Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Penelusuran wilayah kesesuaian budidaya bandeng dalam keramba jaring apung merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas komoditi bandeng, selain itu juga untuk mengurangi resiko kerugian yang dialami nelayan karena budidaya bandeng memerlukan investasi yang cukup besar. Wilayah kesesuaian budidaya bandeng perlu memperhatikan aspek fisik dalam hubungannya dengan persyaratan hidup ikan bandeng dan juga memperhatikan aspek pendirian keramba jaring apung serta pentingnya memperhatikan aspek tata ruang wilayah perairan sebagai faktor pendukung keberhasilan pembudidayaan bandeng dalam keramba jaring apung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wilayah kesesuaian budidaya bandeng di perairan Teluk Banten, diperoleh melalui korelasi keruangan antara variabel-variabel yang mempengaruhi syarat hidup bandeng yaitu kedalaman, suhu, pH, oksigen terlarut, salinitas, kecerahan dan arus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan spasial, dengan cara menganalisa semua variabel untuk kemudian dikorelasikan dengan menggunakan teknologi SIG. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah kesesuaian dengan tingkat kesesuaian sangat sesuai terdapat di sepanjang perairan dangkal meliputi Pulau Pamudjan Kecil. Wilayah kesesuaian dengan tingkat kesesuaian kurang sesuai terdapat di sepanjang perairan sangat dangkal dan dalam meliputi pulau-pulau kecil yaitu Pulau Kambing, Pulau Lima, Pulau Kubur, Pulau Satu, Pulau Dua dan Pulau Pamudjan Besar, serta memiliki keadaan fisik yang tidak memungkinkan untuk dijadikan wilayah budidaya bandeng dalam keramba jaring apung.
Universitas Indonesia, 2009
S34049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentia Priscilla
Abstrak :
Penelitian ini menganalisis kelimpahan dan jenis mikroplastik pada bandeng Chanos chanos, air, dan endapan tambak bandeng di Muara Kamal dan Marunda, Teluk Jakarta. Pengambilan sampel bandeng dilakukan dengan kriteria umur 5 sampai 6 tahun berusia bulan dengan jumlah sampel 6 ikan dari setiap lokasi. Air dan sedimen tadinya diambil dari 5 titik di kolam bandeng di setiap lokasi. Saluran pencernaan diekstraksi dari setiap bandeng dihancurkan dengan pereaksi asam nitrat yang kuat (HNO3 65%). air sampel disaring menggunakan plankton net dengan ukuran mesh 300 μm dan sedment sampel dikeringkan dalam oven. Solusi NaCl terkonsentrasi digunakan untuk mencapai flotasi mikroplastik pada setiap sampel disiapkan saluran pencernaan ikan bandeng, air yang disaring, dan sedimen kering. Pengamatan dilakukan dengan mikroskop cahaya. Sampel ditempatkan di Sedgwick Rafter Chamber dan penghitungan mikroplastik dilakukan dilakukan untuk partikel dengan ukuran mulai dari 20 μm hingga 4 mm berdasarkan bentuk partikelnya serat, film, fragmen, dan granula. Hasil yang diperoleh untuk sampel dari Muara Kamal menunjukkan jumlah mikroplastik 3.005 ± 437,4 partikel ind-1 dalam ikan bandeng, 103,8 ± 20,7 partikel L-1 dalam air, dan 111.680 ± 13.204,2 partikel Kg-1 dalam sedimen. Mikroplastik Kelimpahan ditemukan lebih rendah dalam sampel dari Marunda dengan 2.090 ± 545 partikel ind-1 in bandeng, 90,7 ± 17,4 partikel L-1 dalam air, dan 82,480 ± 11,226,4 partikel Kg-1 dalam sedimen.
