Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tarani Girindraswari
Abstrak :
Sinonimi merupakan kemiripan makna beberapa kata. Pada penelitian ini dibahas hubungan sinonimi antara kata koi ? dan ai ? yang memiliki padanan kata yang sama dalam bahasa Indonesia, yakni lsquo;cinta rsquo;, dengan tujuan untuk menjelaskan perbedaan dan kemiripan makna antara kata koi ? lsquo;cinta rsquo; dan ai ? lsquo;cinta rsquo;. Peneliti menggunakan lirik lagu sebagai data dan data tersebut dianalisis menggunakan teknik analisis komponen makna dan normalitas relatif. Kedua kata tersebut merupakan sinonim karena memiliki komponen makna yang sama, tetapi juga memiliki komponen makna pembeda yang dikelompokan berdasarkan i partisipan, ii waktu, iii sifat makna, iv penuansaan, dan v kemampuan berkonjugasi. ...... Synonymy is similarity in meaning. This study is discussing the synonymy between koi and ai which has same translation in English, lsquo love rsquo , with explaining differences and similarity between koi lsquo love rsquo and ai lsquo love rsquo as the purpose. This study used Japanese songs lyrics as the data and the data is analyzed using componential analysis and relative normality. Both words are synonym to each other because having some components in common, but they also have different components which can be divided into groups based on i participants, ii time, iii meaning characters, iv ingestion, and v the ability to conjugate.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S67994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarrah Safira
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini menjelaskan hubungan sinonimi daijoubu ??? dan heiki ?? berupa perbedaan makna pada kedua kata, penggunaan kedua kata dalam percakapan sehari-hari, berpotensi atau tidak berpotensi subtitusi dalam dialog kalimat, dan kedua kata yang bersinonim dalam kalimat Bahasa Jepang. Penelitian ini menggunakan analisis komponen makna, metode subtitusi, dan wawancara semi-terstruktur kepada informan penutur asli Bahasa Jepang. Berdasarkan pencermatan pada sebelas data yang mengandung kata daijoubu dan heiki pada masing-masing jenis maknanya, diperoleh persamaan makna yaitu tidak mengkhawatirkan masalah atau suatu hal buruk yang terjadi , dan juga diperoleh perbedaan makna penggunaan di kedua kata. Pada kata daijoubu, yakni i mengungkapkan kondisi dari segi fisik, dan ii memiliki kesan yang sopan dan ramah terhadap lawan bicara. Pada kata heiki, yakni I mengungkapkan kondisi dari segi perasaan atau psikologis, dan II tidak tepat digunakan kepada atasan atau berpangkat tinggi.
The purpose of this research is to explain synonymy relation between noun daijoubu and heiki such as different meaning which are have same contents, using the noun words in normal dialogue each day, and potential or not potential substituted in the Japanese dialog sentences. This research using compositional analysis and substitution method along with semi structured interview to Japanese native speaker as informant. Scrutiny toward eleven data which has in the word daijoubu and heiki contents, obtained similarity meaning do not worrying the problem nor bad thing happened . In addition, there are differences in the meaning of use, in the word daijoubu is i expressing the physical condition, and ii has polite and friendly impression. In the word heiki is I expressing the feelings conditions or psychological, ii unappropriately used to the superiors or higher rank.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Friska Dwita Elkarima
Abstrak :
Sinonimi adalah hubungan antarkata yang bermakna mirip. Penelitian ini membahas mengenai sinonimi dua adjektiva bahasa Jepang, yaitu kirei (綺麗) dan suteki (素敵). Meskipun memiliki beberapa padanan kata yang berbeda dalam bahasa Indonesia, para pemelajar asing yang belum terbiasa dengan penggunaan bahasa Jepang cukup kesulitan membedakan penggunaan kedua kata tersebut dalam kalimat. Oleh karena itu, penulis berfokus dalam menjelaskan kemiripan dan perbedaan maknanya serta mencermati potensi substitusi kedua kata tersebut. Dalam penelitian ini, lirik lagu digunakan sebagai data dan dianalisis menggunakan analisis komponen makna Nida dan normalitas relatif Cruse. Penelitian ini berbasiskan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode kuesioner dan wawancara sebagai instrumen pendukung analisis. Berdasarkan hasil analisis terhadap dua belas data, kata kirei (綺麗) dan suteki (素敵) memiliki kesamaan makna ‘keindahan yang enak dipandang’ dan juga perbedaan komponen maknanya yang dikelompokkan berdasarkan: (i) kata yang berkolokasi, (ii) penuansaan, dan (iii) sifat makna. ......Synonymy is a relation of words that have similarity in meaning. This study discusses the synonymy of two Japanese adjectival nouns, kirei (綺麗) and suteki (素敵). Both are quite difficult to be distinguished the difference of using in sentences especially for foreign students