Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elvi Suzy Farida S
Abstrak :
ABSTRAK
Pemenuhan order customer pada industri manufaktur ditentukan oleh ketepatan penyelesaian order produksi. Order produksi mengalami keterlambatan karena keterlambatan kedatangan material kanban. Terlambatnya kedatangan material kanban disebabkan oleh keterlambatan replenishment kartu kanban dan lamanya monitoring terkait material kanban. Data material kanban yang tidak real time juga mengakibatkan manajemen puncak tidak bisa memberikan keputusan yang real time. Saat ini pengelolaan material kanban masih bersifat manual, belum terintegrasi dengan ERP. Penelitian mengusulkan perubahan proses untuk mempercepat aliran informasi di area produksi dan warehouse dengan cara mengintegrasikan kanban supplier dengan ERP. Perubahan proses ini membutuhkan metodologi rekayasa ulang proses bisnis melalui metode Business Process Reengineering (BPR). Penelitian ini memetakan aliran informasi proses produksi kondisi saat ini menggunakan flowchart dan IDEF0. Kondisi saat ini di area produksi dan warehouse meliputi enam sub-process yaitu production planning, BPA master, requisition, issuing dan supplier performance reporting. To-be yang diusulkan meliputi eliminasi aktivitas berulang, eliminasi aktivitas mengunggah dan mengunduh, mengintegrasikan database ERP dengan kanban dan dashboard untuk supplier performance reporting. Usulan perbaikan dapat mengurangi waktu proses aliran informasi selama 136.24 jam dari 198.8 jam yaitu 69% dari waktu proses pada proses saat ini.
ABSTRACT
Fulfillment of customer orders in the manufacturing industry is determined by the accuracy of completion of production orders. Order production has been delayed due to late arrival of materials kanban. Delayed arrival kanban material caused by delays card kanban replenishment and kanban material related monitoring duration. Data kanban material that is not real time also resulted in top management can not provide real-time decisions. Currently kanban material management is still manual, yet integrated with ERP. Research proposed to change the process to speed up the flow of information in the area of production and warehouse by integrating with ERP supplier kanban. This process changes require business process reengineering methodology through methods Business Process Reengineering (BPR) is mapped. Research production process information flow current conditions using the flowchart and IDEF0. Current conditions in the production area and warehouse covering six sub process ie production planning, master BPA, requisition, issuing and reporting supplier performance.To-be proposed include the elimination of repetitive activities, elimination upload and download activity, integrating the ERP database with kanban and dashboard for supplier performance reporting. Proposed improvements can reduce processing time information flow for 136.24 hours of 198.8 hours being 69% of the processing time in the current process.
2016
T46239
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhliansyah Sukmana
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat penerapan Pedoman Akuntansi BPR (PA BPR) pada BPR Agritrans Batumarta (BPR AB) yang diberlakukan sejak 1 Januari 2011 mulai dari persiapan yang dilakukan oleh BPR AB sampai pada dampak yang terjadi ketika menerapkan PA BPR. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif komparatif laporan keuangan yang BPR AB pada tahun 2009-2013. Hasil penelitian menunjukan secara keseluruhan BPR AB telah menerapkan PA BPR dengan baik. BPR AB telah melakukan persiapan dengan baik untuk menghadapi implementasi PA BPR. Terkait dengan penerapan PA BPR, BPR AB belum sepenuhnya menerapkan PA BPR dikarenakan terdapat beberapa perlakuan akuntansi pada pos-pos tertentu yang belum menggunakan PA BPR, yaitu terdapat beberapa perbedaan yang terjadi dalam pengakuan, pengukuran, pencatatan serta penyajian setelah penerapan PA BPR pada provisi kredit yang diberikan, provisi pinjaman diterima serta pendapatan bunga yang akan diterima. BPR AB telah menyusun laporan bulanan sesuai dengan pedoman penyusunan laporan bulanan. Terdapat perbedaan antara penyusunan berdasarkan laporan bulanan dan PA BPR dalam perlakuan akuntansi atas PPAP kredit yang diberikan.
