Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ening
Abstrak :
Sistem logistik distribusi BBM beberapa wilayah di Indonesia yang kurang efisien akan menyebabkan tingginya biaya penyediaan BBM wilayah tersebut. Hal tersebut bisa disebabkan oleh letak geografinya yang jauh dari kilang, rute distribusi yang tidak efektif kapasitas kilang kecil sehingga biaya pengolahan kilangnya tinggi. Terbatasnya infrastruktur penyediaan dan pendistribusian BBM dapat menghambat suplai BBM. Untuk memperbaiki system logistik distribusi BBM yang ada diantaranya dengan mengubah rute distribusi, moda transportasi, sumber kilang, dan membangun infrastruktur baru yang lain.

Secara umum rantai suplai BBM dimulai dari titik kilang atau Floating storage menuju terminal transit/instalasi kemudian diteruskan ke depot selanjutnya ke beberapa SPBU atau pengguna besar. Pemodelan distribusi BBM pada studi ini meliputi biaya BBM keluar kilang, biaya transportasi dan biaya penyimpanan. Pemodelan ini menggunakan program Powersim Studio Expert 2001. Model distribusi BBM dibuat untuk tiap propinsi berdasarkan permintaan BBM, rute/jarak distribusi BBM, harga pokok BBM tiap kilang, dan biaya penyimpanan.

Pada studi ini dilakukan analisis biaya penyediaan BBM nasional dan optimasi biaya penyediaan distribusi BBM. Dari hasil analisis biaya penyediaan BBM, cost of supply BBM yang dialas rata-rata nasional ada 12 propinsi. Salah satunya adalah Sumatera Barat. Pada studi ini optimasi dilakukan pada propinsi Sumatera Barat sedangkan optimasi propinsi lain dapat dilakukan dengan metode yang sama dengan Sumatera Barat. Optimasi ini menggunakan program Powersim Solver.

Pada optimasi biaya penyediaan BBM Sumatera Barat dilakukan dengan 3 alternatif pola distribusi BBM. Sumber kilang altematif yaitu Dumai, Cilacap, dan Floating Storage Semangka. Moda transportasi yang dipilih yaitu pipa dan tanker. Dari hasil optimasi biaya penyediaan BBM Sumatera Barat yang optimal adalah alternatif I dengan sumber kilang dari Dumai kemudian ke depot Padang dengan menggunakan pipa. Hasil optimasi ini dapat meminimalkan biaya penyediaan BBM Sumatera Barat sampai turun 26%. Biaya penyediaan sebelum optimasi 2,9 milyar USD dan setelah optimasi menjadi 2,2 milyar USD.
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T16180
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Qoyum Tjandranegara
Abstrak :
Terbatasnya infrastruktur gas bumi adalah hambatan utama dalam memaksimalkan pemakaian gas bumi di Indonesia. Subsidi BBM telah lama membebani anggaran belanja negara, dan menghambat pemakaian energi lebih murah seperti gas bumi. Gas bumi di ekspor lalu sebagai gantinya mengimpor BBM yang lebih mahal menyebabkan banyak kerugian finansial bagi Indonesia. Ditambah persepsi bahwa investasi infrastruktur gas bumi yang sangat mahal akan membebani negara dan membuat harga gas bumi kurang bersaing dengan BBM. Tujuan penelitian ini adalah, pertama, memperoleh gambaran tingkat kemampuan gas bumi mensubstitusi BBM pada berbagai harga gas bumi yang dikaitkan dengan harga minyak bumi. Kedua, memperoleh gambaran seberapa besar investasi infrastruktur gas bumi untuk sejumlah BBM yang disubsititusi, penghematan biaya operasi, impor, dan subsidi yang ditimbulkan. Ketiga, memperoleh gambaran seberapa besar dampak subsitusi ini terhadap kinerja perekonomian Indonesia. Dengan tingkat pengembalian investasi infrastruktur yang dibuat menarik bagi investor swasta, optimasi dilakukan dengan meminimumkan biaya total rantai suplai gas bumi dari sumber gas ke konsumen. Optimasi menggunakan non-linier programming yang diselesaikan dengan metode Generalized Reduced Gradient. Sedangkan dampak substitusi BBM oleh gas bumi terhadap kinerja perekonomian Indonesia dihitung menggunakan ekonometrika. Hasil penelitian ini menunjukkan harga gas bumi ditangan konsumen dengan pendekatan optimasi adalah antara 59 - 71% dari harga BBM di sektor transportasi dan antara 57 - 63% dari harga BBM di sektor industri dan listrik untuk satuan energi yang setara. Selisih harga-harga ini cukup menarik bagi konsumen BBM untuk pindah ke gas bumi. Nilai penghematan subsidi, impor dan biaya operasi berlipat kali nilai investasinya, lebih dari sepuluh kali untuk sektor listrik dan industri. