Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suehirom, Kikuo
Cambridge, UK: Productivity Press, 1992
670.42 SUE e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Svetan Ratchet, editor
"This book constitutes the refereed proceedings of the 6th IFIP WG 5.5 International Precision Assembly Seminar, IPAS 2012, held in Chamonix, France, in February 2012. The 15 revised full papers were carefully reviewed and selected from numerous submissions. The papers are organized into the following topical sections: micro processes and systems, handling and manipulation in assembly, tolerance management and error compensation methods, metrology and quality control, intelligent control of assembly systems, and process selection and modelling techniques."
Heidelberg: [Springer-Verlag, ], 2012
e20408846
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Sommeng, Andy Noorsaman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Kurniawan
"Permintaan pasar terhadap produk berteknologi tinggi selalu berubah dari waktu kewaktu dari segi spesifikasi. Untuk menjadi tetap kompetitif, sistem produksi perlu menjadi fleksibel dan dapat di konfigurasi sehingga dapat menghadapi kustomisasi massal. Perakitan fleksibel (FAL) memungkinkan produksi berbagai jenis barang dengan efisiensi tinggi. Salah satu contohnya adalah kartu unit proses grafik (GPU-Card). Perakitan fleksibel memerlukan desain sistem yang komprehensif dan penjadwalan sehingga bisa memaksimalkan penggunaan sumber daya. Studi ini mengadopsi permodelan simulasi berbasis agen (ABMS) untuk perakitan fleksibel karena kemampuan dari ABMS dalam fleksibilitas dan skalabilitas. Kerangka yang diusulkan terdiri dari tiga bagian: lingkungan nyata, lingkungan virtual, dan evaluasi dan analisis. Studi ini menguraikan hasil dari metode pengurutan dan penjadwalan dalam perakitan fleksibel dengan menggunakan permodelan simulasi berbasis agen. Analisa Pareto Frontier dilakukan untuk menyelesaikan konflik kepentingan dari keterlambatan pengiriman produk, hasil produksi, dan utilisasi sumber daya.

Abstrak Berbahasa Inggris:
Market demands of high-tech products always evolves over time by product specification. To be competitive, a production system needs to be flexible and reconfigurable as facing mass-customization. Flexible assembly line (FAL) enables mixed production with high efficiency. One example is graphic processing unit (GPU) cards. FAL requires comprehensive system design and scheduling to fully utilize the resources. This study adopts agent based simulation (ABS) modelling for an FAL because of the abilities of ABS in flexibility and scalability. The proposed framework consists of three parts: real environment, virtual environment, and evaluation and analysis. This study elaborates sequencing and scheduling performances in the GPU-card assembly line by using agent-based simulation modelling. Pareto frontier analysis is conducted to resolve conflicts between part tardiness, throughput, and resource utilization.
"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ros Silawati
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S35810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Mawar Aprillia
"Keseimbangan lini lintasan atau assembly line balancing (ALB) perakitan merupakan salah satu masalah penting dalam area produksi. Karena perbaikan performa sistem dapat mempengaruhi segi keuangan, maka sangat penting untuk mengembangkan suatu solusi yang praktis dari permasalahan keseimbangan lini dan juga kebutuhan akan waktu perhitungan yang minimal untuk memecahkan masalah keseimbangan lini tersebut. Metode metaheuristik merupakan cara umum dalam kehidupan nyata. Metode pada penelitian kali ini merupakan metode heuristik Tabu Search. Metode ini merupakan metode pencarian solusi pada daerah yang dianggap optimal sehingga diharapkan efisiensi keseimbangan lini tercapai. Hasil dari penelitian kali ini adalah metode algoritma Tabu Search yang dipakai dapat menghasilkan efisiensi lini perakitan sebesar 80.01% dengan running program dilakukan iterasi sebanyak 1.000.000, dan menghasilkan nilai smoothness sebesar 43.89 menit.