ABSTRACT This research is aimed to look at the implementation of the PA BPR at BPR AB applied since January 1, 2011 began from preparations made by BPR AB to the impacts that occur when applying PA BPR. The analytical techniques used is descriptive comparative analysis by analyzing financial statements that have been made by BPR AB in 2009-2013. These results indicate that overall BPR AB has been able to implement PA BPR well enough. BPR AB has been well prepared to face the PA BPR. Related with the implementation of the PA BPR, BPR AB is not fully implements PA BPR. There are a few differences that occur in the recognition, measurement, recording and presentation after the application of PA BPR in provision of loans, provision of lending received and interest income will be received. BPR AB has completes a monthly report in accordance with the guidelines for the preparation of monthly reports. There are differences between the preparation based on monthly reports and PA BPR in the accounting treatment of PPAP of loans.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S57709
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Destianne Khansa
Abstrak :
Isu kecurangan atau fraud di industri perbankan khususnya BPR telah menjadi permasalahan yang menyebabkan kondisi keuangan BPR memburuk dan hilangnya kepercayaan nasabah sehingga menghambat kelangsungan usaha dan pada akhirnya menyebabkan kegagalan BPR. Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor yang menjadi penyebab fraud pada BPR di Indonesia dan memberikan rekomendasi untuk mengurangi fraud di BPR melalui variabel tekanan/insentif, peluang, pembenaran, dan kemampuan dalam fraud diamond model. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan data primer dari wawancara kepada pegawai LPS yang melakukan pemeriksaan terhadap BPR dan Direktur Utama BPR Panji Aronta. Dan data sekunder dari laporan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh LPS terhadap BPR yang dilikuidasi untuk periode 2020 s.d. 2022. Serta pendekatan fraud diamond diterapkan untuk menganalisis permasalahan. Tekanan finansial dan non-finansial, peluang yang ada akibat lemahnya kontrol internal dan tata kelola BPR, pembenaran atas perbuatan fraud, dan kemampuan seseorang menjadi faktor penyebab terjadinya fraud di BPR. Faktor internal dan eksternal juga berpengaruh kepada seseorang dalam melakukan fraud. Penelitian ini menjelaskan bahwa BPR yang memiliki tata kelola dan kontrol internal yang baik, integritas pegawai, pengurus dan pemilik yang tinggi, dan pengelolaan kredit yang memperhatikan prinsip kehati-hatian dapat mencegah terjadinya fraud di BPR. ......Fraud issues in the banking industry, especially rural banks, has become a problem that has caused poor financial condition and loss of public confidence and, in turn, hinder the continuity of business and eventually led to the failure of rural bank. The research aims to analyze the factors that cause fraud in rural banks in Indonesia and provide recommendations for reducing fraud in rural banks through variables of pressure/incentives, opportunities, justification, and capabilities in the fraud diamond model. This research is qualitative research using primary data from interviews with LPS employees who have conducted rural banks examinations and the Director of BPR Panji Aronta. And secondary data from examinations results reports conducted by LPS on liquidated rural banks for the period 2020 until 2022. And the fraud diamond approach is applied to analyze problems. Financial and non-financial pressures, opportunities that exist due to weak rural bank internal control and governance, rationalization for committing fraud, and capability are factors that cause fraud to occur in rural banks. Internal and external factors also affect someone in committed fraud. This study explains that rural banks must have good internal governance and control, high integrity of employees, management and owners, and prudence credit management can prevent fraud in rural banks.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra
Abstrak :
Penelitian ini ingin mengetahui faktor-faktor keuangan dan non keuangan yang mempengaruhi tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Faktor-faktor keuangan yang diteliti adalah CAR, NPL, ROA dan LDR serta faktor non keuangan adalah Manajemen. Metode penelitian yang digunakan adalah pengolahan data dan uji statistik dengan melakukan regresi faktor-faktor dimaksud terhadap nilai tingkat kesehatan BPR. Hasil regresi parsial menunjukkan bahwa ternyata faktor keuangan berupa CAR dan LDR tidak mempengaruhi tingkat kesehatan BPR sedangkan faktor NPL, ROA dan faktor Manajemen mempengaruhi tingkat kesehatan BPR. Sementara itu dari hasil regresi diketahui bahwa secara bersama-sama semua faktor mempengaruhi tingkat kesehatan BPR dan NPL merupakan faktor yang paling besar mempengaruhi tingkat kesehatan BPR.