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa substitusi ini menaikkan PDB sekitar 3,04-5,14%, meningkatan pertumbuhan PDB sekitar 0,21-0,37% dan yang lebih penting, menurunkan pengangguran sebesar 26,78-44,23%, tergantung pada jumlah substitusi BBM ke gas bumi beserta nilai investasi infrastrukturnya, pengurangan biaya energi dan subsidi yang dialokasikan kembali sebagai investasi dan tingkat harga minyak mentah. Jika tanpa reinvestasi batas-batas bawah di atas akan menjadi jauh berkurang. Penurunan pengangguran yang sedemikian besar terutama disebabkan oleh realokasi penghematan subsidi sebagai investasi di sektor konstruksi. Inflasi sedikit meningkat akibat pertumbuhan PDB. Secara keseluruhan, substitusi ini meningkatkan kinerja perekonomian Indonesia secara signifikan. ......The lack of natural gas infrastructure is the main hurdle in maximizing natural gas usage in Indonesia. The petroleum fuels subsidy has long burdens the government spending, and discourages less expensive energy usage such as natural gas. Exporting natural gas and importing the more expensive petroleum fuel products cause financial losses to Indonesia. Moreover, the perception of high natural gas investment costs that will burden government spending and pushing the natural gas price up hindered the infrastructure construction. The research objectives are, first, to analyze the ability of natural gas to substitute petroleum fuel for a certain natural gas prices which attached to crude oil prices; second, to analyze the required investment to substitute certain amount of petroleum fuel, as well as its subsidy, import and operating cost reductions; third, to analyze the substitution impact on Indonesia macroeconomic performance. Considering that the natural gas infrastructures are given a favorable return on their investment, the optimization to minimize the total natural gas supply chain cost from the sources to the consumers was performed. The optimization uses the Generalized Reduced Gradient method to solve the non-linear programming problem. Econometric is used to calculate the macroeconomic impacts. The results show that using the optimization approach the end-user natural gas prices can be put between 59 to 71% of petroleum fuel prices in transportation sector and between 57 to 63% of petroleum fuel prices in industrial and electricity sector, for the same of energy equivalent. Those price differences are attractive for the petroleum fuel consumers to switch to natural gas. The amounts of subsidy, import and operating cost reduction returns multiple times of the value of its investment, more than ten times in electricity and industrial sectors. The macroeconomic analysis shows that the substitution facilitate GDP increase of 3.04 to 5.14%, GDP growth increase of 0.21 to 0.37%, and more importantly, unemployment decrease of 26.78 to 44.23%, depending on the amount of petroleum fuel substitution and its investment, as well as the cost/subsidy reduction reallocated as investment and crude oil prices. When the reductions are not reallocated as investment, the above results decrease considerably. Inflation increases slightly because of the increase in GDP growth. The substantial unemployment reduction is facilitated by large investment increase in construction sector resulting from energy subsidies reallocation. In short, the substitution significantly increases Indonesia economic performance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
D1332
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Thareq Kemal Habibie
Abstrak :
Bioavtur merupakan bahan bakar alternatif yang berasal dari minyak nabati pengganti bahan bakar konvensional avtur. Bioavtur dapat disintesis melalui jalur proses hidrodeoksigenasi dan perengkahan katalitik yang dipengaruhi oleh katalis. Tingkat keberhasilan sintesis bioavtur dengan katalis dipengaruhi karakteristik dan aktivitas katalis yang digunakan. Salah satu faktor yang mempengaruhi karakteristik dan aktivitas katalis yaitu metode preparasi. Penelitian ini berfokus pada metode preparasi katalis dengan membandingkan metode preparasi konvensional impregnasi dan terbaru microwave polyol. Metode impregnasi memanfaatkan pengadukan hingga 24 jam sedangkan microwave polyol memanfaatkan microwave untuk pemanasan cepat yang berfungsi untuk mengembankan inti aktif. Dari hasil uji bilangan iodin, didapatkan nilai bilangan iodin tertinggi sebesar 639,85 mg iodin/gram katalis pada sampel NMZ-IMP-10. Dari uji karakterisasi BET didapatkan katalis memiliki luas permukaan terbesar yaitu NMZ-IMP-10 yang disintesis dengan metode impregnasi sebesar 232,18 m2/gram dan hasil dari karakterisasi XRD memiliki rata rata ukuran kristal sebesar 32,90 nm. Katalis diuji aktivitasnya pada