Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arief Cahyadi
Abstrak :
Latar belakang: Nilai Behavioral Pain Scale (BPS) merupakan alat evaluasi nyeri untuk pasien unit perawatan intensif (UPI) yang tidak sadar dan menggunakan ventilasi mekanik. BPS dikembangkan oleh Payen pada tahun 2001 dalam bahasa Inggris. Penerjemahan BPS ke dalam bahasa Indonesia dilakukan untuk mempermudah sosialisasi dan pemahaman mengenai kriteria dalam BPS. Sebelum suatu alat ukur yang diterjemahkan dapat diterapkan pada populasi, harus dilakukan penilaian kesahihannya terlebih dahulu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kesahihan BPS pada pasien UPI Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Metode: Studi observasional, potong lintang dengan pengukuran berulang dilakukan terhadap pasien yang dirawat di UPI RSCM Maret-Mei 2013. Kesahihan BPS dinilai dengan uji korelasi Spearman. Keandalan dinilai dengan Cronbach α dan Intraclass Correlation Coefficient (ICC). Ketanggapan dinilai dengan besar efek. Hasil: Selama penelitian terkumpul 56 pasien yang tidak sadar dan menggunakan ventilasi mekanik di UPI RSCM. BPS memiliki kesahihan yang baik dengan nilai korelasi bermakna secara berurutan 0.376, 0.403 dan -0.147 untuk laju nadi, tekanan arteri rata-rata dan nilai Ramsay. Keandalan yang baik dengan nilai ICC 0.941 p = <0.001 dan nilai cronbach α 0.907. Ketanggapan BPS juga baik dengan besar efek antara 2.32-2.82 antara pagi sampai dengan malam. ......Background: Behavioral Pain Scale (BPS) score is a tool to evaluate pain for unconscious patient whom using mechanical ventilation in intensive care unit (ICU). BPS has been developed by Payen in English language. Translation BPS into Indonesian language was done to make a better understanding about criteria in BPS. However, this tool need to be validated before it use in populations. The aim of this study was to validate BPS score in the intensive care unit (ICU) Cipto Mangunkusumo Hospital population. Methods: An Observational, cross sectional, repeated measures was done to patients hospitalized in the ICU Cipto Mangunkusumo Hospital from March to May 2013. Validation was assessed by Spearman Correlation test while reliability was analyzed using Cronbach α and intraclass correlation coefficient (ICC). Responsiveness was assessed by effect size. Results: A total of 56 unconscious patients using mechanical ventilation were included in this study. BPS score has a good validation with significant correlation 0.376, 0.403 and -0.147 for heart rate, MAP and Ramsay Score consecutively. Good reliability with ICC score 0.941, p = <0.001 and cronbach α 0.907. Responsiveness for BPS is good with effect size between 2.32-2.82 within morning until night group.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwino Daries
Abstrak :
Badan Pusat Statistik BPS adalah lembaga pemerintah non kementrian yang memiliki kewenangan melakukan kegiatan statistik berupa sensus dan survei. Tindak lanjut dari kegiatan statistik ini harus didukung oleh sistem informasi pengolahan data yang memadai. Subdit Integrasi Pengolahan Data IPD sebagai pengembang sistem informasi di BPS harus dapat melayani pengembangan sistem informasi pengolahan data, namun saat ini layanan tersebut masih belum berkualitas. Agar dapat melakukan peningkatan kualitas layanan maka kualitas layanan saat ini harus dievaluasi. Pengukuran kualitas layanan ini dengan menggunakan dimensi kualitas metode SERVQUAL yang dimodifikasi. Dimensi tersebut meliputi tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy dan geographics, selanjutnya diintegrasikan dengan model Kano. Hasil dari evaluasi tersebut, dimensi Reliability dan Responsiveness mempunyai nilai gap yang paling besar. Selain itu dari 24 atribut layanan yang diukur hanya 19 atribut kualitas yang mempunyai dampak terhadap kepuasan pengguna, dimana diantaranya 15 atribut mempunyai kategori Attractive. Selanjutnya dari 19 atribut tersebut ditentukan atribut yang menjadi prioritas utama sampai dengan prioritas terakhir dalam usaha peningkatan kualitas layanan.