who are not familiar with Japanese even though there are several word equivalents for both words in English. Therefore, this study focuses on explaining the similarities and differences in their meanings and the potential for their substitution. In this study, Japanese song lyrics is used as the data, and the data is analyzed using Nida’s componential analysis theory and Cruse’s relative normality concept. This study is based on qualitative research that using the questionnaire and interview methods to support the analysis. Based on the results of the analysis of twelve data, the words kirei (綺麗) and suteki (素敵) have the same component of ‘lovely’ and also different components which can be divided based on: (i) collocation, (ii) nuances, and (iii) meaning characters.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nickyta Cahaya Putri
Abstrak :
Penelitian ini mengkaji komponen makna verba bahasa Korea yang memiliki relasi makna ‘memakai’. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perbedaan makna enam verba bahasa Korea yang memiliki relasi makna ‘memakai’, yakni verba sseuda, sayonghada, iyonghada, chakyonghada, ibta, dan sinta berdasarkan komponen maknanya. Penelitian ini dirancang untuk menjawab dua pertanyaan penelitian, yaitu bagaimana makna konseptual keenam verba tersebut dan bagaimana perbedaan makna keenam verba yang menjadi objek penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif-analitis. Analisis komponen makna digunakan untuk mencari tahu perbedaan keenam objek penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan: pertama, keenam verba memiliki makna konseptual yang sama dari tiga kamus yang digunakan sebagai data primer. Kedua, perbedaan keenam verba ini dibagi ke dalam 4 kategori komponen maknanya, yakni objek yang diikuti oleh verba, tujuan pemakaian, posisi objek, dan asal kata. Terdapat 1 komponen umum dan 13 komponen pembeda dari keenam verba yang dianalisis. ......This research examines componential meaning of Korean verb which have the semantic relation of ‘to use’. The purpose of this research is to describe the difference in meaning of the six Korean verbs that have semantic relation of ‘to use’ based on the componential meaning, namely sseuda, sayonghada, iyonghada, chakyonghada, ibta, and sinta. This research aims to answer two questions, which are how is the conceptual meaning of the six verbs and how is the meaning differences between the six verbs which are the object of this research. This research is a qualitative research which uses a descriptive analysis method. Componential analysis of meaning is used to find out the difference between those six research objects. This research concludes that the six verbs have the same conceptual meaning with three different dictionaries used as a primary data. Furthermore, the differences between those six verbs differ based on the categories, which are the object that followed by the verb, the purpose of the usage, the position of the object, and the origin of the word. In this research, there is 1 common component and 11 diagnostic components from the analyzed six verbs.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indoneisa, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yenny Chusna Khustina
Abstrak :
Penelitian ini berfokus pada terjemahan istilah biologi. Penelitian ini bertujuan menjelaskan prosedur penerjemahan yang digunakan dan membandingkan prosedur mana yang paling tepat. Istilah biologi berupa kata dan frasa dalam bab “Cell” pada buku Biology Eighth Edition Volume 1 dan terjemahannya divalidasi dan dianalisis berdasarkan prosedur penerjemahannya. Ketepatan penyampaian makna istilah biologi dianalisis berdasarkan kebakuan ejaan menggunakan KBBI daring; kesesuaian penulisan unsur serapan menggunakan kaidah PUEBI (2016); dan/atau analisis komponen makna Nida (1975). Hasil penelitian menunjukkan 10 prosedur digunakan untuk menerjemahkan 530 istilah biologi, yakni, dari yang paling banyak hingga paling sedikit digunakan, penerjemahan fonologis, penerjemahan harfiah, transferensi, kuplet atau triplet, transposisi, pemadanan berkonteks, generalisasi, penambahan, penerjemahan deskriptif, dan partikularisasi. Penerjemahan fonologis paling banyak digunakan karena sebagian besar istilah merupakan nama bagian sel, senyawa biokimia, enzim, proses biologi, dan proses biokimia. Penerjemahan harfiah, kuplet atau triplet, dan generalisasi lebih rentan menimbulkan ketidaktepatan berdampak fatal, sedangkan penerjemahan fonologis dan transferensi tidak. Selain itu, ada lima kecenderungan penerjemahan istilah biologi yang perlu diatur dalam kaidah khusus, yakni penerjemahan akhiran -ide :: -ida, -ose :: -osa, dan -ate :: -at pada nama senyawa biokimia; akhiran -ase :: -ase pada sebagian besar nama enzim; dan akhiran -ate :: -ata pada istilah nama biologi. ......This study focuses on the translation of biological terms. The aims were to explain the