reaksi perengkahan katalitik green diesel hasil konversi hidrodeoksigenasi asam oleat untuk menghasilkan bioavtur. Reaksi dilakukan dengan 1 massa katalis pada suhu 375oC, tekanan atmosfir dan kecepatan pengaduk 800 rpm selama 90 menit. Hasil reaksi tersebut memiliki konversi yang cukup tinggi sebesar 84,30, serta selektivitas dan yield bioavtur yang masih rendah sebesar 36,43 dan 34,77. ......Bioavture is an alternative fuel derived from vegetable oil substitutes for conventional aviation fuel. Bioavture can be synthesized through hydrodeoxigenation and catalytic cracking process pathways that influenced by the catalyst. The success rates of bioavture synthesis with catalysts influenced by the characteristic and activity of the catalysts. One factor that influence the catalyst characteristic and activity is the preparation method. This study focuses on the preparation method of catalyst by comparing the conventional method of impregnation and the latest microwave polyol method. The impregnation method utilizes stirring up to 24 hours while microwave polyol utilizes a microwave for rapid heating which serves to expand the active core. From result of iodine number test, got highest iodine value value equal to 639,85 mg iodine gram catalyst from sample NMZ IMP 10. From the BET characterization test the catalyst has the largest surface area of NMZ IMP 10 synthesized by impregnation method of 232.18 m2 gram and the result of XRD characterization has an average crystal size of 32.90 nm. The catalyst was tested for its activity in the catalytic green cracking reaction of diesel from the conversion of oleic acid hydrodeoxygenation to produce bioatvure. The reaction was carried out with 1 of the catalyst mass at 375 C, atmospheric pressure and stirring speed of 800 rpm for 90 min. The reaction resulted with high enough conversion rate of 84.30, but low bioavture selectivity and yield of 36.43 and 34.77.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kompas, 2005
665.5 BAH
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Rosmah
Abstrak :
Kenaikan harga BBM yang terjadi pada periode Oktober 2005 - 15 Desember 2008 menimbulkan dampak pada seluruh bidang. Skripsi ini membahas ekonomi global yang melatarbelakangi kenaikan harga BBM dan mempengaruhi dikeluarkannya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 05/MEN/2008, serta melihat dampak kenaikan BBM tersebut pada investasi usaha perikanan. Melalui penelitian hukum normatif, diketahui bahwa kenaikan harga BBM memaksa pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan untuk melindungi investor dan pelaku usaha di bidang perikanan. Peraturan tersebut telah memberikan nuansa positif dalam pengembangan Unit Pengolahan Ikan di Indonesia. Pemerintah perlu memberikan kemudahan administratif dan penetapan peraturan pemerintah yang mendukung pelaku usaha perikanan. ......The increasing of the fuel price that occurred in the period of October 2005 - December, 15, 2008, had the various impact. This study describe the global economic condition that caused the increasing of the fuel price, and issued The Regulation of The Ministry of The Sea and Fishery No. 05/MEN/2008, also describe the impact of that regulation to the fishery investment. By the research on the normative law, is known that the increasing of the fuel price have pushed the government to issue that regulation in order to protect the fishery investor and businessman. That regulation have the positive athmosphire for investor and businessman to develop the fishery processing company in Indonesia. The government have to make the fishery business easier to manage of their administration and issue the regulation that support the fishery business.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
S24727
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Hany Himawan
2011
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Waris Agono
Abstrak :
