Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elizabeth
Abstrak :
Latar Belakang: Fokus disinfeksi saluran akar telah berubah dari disinfeksi agresif menjadi seleksi protektif dalam prosedur regeneratif endodontik. Larutan irigasi sintetik yang digunakan hingga saat ini toksik terhadap sel punca pulpa, salah satunya yang memiliki kemampuan proliferasi dan transdiferensiasi tinggi adalah hDPSCs. Oleh sebab itu, penelitian terkait disinfeksi berbahan alami yang mampu mempertahankan viabilitas sel punca terus berkembang pesat. Salah satu larutan irigasi alami yang bersifat antimikrobial dan agen kelator adalah larutan cuka apel. Untuk menjadikannya obat herbal terstandar hingga fitofarmaka, perlu diidentifikasi kelompok senyawa kimia dan uji viabilitas hDPSCs. Tujuan: Menganalisis pengaruh larutan cuka apel berbagai konsentrasi terhadap viabilitas hDPSCs Metode: hDPSCs ditambahkan DMEM+FBS10% (kontrol negatif), EDTA 17% (kontrol positif), larutan cuka apel dengan konsentrasi 2,5%, 5%, dan 10% dengan enam kali pengulangan. Selanjutnya, persentase viabilitas hDPSCs didapat dari MTT assays melalui microplate reader dalam nilai absorbansi. Data kemudian diolah statistik melalui uji parametrik One-way ANOVA. Hasil: Nilai rerata viabilitas sel hDPSC pada semua kelompok perlakuan bernilai diatas 70% sehingga tidak toksik menurut standar ISO dengan rerata viabilitas tertinggi pada kelompok 2,5% dan terendah pada kelompok EDTA 17% diikuti kelompok 10%. Kesimpulan: Larutan cuka apel dapat diidentifikasi kelompok senyawa kimia dan nilai viabilitas sel paling tinggi pada konsentrasi 2,5%. ......Background: Focus on root canals disinfection have shift from aggressive to protective selection in regenerative endodontic procedures. Synthetic root canals irrigation that had been used until now are toxic toward pulp stem cells, one of them, hDPSCs which have higher proliferation and transdifferentiation ability. Therefore, research on natural disinfection which maintain stem cell viability keep developing rapidly. One of the natural disinfection that has antimicrobial effect and chelating agent is apple cider vinegar. To standardized it as modern medicine, need to identify group of chemical compounds and analyzing the viability percentage of hDPSCs. Objective: Analyze the impact of apple cider vinegar solution in various concentrations on viability of hDPSCs. Methods: hDPSCs were given DMEM+FBS10% (negative control), 17% EDTA (positive control), apple cider vinegar solution in 2.5%, 5% and 10% concentrations with six repetitions. Percentage viability of hDPSCs were analyze from MTT assays with microplate reader in absorbance value. Then, data were proccessed statictically with parametric One-way ANOVA. Results: The average viability of hDPSCs were above 70% which considered non-toxic according to ISO, with the highest cells viability in 2.5% and the lowest cells viability in 17% EDTA followed by 10% groups. Conclusion: Apple cider vinegar solution’s chemical compounds can be identified with the highest cells viability were at 2.5%.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Polu Syaherias
Abstrak :
Terjadi perbedaan yang cukup signifikan antara jumlah impor dan ekspor untuk komoditas apel di Indonesia. Jumlah impor buah apel jauh lebih besar dibanding dengan jumlah ekspor apel lokal. Hal ini mengakibatkan berlebihnya panen apel lokal di Indonesia, sehingga salah satu alternatif cara untuk mereduksi kelebihan apel lokal adalah dengan mengolah apel lokal yang berlebih tersebut menjadi cuka apel. Cuka apel bersifat anti septik yang mampu membunuh bakteri-bakteri dalam saluran pencernaan, memperbaiki metabolisme tubuh, memperlancar aliran darah untuk mengatasi toxemia alias keracunan dalam peredaran darah dan mencegah obesitas. Proses pengolahan cuka apel menggunakan Apel Anna, dengan proses fermentasi dua tahap; yaitu fermentasi glukosa dalam apel menjadi alkohol dengan bantuan Saccharomyces cerevisiae. dan kemudian alkohol difermentasi menjadi asam asetat dengan bantuan bakteri Acetobacter aceti. Metode yang digunakan pada fermentasi ini adalah kombinasi fermentasi aerob dan anaerob. Pada penelitian ini dilakukan penambahan Saccharomyces cerevisiae dengan variasi 5 dan 7,5 gram. Variasi juga dilakukan pada penambahan gula dengan kadar 0%, 10%, dan 15%. Analisis kadar alkohol, kadar asam asetat, dan pH dilakukan 2 kali setiap seminggu selama 3 minggu masa inkubasi fermentasi aerob. Penentuan kadar alkohol dengan menggunakan Gas Chromatography, kadar asam asetat dengan titrasi asam-basa, dan penentuan pH dilakukan dengan pH meter. Hasil yang diharapkan pada penelitian ini adalah perancangan produk cuka apel, penambahan ragi Saccharomyces cerevisiae dan penambahan gula yang tepat untuk mencapai kondisi optimal dan menentukan kadar alkohol, kadar asam asetat, dan pH dari produk cuka apel sebagai parameter optimasi proses fermentasi. ......There is quite significance between total export and import for Apple comodity in Indonesia. Total import of Apple is greater than total export. This fenomena could make the excess of local apple in Indonesia. In order to avoid that fenomena, an alternative way is manufacturing the excess of local apple to become apple vinegar. Apple vinegar is an antiseptic that can eliminate bacterias in our body, it could also avoid obesitas. Manufacturing prosess of apple vinegar from anna apple using two stage of fermentation; glucose fermentation to become alcohol assist by Saccharomyces cerevisia, and then the alcohol is fermentated assist by Acetobacter acetii bacteri. Methode that is used on this fermentation are combination of aerob and anaerob fermentation. In this research, saccharomyces cerevisiae is added with variation 5 and 7,5 gr. Variation is also used with sugar added 0%, 10%, and 15%. Two times a week alcohol, acetat acid, and pH is analysid. Alcohol content is measured by using Gas Chromatography, acetat acid is measured by acid-base titration, and pH is measured by pH meter. Result that is expected in this research is chemical product design of apple vinegar, amount of Saccharomyces cerevisiae and sugar that could make the fermentation prosess going optimal.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52225
