Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah Babad Giyanti Jilid 2 ini merupakan lanjutan dari Babad Giyanti Jilid 1. Hal ini dapat dilihat dari halaman yang tidak dimulai dari angka 1 tetapi melanjutkan halaman 184"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
GS 6-SJ.3
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Wahyu Agustin
"Setiap pemimpin menerapkan gaya kepemimpinan yang berbeda antara satu dan lainnya. Jenis kepemimpinan yang populer di Jawa adalah Astha Brata. Konsep kepemimpinan Astha Brata kemudian digunakan untuk melihat etika kepemimpinan seorang tokoh bernama Pangeran Mangkubumi dalam Babad Giyanti. Pemilihan konsep Astha Brata didasari oleh ciri kepemimpinan Jawa yang bersifat sinkretis. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan laku atau etika kepemimpinan Pangeran Mangkubumi serta melihat konsepsi dan relevansi kepemimpinan Astha Brata hingga masa kini. Kerangka teori yang digunakan antara lain konseptual kepemimpinan Astha Brata dalam Serat Ajipamasa, kepemimpinan etis Gary Yukl, dan teori etika perspektif filsafat dari Franz Magnis Suseno. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif dari Abrams dalam buku Pengkajian Sastra: Teori dan Aplikasi dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data yang digunakan berasal dari hasil transliterasi naskah Babad Giyanti yang diterbitkan oleh Balai Pustaka. Hasilnya, Pangeran Mangkubumi memiliki semua sifat Astha Brata yang menunjukkan keseimbangan Pangeran Mangkubumi sebagai seorang pemimpin. Keberhasilan penerapan konsep Astha Brata dalam Pangeran Mangkubumi menunjukkan bahwa Astha Brata dapat menciptakan pemimpin yang ideal dan etis bagi manusia Jawa. Adapun kepemimpinan Astha Brata masih eksis dan relevan untuk digunakan hingga saat ini.

Every leader has a leadership style that is different from one another. One of the more popular leadership type in Java is Astha Brata. Astha Brata's leadership concept is then applied to analyze the leadership ethics of a character named Pangeran Mangkubumi in Babad Giyanti. The choice of the Astha Brata concept was based on the syncretic characteristics of Javanese leadership. This research aims to reveal Pangeran Mangkubumi's leadership behavior or ethics, as well as to look at the conception and relevance of Astha Brata's leadership in the present. The leadership conceptual framework used is Astha Brata in Serat Ajipamasa, also leadership ethics from Gary Yukl. This research employs Abrams’ objective approach based from the book Pengkajian Sastra: Teori dan Aplikasi with descriptive and qualitative methods. This research employs a framework of ethical theory from the philosophical perspective Franz Magnis Suseno. The data used comes from the transliteration of the Babad Giyanti manuscript published by Balai Pustaka. This research has shown that Pangeran Mangkubumi has all the characteristics of Astha Brata which shows Pangeran Mangkubumi's balance as a leader. This successful application of the Astha Brata concept in Pangeran Mangkubumi shows that Astha Brata can create ideal and ethical leaders for Javanese people. Astha Brata's leadership archetype is still relevant until the present.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. (Raden Ngabehi) Yasadipura
"Buku ini merupakan salah satu bagian dari beberapa jilid teks Babad Giyanti (jilid 20). Buku ini mengacu pada naskah yang tersimpan di Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunstenkunde Wetenschappen. Cerita diawali dengan kisah Sultan bersama para abdinya; Dusun Matesih dijarah oleh prajurit Madusa; Kisah Sultan ketika masih muda; Prajurit Mangkunagara melawan Yogyakarta; Panji Kartayuda dan Panji Kartasari dipanggil ke Surakarta; Pangeran Mangkunagara memohon perlindungan pasa sultan di Surakarta; Ki Wangsaniti diutus oleh Sunan mencari Pangeran Mangkunagara; Sultan Yogyakarta membubarkan pasukannya."
Batawi Sentrem: Bale Pustaka, 1939
BKL.1072-SJ 77
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library