This thesis measures the Financial and Non Financial Factors that influence the Soundness of Rural Bank. Financial factors that are analyzed in this thesis are Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Return On Assets (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR), and non financial factor is Management Index. The result of statistical test (in partial) indicates that CAR and LDR have no correlation and influence to soundness of rural bank, but NPL, ROA and Management Index have influence over the other factors. The result of regression analysis provide evidence that all of independent factors influence the soundness of rural bank and NPL the factor that give more influence compared to other factors.
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28111
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Desti Nurlatifah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari salah satu kegiatan ekonomi yakni pembiayaan mikro yang dilakukan oleh BPR dan BPRS terhadap kemiskinan dalam skala makro di Inodnesia pada saat sebelum dan selama Pandemi Covid-19 yang terjadi pada 33 Provinsi di Indonesia dalam kurun waktu 2012-2022. Hasil dari penelitiannya adalah pembiayaan mikro yang dilakukan oleh BPR sebelum Pandemi memiliki pengaruh yang signifikan dalam menurunkan kemiskinan. Sementara itu, pembiayaan mikro yang dilakukan oleh BPR selama pandemi secara signifikan belum dapat menurunkan kemiskinan. Untuk BPRS, baik sebelum dan selama Pandemi keduanya sama-sama memiliki pengaruh yang signifikan dalam menurunkan kemiskinan. ......This study aims to determine the effect of one of the economic activities, namely microfinance carried out by BPR and BPRS on poverty on a macro scale in Inodnesia before and during the Covid-19 Pandemic which occurred in 33 Provinces in Indonesia in the period 2012-2022. The result of this research is that microfinance conducted by BPR before the pandemic has a significant effect in reducing poverty. Meanwhile, microfinance provided by BPR during the pandemic has not significantly reduced poverty. For BPRS, both before and during the pandemic both have a significant influence in reducing poverty.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqi Aditya Rehanda
Abstrak :
Seiring dengan perkembangan teknologi permintaan akan alat elektronik juga meningkat yang mengakibatkan banyaknya limbah elektronik. Hal tersebut mendorong penelitian ini dilakukan untuk memanfaatkan limbah elektronik terutama PCB karena memiliki partikel non logam yaitu Si dan SiC yang bermanfaat untuk meningkatkan konduktivitas termal dari media pendinginan. Penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh parameter ball to powder ratio dan waktu terhadap pertumbuhan fasa SiC dan ukuran partikel PCB, sebagai kandidat mikrofluida untuk media quench. Penelitian ini dimulai dengan penghancuran PCB, kemudian leaching dengan HCl 1M selama 24 jam, setelah itu dilakukan pirolisis menggunakan argon dengan temperatur 500 oC selama 30 menit. Setelah itu partikel PCB akan dimasukkan ke planetary ball mill dengan variabel ball to powder ratio 1:10 ; 1:30 ; dan 1:50 dengan waktu 10 jam dan 20 jam. Proses milling dilakukan dalam keadaan kering (dry milling) menggunakan bola baja. Hasil milling kemudian akan dikarakterisasi dengan XRF, XRD, dan PSA. Didapatkan hasil dari XRF bahwa kandungan senyawa terbanyak adalah SiO2, dari hasil XRD bahwa pertumbuhan fasa SiC paling signifikan terjadi pada parameter 1:50 dengan waktu milling 20 jam serta hasil dari PSA didapatkan ukuran terkecil sebesar 627,6 d.nm dengan polydispersity index 0,047 pada variabel 1:10 dengan waktu 20 jam. ......Along with the development of technology, the demand for electronic devices also increases which results in a lot of electronic waste. This encourages this research to be carried out to utilize electronic waste, especially PCBs because they have non-metal particles, namely Si and SiC, which are useful for increasing the thermal conductivity of the cooling media. This research will discuss the effect of ball to powder ratio parameters and time on the growth of SiC phase and PCB particle size, as a microfluidic candidate for quench media. This research begins with PCB crushing, then leaching with 1M HCl for 24 hours, after which pyrolysis is carried out using argon at 500 oC for 30 minutes. After that, PCB particles will be put into planetary ball mill with variable ball to powder ratio of 1:10; 1:30; and 1:50 with time of 10 hours and 20 hours. The milling process is carried out in a dry state (dry milling) using bola bajaballs. The milling results will then be characterized by XRF, XRD, and PSA. The results of XRF showed that the most compound content was SiO2, from the XRD results that the most significant SiC phase growth occurred in the 1:50 parameter with a milling time of 20 hours and the results of PSA obtained the smallest size of 627.6 d.nm with a polydispersity index of 0.047 in the 1:10 variable with a time of 20 hours.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Tri Muryanto