Tesis ini tentang kejahatan korporasi di bidang bahan bakar minyak. Perhatian utama tesis ini pada pola-pola penyimpangan pada kegiatan perdagangan bahan bakar minyak . Penyimpangan ini dilakukan oleh sebuah perusahaan suplier, yang berkedudukan di Bekasi dan memiliki jaringan sampai wilayah Banten. Perusahaan ini, sebut saja PT. Petak Umpet, merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan sejenis yang melakukan penyimpangan dengan cara melakukan kegiatan perdagangan bahan bakar illegal dan dengan cara-cara illegal. Tesis ini untuk menunjukkan bahwa kegiatan perdagangan bahan bakar minyak illegal dapat bertahan lama karena adanya pasokan barang, permintaan pasar atau konsumen, adanya perbedaan harga antara dalam negeri dan luar negeri, adanya perlindungan dari oknum-oknum aparat pemerintah dan kelompok warga masyarakat tertentu. Selain itu, mereka yang terlibat dalam kegiatan perdagangan bahan bakar minyak illegal ini, disadari atau tidak telah membentuk suatu jaringan. Jaringan ini terbentuk karena adanya rasa saling membutuhkan, memperoleh manfaat dan keuntungan. Masalah penelitian dalam tesis ini adafah kejahatan korporasi yang dilakukan oleh PT. Petak Umpet di Bekasi yang terwujud dalam kegtatan perdagangan bahan bakar minyak illegal. Sedangkan pertanyaan penelitian dalam tesis ini adalah bagaimana pola-pola penyimpangan pada kegiatan perdagangan bahan bakar minyak terjadi, dan mengapa penyimpangan tersebut tetap berjalan hingga sekarang. Tesis ini melihat prespektif tentang penyimpangan pada kegiatan perdagangan bahan bakar minyak, dilihat dari pelaku penyimpangan dan aparat negara penegak hukum secara timbal balik, yang berupa kejahatan korporasi yang dilakukan oleh PT. Petak Umpet dan tindakan yang dilakukan oleh aparat negara penegak hukum di wilayah Bekasi dan Cilegon. Oleh sebab itu, di dalam penelitian ini saya menggunakan metodologi dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa telah terjadi penyimpangan pada kegiatan perdagangan bahan bakar minyak yang dilakukan oleh PT. Petak Limpet. Penyimpangan ini terwujud dalam hal pengangkutan, penyimpanan atau penimbunan, dan niaga bahan bakar minyak tanpa ijin yang sail dari pemerintah, serta meniru dan memalsu (pengoplosan) bahan bakar minyak. Penyimpangan ini dilakukan secara terus menerus dan dipedomani oleh seluruh karyawan PT. Petak Umpet, sehingga membentuk pola-pola penyimpangan pada perdagangan bahan bakar minyak. Penyimpangan ini terjadi karena adanya pasokan bahan bakar minyak, permintaan dari para konsumen, perbedaan harga antara pasar dalam negeri dan luar negeri, serta adanya perlindungan dari oknum-oknum aparat pemerintah dan kelompok warga masyarakat yang berkait dengan kegiatan perdagangan bahan bakar minyak ini. Pihak-pihak yang terlibat dalam penyimpangan pada kegiatan perdagangan bahan bakar minyak ini, disadari atau tidak telah membentuk suatu Jaringan sosial. Anggota jaringan sosial ini meliputi para sopir mobil tangki, pangkalan minyak, perusahaan suplier, konsumen, oknum aparat pemerintah, kelompok warga masyarakat tertentu, serta oknum wartawan. Jaringan sosial ini terbentuk karena adanya rasa saling membutuhkan, memperoleh manfaat dan keuntungan yang bersifat materiel. Implikasi dari tesis ini adalah perlunya upaya penegakkan hukum terhadap kejahatan dibidang bahan bakar minyak ini dan perbaikan sistem distribusi bahan bakar minyak, sehingga kebutuhan masyarakat akan bahan bakar minyak terpenuhi dan kerugian negara akibat kejahatan ini dapat dicegah. E. Daftar kepustakaan : 26 buku dan 9 dokumen, kurun waktu 1969-2002.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T473
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juan Thomas Wijaya
Abstrak :
Penggunaan bahan bakar minyak pada lokomotif diesel akan menghasilkan emisi khususnya senyawa CO2 yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. Salah satu moda transportasi umum di Indonesia yaitu kereta khususnya kereta antar kota saat ini masih menggunakan mesin diesel sebagai sumber energi utamanya. Untuk itu, perlu dikembangkan solusi penggunaan sumber energi bebas emisi yaitu fuel cell beserta strategi manajemen energi (EMS) untuk kereta hibrid di mana kebutuhan daya kereta dapat didistribusikan dari sistem distribusi daya lainnya seperti baterai, supercapacitor, dan jaringan suplai daya DC. Besar kebutuhan daya kereta yang akan didistribusikan dari sistem perlu diestimasi dengan mengevaluasi profil kecepatan dan geometri lintasan di sepanjang siklus perjalanan kereta. Setelah estimasi kebutuhan daya kereta dilakukan, distribusi daya dari masing-masing sistem penyimpanan energi akan diatur menggunakan algoritma strategi manajemen energi berbasis aturan dan optimasi yang kemudian akan dianalisis performanya berdasarkan perhitungan biaya yang dihasilkan. Berdasarkan hasil simulasi pada model empiris kereta hibrid mode ganda, diperoleh biaya selama siklus perjalanan kereta yaitu sebesar 18,48 € untuk strategi state machine control (SMC) dan sebesar 17,6 € untuk strategi equivalent consumption minimization strategy (ECMS). Selain itu, dapat