Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 723 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kyoto, Japan: Center for Southeast Asian Studies Kyoto University , 1997
959.03 INT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Depkes. RI, 2003
992.2 IND k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hopper, David
Ottawa: International development research centre, 1975
711.3 HOP t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Rahmad
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
TA2004
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aline Jihan Hadiahwati
"ABSTRAK
Kawasan Braga sebagai salah satu bagian dari wilayah pusat kota Bandung merupakan kawasan pusat perdagangan bersejarah yang ekslusif dan sangat terkenal di jaman kolonial Belanda, namun dalam perkembangannya kawasan Braga mengalami penurunan vitalitas (kemampuan untuk bertahan/daya) dari aspek fisik lingkungan, fungsional, dan normatif. Pada tahun 2004 dilakukan pembangunan Braga City Walk (BCW) dengan konsep urban revitalization untuk meningkatkan vitalitas kawasan Braga, pembangunan BCW diharapkan dapat meningkatkan vitalitas kawasan Braga dan membangkitkan suasana historis Bandung Tempo Dulu.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengidentifikasi faktor-faktor yang paling berperan pada vitalitas Kawasan Braga di Kota Bandung dilihat dari aspek normatif, fisik lingkungan, dan fungsional; 2) mengetahui persepsi stakeholders tentang pembangunan Braga Walk City sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan vitalitas kawasan bersejarah Braga di Kota Bandung; 3) mengetahui upaya-upaya apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan vitalitas kawasan bersejarah Braga di Kota Bandung. Berdasarkan sifat dasarnya, metode penelitian yang dipakai adalah ex post facto.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang paling berperan pada vitalitas kawasan bersejarah Braga menurut pemilik bangunan dan pengunjung ditinjau dari aspek fisik lingkungan yaitu keamanan, kenyamanan, kondisi parkir, akses transportasi, kondisi penghijauan, dan jalur pejalan kaki, aspek fungsional yaitu jumlah pengunjung, omset perdagangan, jenis barang yang khas dan eksklusif, aktifitas kegiatan yang menarik, dan pada aspek normatif yaitu kesejahterahan warga Braga, norma/hukum, dan partisipasi masyarakat, pemerintahlswasta. Persepsi dari stakeholders menunjukkan bahwa pembangunan BCW belum memberikan dampak yang positif pada kawasan bersejarah Braga, hal menunjukkan lemahnya political will, dan salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan vitalitas kawasan Braga adalah menjadikah kawasan sebagai salah satu tujuan wisata kota yaitu wisata sejarah kota Bandung.
"
2007
T20681
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Katisha Putrinaya
"Berlayar menggunakan kapal sudah semakin jarang dilakukan masyarakat abad ini untuk menempuh perjalanan luar kota, pulau, maupun negara. Namun tersebut sangat sering dilakukan di masa lalu, terlebih Indonesia adalah negara maritim. Hal ini terjadi pada Pelabuhan Tanjung Priok, ketika dibuat sebagai pusat pelayaran dan perdagangan Batavia sejak 1877. Hal ini membuat kawasan Tanjung Priok yang semula berupa rawa terus berkembang, dan semakin ramai dipadati. Pelabuhan juga memiliki fasilitas Stasiun sebagai penunjang transportasi publik. Lama-kelamaan, pelabuhan mulai mengalami penurunan jumlah penumpang.
Kondisi area sekitar pelabuhan pun menjadi terbengkalai dan rawan akan kriminalitas. Dari perubahan tersebut, akan dicari tahu bagaimana pembangunan tak terkendali memadati kawasan sekitar sehingga menyisakan ruang-ruang terbengkalai. Melalui fenomena urban blight yang dihadapi tanjung priok sebagai kawasan pelabuhan, penulisan skripsi ini akan membahas bagaimana perubahan struktur urban pada kawasan pelabuhan menjadikannya kawasan terbengkalai.
Walaupun keadaan sekitar kian terpuruk, Pelabuhan Tanjung Priok masih aktif melayani pelayaran penumpang dan barang. Bahkan, Pelabuhan terus mengalami perkembangan dalam bongkar muat barang dan peti kemas. Hal ini juga akan dipertanyakan dan dikaitkan dengan keadaan Tanjung Priok yang saat ini terbengkalai

To travel by ships is rarely done by people nowadays. But that way was very obvious in the past, especially Indonesia has been a maritime country. This happened at the Port of Tanjung Priok, when it was created as a shipping and trade center of Batavia since 1877. This made the Tanjung Priok area which was originally swamp, continue to grow, and increasingly crowded by the immigrant. The port also has station to support public transport facility to the city. Eventually, the port began to experience a decline in the number of passengers.
The condition of the area around the port becomes neglected and prone to crimes. From these changes, I will find out how uncontrolled development was making the area densed fastly that it leaves abandoned spaces. Through urban blight faced by Tanjung Priok as a port area, this thesis will discuss how changes in urban structure of the port area make it a derelict area.
Even though the situation is getting worse outside, Tanjung Priok Port is still actively serving the shipping of passengers and goods. In fact, the port continues to experience the developments in the loading and unloading of goods and containers. This will also be questioned and related to the current condition of Tanjung Priok.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Dwi Nurcahyadi
"Interpretasi yang dilakukan terhadap citra SPOT pankromatik dari koreksi radiometrik hingga klasifikasi ternyata mampu menghasilkan citra yang lebih informatif dibandingkan citra awal. hasil klasifikasi menggunakan maximum likehood menghasilkan enam klas penggunaan lahan yaitu permukiman teratur, permukiman tidak teratur, tanah kosong, kawasan bisnis dan waduk pengolahan limbah. Penggunaan lahan yang terluas adalah permukiman tidak teratur sedangkan yang tersempit adalah waduk pengolahan limbah.

The interpretation that have been done to the SPOT pankromatik image from the radiometrik correction until the classification step created more informative image than before. The classification product used maximum likehood has six class of landuse, ther are, reguler settlement, irregular settlement, field, bussiness area and water treatment dam. The largest landuse area is reguler settlement and the smallest landuse area is a water treatment dam.
"
Jurnal Geografi, 2000
JUGE-1-Des2000-10
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>