Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wisnu Kuncoro
"ABSTRAK
PT Krakatau Daya Listrik (KDL) merupakan perusahaan yang bergerak disektor tenaga listrik.
Konsumen utama dari KDL adalah PT Krakatau Steel, yang mempakan induk perusahaan. Krisis
multi dimensi sejak tahun 1997, sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan.
Selain profitabilitas perusahaanpun menjadi sangat terganggu, rencana pengembangan perusahaan pun tidak bisa dijalankan dengan mulus. Faktor ekstemal yang berupa harga jual
listrik dan harga beli bahan baku yang masih dalam regulasi pemerintah, serta faktor internal
berupa efisiensi yang rendah turut memperburuk kondisi perusahaan. Akibatnya muncul altematif untuk melakukan merger kembali ke perusahaan induk. Hal yang dapat menjadi langkah balik dari spin off yang dilakukan Krakatau Steel terhadap unit bisnisnya pada tahun 1996.
Karya akhir ini bertujuan untuk melakukan analisis valuasi dan optimasi struktur modal terhadap KDL. Langkah ini diajukan untuk melihat prospek KDL sebagai perusahaan yang bergerak dalam bisnis tenaga listrik, serta untuk memberikan masukan terhadap struktur modal yang optimal dalam rangka pengembangan perusahaan. Kedua langkah tersebut diterapkan pada skenario masa depan perusahaan yang optimis dan pesimis, yang dikembangkan berdasar analisis lingkungan usaha.
Metode Adjusted Present Value (APV) digunakan untuk menilai perusahaan. Metode relative valuation maupun Discounted Cash Flow Analysis digunakan sebagai perbandingan. APV dipilih dalam kaitan dengan adanya perubahan struktur modal yang mungkin terjadi. Selain itu, dengan menerapkan metode APV, dapat dilakukan identifikasi terhadap kontribusi interest tax shield {ITS) dalam nilai perusahaan. Hal ini dianggap perlu ulituk ditonjolkan karena posisi KDL yang merupakan perusahaan dengan leverage rendah.
Berdasarkan nilai valuasi perusahaan, selanjutnya dilakukan optimasi struktur modal perusahaan. Proses optimasi dilakukan dengan cara mencari weighted average cost of capital yang terendah. Langkah optimasi struktur modal ini sebenarnya diarahkan untuk meningkatkan share holder value, mengingat saat ini KDL masih merupakan perusahaan yang hampir tidak memiliki hutang jangka panjang. Disisi lain, dengan adanya peningkatan modal kerja maupun kebutuhan dana untuk investasi, perusahaan memang membutuhkan dana segar yang diasumsikan tidak dapat dipenuhi seluruhnya dari pihak internal perusahaan.
Hasil perhitungan valuasi menunjukkan bahwa perusahaan masih menyimpan prospek yang baik untuk berkembang. Baik dengan skenario pesimis (tanpa ekspansi pasar) mapun optimis (dengan ekspansi pasar), perusahaan diperhitungkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemegang saham. Namun, ekspansi pasar yang membutuhkan investasi pembangkit listrik baru, memberikan prospek yang lebih baik. Faktor yang melatar belakangi hal ini adalah karena adanya peningkatan efisiensi akibat adanya pembangkit baru tersebut.
Dari aspek optimasi struktur modal, rasio hutang sebesar 30% merupakan struktur modal optimal bagi perusahaan. Dengan rasio hutang sebesar 30% ini, perusahaan diperhitungan masih dapat memenuhi kewajibannya terhadap stock-holder maupun bond holder.