Assembly line balancing (ALB) is one of the important problem of production. As small improvement in performance system can lead to significant monetary consequence, it is importance to develop practical solution procedure of assembly line balancing problem and minimal computational time requirement. Heuristic are generally use to solve the problem in real life. In this paper, an efficient heuristic is proposed to solve the deterministic and single problem of ALB. The proposed heuristic is tabu search algorithm. This algorithm searching the optimal solution on local area, and expect for the best result to achieve ALB more efficient. The result of this paper is tabu search can solve ALB with 80.01% line efficiency, and 43.89 minutes of smoothness index."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51978
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizky Irhansyah
"Skripsi ini merefleksikan pengaruh mekanisasi dan standardisasi dalam sistem produksi Fordisme terhadap arsitektur industri, dengan fokus pada transformasi sistem spasial dan dampaknya terhadap pengalaman pekerja. Melalui analisis reorganisasi ruang pada pabrik Ford Motor Company di Highland Park, skripsi ini menyelidiki bagaimana prinsip-prinsip tersebut merubah desain pabrik, dengan mengutamakan efisiensi dan standardisasi melalui pengenalan assembly line dan alur kerja linier. Skripsi ini menekankan peran arsitektur tidak hanya sebagai alat fungsional, tetapi juga sebagai konstruksi ideologi rasionalitas, di mana ruang-ruang dioptimalkan untuk memaksimalkan produktivitas. Mengacu pada teori movement dan hand oleh Siegfried Giedion dan teori produksi ruang, skripsi ini menggali bagaimana mekanisasi Fordisme mengubah ruang pabrik menjadi sistem yang tidak hanya memfasilitasi produksi, tetapi juga menerapkan keteraturan yang kaku terhadap aktivitas manusia. Tata letak pabrik, yang ditandai dengan tugas-tugas repetitif dan pergerakan yang distandarisasi, menggambarkan bagaimana arsitektur Fordisme mensubordinasikan tenaga kerja manusia pada efisiensi mesin, menjadikan pekerja sebagai ekstensi dari assembly line. Analisis ini menyoroti implikasi ideologis yang lebih luas dari Fordisme, yang berupaya untuk merasionalisasi dan menstandarkan tenaga kerja melalui desain arsitektur, menciptakan ruang yang mengutamakan output industri di atas pekerja. Dengan kesimpulan, skripsi ini memberikan pemahaman yang lebih luas mengenai bagaimana mekanisasi dan standardisasi dalam arsitektur industri mencerminkan dan memperkuat ideologi Fordisme, mempengaruhi baik aspek fisik maupun pengalaman hidup pekerja melalui teknik mekanisasi dan standardisasi ruang.

This thesis reflects on the influence of mechanization and standardization within the Fordist production system on industrial architecture, focusing on the transformation of spatial systems and their impact on workers' experiences. Through the analysis of spatial reorganization at the Ford Motor Company plant in Highland Park, this thesis investigates how these principles transformed factory design, emphasizing efficiency and standardization through the introduction of the assembly line and linear workflows. The thesis underscores the role of architecture not only as a functional tool but also as a construct of rationalist ideology, where spaces are optimized to maximize productivity. Referencing Siegfried Giedion’s theories of movement and hand, along with the theory of space production, the thesis explores how Fordist mechanization transformed factory spaces into systems that not only facilitated production but also imposed rigid order on human activity. The factory layout, characterized by repetitive tasks and standardized movements, illustrates how Fordist architecture subordinated human labor to machine efficiency, turning workers into extensions of the assembly line. This analysis highlights the broader ideological implications of Fordism, which sought to rationalize and standardize labor through architectural design, creating spaces that prioritized industrial output over the worker. In conclusion, this thesis provides a broader understanding of how mechanization and standardization in industrial architecture reflect and reinforce Fordist ideology, influencing both the physical aspects and the lived experiences of workers through spatial techniques of mechanization and standardization. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifianto
"
ABSTRAK
PT MKM II memliki enam jalur produksi (machining line) dan tiga jalur perakitan (assembly line). Keenam jalur produksi yaitu crank shaft, cylinder head, cam shaft, connecting rod, cylinder block, dan intake and exhaust manifold.
Dalam skripsi ini penulis menghitung kehandalan dari sistem pada jalur produksi cam shaft, yang merupakan salah satu komponen panting dan memerlukan ketelitian dalam pembuatannya. Untuk menghasilkan produk sesuai dengan persyaratan dan memenuhi target yang diharapkan maka sangat diperlukan mesin yang handal agar tidak menganggu kelancaran produksi untuk produksi secara keseluruhan.
Untuk dapat menghitung kehandalan mesin, maka penulis melihat dari data-data pemakaian mesin dan melihat kecenderungan distribusi laju kerusakan yang akan dipakai sebagai dasar perhitungan selanju!nya. Setelah menentukan distribusi yang digunakan maka diadakan uji statistik untuk menguji hipotesa distribusi yang digunakan. Berdasarkan hasil perhitungan, maka digunakan distribusi eksponensial dan dihitung kehandalan tiap mesin pada jalur cam shaft.
Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa CM 50 memiliki nilai MTTR tertinggi sedangkan CM-100 memiliki nilai MTTR terendah karena merupakan alat inspeksi terhadap ukuran dari cam shaft yang relatif sederhana.
"
1997
S36824
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Amir
"Keseimbangan lini lintasan perakitan merupakan salah satu masalah penting di area produksi atau area manajemen operasi. Karena keseimbangan dalam penempatan elemen-elemen kerja dan beban kerja pada tiap stasiun kerja akan memberikan pengaruh yang besar pada performa sistem, maka sangat penting untuk mengembangkan suatu solusi yang praktis dari permasalahan keseimbangan lini dan juga kebutuhan akan waktu perhitungan yang minimal untuk memecahkan masalah keseimbangan lini tersebut. Metode heuristik adalah salah satu cara yang umum digunakan untuk memecahkan masalah keseimbangan lini perakitan ini.
Dalam penelitian ini, metode heuristik yang efisien digunakan untuk memecahkan masalah keseimbangan lini perakitan dengan pendekatan deterministik dan model tunggal. Metode heuristik tersebut adalah metode heuristik Algoritma Genetika. Algoritma Genetika yang digunakan untuk memecahkan masalah keseimbangan lini lintasan perakitan ini dibentuk dengan struktur kromosom yang khusus.
Pada penelitian ini keseimbangan lini perakitan yang dihasilkan dengan menggunakan metode Algoritma Genetika akan dibandingkan dengan keseimbangan lini perakitan lama yang telah diterapkan, dan terbukti menghasilkan keseimbangan lini perakitan yang lebih baik. Dengan penurunan jumlah stasiun kerja, efisiensi lintasan serta nilai smoothness yang meningkat, penggunaan Algoritma Genetika mampu memberikan solusi yang optimal untuk memecahkan permasalahan keseimbangan lini perakitan.
Oleh karena itu, pada penelitian ini metode Algoritma Genetika juga digunakan dalam menghitung keseimbangan lini dengan waktu siklus yang akan dicapai yaitu menghasilkan sistem keseimbangan lini perakitan Hydraulic Excavator tipe PC300-8 untuk waktu siklus (cycle time) 38.33 menit dengan jumlah stasiun kerja sebanyak 13 stasiun kerja, efisiensi lintasan sebesar 0,8028, dan nilai smoothness sebesar 37,8320 detik.