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sanggita Dhifa Salsabila
Abstrak :
Latar Belakang: Radikal bebas memiliki sifat destruktif pada perawatan kedokteran gigi, salah satunya pada prosedur perawatan saluran akar. Pada perawatan saluran akar, bahan irigasi yang selama ini digunakan dapat menyebabkan kerusakan pada saluran akar karena memiliki senyawa radikal bebas. Oleh karena itu, perlu ditemukan bahan alami herbal yang dapat menjadi sumber antioksidan sebagai penangkal radikal bebas yang dapat berperan positif dalam perawatan saluran akar. Penelitian sudah banyak dikembangkan oleh para peneliti untuk menjadikan larutan ekstrak daun jeruk purut dan larutan cuka apel Malang sebagai obat herbal terstandar dari Indonesia hingga fitofarmaka. Salah satu pengujian yang harus dilakukan adalah pengujian antioksidan karena pada kedua bahan alami herbal tersebut ditemukan senyawa antioksidan berupa fenol dan flavonoid pada uji fitokimia dan GCMS. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan aktivitas dan kadar antioksidan pada larutan ekstrak daun jeruk purut dan larutan cuka apel Malang pada berbagai konsentrasi. Metode: Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorik dengan metode DPPH. Sampel uji berupa larutan 10%, 5%, dan 2,5% ekstrak daun jeruk purut dan cuka apel Malang yang dibuat serial konsentrasi dengan pengenceran. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan melihat perubahan warna pada larutan, dari warna ungu menjadi warna kuning apabila terdapat aktivitas antioksidan di dalam larutan uji. Selanjutnya dilakukan pengukuran kadar antioksidan dengan melihat tingkat absorbansi menggunakan Spektrofotometer UV/VIS dengan panjang gelombang 517 nm dan kemudian dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Setelah itu, dilakukan perhitungan persentase inhibisi dan didapatkan kadar IC50 antioksidan. Kemudian, perbedaan kadar antioksidan keduanya dilakukan uji statistik Independent T-Test. Hasil: Terdapat aktivitas antioksidan pada larutan ekstrak daun jeruk purut dan larutan cuka apel Malang. Larutan ekstrak daun jeruk purut dapat dideteksi dengan larutan induk konsentrasi 0,1% dengan kadar antioksidan 347,691 µg/ml dan larutan cuka apel Malang dapat dideteksi dengan larutan induk 5% dan 2,5% dengan kadar antioksidan 8375,25 µg/ml dan 8021,162 µg/ml. Keduanya memiliki perbedaan kadar antioksidan secara statistik. Kesimpulan: Terdapat perbedaan kadar antioksidan pada larutan ekstrak daun jeruk purut dan larutan cuka apel Malang dengan berbagai konsentrasi. Larutan ekstrak daun jeruk purut efektif menangkal radikal bebas pada konsentrasi sekitar 0,03%, sedangkan larutan cuka apel Malang efektif pada konsentrasi sekitar 0,8%. ......Background: Free radicals have destructive properties in dental treatments, one of which is in root canal procedures. In root canal treatment, irrigation materials that have been used can cause damage to the root canal because they have free radical compounds. Therefore, it is necessary to find natural herbal ingredients that can be a source of antioxidants as an antidote to free radicals that can play a positive role in root canal treatment. Many studies have been developed by researchers to make kaffir lime leaf extract solution and Malang apple vinegar solution as standardized herbal medicines from Indonesia to phytopharmaceuticals. One of the tests that must be done is antioxidant testing because the two natural herbal ingredients are found antioxidant compounds in the form of phenols and flavonoids in phytochemical and GCMS tests. Objective: This study aims to see the differences in antioxidant activity and levels in kaffir lime leaf extract solution and Malang apple vinegar solution at various concentrations. Methods: This research is a laboratory experiment with DPPH method. Test samples in the form of 10%, 5%, and 2.5% kaffir lime leaf extract solution and Malang apple vinegar solution were made in serial concentrations by dilution. Antioxidant activity test was conducted by looking at the color change in the solution, from purple to yellow color if there is antioxidant activity in the test solution. Furthermore, the antioxidant content was measured by looking at the absorbance level using UV/VIS Spectrophotometer with a wavelength of 517 nm and then repeated 3 times. After that, the percentage of inhibition was calculated and the IC50 value of antioxidant was obtained. Then, the difference in antioxidant levels between the two was carried out Independent T-Test statistical test. Results: There is antioxidant activity in kaffir lime leaf extract solution and Malang apple vinegar solution. Kaffir lime leaf extract solution can be detected with 0.1% concentration mother liquor with antioxidant levels of 347.691 µg/ml and Malang apple vinegar solution can be detected with 5% and 2.5% mother liquor with antioxidant levels of 8375.25 µg/ml and 8021.162 µg/ml. Both have statistically different antioxidant levels. Conclusion: There are differences in antioxidant levels in kaffir lime leaf extract solution and Malang apple vinegar solution with various concentrations. Kaffir lime leaf extract solution is effective against free radicals at a concentration of about 0.03%, while Malang apple vinegar solution is effective at a concentration of about 0.8%.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh Baswan De Gorie
Abstrak :
ABSTRAK
Makanlah apel setiap hari dan tubuh Anda akan terhindar dari serangan penyakit. Demikian peribahasa Inggris "An Apple a Day Keeps The Doctor Away". Peribahasa ini tidaklah berlebihan, mengingat beragam manfaat kesehatan yang bisa diperoleh dari apel.