Abstrak :
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPPT sebagai lembaga litbangyasa mempunyai lima fungsi yaitu: intermediasi, technology clearing house, pengkajian teknologi, audit teknologi dan solusi teknologi. Dalam menjalankan perannya tersebut BPPT mempunyai berbagai program yang dikelola melalui kerangka kerja kerekayasaan. Suatu program litbangyasa harus dikelola dengan baik agar sasaran yang dicapai terus berkembang sehingga dapat meningkatkan tingkat technology readiness level yang lebih baik. Akan tetapi pada kenyataannya hasil litbangyasa tidak terkelola dengan baik. Sehingga hal tersebut dapat menghambat proses inovasi karena dapat memicu reinventing the wheel. sehingga sasaran program tidak tercapai sesuai dengan road map. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun arsitektur SI/TI yang sesuai dengan kebutuhan PTIPK dalam mengelola kegiatan litbangyasa. Dengan pendekatan strategi Business Process Reengineering BPR diharapkan sistem informasi tidak hanya mempermudah organisasi dalam pengelolaan kegiatan tapi juga dapat meningkatkan fungsi bisnis menjadi lebih efisien dalam menjalankan visi dan misinya. Proses BPR dilakukan dengan merujuk pada praktik terbaik dan memperhatikan kesesuaian dengan aturan internal yaitu sistem tata kerja kerekayasaan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk mendapatkan arsitektur yang sesuai kebutuhan proses litbangyasa dapat dilakukan desain ulang proses bisnis dengan strategi e-business. ......The Agency for Assessment and Application of Technology as an R D institution has five functions intermediation, technology clearing house, technology review, technology audit and technology solution. In carrying out its role, BPPT has various programs managed through the engineering framework. An R D program should be well managed so that the goals achieved and grow to improve the technology readiness level better. But in reality the R D programs are not well managed. So it can hinder the innovation process because it can trigger reinventing the wheel. so that the goals are not achieved in accordance with the road map. This study aims to develop the architecture of IS IT in accordance with the needs of BPPT to manage R D activities. With the Business Process Reengineering BPR strategy approach, information system is expected not only to facilitate the organization to manage the activities but also to improve the business function to be more efficient in carrying out its vision and mission. The BPR process is done by referring to best practices and paying attention to conformity with the internal rules of the engineering framework. This research concludes that to get the appropriate architecture needsof R D process can be done by business process re design with e business strategy.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Ratnaningsih
Abstrak :
Meningkatnya jumlah sistem pengendalian di dalam perusahaan atau organisasi menciptakan kebutuhan terhadap fungsi internal audit karena fungsi ini mampu memberikan jaminan (assurance) bahwa sistem pengendalian yang kompleks tersebut dapat berjalan dengan tepat. Di samping itu kontribusi audit untuk memperkuat tata kelola yang baik ( good corporate governance ) akan semakin besar dan diharapkan dapat diterapkan dengan baik sehingga perusahaan atau organisasi dapat mencapai tujuannya. Penelitian ini dilakukan untuk dapat mengetahui sejauh mana efektivitas dari internal auditor/SPI "BPR Harta Tanamas" dalam melaksanakan tugasnya di perusahaan dan untuk dapat mengetahui hal-hal yang sudah dilakukan "BPR Harta Tanamas" dalam rangka penerapan GCG. Penulis melakukan penelaahan terhadap dokumen dan hasil analisis terhadap jawaban kuesioner dan hasil wawancara dengan responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa, fungsi pemeriksaan oleh SPI telah dipandang efektif oleh para karyawan yang menjadi responden stns kuesioner yang disebar. Dalam melaksanakan kegiatannya, SPI BPR Harta Tanamas bersifat independen, telah memiliki job description, mendapat dukungan yang kuat dari manajemen puncak dan kualitas staf SPI telah memadai guna mendukung pelaksanaan pemeriksaan. Dalam menjalankan usahanya BPR Harta Tanamas menerapkan prinsip-prinsip: Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, dan Fairness. Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian karena bisa menghambat efektivitas unit kerja SPI dalam melaksanakan tugasnya, yaitu Staf SPI yang ada saat ini hanya satu orang. Belum ada : Kode Etik dan Norma Pemeriksaan yang menjadi dasar bagi SPI dalam melaksanakan tugasnya, Visi dan Misi bagi SPI dalam mencapai tujuannya, dokumen resmi pernyataan tanggung jawab internal audit, Manual Pemeriksaan Intern. Dan selama ini SPI belum pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan claim bidang perpajakan. Di samping itu, Komunikasi SPI masih pasif terutama kerja sama SPI dengan eksternal auditor dalam hal ini auditor Bank Indonesia. Meskipun ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian karena bisa menghambat efektivitas pelaksanaan kegiatan SPI tetapi secara keseluruhan pelaksanaan Satuan pengawasan Intern (SPI) BPR Harta Tanamas dalam rangka penerapan GCG adalah efektif.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T17517
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Jenny Sari
Abstrak :
Persaingan ketat dalam industri perbankan semakin hari semakin tinggi tingkatannya. Perubahan bisnis juga sangat cepat karena dipicu oleh globalisasi di bidang perdagangan. PT. BPR Bumi Asih sebagai salah satu lembaga keuangan dibidang microfinance harus melakukan pembenahan di segala lini bisnisnya. Pembenahan dilakukan agar dapat mempertahankan dan meningkatkan posisinya dari ancaman lembaga keuangan sejenis. Bank harus dapat menyusun strategi bisnis dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, guna mencapai keunggulan kompetitif. Strategi bisnis ini diharapkan dapat mengantisipasi permasalahan dan kesempatan di masa mendatang serta memberikan arah dan tujuan bagi kegiatan bisnis perbankan. Pembenahan ini tidak lepas dari dukungan SI/TI yang mutlak diperlukan guna memenuhi kebutuhan kegiatan bisnis. Pengembangan SI/TI di PT. BPR Bumi Asih saat ini belum mempunyai acuan atau arah yang jelas, perencanaan atau implementasi SI/TI seringkali tidak sejalan dengan rencana bisnis perusahaan. Kondisi legacy system yang masih berdiri sendiri tidak terintegrasi dengan baik, sehingga menyebabkan effort yang berlebih. Data yang tidak akurat dan tidak cukupnya informasi membuat manajemen sukar mengambil keputusan bisnis secara cepat dan tepat. Karenanya diperlukan perencanaan strategis SI yang baik dan benar berdasarkan metodologi atau kerangka kerja yang umum digunakan. Dalam kajian ini digunakan metodologi yang dikemukakan oleh Ward dan Peppard sebagai konsep dasar perencanaan strategis SI, dan dikombinasikan dengan aplikasi-aplikasi praktis dari metodologi James Martin, Wetherbe, Tozer dan Be Vissta Planning. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahapan yaitu input, analisa dan output. Tahap input dilakukan identifikasi visi, misi dan pengumpulan data. Tahap analisis dilakukan analisis lingkungan bisnis dan analisis lingkungan sistem informasi. Terakhir tahap output dilakukan perumusan misi dan strategi SI/TI serta strategi manajemen informasi sistem. Penelitian ini, bertujuan untuk memperoleh model perencanaan strategis SI yang tepat untuk BPR dengan studi kasus di PT. BPR Bumi Asih. Untuk itu dilakukan pengkajian terhadap lima dokumen perencanaan strategis SI milik lembaga perbankan dan pemerintahan, yaitu PT. Bank Mandiri, State Bank of Pakistan, Kwangju Bank, Nepal Rastra Bank, dan State of Maine. Dengan membandingkan model dan kombinasi metodologi tersebut, diperoleh model pengelolaan SI/TI yang diharapkan sesuai untuk diterapkan di PT. BPR Bumi Asih yaitu yang menyerupai model federal. Model kombinasi antara terpusat (centralized) yakni fungsi yang bersifat kebijakan dan strategis, dan tersebar (decentralized) yakni operasional SI/TI yang dilakukan di masing-masing unit kerja SI/TI. Hasil penelitian ini, diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi lembaga BPR lainnya, tentunya dengan melakukan penyesuaian sesuai karakteristik masing-masing.