diketahui bahwa model electric-circuit dapat lebih menggambarkan perilaku dinamis konverter dalam meregulasi arus fuel cell dan baterai, serta tegangan DC bus. ......The use of fuel oil in diesel locomotives will produce emissions, especially CO2 compounds that cause global warming. One of the modes of public transportation in Indonesia, namely trains, especially intercity trains, currently still uses diesel engines as its main energy source. For this reason, it is necessary to develop solutions for using emission-free energy sources, namely fuel cells along with an energy management strategy (EMS) for hybrid trains where the train's power demand can be distributed from other power distribution systems such as batteries, supercapacitors, and DC power supply networks. The amount of train power required to be distributed from the system needs to be estimated by evaluating the speed profile and track geometry throughout the train cycle. After the estimation of the train's power demand is made, the power distribution of each energy storage system will be adjusted using a rule-based and optimization based energy management strategy algorithm which will then be analyzed for its performance based on the resulting cost calculations. Based on the simulation results on a empirical model of dual-mode hybrid train, the cost during the entire train cycle is 18.48 € for the state machine control (SMC) strategy and 17.6 € for the equivalent consumption minimization strategy (ECMS). In addition, it can be seen that the electric-circuit model can better describe the dynamic behavior of the converter in regulating the fuel cell and battery currents, as well as the DC bus voltage.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pertamina,
665 EEA
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Maulidar
Abstrak :
ABSTRAK
Bahan Bakar Minyak (BBM) mempunyai peranan penting terutama sebagai sumber energi di dalam negeri, sumber penerimaan negara dan devisa, juga sebagai bahan baku industri. BBM menjadi suatu komoditas yang sangat strategis dalam perekonomian di Indonesia, baik bagi masyarakat (sektor rumah tangga), sektor trnsportasi maupun bagi sektor industri.

Dibandingkan dengan konsumsi energi Iain, terlwyata minyak tanah merupakan energi yang paling tinggi jumlah konsumsinya. Penlngkatan konsumsi telah membuat pemerlntah terpaksa mengimpor minyak tanah, akibat terbatasnya produksl minyak tanah yang dihasilkan kiiang-kilang daiam negeri. Akibatnya beban keuangan negara semakin berat kalau subsidi BBM terus dipertahankan.

Pengurangan subsidi BBM ini berdampak pada semua sektor, juga pada konsumen rumah tangga yang sebagian besar menggunakan minyak tanah untuk memasak menjadi semakin sulit untuk mendapatkan minyak tanah dengan harga murah. Selaln itu dengan jumlah cadangan BBM yang semakin menurun menunjukkan sinyal untuk mulai memanfaatkan energi Iain, yang salah satunya adalah LPG.

Untuk mengetahui kemampuan LPG sebagai energi alternatif pengganti minyak tanah untuk memasak bagi konsumen rumah tangga maka dilakukan penelitlan ini, dimana sepertl diketahul bahwa konsumsl energi dipengaruhi oleh tingkat harga energi itu sendiri, harga energi Iain yang terkait dan tingkat pendapatan. Penelitlan ini diiakukan dalam dua tahap. Pertama, penelitian dilakukan pada demand energi rumah tangga di empat provinsi yang ada di pulau Jawa (DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur) yang dianggap sebagai representatif permintaan energi secara umum (agregat). Kedua, penelitian terhadap demand energi rumah tangga pada kelompok berpendapatan rendah. Penelitian menggunakan model demand energi rumah tangga yang pafing umum dengan menggunakan data sekuncler konsumsi dan harga tahun 1993~

Hasil penelidan menunjukkan bahwa berdasarkan angka elastisitas silang (cross price elasticity), LPG slgnlflkan mensubstitusl minyak tanah pada rumah tangga di empat provinsl sampel, namun tidak pada rumah tangga kelompok miskin. Bagi kelompok miskin LPG masih merupakan barang mewah. Angka elastisitas harga (own price elasticity) menunjukkan bahwa LPG merupakan barang normal untuk memasak pada rumah tangga provinsi sampel. Kenaikan harga minyak tanah dan tingkat pendapatan (income elasticity) akan meningkatkan pemakaian LPG. Seiring dengan kenaikan pendapatan (income) maka konsumen rumah tangga akan beralih ke LPG sebagai energi altematif untuk memasak karena faktor efisiensi dan kenyamanan.
2007
T34461
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>