Hasil evaluasi ini, diharapkan menjadi masukan untuk memperkaya pengambilan keputusan terhadap penentuan masa depan KDL.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Pramanta
"Data akuntansi ditujukan untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Akan tetapi, data akuntansi tidak secara eksplisit mengukur risiko. Selama ini, ukuran risiko yang dikenal dalam komunitas investasi adalah bersifat market determined. Oleh karena itu, pertanyaan yang muncul adalah bagaimana hubungan ukuran-ukuran risiko berdasarkan akuntansi dengan ukuran risiko pasar? Sejauh mana kemampuan ukuranukuran risiko berdasarkan akuntansi dapat menjelaskan risiko pasar? Bab ini akan memaparkan latar belakang, perumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian yang mendasari penelitian ini.Bagian pertama dari bab ini akan menjelaskan mengenai perkembangan pengetahuan dalam teori investasi, khususnya mengenai ukuran-ukuran risiko berdasarkan pasar. Bagian ini akan diakhiri dengan model Capital Asset Pricing Model yang menggunakan beta sebagai ukuran risiko pasar. Bagian kedua dari bab ini akan memaparkan tujuh variabel yang dipercaya dapat berperan sebagai ukuran-ukuran risiko berdasarkan akuntansi, yaitu payout, growth, leverage, liquidity, size, earnings variability, dan accounting beta. Bab ini akan memaparkan sampel penelitian, metode pemodelan, penjelasan definisi operasional, pembangunan hipotesis, dan juga prosedur pengolahan data. Jumlah perusahaan yang akan digunakan sebagai obyek penelitian adalah 34 perusahaan. Metode yang digunakan adalah metode regresi secara cross-sectional. Khusus untuk beta pasar dan accounting beta, terlebih dahulu dulakukan regresi secara time series. Bab ini akan memaparkan hasil penelitian. Hasil penelitian ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menjadi garis besar penelitian ini, menguji hipotesis-hipotesis yang ada, serta membentuk model optimal yang dapat menggambarkan hubungan antara ukuran-ukuran risiko berdasarkan akuntansi terhadap ukuran risiko pasar. Model optimal ini juga akan menjawab sejauh mana kemampuan ukuran-ukuran risiko akuntansi tersebut dalam menjelaskan risiko pasar.Bagian pertama bab ini akan merangkum semua analisis dari hasil penelitian. Bagian kedua bab ini akan memaparkan keterbatasan-keterbatasan dari penelitian ini. Kemudian bagian terakhir dari bab ini akan memaparkan saran untuk penelitian-penelitian selanjutnya kelak yang juga mengangkat topik ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
5933
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Surya Hakim
"Sukses dan gagal bayar adalah hal yang pasti terjadi di dalam perusahaan pembiayaan. Untuk memaksimalkan keuntungan bagi perusahaan adalah dengan memaksimalkan resiko dari gagal bayar atau default. Salah satu cara untuk melakukan penelitian untuk memaksimalkan resiko dari gagal bayar adalah dengan analisa survival yang dikembangkan oleh David Roxbee Cox (1972). Analisa survival bisa digunakan untuk membuat permodelan untuk waktu gagal bayar atau default dari hutang. Pada penelitian ini akan diuji coba aplikasi dari survival analysis untuk permodelan default pada sejumlah data dari nasabah kredit perusahaan pembiayaan sepeda motor. Hasil penelitian dari data yang ada dapat menunjukan variable yang signifikan terhadap survival dan analisa survival kompetitif untuk memprediksi gagal bayar atau default dengan perbandingan menggunakan regressi di dalam masing-masing variable."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S6089
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Doloksaribu, Rudolf F.
"Minyak adalah sumber energi yang tidak terbarukan (unrenewable) dan memiliki nilai atau posisi yang sangat vital dan strategis dalam kehidupan peradaban manusia. Karena sifat yang dimiliki tersebut menyebabkan pergerakan harga minyak sangat sensitif terhadap banyak faktor, baik faktor kuantitatif maupun kualitatif, diantaranya adalah terutama faktor supply dan demand, musim, faktor politik, kebijakan OPEC, tindakan spekulator, pembubaran Uni Soviet (USSR), dan juga dipengaruhi peristiwa unsystematic risk seperti badai (cuaca), pemboman gedung WTC New York, gangguan teknis instalasi pembangkit listrik tenaga nuklir di Jepang, ketegangan di kawasan Teluk Persia, pemogokan di Venezuela, dan masih banyak faktor lainnya yang memiliki pengaruh jangka pendek maupun menengah terhadap pergerakan harga minyak.
Pengaruh oleh banyak faktor ini menyebabkan pergerakan harga minyak termasuk Gasoil sangat sensitif dan dinamis serta fluktuatif baik di pasar Spot maupun di pasar Futures, sehingga memerlukan metode peramalan yang lebih handal dan cocok untuk memperoleh harga forward yang lebih akurat, walaupun tidak mungkin mengabaikan prinsip nobody knows price of tomorrow.
Hasil seasonality index, menunjukkan bahwa tingkat konsumsi yang menggambarkan harga dapat diperkirakan, dimana pada musim panas harga Gasoil akan lebih tinggi dibanding dengan pada musim semi (contango), artinya harga di masa datang (forward price) untuk penyerahan di bulan Juli lebih tinggi dari harga Spot pada bulan Mei sebagai bulan transaksi. Sebaliknya harga forward pada periode musim gugur akan lebih rendah dari musim panas (backwardation), dimana harga forward pada bulan Oktober-Nopember lebih rendah dari harga Spot bulan Juli-Agustus sebagai bulan transaksi, namun pelaku pasar masih mengalami kesulitan dalam melakukan peramalan dan atau pergerakan harga Gasoil secara harian atau jangka pendek.
