jumlah rokok, motivasi merokok, dan ketergantungan nikotin dua orang perokok aktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi yang diberikan e fek tif dalam menurunkan ketergantungan nikotin kedua partisipan. Jumlah ro k o k yang dikonsumsi mengalami penurunan sebesar 90%. Selain itu, terjadi penurunan motivasi untuk merokok sebesar 45% pada 13 aspek motivasi. Terapi ini ju g a berhasil menurunkan tingkat ketergantungan nikotin menjadi sangat rendah. Setelah 2 minggu, penurunan konsumsi rokok menjadi 83% dan aspek motivasi mengalami penurunan menjadi 37%.
2010
T38099
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trabin, tom
San Francisco: Jossey-Bass , 1996
616.89 Tra c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Salah satu cara mengatasi halusinasi adalah dengan pemberian cognitive behavior therapy (CBT). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh CBT terhadap halusinasi klien di sebuah rumah sakit di Medan. Desain penelitian quasi eksperimental dengan jumlah sampel 56 responden. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan peningkatan pelaksanaan cara mengontrol halusinasi yang bermakna antara kelompok yang mendapat dan tidak mendapat CBT (p< 0,05). Halusinasi menurun secara bermakna pada kelompok yang mendapat CBT (p< 0,05). Sedangkan pada kelompok yang tidak mendapat CBT halusinasi menurun secara tidak bermakna (p> 0,05). CBT direkomendasikan dilakukan pada klien halusinasi sebagai tindakan keperawatan spesialis

One way of dealing with the provision of hallucination is cognitive behavior therapy (CBT). This study aimed to verify the effect of CBT on patient hallucinations at a hospital in Medan. Quasi experimental designs with a number of samples are 56 respondents. The results showed a difference in improving the implementation of a meaningful way of controlling the hallucinations between groups that received and did not receive CBT (p< 0,05). Hallucinations were significantly decreased in the group receiving CBT (p< 0,05), while in the group who did not receive CBT decreased hallucinations was not significant (p> 0,05). CBT is recommended in patients with hallucinations as a specialist nursing intervention.
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia ; Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
610 JKI 14:3 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Giur Hargiana
Abstrak :
Indonesia is the fifth largest producer of cigarettes and has the third highest number of smokers in the world. This has potential biological, psychological, and social consequences. The aims of this study were to investigate the effects of Cognitive Behavioral Therapy (CBT) on smoking behavior and anxiety. Quasi-experimental non-equivalent control group pretest-posttest design was used. A total of 80 respondents were selected at random from 10 districts in proportion to the number of smokers in each district. Respondents completed questionnaires and received a course of CBT conducted over five meetings. There was a significant decrease smoking behavior and anxiety (p< 0.05) in the intervention group. Smoking behavior, nicotine dependence, and anxiety in male heads of family who smoke and who received CBT were significantly lower than in control group. The decreases in smoking behavior and anxiety were significantly correlated (p< 0.05). The study reveals, CBT can effectively change smoking habits as well as reduce anxiety.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
610 UI-JKI 21:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ayunda Shabriani Tyara
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan melihat bagaimana prinsip Cognitive Behavioral Therapy (CBT) dapat digunakan untuk mengatasi masalah makan selektif (selective eating) pada anak perempuan usia 7 tahun. Menggunakan desain penelitian kuasi-eksperimental dengan subjek tunggal (n=1), partisipan diberikan program intervensi Yuk Makan! dengan prinsip CBT yang terdiri dari 5 sesi psikoedukasi dan 4 sesi pemaparan (exposure). Pengukuran perilaku selective eating dilakukan pada fase baseline (pre-test), tepat setelah sesi intervensi terakhir diberikan (post-test), dan pada fase follow up selang 2 bulan kemudian. Secara kuantitatif, program Yuk Makan! belum sepenuhnya mampu mengatasi perilaku selective eating partisipan. Namun, program berhasil meningkatkan ketertarikan partisipan terhadap makanan serta kecenderungan untuk merasa lebih nyaman dalam situasi makan, yang terlihat dari peningkatan skor enjoyment of food pada alat ukur CEBQ. Secara kualitatif, program Yuk Makan! mampu meningkatkan kualitas perilaku makan partisipan, yang terlihat dari pencapaiannya dalam mengubah pemikiran negatif terhadap makanan menjadi pemikiran yang lebih positif. Baik partisipan, orang tua, dan guru juga melaporkan peningkatan kepuasan terhadap perilaku makan partisipan di rumah dan