Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Abstrak :
Latar belakang/ Tujuan Wabah Covid-19 memberikan banyak perubahan pada kehidupan masyarakat yang mana salah satunya berupa kegiatan yang banyak dilakukan di rumah. Hal ini berimplikasi pada terhambatnya kegiatan imunisasi yang dijalankan oleh pemerintah sehingga terjadi peningkatan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) adalah program untuk menutup kesenjangan imunitas yang sempat vakum karena wabah Cobid-19. Peran serta seluruh tenaga kesehatan, khususnya farmasis diperlukan dalam upaya mencapai target imunisasi yang optimal. Metoda Mengidentifikasi peran serta dan tantangan yang dihadapi oleh farmasis dalam melaksanakan program ini dengan melakukan wawancara serta penelusuran dokumentasi yang dilakukan oleh unit farmasi pada kegiatan BIAN. Hasil Farmasis memberikan dalam pemberian informasi kepada masyarakat, pengadaan logistik, distribusi vaksin dan pelaporan kegiatan imunisasi. Kesimpulan Farmasis bersama tenaga kesehatan lainnya mempunyai peran penting dalam menyukseskan kegiatan imunisasi dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat. ......Background/ Aims The Covid-19 pandemic has brought about many changes in society, one of which involves activities being carried out at home. This has resulted in the disruption of government-run immunization activities, leading to an increase in cases of vaccine-preventable diseases. The National Children’s Immunization Month (BIAN) is a program aimed at bridging the immunity gap that occurred during the Covid-19 outbreak. The involvement of all healthcare workers, especially pharmacists, is essential in achieving optimal immunization targets. Methods This study aims to identify the roles and challenges faced by pharmacists in implementing this program through interviews and documentation tracing conducted by pharmacy unit during BIAN activities. Results The findings show that pharmacists play a crucial role in providing information to the public, procuring logistics, distributing vaccines, and reporting immunization activities. Conclusion Pharmacists, along with other healthcare workers, play a vital role of immunization efforts towards achieving public health.

Abstrak :
Tesis ini membahas tentang ironi respon Taiwan di bawah Pemerintahan Presiden Chen Shui-bian pada 2000-2008, terhadap dampak peningkatan kapabilitas militer China. Pada periode tersebut, strategi militer China bertransformasi menjadi menyerang, namun Taiwan justru tidak meningkatkan, dan bahkan menurunkan, kapabilitas militernya. Dalam penelitian kualitatif dengan disain deskriptif ini, penyusun menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi respon Taiwan terhadap kpeningkatan kapabilitas militer China di tengah-tengah dilema keamanan yang mereka alami. Akhirnya, penyusun menyarankan China dan Taiwan untuk menggalang kerjasama melalui forum resmi atau tidak resmi, demi mencegah meletusnya konflik terbuka di sekitar Selat Taiwan. ......This Thesis is about the ironic of Taiwan;s respond in the period of President Chen Shui-bian (2000-2008) towards the China;s military capability building. In that period of time, China's military strategy transform into attacking format, while Taiwan tend not to increasing it's military capability, but seem to downgrading it;s military capability. In this qualitative research along with description design, writers will explain some factors that influencing Taiwan's respond towards China's military capability building in the middle of security dilemma among them. At the end, writers suggests that China and Taiwan must cooperate through both official or un-official organization, in order to avoid warfare at the Taiwan Strait.

Abstrak :
ABSTRAK
Kabupaten Merauke mempunyai tiga sungai besar yaitu Sungai Bian, Sungai Kumbe dan Sungai Maro (BIKUMA), ketiga sungai tersebut mempunyai potensi pasang surut horisontal yang besar. Untuk pengembangan lahan irigasi rawa diperlukan kajian potensi pasang surut. Kajian ini didukung dengan survei hidrometri dan hidrolika yang dilakukan pada musim kemarau saat spring tide dan neap tide secara bersamaan untuk ketiga sungai. Survei meliputi aktivitas pengukuran geometri sungai dengan rentang per 5 km, pengukuran hidrometri sungai (pengamatan fluktuasi muka air dengan jarak proporsional untuk kalibrasi model dan kecepatan arus di hulu sungai untuk mendapatkan debit). Batasan pengukuran sungai bagian hulu dibatasi dengan jarak Sungai Bian 125Km, Sungai Kumbe sepanjang 171 km, dan Sungai Maro sepanjang 66 km dari muara laut. Kemudian dilakukan pemodelan hidrodinamika Sobek 1D yang menguraikan pergerakan air dari hulu sampai ke hilir. Dari hasil pemodelan diketahui bahwa air yang masuk dari laut ke Sungai Bikuma lebih besar dibandingkan air yang keluar ke laut. Adapun potensi pasang surutnya sebesar 1,7 Milliar m3. Selanjutnya dilakukan simulasi Sobek 1D2D untuk mengetahui sejauh mana pada kondisi alami daerah yang dapat digenangi adalah 123.609ha. Pemanfaatan potensi pasang surut tersebut dapat disalurkan ke zona pengembangan melalui sistem tata air irigasi rawa yang terintegrasi sehingga pemanfaatan air dapat optimal.

Abstrak :
This article aims at unifying the theory of spatial votin and the theory that is variously called conceptualization, information, or sophistication. Following Down's early insight on uncertainity as well as recent developments in both literatures, I argue that it is of critical importance that spatial voting models explicitily incorporate information effects. For this purpose, I develop a heterogeneity. This model is applied to the Taiwan Eleection and Democratization Study's 2004 post-presidential election survey data. In 2004, Taiwan's political landscape was dominantly defined by the Green vs Blue ideological cleavage, and the candidates wwere preceived as taking divergent positions. This article investigates the effects of information and activism on the spatial structure and their implications on candidates' strategies. My findings confirm the existance of these effects on voter uncertainty in the frmework of spatial analysis.