Competition in banking industry is becoming tighter. Rapid business change is also triggered by the globalization at the trade sector. PT. BPR Bumi Asih as one of financial institutions in microfinance sector shall make some arrangement in every line of its business. The efforts are taken to maintain and improve its position to encounter any potential threats from other financial institutions. The bank shall formulate its business strategy by considering its strengths and weaknesses in order to achieve its competitive advantage. This business strategy is expected to be able to anticipate any problems and opportunities in the future and to determine the direction and goal of its banking business. The arrangement shall be done with the support of the Information System and Technology in order to meet its business requirement. The development of the Information System and Technology at PT. BPR Bumi Asih has not been well directed, planned and implemented, so the development frequently deviates from the company?s business plan. Its legacy system has not been well integrated, so it requires more efforts. Inaccurate data and lack of information has caused a difficulty to the management to make a proper and concise business decision. Therefore, PT. BPR Bumi Asih needs a good strategic planning of the information system on the basis of the generally applied methodology or framework. This study applies the methodology developed by Ward and Peppard as a basic concept of the strategic planning of the information system and combined with some practical applications of the methodology developed by James Martin, Wetherbe, Tozer and Be Vissta Planning. This research comprises of three phases, namely : input, processes and output. The input phases include the identification of the vision, mission and data collection. Then, the business and information system processes are analyzed. Finally, in the output phase, the formulation of the mission and strategy of the Information System and Technology and the management strategy of the information system. This research is aimed at identifying the proper model of the strategic planning of the information system for the BPR with a case study at PT. BPR Bumi Asih. Therefore, five documents of the strategic planning of the Information System owned by banking and governmental institutions, namely PT. Bank Mandiri, State Bank of Pakistan, Kwangju Bank, Nepal Rastra Bank, and State of Maine are studied. By comparing the model and the combination of the methodology, a proper model on the Information System and Technology management is obtained for an application at PT. BPR Bumi Asih, namely Federal Model. The Federal Model is a combination of the centralized model, namely, the policies and strategy and the decentralized model, in which the operation of the Information System and Technology is conducted at each working unit. It is expected that the result of this research can be used as a reference for other BPR, by making any adjustment in accordance with its respective characteristics.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yos Huaniel Toding
Abstrak :
Sektor jasa dewasa ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat dunia. Sebagai negara berkembang, walaupun Indonesia bukanlah masyarakat industri tetapi pemakaian jasa itu sendiri menempati tempat yang tak kalah pentingnya bagi kesuksesan suatu bisnis. Pertumbuhan dan persaingan yang tinggi, BPR SUMBER ARTHA RAHAYU sebagai salah satu pemain yang cukup lama harus melakukan strategi pemasaran yang tepat dalam menghadapi persaingan baik dengan sesama pemain lokal, nasional dan pemain internasional. Strategi pemasaran dapat didefinisikan sebagai suatu analisis, pengembangan, pengimplementasian kegiatan-kegiatan yang meliputi strategi dalam memilih target pasar bagi jasa di dalam setiap unit bisnis, membuat atau menyusun sasaran-sasaran pemasaran dan mengembangkan, mengimplementasikan serta mengukur program-program dan strategi pemasaran penetapan posisi jasa yang didisain untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pada setiap pasar