Assembly Line Balancing is one of the most important issue in operation management area. Balancing in assigning task and work load in every workstation will give big influence in assembling system performance and can affect positive to finance point of view, hence of vital importance to develop the practical solution to solve assembly line balancing problems as well as requirement of minimum calculation time, meta-heuristic method is one of most often used to solve assembly line balancing problem.
In this research, meta-heuristic method will be used to solve an assembly line balancing problem with approach of single model and deterministic which called by Genetic Algorithm.
In this research, result that achieved in balancing of assembly line by using Genetic Algorithm method will be compared with the former balancing of line which have been applied, and its proven better line characteristic. With decreasing sum of workstation among the assembly line, as well as smoothness index and also increasing line efficiency, using Genetic Algorithm can give optimal solution to solve assembly line balancing problems.
Therefore, continuing in this research, Genetic Algorithm method also applied in balancing the new assembly line with cycle time to be reached. And its proven balancing of Hydraulic Excavator type of PC300-8 Assembly line for cycle time of 38.33 minutes with 13 Workstations amount, and 0.8028 line efficiency.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52148
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Azka Tsaniya Munir
"Indonesia merupakan salah satu negara dengan industri otomotif sebagai salah satu industri andalan ekonomi nasional. Hal ini memacu para pelaku industri untuk terus bersaing dan meningkatkan performa bisnis mereka agar dapat menguasai pasar penjualan. Tidak terkecuali PT. Astra Daihatsu Motor (ADM) sebagai salah satu perusahaan otomotif terbesar di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan PT. ADM dalam meningkatkan performa bisnis mereka adalah dengan melakukan relokasi pabrik utama yang sudah beroperasi selama lebih dari 25 tahun ke pabrik baru di daerah Karawang. Pabrik ini nantinya akan mengedepankan penggunaan teknologi modern, salah satunya adalah penggunaan teknologi Automated Guided Vehicle (AGV) pada assembly line mereka. AGV sebagai teknologi baru yang dapat meningkatkan efektivitas lini perakitan tentu memiliki sejumlah tantangan dalam penggunaannya, terutama dalam hal adaptasi perusahaan dalam menggunakan teknologi baru ini. Penelitian ini bertujuan untuk merancang strategi manajemen risiko yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam perencanaan otomasi assembly line pabrik. Metodologi yang digunakan adalah House of Risk (HOR) yang terbagi menjadi dua tahap, yaitu tahap 1 yang berfokus terhadap identifikasi agen risiko prioritas serta tahap 2 yang berfokus terhadap identifikasi aski preventif sebagai bentuk strategi mitigasi risiko. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan 12 agen risiko prioritas dari 26 agen risiko yang berhasil diidentifikasi, serta 5 aksi preventif terpilih dari 13 aksi preventif teridentifikasi yang menjadi prioritas untuk diusulkan sebagai bentuk strategi manajemen risiko bagi perusahaan.

Indonesia is a country that relies significantly on the automotive industry to support its economy. This encourages industry players to continue to compete and improve their business performance in order to dominate the sales market, including PT. Astra Daihatsu Motor (ADM) as one of the largest automotive companies in Indonesia. As a way to improve their business performance, PT. ADM aims to relocate their main factory which has been operating for more than 25 years to a new factory in the Karawang area. This factory will prioritize the use of modern technology, including the use of Automated Guided Vehicle (AGV) on their assembly line. Despite its potential to enhance assembly line efficiency, AGV technology introduces several challenges, particularly regarding company adaptation. This study aims to design a risk management strategy for companies planning to automate their plant’s assembly lines. The methodology used is House of Risk (HOR), divided into two stages: stage 1 focuses on identifying priority risk agents, and stage 2 concentrates on identifying preventive actions as part of the risk mitigation strategy. The research identified 12 priority risk agents from 26 total risk agents and proposed 5 preventive actions from 13 identified actions as priorities for the company's risk management strategy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>