Pasar Spot di kawasan Asia Pasifik yang terkonsentrasi di Singapore, pada umumnya memberlakukan harga mengambang (floating price) atas pembelian sejumlah kargo Gasoil. Mekanisme harga mengambang ini berpotensi dimanfaatkan oleh oil trading company yang bekerja sama dengan publikasi (price. assessor), karena jangka waktu saat transaksi sampai dengan pengapalan relatif panjang yakni kurang lebih satu bulan. Oleh karena itu dibutuhkan peramalan dengan metode tertentu untuk memperoleh harga Spot Gasoil dengan nilai simpangan yang sangat kecil, sebagai strategi pembelian dengan sistem floating price atau fixed price, sehingga terhindar dari distorsi pasar sebagai akibat dari pemberlakuan floating price di pasar Spot Singapura, yang diduga masih berpotensi diintervensi oleh pelaku pasar tertentu.
Penulis memilih metode ARIMA, MARIMA dan ECM untuk meramalkan harga Spot Gasoil, yang secara teoritis lebih cocok untuk data time series (runut waktu), dimana metode ini mensyaratkan data harus stationer yang terbebas dari pengaruh trend, cyclical, seasonal dan irregular variations. Metode ARIMA memberikan hasil nilai simpangan yang relatif masih besar yakni USD 2,734/barrel dan koefisien determinan sangat kecil. Hal ini menunjukkan bahwa harga masa lampau Spot Gasoil kurang (tidak) memiliki kekuatan dalam menerangkan atau meramalkan harga Spot Gasoil ke depan secara harian atau jangka pendek. Sedangkan metode peramalan dengan Error Correction Mechanism (ECM), memberikan hasil nilai simpangan Root Mean Square Error (RSME) yang kecil yakni USD 0,488/ barrel dengan koefisien determinannya relatif signifikan. Uji kointegrasi menunjukkan bahwa ke empat variabel memiliki hubungan keseimbangan jangka panjang (cointegrated).
Dari hasil peramalan dengan modelisasi Error Correction Mechanism (ECM) dan hubungan keseimbangan jangka panjang yang ditunjukkan, disarankan kepada praktisi dan atau pelaku pasar untuk menggunakan modelisasi ECM sebagai tools utama dalam meramalkan harga Spot Gasoil di pasar kawasan Asia Pasifik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Merry Magdalena
"Penulisan karya akhir ini dilakukan untuk menguji apa sajakah faktor yang mempengaruhi keputusan investasi aktiva tetap pada perusahaan terdaftar (listed) di Bursa Efek Indonesia yang dikelompokkan dalam financially constrained. Untuk melakukan pengelompokan, penulis menggunakan analisis diskriminan tiga kelompok dengan menggunakan sembilan rasio keuangan.
Dan hasil analisis diskriminan dengan menggunakan data 142 perusahaan terdaftar, menunjukkan 54.9% dari data telah diklasifikasikan dengan benar. Dan validasi akhir dengan sampel tahun 2005-2006 menunjukkan bahwa secara benar perusahaan yang diklasifikasikan pada kelompok satu sebesar 18.75%, kelompok dua sebesar 90.16%, dan kelompok tiga sebesar 45.45%.

The focus of this study is to examine what factors that effect the decision of investing on fixed assets in company that is categorized as financially constrained which is listed on Bursa Efek Indonesia. To do the analysis of categorizing, writer use a discriminant analysis ? three factors with nine financial ratios as the factors.
With these discriminant functions, results show that 54.9% grouping data is right classification. And with final validation on sample 2005-2006 show 18.75% group one is right classification, group two 90.19% is right classification and group three 45.45% right classification."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25424
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jody Bhaskara
"Krisis keuangan global yang terjadi sekitar tahun 2008 hingga 2009 menimbulkan dampak ke Indonesia, salah satunya ancaman kebangkrutan pada perusahaan publik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prediksi financial distress dengan menggunakan teknik analisis logistic regression dan discriminant analysis pada perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005 hingga 2010.