sasaran. Bisnis jasa perbankan/keuangan di Indonesia akan semakin berkembang bersamaan dengan meningkatnya kegiatan perekonomian dan pembangunan serta akan dimulainya era pasar bebas. Hal ini akan menyebabkan semakin banyaknya perusahaan jasa perbankan/ keuangan baik jasa perbankan/keuangan dalam negeri maupun jasa perbankan/keuangan asing yang akan terlibat dalam persaingan untuk mendapatkan pasar di Indonesia, yang tentunya akan meningkatkan persaingan dalam memenuhi kebutuhan akan jasa perbankan/keuangan bidang kredit mikro. Usaha Grameen Bank dalam melaksanakan strategi pemasarannya yaitu memberikan kredit mikro kepada kaum miskin tanpa agunan khususnya untuk kaum wanita. Banyakya faktor yang mempengaruhi keputusan strategi pemasarannya seperti struktur masyarakat serta lingkungan ekternal yaitu dunia perbankan internsional dan faktor lainnya Permasalahan dalam tesis ini dirumuskan sebagai berikut : Strategi pemasaran kredit mikro yang paling tepat untuk BPR Sumber Artha Rahayu agar dapat meningkatkan daya saing dan berkembang di masa yang akan datang dengan model strategi pemasararan kredit mikro yang diterapkan oleh Grameen Bank Tujuan penelitian ini adalah menganalisis strategi pemasaran kredit mikro BPR Sumber Artha Rahayu sebagai perusahaan jasa perbankan/keuangan yang banyak dipengaruhi oleh lingkungan eksternal yang dinamis serta lingkungan internalnya yang cenderung masih kurang dinamis dan ada keterbatasan dalam wilayah operasi dan batasan lainnya. Memberikan gambaran analisis secara menyeluruh mengenai peluang yang dapat dimanfaatkan agar dapat bersaing dan memenangkan persaingan industri jasa tersebut dengan menggunakan strategi pemasaran kredit mikro yang dilaksanakan oleh Grameen Bank. Dalam penelitian ini faktor-faktor yang dianalisis berasal dari lingkungan internal perusahaan serta lingkungan eksternal BPR, dengan maksud agar diperoleh gambaran obyektif tentang kekuatan dan kelemahan BPR serta ancaman dan peluang. Sedangkan dalam pengumpulan datanya diperoleh melalui studi pustaka dan studi lapangan. Untuk mengetahui posisi bersaing, gambaran keuatan bisnis dan daya tarik tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan matrik daya tarik industri - kekuatan bisnis (GE matrik). Dari hasil analisis diketahui posisi bersaing perusahaan yang terletak pada elemen ke dua yaitu antara sedang dan tinggi pada matrik daya tarik industri - kekuatan bisnis diperoleh strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu : tumbuh dan bangun dengan pilihan strateginya adalah pengembangan pasar. Untuk dapat menunjang keberhasilan strategi pengembangan pasar, dikembangkan strategi agresif dan strategi aliansi. Strategi 'mata cacing' yang digunakan oleh Grameen bank untuk mengenal lebih dekat nasabahnya dalam menyalurkan kredit mikronya bagi rakyat miskin (khususnya kaum perempuan) serta penegasan kembali faktor internal dan ekternal yang mempengaruhi strategi Grameen Bank yang akhirnya mengahsilkan konsep kewirausahaan sosial untuk memadukan kedua faktor tersebut. Kesimpulan strategi pengembangan yang dapat dilakukan BPR SUMBER ARTHA RAHAYU dikaitkan dengan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk beberapa tahun mendatang, strategi yang tepat untuk menghadapi persaingan adalah strategi pengembangan pasar. Dengan ditetapkannya strategi pengembangan pasar, maka untuk menunjang keberhasilan pelaksanaannya, ditekankan strategi Agresif dan strategi aliansi dalam menghadapi persaingan dengan perbankan nasional dan internasional. Keberhasilan stragegi Grameen Bank dalam memberikan kredit mikro (khususnya kaum wanita) tanpa memberikan agunan yang selama ini sangat bertentangan dengan teori ekonomi dan kaum kapitalis terbukti dapat berhasil diterapkan. Saran untuk keberhasilan strategi pemasaran BPR SUMBER ARTHA RAHAYU hendaknya meniru srategi Grameen Bank khususnya dalam hal mengenali pasar atau nasabahnya lebih dekat. Karena dengan mengatahui pasar atau nasabah akan memberikan strategi pemasaran yang tepat.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T22734
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>