This study analyzes the abundance and types of microplastics in Chanos chanos, water, and milkfish pond deposits in Muara Kamal and Marunda, Jakarta Bay. Sampling of milkfish is carried out with the criteria of age 5 to 6 years old with a sample of 6 fish from each location. Water and sediment were taken from 5 points in the milkfish pond at each location. The digestive tract is extracted from each milkfish destroyed by strong nitric acid reagents (65% HNO3). water. The sample was filtered using a plankton net with amesh size of 300 μm and the sample sedment was dried in an oven. The concentrated NaCl solution is used to achieve. Microplastic flotation in each sample was prepared by the digestive tract of milk fish, filtered water, and dry sediment. Observations were made with a light microscope. Samples were placed in the Sedgwick Rafter Chamber and microplastic calculations were carried out for particles ranging in size from 20 μm to 4 mm based on the particle shape of the fibers, films, fragments, and granules. The results obtained for samples from Muara Kamal showed the amount of microplastic 3.005 ± 437.4 particles ind-1 in milkfish, 103.8 ± 20.7 L-1 particles in water, and 111,680 ± 13,204.2 Kg-1 particles in sediments. Abundance microplastic was found lower in samples from Marunda with 2,090 ± 545 ind-1 particles in milkfish, 90.7 ± 17.4 L-1 particles in water, and 82,480 ± 11,226.4 Kg-1 particles in sediment.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Irawan
Abstrak :
Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juni 2015 di Desa Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat dan di Laboratorium Kimia, Universitas Indonesia dan bertujuan : Untuk mengetahui kandungan Kadmium (Cd) dan Kromium (Cr) pada Ikan Bandeng dan Sedimen di Pertambakan Bermangrove. Sampel berupa ikan bandeng dan sedimen diambil dari pertambakan bermangrove yang dibagi ke dalam enam stasiun. Masing-masing stasiun diteliti kandungan logam berat Kadmium (Cd) dan Kromium (Cr) di ikan bandeng dan Sedimen. Kandungan logam Cr yang ditemukan di ikan bandeng memenuhi kisaran 0.03-0.029 mg/kg. Ambang batas logam Cr di biota menurut Keputusaan Menteri Lingkungan Hidup tahun 2001 sebesar 0.005 ppm, artinya seluruh stasiun telah melampaui ambang batas. Untuk kandungan logam Cr di sedimen di kisaran 0.021-0.636 mg/kg. ambang batas logam Cr di sedimen menurut Swedish Enviromental Protection Agency (<40 mg/kg), mengacu pada standard tersebut maka logam Cr di sedimen belum melebihi ambang batas. ......The research was conducted in June 2015 Blanakan Village, Subang, West Java and Chemistry Laboratory, University of Indonesia and aims: To determine the content of Cadmium (Cd) and Chromium (Cr) in the Milkfish and Sediment in aquaculture. Samples of fish and sediment taken from aquaculture divided into six stations. Each station studied heavy metal content of Cadmium (Cd) and Chromium (Cr) in fish and sediments. Cr metal content found in fish meet the range of 0.03-0.029 mg/kg. Cr threshold in biota desperation by the Minister of Environment in 2001 amounted to 0.005 ppm, meaning the whole station has exceeded the threshold. Cr for the metal content in the sediment in the range of 0.021-0.636 mg/kg. Threshold of Cr in sediments according to the Swedish Environmental Protection Agency (< 40 mg/kg), refers to these standards, the Cr in sediments has not exceeded the threshold.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Qurrota A`yun
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai Desember 2016 dan bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kelimpahan plankton dan kualitas air dengan pertambahan berat badan ikan bandeng. Pengambilan sampel dilakukan di pertambakan Blanakan, Subang, Jawa Barat. Hasil perhitungan indeks elektivitas menunjukkan bahwa jenis makanan yang disukai ikan bandeng berupa fitoplankton yaitu Melosira, Pleurosigma dan Oscillatoria, sedangkan untuk jenis fitoplankton yang tidak terlalu disukai ikan bandeng yaitu Navicula, Skeletonema dan Nitzchia. Berdasarkan analisis korelasi antara kualitas air dengan pertambahan berat badan, diketahui bahwa dari kualitas air yang terukur hanya suhu yang memberi pengaruh yang signifikan pertambahan berat badan ikan bandeng. ...... This research was done from August to December 2016 and aimed to determine the relationship between the abundance of plankton and water quality with weight gain of milkfish. Sampling was carried out at Blanakan, Subang, West Java. Electivity index calculation results showed that type of plankton favored by fish were Melosira, Pleurosigma and Oscillatoria, while for the ones that is less preferred are Navicula, Skeletonema and Nitzchia. Based on correlation analysis between water quality with weight gain, it was known that only temperature that gave a significant influence on weight gain.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S66623
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library