Hasilnya adalah dengan menggunakan teknik analisis logistic regression, tingkat akurasi prediksi financial distress dalam memprediksi jawaban yang benar adalah sebesar 89.3 persen dan dengan menggunakan teknik teknik analisis discriminant analysis, tingkat akurasi prediksi financial distress dalam memprediksi jawaban yang benar adalah sebesar 62 persen. Pada penggunaan teknik discriminant analysis, waktu yang terbaik untuk memprediksi adalah tiga tahun sebelum financial distress, dengan nilai persentase sebesar 66 persen yang merupakan angka tertinggi selama periode penelitian.

Due to global financial crisis in 2008 until 2009 affects to Indonesia, one of them is the threat of financial distress which occures before bankruptcy. This research aimed to predict the financial distress using logistic regression and discriminant analysis to public companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2005-2010.
The results are by using logistic regression, financial distress can be predicted 89.3% significantly. Moreover, by using discriminant analysis, financial distress can be predicted 62% significantly. Discriminant analysis approach gets best prediction in 3 years prior to occurence of financial distress with 66% correct percentage."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S63550
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Mursal
"Investasi dalam bentuk Saham mempunyai risiko tinggi karena harga saham sangat peka terhadap banyak faktor baik faktor eksternal maupun internal perusahaan. Dalam melakukan analisis untuk memutuskan investasi suatu jenis saham, Investor perlu menganalisis risiko yang dihadapi dan keuntungan yang diharapkan. Salah satu alat analisis yang digunakan adalah analisis fundamental yang melihat kondisi internal berdasarkan data-data akuntansi perusahaan yang sahamnya akan dibeli.
Penelitian dalam tesis ini bertujuan untuk menguji pengaruh leverage keuangan yang diukur dengan debt to equity ratio (DER), Financial Leverage (FL), degree of financial leverage (DFL) dan risiko saham yang diukur dengan beta (β) terhadap return saham perusahaan.
Return adalah pendapatan atau hasil investasi yang dilakukan oleh Investor. Angka return saham didapatkan dengan membagi closing price saham pada waktu t dikurangi dengan closing price saham pada waktu t-1 dengan closing price saham pada waktu t-l.
Leverage Keuangan yang diukur dengan debt to equity ratio (DER) adalah perbandingan tingkat hutang terhadap modal sendiri perusahaan, Financial leverage (FL) adalah perbandingan total hutang dengan total aktiva perusahaan, dan degree of financial leverage (DFL) adalah persentase perusabahan laba per lembar saham dengan persentase perubahan laba sebelum bunga dan pajak.
Keputusan menggunakan hutang dalam struktur modal perusahaan tentunya akan menimbulkan risiko akibat adanya beban bunga yang timbul dari penggunaan modal asing tersebut. Risiko saham yang diukur dengan koefisien beta (β) merupakan ukuran risiko pasar suatu saham. Koefisien beta mengukur sampai sejauh mana harga saham turun naik bersamaan dengan turun dan naiknya harga pasar.
Penelitian dalam Tesis ini dilakukan terhadap 95 Perusahaan yang sahamnya telah listing di Bursa Efek Jakarta dengan rentang waktu penelitian dari triwulan pertama 1994 s/d triwulan keempat Desember 1996. Untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dilakukan dengan regresi linier berganda.
Data diolah dengan menggunakan Program Komputer Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 10. Untuk melihat pengaruh seluruh variabel independen terhadap variabel dependen digunakan analisis regresi dengan menggunakan metode ENTER. Selanjutnya untuk menentukan model regresi dan tingkat signifikansi masing-masing variabel independen secara rinci satu persatu digunakan analisis regresi dengan metode Stepwise.
Hasil penelitian dengan metode ENTER menunjukkan bahwa secara bersama-sama DER, FL, DFL dan Risiko saham berpengaruh terhadap return saham perusahaan. Namun dengan metode Stepwise di antara ke empat variabel bebas yang diduga mempengaruhi return saham, ternyata hanya variabel risiko (beta) yang signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam rentang waktu penelitian Risiko (beta) berpengaruh signifikan terhadap return saham dan sebaliknya DER, FL dan DFL tidak berpengaruh secara signifikan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, para investor yang melakukan analisis fundamental dalam menentukan investasi saham sebaiknya memperhatikan Risiko (beta) saham perusahaan yang sahamnya hendak dibeli, kareina terrbukti makin tinggi risiko maka makin tinggi pula return."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2385
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Each organization public sector or private have a goals. Strategy need reach a goal of organization. It is describe at activities. Organization need reins management ysytem for guarantee to do of strategy organization effective and efisien system. One of system for guarantee to do of strategy orgization is decision maker at government region. The example is outer ring road Semarang. Semarang have strategy position for national road, outer ring road Semarang. Semarang have strategy position for national road, Outer ring road Semarang. Semarang have strategy position for national road , province road, regency road and city road. In order to do need strategy management coordination each regent. Central Government have plan build ring road Semarang-Solo need support Government Semarang. Conclution is alternative I trase (Gunung Pati street, Cangkiran , kalimas , Mangkang) have high feasibility views. Alternative I have some problem. problem solving need a good branch of road concistency middle ring road plan at BSB (Bukit Semarang Baru regency). Alternatif II needs progress anticipate for conservation region plan, middle ring road plan, space regulation specific for growth ple, intensive socialization society."