translation procedures used and to compare which procedures are the most precise. The biological terms, i.e. words and phrases, in the “Cell” chapter in Biology Eighth Edition Volume 1 and its translation were validated and analyzed based on the translation procedures. The precision in delivering the meanings of biological terms was analyzed based on the standard spelling using the online KBBI; their conformance to adopted word’s element writing rules using the PUEBI rules (2016); and/or the componential analysis of meaning by Nida (1975). The results indicated that 10 translation procedures were used to translate 530 biological terms, i.e., from the most used to the least, phonological translation, literal translation, transference, couplets or triplets, transposition, contextual conditioning, generalization, addition, descriptive translation, and particularization. Phonological translation procedure was the most used because the terms were mostly the names of cell parts, biochemical compounds, enzymes, biological processes, and biochemical processes. Literal translation, couplets or triplets, and generalization procedures were more prone to causing imprecision with fatal consequences, while phonological translation and transference procedures were not. In addition, there were 5 tendencies found in the translation of biological terms, and special rules are necessary to regulate them. They were the translation of the suffix -ide :: -ida, -ose :: -osa, and -ate :: -at for biochemical compound names; -ase :: -ase for most enzyme names; and -ate :: -ata for biological names.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Noviantika Aldilasari
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas penerjemahan istilah-istilah Rukun Islam ke dalam bahasa Jepang yang terdapat pada terjemahan Al-Qur rsquo;an versi komik. Istilah-istilah ini terdiri atas kata syahadat, shalat, zakat, shaum, dan hajj. Penelitian ini menganalisis cara penerjemahan kelima kata tersebut dengan mencari analisis komponen makna antara kata-kata tersebut dalam bahasa Arab dengan kata-kata yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang. Pencarian analisis komponen makna dilakukan untuk mengidentifikasi prosedur penerjemahan yang dilakukan untuk menerjemahkan kelima kata tersebut dari bahasa Arab ke bahasa Jepang. Penerjemahan kelima kata tersebut dilakukan dengan memadankan komponen makna utama dari setiap kata dalam bahasa Arab dengan kata terjemahan bahasa Jepang melalui prosedur generalisasi serta substitusi kultural.
ABSTRACT
This thesis discusses the translation process of terms from Five Pillars of Islam into Japanese that found in comic version of translated Al Qur rsquo an, which consists the words of syahadat, shalat, zakat, shaum, and hajj. The research analyzes how those words were translated by searching componential analysis between Arabic words and Japanese translated words. Componential analysis search is conduct to identify which translations procedure that being used to translate those words from Arabic into Japanese. Those words are translated by integrating main sememes of each Arabic word with Japanese translated word through generalization and cultural substitution procedures.
[, ]: 2016
S66508
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlin Rissa Ariyani
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai kehiponiman verba bahasa Jawa. Bertujuan untuk mendapatkan deskrispsi makna kata, komponen bersama dan komponen pembeda yang terdapat dalam verba bergerak dalam bahasa Jawa, yang ditunjukkan melalui analisis komponen makna baik melalui metode subtitusi maupun menggunakan metode yang disarankan oleh Cruse (1996). Hasil akhir dari penelitian ini juga mengetengahkan hierarki bercabang dari verba bergerak yang diteliti. Dengan adanya hierarkhi bercabang tersebut maka dapat dibuktikan bahwa leksem-leksem yang terdapat pada verba bergerak tersebut terdapat hubungan kehiponiman. Pun pada akhirnya penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi perkembangan dunia perkamusan bahasa Jawa.
The focus of this study is about the hyponymy of verbs of motion in Javanese language. The purpose of this study is to get the description of the words, about the common component, and diagnostic component verbs of motion in Javanese language, which is used to Componential Analysis of Meaning Theory with substitution method of Cruse (1996). The final result of this research is to get the hierarchy of hyponymy in verbs of motion. With the branches of hierarchy in the verbs of motion, we can show you about the fact that lexical words in the verbs of motion have the hyponymy relation. The researcher hope this research is having suggestion and should improve for the development of the information literature of Javanese dictionary.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S11704
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library