Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Sunan Junda Arsyi
Abstrak :
Baturraden merupakan kawasan wisata yang memiliki keindahan alam yang masih terjaga hingga sekarang. Perkembangan wisata Baturraden mendorong berdirinya berbagai fasilitas sekunder yang dapat menunjang kebutuhan wisatawan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pola persebaran fasilitas sekunder. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasi lapang dan wawancara mendalam kemudian dilakukan analisis spasial dan statistik. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pola persebaran fasilitas sekunder adalah seragam. Pola ini terlihat karena letak fasilitas wisata sekunder yang sejajar memanjang jalan. Pola persebaran fasilitas wisata sekunder mempengaruhi besaran pendapatan yang diperoleh. Jika dibandingkan antar jarak dari Lokawisata Baturraden maka semakin dekat dengan Lokawisata Baturraden semakin besar pendapatan yang diperoleh dan sebaliknya.
......Baturraden is Tourism region which has a beautiful landscape. The Development of tourism Baturraden has motivate tourism facilities that can provided tourist need. The purpose of this study was to determine the distribution patterns of secondary facilities. The method used in this study of field observation and private interviews than conducted spatial analysis and statistics. The results showed that the pattern is a uniform distribution of secondary facilities. This pattern has showed because the location of secondary tourism facilities is along Baturraden street . The pattern distribution of secondary tourism facilities affect income them. If the comparison by distances from the Lokawisata Baturraden that the distances is shortest so the income is biggest.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1079
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Niki Kurniasti
Abstrak :
Kabupaten Banyumas memiliki berbagai potensi wisata mulai dari wisata alam, wisata budaya maupun wisata sejarah, dimana arah pengembangannya difokuskan pada Kawasan Wisata Baturaden. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tahap perkembangan yang telah dicapai tiap objek wisata di Kabupaten Banyumas. Penelitian ini dilakukan melalui observasi lapang dan wawancara mendalam yang dilanjutkan dengan pengelompokkan tahap perkembangan objek wisata menurut teori Butler kemudian dilakukan analisis keruangan dengan metode komparatif berdasarkan jenis dan lokasi objek wisata. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa tahap perkembangan objek wisata yang ada di Kabupaten Banyumas paling rendah berada di tahap kedua, dimana tahap perkembangan objek wisata alam lebih tinggi dibandingkan dengan tahap perkembangan objek wisata sejarah dan budaya. Objek – objek wisata yang lokasinya mengelompok di Kawasan Wisata Baturaden cenderung lebih tinggi tahap perkembangannya dibandingkan dengan objek wisata yang lokasinya soliter.
......Banyumas has many potential tourist attractions ranging from natural, cultural and historical tourist attractions, where the direction of its development is focused on the Baturaden Area Tourism. This study aims to determine the extent to which stage of development has been achieved every attractions in Banyumas. The research was conducted through field observation and indepth interviews, followed by developmental stage grouping attractions by Butler's theory of spatial analysis is then performed by the comparative method based on the type and location of the attraction. From the analysis showed that stage of development of existing attractions in Banyumas lowest was in the second stage, which stage of development of natural tourist attraction is higher than the stage of development of historical and cultural attractions. A tourist objects located in the Area Tourism clumped especially Baturaden tend to be higher stage of development compared with the attraction of its location solitary.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S77
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library