sekolah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa program intervensi Yuk Makan! dengan prinsip CBT mampu meningkatkan kualitas perilaku makan partisipan. ......This study aims to see how Cognitive Behavioral Therapy (CBT) principle can be applied to overcome selective eating problem in a 7-year-old female child. Using quasi-experimental design with single case subject (n=1), participant was given the Yuk Makan! intervention program which consisting of 5 psychoeducation sessions and 4 exposure sessions. Measurement of selective eating behavior were carried out in the baseline phase (pre-test), right after the last intervention session was given (post-test), and in the follow-up phase 2 months later. Quantitatively, the results depict that Yuk Makan! program was not fully able yet to overcome participant's selective eating behavior. However, the program succeeded in increasing participant's interest in food and higher tendency to feel more comfortable in eating situations, as evidenced by the increasement in enjoyment of food score on CEBQ measuring instrument. Qualitatively, the Yuk Makan! program was able to improve the quality of participant's eating behavior, shown by her achievement in changing negative thoughts toward food into more positive thoughts. Participant, parents, and teacher also reported an increased satisfactory on participant's eating behavior, both at home and school. Thus, it can be concluded that the Yuk Makan! intervention program with CBT principle is able to improve eating behavior quality of participant.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T52356
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elok Dianike Malay
Abstrak :
Besarnya dampak selfesteem dalam menentukan kualitas hidup manusia, terutama di masa remaja, meningkatkan pentingnya penelitian mengenai efektivitas Cognitive-Behavioral Therapy (CBT) untuk meningkatkan self-esteem remaja. Dengan penggunaan single case A-B design, penelitian ini hanya melibatkan satu orang partisipan. JAS, seorang remaja laki-laki berusia 14 tahun 8 bulan mengikuti CBT yang diberikan terdiri dari 8 sesi pertemuan, dengan dua sesi per minggu dan durasi 1 hingga 2 jam per pertemuan. Berdasarkan pengukuran dengan menggunakan Rosenberg Self-Esteem Scale, behavioral checklist, wawancara, dan observasi pada saat sebelum dan sesudah program CBT dijalankan, terlihat adanya peningkatan yang signifikan pada self-esteem JAS. Penelitian ini membuktikan bahwa CBT efektif untuk meningkatkan self-esteem remaja. Penelitian ini juga membuktikan bahwa bentuk CBT yang disusun dalam penelitian ini tepat diberikan pada kasus remaja dengan self-esteem rendah, seperti JAS.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
T37877
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca F. Sidjaja
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T37967
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dana Melisa
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas pemberian teknik Cognitive Behavioral Therapy (CBT) dalam menurunkan public speaking anxiety yang dimiliki oleh mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pretest-posttest design, dimana peneliti melihat perubahan skor partisipan saat pre-test dan post-test dengan menggunakan Personal Report of Public Speaking Anxiety (PRPSA). Proses screening awal dilakukan dengan cara memberikan Interaction and Audience Anxiousness Scale (IAS dan AAS), serta wawancara pada mahasiswa yang berminat mengikuti proses screening. Setelah screening dilakukan, terpilihlah tiga orang partisipan yang memenuhi kriteria partisipan penelitian dan bersedia mengikuti intervensi CBT. Satu orang partisipan hanya mengikuti intervensi hingga sesi ketiga sehingga hanya dua partisipan yang mengikuti intervensi CBT sebanyak enam sesi. Hasil kualitatif dari penelitian ini menunjukkan bahwa CBT terbukti efektif dalam menurunkan public speaking anxiety pada mahasiswa.
ABSTRAK The objective of this study is to evaluate the efficacy of Cognitive Behavioral Therapy in reducing public speaking anxiety in college students. This study used pretest-posttest design by Personal Report of Public Speaking Anxiety (PRPSA) to measure the changes of anxiety levels between before and after intervention process. Initial screening process is conducted by Interaction and Audience Anxiousness Scale (IAS and AAS) as well as interviewed to college students. There were three participants elected as research participants through screening process. At the end of intervention process, one participant only attended until session three. Only two participants who were attended six sessions of CBT. The result of this study suggests that CBT is effective to reduced public speaking anxiety in college students.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42032
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>