BPS Statistics Indonesia is a non ministerial government agency which has the authority to conduct statistical activities like census and survey. The follow up of these statistical activities should be supported by an adequate data processing information system. Sub Directorate of Data Processing Integration IPD as developer of information system at BPS must be able to serve development of information system of data processing, but now the service still not qualified. In order to improve the quality of service, the current quality of service must be evaluated. Measuring the quality of this service using the quality dimension of the modified SERVQUAL method. These dimensions include tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy and geographics, then integrated into Kano model. The results of the evaluation, the dimensions of Reliability and Responsiveness have the greatest gap value. In addition, based on the measurement results of 24 attributes, only 19 attributes that impact on user satisfaction, and 15 attributes of them have category Attractive. Furthermore, of the 19 attributes are determined attributes that become the main priority up to the last priority in efforts to improve the quality of service.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Wicaksana
Abstrak :
ABSTRAK Perkembangan keadaan moneter yang terjadi sejak bulan Juli 1997 di Indonesia hingga kini, 1999, memiliki dampak yang cukup mempengaruhi keadaan di suatu perusahaan/lembaga/organisasi. Salah satu akibat dari krisis moneter yang dapat dirasakan langsung oleh suatu lembaga pemerintahan seperti halnya Badan Pusat Statistik (BPS) adalah menurunnya anggaran dana pembiayaan APBN untuk proyek-proyek kegiatan yang bersifat rutin atau terprogram. Hal ini mengakibatkan BPS harus dapat mengelola dan mengalokasikan anggaran yang. terbatas tersebut untuk membiayai kegiatan-kegiatannya. Tesis ini berupaya untuk menemukan salah satu cara penyelesaian terhadap masalah tersebut. Salah satu solusi yang ditawarkan untuk mengurangi masalah pendanaan yang terbatas pada lembaga BPS adalah dengan mengenalkan atau mengusulkan suatu konsep profit center. Konsep profit center adalah tindakan kegiatan yang berorientasi kepada keuntungan atau profit. Konsep ini dapat diterapkan pada salah satu unit kerja BPS, yakni Pusat Pendidikan dan Pelatihan Statistik dan Komputer (Pusdiklatikom). Dalam penerapannya sebagai profit center, beberapa hal perlu dikaji yaitu perencanaan strategi-strategi bisnis untuk mencapai keunggulan bersaing, aspek-aspek bisnis, manajemen dan organisasi yang mengatur seluruh sumber daya yang ada dan kegiatan-kegiatan yang dapat menghasilkan keuntungan. Tesis ini mengkaji perencanaan strategi-strategi bisnis yang dapat diterapkan dalam Pusdiklatikom sebagai profit center pada lembaga BPS. Tesis ini menyarankan agar konsep organisasi profit center dapat membudaya dalam paradigma pengelola dan penanggung jawab Pusdiklatikom, sehingga unit kerja tersebut dapat dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin untuk menambah anggaran pendapatan. Metodologi yang digunakan dalam pembahasan ini meliputi konsep profit center dan pengusulan penerapannya pada Pusdiklatikom. Setelah itu pembahasan dilanjutkan dengan pengkajian model strategi-strategi bisnis untuk memenangkan persaingan kompetisi. Untuk melengkapinya digunakan model perencanaan strategi bisnis menurut Boar, model bisnis menurut Potter, model proses menurut Alter, analisa SWOT, Critical Success Factors (CSF) serta bahan-bahan perpustakaan dan bahan kuliah.
ABSTRACT Monetary affairs that has occurred since mid of June 1997 until now, 1999, in Indonesia so far has significantly influenced the conditions of a firm I corporation 1 organization. One of the outcomes from the crisis that was perceived directly by government institution such as Central Agency of Statistics (Badan Pusat Statistik) was decreasing financial affairs which came from National Expenditure and Revenue Budget (APBN) for regular projects or programs. It means that BPS should manage and allocate their limited financial resource to support their activities. This thesis tries to find a solution to that problem. One of the solutions offered to alleviate the problem of limited budget of BPS institution is to introduce or to suggest a concept of profit center. The concept of profit center means that all activities conducted concern with benefit. The concept might be implemented in one of the BPS's units, which is Statistics dan Computer Training and Education Center Unit (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Statistik dan Komputer - Pusdiklatikom). In applying the SCTEC as a profit center, it has to conduct and analyze the organization's business strategic planning in order to achieve competitive advantage, to examine business issues, management and organization which arranges all available resources and activities for benefit results. This thesis analyzes the strategic business plan that can be implemented in SCTEC as a profit center unit of BPS organization. The analysis and the concept of profit center organization are aimed to be socialized to the SCTEC's key managers; therefore, this unit can be utilized in the maximum capacity in order to increase the revenue. Methodology that will be used in this discussion consists of the concept of profit center and suggestion of its implementation in SCTEC. Then, the discussion continues with analyzing strategic business planning model in achieving the competitive advantage. To complete the methodology, it will be using the model of strategic business plan according to Boar, business model according to Potter, business process by Alter, SWOT analysis, Critical Success Factors (CSF), and other materials from library and course hand out.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Dani Iskandar
Abstrak :
Tesis ini mengungkapkan penelitian tentang sejauh mana mutu pelayanan ritel. Toko Statistik, suatu bentuk waralaba Indogrosir dan Koperasi BPS, mempengaruhi kepuasan pelanggan. Pengukuran kepuasan pelanggan ini menggunakan instrumen, SERVQUAL. Ada lima dimensi mutu pelayanan untuk melihat kesenjangan antara kinerja dan harapan konsumen yaitu: RATER (reliability, assurance, tangible. empathy dan responsiveness). Penelitian ini menghasilkan suatu model berdasarkan dimensi mutu pelayanan. pengaruh jenis kelamin dan tingkat pengeluaran dan pengaruh interaksi kedua faktor tersebut. Hasil menunjukkan bahwa berdasarkan sampel karyawan BPS yang berbelanja di Toko Statistik, kepuasan keseluruhan dipengaruhi oleh atribut responsiveness, assurance, empathy dan interaksi dari faktor tangible *reliability dan faktor responsiveness* assurance* empathy. Faktor jenis kelamin dan interaksi jenis kelamin dan tingkat pengeluaran mempengaruhi kepuasan konsumen alas atribut dimensi mutu pelayanan.