Apel fuji dipilih untuk di jadikan sumber baru dalam pembuatan cuka apel karena apel fuji sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia maka selebihnya masyarakat juga pasti ingin tahu apa itu apel fuji hasil dari fermentasi (cuka apel fuji). Sehingga penelitian ini mengacu pada bagaimana membuat cuka apel yang layak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Alasan inilah yang melatarbelakangi pembuatan cuka apel sebab dijelaskan.

Metode pembuatan cuka apel yang dilakukan adalah metode fermentasi alkohol dengan menggunakan saccharomyses cerevisiae dan metode pengasaman dengan menggunakan acetobacter aceti. Metode yang digunakan dalam menguji produk cuka apel adalah metode titrasi, metode penentuan tingkat keasaman, metode penentuan spesifik grafity, metode penentuan kadar alkohol dengan menggunakan GC (fasa produk cair) dan metode penentuan warna, bau dan rasa (Uji Organoleptik).

Berbagai variasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah variasi penambahan gula; dan variasi penggunaan kultur saccaromyses cereviseae. Hasil yang akan dianalisa adalah kadar alkohol, tingkat keasaman (pH), spesifik grafity, dan kadar asam asetat. Hasil utama yang diinginkan penelitian ini adalah hasil produk cuka apel yang memiliki jumlah alkohol yang sangat sedikit hingga bisa di konsumsi umat muslim pada umumnya dan mempunya rasa sedikit asam, bau cuka yang khas dan warna agak bening. Dari penelitian ini, diharapkan dapat diketahui suatu kondisi optimum dari pembuatan cuka apel hingga menghasilkan cuka apel yang memiliki kadar alkohol rendah dan kadar asam asetat yang layak di konsumsi masyarakat sebagai minuman penyegar.
ABSTRACT
Eats apple every day and your body will be protected from disease attack. Said British proverb " An Apple a Day Keeps The Doctor Away". This non abundant proverb, remembers having immeasurable health benefit which able to be obtained from apple.

Apple fuji selected for in making new source in making of apple vinegar because apple fuji have been recognized by Indonesia public hence public rest also surely liked to know is that apple fuji result from fermentation ( apple vinegar fuji). So this research refers to how making apple vinegar that is it is good to is consumed Indonesia public. This reason surrounds making of apple vinegar because explained.

Making method of apple vinegar done is alcoholic fermentation method by using saccharomyses cerevisiae and acidification method by using acetobacter aceti. Method applied in testing apple vinegar product is titration method, determination method of level of acidity, specific determination method of grafity, determination method of alcohol rate by using GC ( liquid product phase) and determination method of colour, aroma and taste ( Organoleptic Test).

Various variation which will be done in this research is various addition of sugar; and various usage of culture saccaromyses cereviseae. Result which will be analysed is alcohol rate, level of acidity ( hydrogen ion exponent), specific of grafity, and acetate acid contents. Main result wanted by this research is result of apple vinegar product having number of a real alcohols is rather finite can in consuming moslem believer in general and its(the pu taste is rather acids, vinegar aroma that is typical and rather colour transparent. From this research, expected is knowable an optimum condition from making of apple vinegar so yielding apple vinegar having low alcohol rate and competent acetate acid contents in consuming public as pickmeup.
2008
S52266
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library