Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gunawan Rahardjo
Abstrak :
ABSTRAK
Fenomena Post-earning Announcement Drift (PAD) pertama kali dikenali keberadaanya di NYSE dan AMEX pada tahun 1968 oleh Ball dan Brown. Penelitian yang dilakukan oleh Ball dan Brown tersebut merupakan penelitian terhadap pergerakan return saham disekitar pengurnuman laba (laporan keuangan). Ball and Brown menemukan bahwa return saham - saharn perusahaan yang telah mengumumkan earning yang lebih besar dari perkiraan, returnnya cenderung untuk meningkat terus menerus selama beberapa waktu setelah pengumuman tersebut. Dan hal sebaliknya juga terjadi, yaitu return saharn akan turun terus menerus selama beberapa waktu setelah pengumuman laporan keuangan yang mengumumkan laba lebih rendah dari perkiraan.

Studi mi meneliti tentang keberadaan fenomena PAD di Indonesia khususnya di BEJ. Penelitian yang dilakukan meliputi saharn - saharn perusahaan yang telah tercatat di BEJ sejak tahun 1992 dan pengamatan dilakukan atas sembilan puluh saham yang dipilih secara acak. Pengamatan terhadap return saham - saham dalam pengamatan dilakukan disekitar pengurnuman laporan keuangan pertengahan dan akhir tahun dalam periode tahun 1995 sarnpai dengan tahun 1997.

Unexpected earnings dihitung berdasarkan perkiraan dari time series of earning perusahaan - perusahaan tiap semesternya. Pengumuman laporan keuangan tersebut dikelompokkan menjadi 5 kelompok berdasarkan pada besarnya standardized unexpected earnings (unexpected earnings per standard error of unexpected earnings), dari kelompok 1 (very bad news) hingga kelompok 5 (very good news). Abnormalreturn disekitar pengumuman laporan keuangan dihitung berdasarkan return saham dikurangi dengan return portfolio yang terdiri dari saham - saham perusahaan dengan kelompok nilai kapitalisasi yang sama.
,br> Dari penelitian mi dapat dilihat bahwa bertambahnya abnormal return secara terus menerus untuk perusahaan yang mengumunikan 'good news' laporan keuangan dan berkurangnya abnormal return bagi yang mengumumkan 'bad news' terjadi di BE!, tetapi tidak berarti secara statistik. Selain itu juga ditemukan bahwa perbedsan pergeseran antara kelompok 'very good news' dan 'very bad news', yaitu selisih CAR antara kedua kelompok tersebut semakin membesar secara berarti untuk beberapa periode pengamatan (terus bergeser pada arah yang berlawanan).

Pengelompokkan saham - saham berdasarkan nilai kapitalisasinya menunjukkan bahwa untuk 'very good news' laporan keuangan, harga saham bereaksi secara berarti tepat pada saat pengumuman laporan keuangan untuk perusahaan - perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar besar. Sedangkan untuk penisahaan - perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar kecil, abnormal return justru bergerak negatif dimulai sebelum laporan keuangan tersebut diumumkan. Untuk pengumuman 'very bad news' laporan keuangan, pergeseran abnormal return untuk saham perusahaan - perusahaan dengan kapitalisasi pasar kecil terjadi path periode 1 hingga 10 hari setelah pengumuman. Sedangkan perusahan - perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar, cumulative abnormal return saham - saham tersebut bergerak secara berarti dari 40 hari sebelum hingga 20 hari setelahnya.

Fenomena PAD terjadi di BEJ secara lemah, yang berarti bertambahnya abnormal return disekitar pengumuman laporan keuangan secara terus menerus sangatkecil. Tetapi dari hal tersebut tidak dapat ditarik kesimpulan logis bahwa BEJ telah efisien dalam bentuk setengah kuat. Hal mi dapat dilihat dari arah dan besamya respon dari pasar tepat pada saat tanggal pengumuman laporan keuangan, yang mana BEJ hanya memberikan respon dengan arah yang sesuai dan berarti secara statistik pada pengumuman 'very good news'. Dua kemungkinan penyebab hal tersebut adalah laporan keuangan yang tidak dianggap sebagai informasi yang berarti bagi publik atau kelemahan dalam metodology penelitian PAD ini.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library