This paper explores how retail service quality, Toko Statistik, Indogrosir - Koperasi BPS franchise, influences costumers' satisfaction, The measurement of the customers' satisfaction are using instrument, SERVQUAL. We use five dimensions to introduce the concept of a service quality gap: RATER (reliability, assurance, tangible, empathy and responsiveness). We provide a research model on the basis of servqual dimension, sex effect, expenditure effect and interaction of sex and expenditure effect. The results are collected from a sample of shoppers, BPS staff who actively shops in Toko Statistic imply that responsiveness, assurance, empathy factor and interaction factor of tangible*reliability and responsiveness*assurance *empathy has a direct effect on the overall satisfaction. Sex and interaction of sex and expenditure has a direct effect on the servqual dimensions.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20162
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilla Permitasari
Abstrak :
Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan salah satu instansi pemerintah yang memberi layanan publik. Layanan publik yang diberikan oleh BPS berupa penyajian data sensus dan survei. Dalam menjalankan fungsi untuk memberikan layanan publik ini, BPS didukung dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Pengelolaan TIK oleh instansi pemerintah diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik. Dalam salah satu pasalnya yaitu pasal 17 ayat 1 dikatakan bahwa Penyelenggara Sistem Elektronik untuk pelayanan publik wajib memiliki rencana keberlangsungan kegiatan untuk menanggulangi gangguan atau bencana. Selain itu di pasal 20 dikatakan bahwa setiap penyelenggara sistem elektronik wajib memiliki prosedur dan mekanisme untuk pengamanan sistem elektronik. Namun, hingga saat ini, BPS belum memiliki rencana penanggulangan bencana yang memuat prosedur dan mekanisme untuk pengamanan sistem elektronik. Saat ini, BPS sedang fokus dalam membangun disaster recovery center (DRC). Untuk menghadapi kondisi bencana diperlukan dokumen disaster recovery plan (DRP) yang menjelaskan prosedur penanganan bencana dan juga spesifikasi infrastruktur untuk DRC. Untuk memenuhi kebutuhan BPS tersebut, penelitian ini berusaha merancang dokumen rencana penanggulangan bencana atau disaster recovery plan (DRP) di BPS. Pengembangan DRP mengacu pada standar BCI Good Practice Guideline 2008 karena di dalam standar tersebut dijelaskan dengan rinci setiap tahap pengembangan beserta metode yang dapat digunakan. Hasil dari penelitian ini adalah dokumen DRP yang sesuai dengan kebutuhan BPS. Dokumen tersebut memuat peran, tanggung jawab, prosedur, teknis penanganan bencana, strategi keberlangsungan bisnis serta perencanaan kapasitas perangkat TI untuk DRC. Dengan dibuatnya dokumen DRP tersebut, diharapkan pemulihan bencana dapat berjalan dengan baik, sehingga BPS dapat mempertahankan keberlangsungan bisnisnya jika terjadi bencana.