JUEKBIS
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Selvi Widjaja
"ABSTRAK
Sejak krisis ekonomi, volume penjualan untuk industri rokok terns mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena harga rokok bergerak naik semakin jauh dari tingkat daya beli konsumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kinerja PT. Gudang Garam Tbk. selama 3 tahun sejak 2000-2002. Dengan mengkaji kekuatan keuangan pada PT. Gudang Garam Tbk. dapat diketahui bagaimana kemampuan fundamental keuangan perusahaan untuk bertahan di masa depan maupun dalam mengembangkan usahanya dilihat secara historis.
Peranan Laporan Keuangan menjadi sangat penting sebagai salah satu alat dan tolak ukur di dalam mengukur kinerja perusahaan. Di dalam penelitian ini diambil salah satu perusahaan yang memproduksi rokok, yaitu PT. Gudang Garam Tbk.
PT. Gudang Garam Tbk. adalah salah satu produsen rokok kretek terkemuka yang telah beroperasi lebih dari 40 tahun dan merupakan pelaku dominan di bidang sigaret kretek mesin di Indonesia.
Dalam penelitian ini teori yang dipakai adalah penilaian kinerja perusahaan berdasarkan laporan keuangan dengan menggunakan metode analisis time series (anal isis horisontal), analisis common size (analisis vertikal), analisis rasio dan analisis cross section (perbandingan dengan perusahaan sejenis). Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan berupa neraca dan laporan lab a rugi. Laporan keuangan PT. Gudang Garam Tbk. diperoleh dari laporan tahunan perusahaan selama periode tahun 2000 sampai dengan tahun 2002.
Dari hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Gudang Garam Tbk. maka dapat disimpulkan bahwa solvabilitas dan profitabilitas PT. Gudang Garam Tbk. cukup baik dan berada diatas rata-rata industrinya sedangkan likuiditas dan aktivitasnya berada dibawah ratarata industri namun hal ini disebabkan oleh adanya usaha-usaha PT. Gudang Garam Tbk.untuk meningkatkan serta mengembangkan usahanya di industri rokok. Dengan demikian, secara umum kinerja keuangan PT. Gudang Garam Tbk cukup baik dan mampu menjaga konsistensi peningkatan kinerja keuangannya.
Berdasarkan kesimpulan diatas, untuk meningkatkan kinerj a PT. Gudang Garam Tbk maka penulis menyarankan agar perusahaan meninjau kembali kebijakannya untuk persediaannya yang besar selain itu penagihan piutang perlu lebih ditingkatkan lagi sehingga likuiditas dan aktivitasnya akan menjadi lebih baik. PT. Gudang Garam Tbk. juga perlu mengintensifkan usahanya dalam membantu petani cengkeh dan tembakau guna mengamankan persediaan bahan baku. Untuk penelitian berikutnya, akan lebih baik apabila dilakukan studi lapangan sehingga bisa diperoleh informasi yang lebih detail.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Nursanita
"In decision making process a manager has to analyze the internal corporate in order to analyze the environment and the industry. In general the use of ratio analysis has weaknesses since the methodology is univariate. The ratios as variables have high correlation with each other.
The objects of this research are 1985-1987 financial statements of 19 pharmaceutical companies, which is located in DKI Jakarta. Based on the data available 12 financial ratios are calculated with Lotus 123 then they are classified into 5 groups. They are the types of companies, their sources of funds, ages, sizes and kinds of products. Two classes divide each group further by using Discriminant Analysis.
It's found that between those groups the patterns of the financial ratios are different. Certain ratios appear as discriminants for those groups more often than other ratios. The repeated occurrences of some ratios indicate the strength of discriminant analysis, which is easily applied in business. However, the findings are sensitive to some factors such as geographical, demographical factors and characteristics of industry.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>