Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Atiek Supardiati ES
Abstrak :
Pimpinan puncak Badan POM telah menyadari pentingnya sosialisasi budaya oranisasi ke seluruh pegawai, yaitu Kredibilitas, Kecepatan, Kexjasama tim dan Profesionalisme, sehingga panting untuk mcngembangkan intnunent yang benar untuk mengukur dan mengevaluasi budya organisasi di Balai / Balai Besar POM di Indonesia. I-Iasil analisa rata - rata situasi saat ini pada budaya organisasi Balai / Balai Besar POM adalah 3,16 dengan nilai rata-rata yang tinggi pada profesionalisme yaitu 3,24 dan kecepatan yaitu 3,24 sedangkan nilai rata -rata terendah adalah ketja sama tim dengan nilai 3,06. Dapat diunltkan kuamya budaya organisasi Badan POM saat ini adalah profesionalisme = kecepatan > kredibilitas > kerja sama tim. Dari hasil estimasi interval dapat dilihat bahwa 95% diyakini rata -rata situsasi saat ini budaya organisasi Balai /Balai Besar POM adalah diantara 3,13 Sampai dengan 3,l9. Budaya organisasi yang berlaku di Balai / Balai Besar POM di Indonesia tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin, pendidikan, lama kelja, umur. Budaya Organisasi tersebut dipengaruhi oleh status pemikahan dan jabatan. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur Budaya Organisasi Badan POM di Balai / Balai Besar POM di Indonesia adalah instrumen penilaian yang valid dan reliable. ......Top management in The National Agency of Drug and Food Conn-ol realized the importance of socialized organization culture to all its member, which are Credibility, Speed, Team Work, and Professionalism, therefore it’s necessary to develop correct instruments to assess and evaluate organization culture in Provincial Agency of Drug and Food Control. For these above purpose, study in focus of instruments development of organization culture in some of Provincial Agency in Indonesia became necessary. Average result value of this organization culture research in Provincial Agency is 3,l6, categorized strong organizational culture, with highest average value are in Professionalism (3,24), and Speed (3,24), while the lowest average value is Team Work (3,06). This result in sequence is Professionalism = Speed > Credibility > Team Work. The lowest organization culture has value 1,83 while the highest has value 4. From analysis Of interval estimation of 95%, could be quantifiable concluded that organization culture of Provincial Agency is between 3,13 unti13,l9. There is no significant level in Education factor, Sex factor, Age factor, and also in Working Duration factor. There is significant level in organization culture between Structural Position and General Functional Position. The marriage status has significant influence in organization culture. Final conclusion of this research is that the instruments of research which be used in this study to measure organization culture are valid and reliable.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34380
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suharti
Abstrak :
Masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja antara lain pemaparan bahan kimia menjadi panting di Indonesia terutama dalam hubungan dengan proses Industrialisasi yang kian meningkat, Proses Industrialisasi mengakibatkan interaksi antara Pekerja dengan Bahan Kimia. Upaya pengendalian pemaparan bahan kimia umumnya ditempuh dengan cara pemantauan lingkungan dan pemantauan biologik. Namun dalam penelitian ini penilaian pemaparan bahan kimia terhadap Pekerja laboratorium menggunakan perhitungan matematis (generic model) dari U.S. Environmental Protection Agency (EPA ,I989) sebagai gambaran awal dari keadaan Pekerja dalam rangka perlindungan kesehatan Pekerja . Penelitian ini bertujuan uniuk mengetahui Identifikasi dan Proses Pemaparan bahan kimia pada Pekerja laboratorium Bidang Pengujian Pangan dan Bahan Berbahaya Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Palembang . Menurut Informasi dan Pedoman Penilaian Pemaparan yang dipublikasikan EPA , faktor- faktor yang mempengaruhi pemaparan pada Pekerja laboratorium antara lain Sumber Bahan Kimia , Proses Pemaparan dan Pekerja yang terpapar. Metode penelitian ini adalah Diskriptik Analitik , dengan jumlah Responden (Pekerja) 31 orang yang berasal dari Bidang Pengujian Pangan dan Bahan Berbahaya Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Palembang . Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sumber bahaya adalah sifat mudah terbakar,mudau meledak dan sifat korosif J iritant dari bahan kimia yang banyak digunakan dalam analisa laboratorium Bidang Pengujian Pangan dan Bahan Berbahaya dengan rute pemaparan tunggal atau kombinasi inhalasi, dermal, dan ingesti. Hasil perhitungan generik model bahan kimia yang masuk dalam tubuh relatif masih aman karena konsentrasi bahan kimia yang digunakan dalam analisa laboratorium kecil ( 0,002 mgll - 2,5 mg/l ) sehingga bahan kimia yang intake kedalam tubuh Pekerja juga kecil. Agar program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat terlaksana diharapkan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan mengimplementasikan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja antara lain adanya Tim K3, penyediaan Alat Pelindung diri (APD) yang sesuai, pemeliharaan lingkungan kerja yang memenuhi persyaratan dan peningkatan kualitas pemeriksaan kesehatan Pekerja Daftar bacaan : 33 ( 1980 - 2002 )
Risk Assessment Exposure Chemical Substances to Laboratory Worker in Food Testing Sector and Hazardous Materials Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Palembang 2001The problem Occupational Health and Safety among the other exposure with chemical substances became important in Indonesian with the relation Industry process increased. The control effort exposure chemical substances always in path way at environment monitoring and biologic monitoring . In this research exposure assessment chemical substances to laboratory worker use calculation equation generic model from US. EPA ( 1989 ) as the first step to see healths condition to protect health worker Food testing sector and hazardous material Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Palembang . This research purpose to know identify and exposure assessment chemical material to laboratory worker food testing sector and hazardous materials Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Palembang . According information and guidance exposure assessment which EPA publication, the factors which influence exposure to laboratory worker among others chemical material source , exposure process and and exposure have by the workers. The method of this research are descriptive Analitic with totally 31 respondence that came from food testing sector and hazardous materials with path way exposure are inhalation, dermal and ingestion. The result generic model calculation that chemical substances intakes to body relatively still safe because chemical substances's concentration are use in laboratory analysis was little ( 0,002mg!! - 2,5 mg/1 ) there fore chemical substances intake to body worker little too. In other to Program Occupational Health and Safety can carried out Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan to implementation Occupational Safety and Health Management Sistem with makes K3 team, prepare personal protection equipment , protect the work's environtment in other regulation and increase the quality of the health worker . Reference : 33 ( 1980 - 2002 )
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T 10786
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library