BPS-Statistics Indonesia is one of the government agencies that provides public services. Public services provided by BPS is census and survey data presentation. In carrying out the functions to provide these public services, BPS is supported by information and communication technology (ICT). ICT for government sector is regulated by Peraturan Pemerintah RI No. 82 Year 2012 on the Implementation System and Electronic Transactions. One article, namely article 17, paragraph 1 says that the Electronic System for public services shall have a continuity plan activities to cope with disruption or disaster. In addition, Article 20 says that every operator of electronic systems is required to have procedures and mechanisms for securing electronic systems. However, until now, BPS has not had a disaster plan that includes procedures and mechanisms for securing electronic systems. Currently, BPS is focusing on building a disaster recovery center (DRC). To deal with catastrophic conditions are required disaster recovery plan (DRP) that describes the procedure for disaster management and infrastructure specifications for DRC. To meet the needs of the BPS, this study sought to design documents of disaster overcoming plan or disaster recovery plan (DRP) in BPS. DRP development refers to the standard BCI Good Practice Guidelines 2008 as the standard describes in detail every stage of development as well as methods that can be used. Result of this research is DRP document in accordance with the needs of the BPS. The document contains the roles and responsibilities of each person, strategy for business continuity, procedures for handling the disaster as well as capacity planning for the DRC. DRP is expected to run well, so that BPS can maintain business continuity in case of disaster.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alfian Gunawan
Abstrak :
Pada penelitian-penelitan sebelumnya, telah diperoleh persamaan Bogomol'nyi–Prasad–Sommerfield (BPS) untuk model-model monopol magnet. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan persamaan BPS untuk monopol elektrolemah $SU(2)\times U(1)$. Salah satu masalah dalam menghitung persamaan BPS pada monopol elektrolemah adalah singularitas energi pada monopol Cho-Maison. Dalam kasus ini, lagrangian dari monopol yang hendak ditinjau harus dimodifikasi terlebih dahulu sehingga menghasilkan energi yang berhingga pada nilai $r$ menuju nol. Metode regularisasi yang ditinjau dalam skripsi ini dilakukan dengan memperkenalkan permitivitas elektromagnetik non-vakum pada lagrangian Cho-Maison. Energi nonsingular pada monopol elektrolemah juga dapat tercapai dengan mengubah sektor\textit{hypercharge} dari lagrangian Cho-Maison menjadi bentuk Born-Infeld. Ekstensi Born-Infeld juga dapat diterapkan pada sektor $SU(2)$ non-abelian. Modifikasi yang terakhir tidak bersifat wajib mengingat penggunaan ekstensi Born-Infeld pada sektor\textit{hypercharge} sudah cukup untuk membuat energi monopol bersifat non-singular pada nilai $r$ menuju nol, namun pencarian persamaan BPS untuk monopol ini menarik untuk dilakukan. ......In previous researches, there have been solutions for various magnetic monopole models. The objective of this research is to find the Bogomol'nyi–Prasad–Sommerfield (BPS) equations for the $SU(2)\times U(1)$ electroweak monopole. The problem that arises when calculating the BPS equation of electroweak monopole is the singularity in the energy of the Cho-Maison monopole. In this case, the lagrangian of the monopole must be modified to achieve finite energy in the limit of $r$ goes to zero. The regularization is done by introducing non-vacuum electromagnetic permittivity to the Cho-Maison lagrangian. Nonsingular electroweak monopole energy can also be achieved by applying Born-Infeld extension to the hypercharge sector of the Cho-Maison Lagrangian. This Born-Infeld extension can also be applied to the non-abelian SU(2) sector of the lagrangian. The latter modification is not mandatory since the Born-Infeld extension for the hypercharge sector of the lagrangian has been enough to make the energy of the monopole nonsingular at the limit of $r$ goes to zero, but it is still interesting to find the BPS equations for this monopole.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ezra Acalapati Madani
Abstrak :
Persamaan BPS memudahkan untuk melakukan pemecahan numerik suatu sistem dengan topological defects. Salah satu cara untuk mendapatkan persamaan BPS adalah dengan menggunakan First-Order Formalism. Untuk mendapatkan persamaan BPS dan potensial yang dapat menghasilkan persamaan BPS tersebut dari sistem dengan Alice strings, digunakan formalisme tersebut. Kemudian, hasil dari formalisme tersebut diaplikasikan untuk model-model tertentu yang memvariasikan model utama (yang mempunyai medan gauge SU (2) dan U (1) dan satu medan skalar) dengan hanya menggunakan satu medan gauge SU (2) atau menambahkan medan skalar doublet. ...... The BPS equations are very useful when used for solving fields in a system with topological defects. A more systematic method of finding the equations is by using the First-Order Formalism. This First-Order Formalism is used for models containing Alice strings to obtain their BPS equations potentials required for those equations to exist. The models used are a model containing both SU (2) and U (1) gauge fields, a model with only one U (1) gauge field and a model containing both SU (2) and U (1) gauge fields with an additional doublet scalar field.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library