Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Romaita Ardzillah
Abstrak :
Minimnya informasi terkait waktu tinggal substrat di dalam digester untuk menghasilkan gas yang optimum menjadikan salah satu permasalahan dalam pengoperasian digester anaerobik, sehingga perlu dilakukan penelitian terkait waktu tinggal. Penelitian terhadap waktu tinggal ini dilakukan dalam reaktor berukuran 51 L dengan sistem batch selama 40 hari dengan perbandingan substrat lumpur tinja:sampah makanan:sampah kebun adalah 1:1:1 dan dilakukan pengecekan karakteristik awal substrat setelah pencampuran. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa C/N substrat adalah 12,5 dengan TS sebesar 1,25%. Biogas maksimum yang dihasilkan terjadi pada waktu tinggal 40 hari yaitu sebanyak 127,13 L per kg VS dengan persentase metan sebesar 37,4% dan persentase penghilangan COD sebesar 73,5%. Namun, pada penelitian ini belum dapat menentukan waktu tinggal optimum dikarenakan belum adanya fluktuasi dari produksi gas.
The lack of information regarding the substrate residence time in the digester to produce optimum gas has affected to an appearance of certain problems in the operation of an anaerobic digester, so it is necessary to study related residence time. Research on the residence time in the reactor was done by measuring 51 L in a batch system for 40 days with a ratio of substrates, fecal sludge:food waste:garden waste is 1: 1: 1 and checking the initial characteristics of the substrate after mixing. Based on the research, it showed that the C/N substrate is 12,5 with 1,25% TS. Biogas produced maximum occur at the time of stay of 40 days was as much as 127,13 per kg VS L with a percentage of 37,4% methane and COD removal percentage of 73,5%. However, this study have not been able to determine the optimum detention time fluctuations due to the lack of gas production.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Nabilla Al Shifa Riza
Abstrak :
Flora mikroorganisme merupakan salah satu aspek penting dalam optimalisasi proses berlangsungnya anaerobic digestion. Biostarter merupakan bahan penyedia flora mikroorganisme pendegradasi yang berperan dalam proses penguraian limbah organik. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh jenis inokulum dengan penggunaan biostarter berupa kotoran sapi, rumen sapi, EM4, OrgaDec, PROMI terhadap kinerja proses dan hasil penyisihan Total Solids (TS), Volatile Solids (VS), Chemical Oxygen Demand (COD), dan produksi volume biogas. Penelitian dilakukan dengan metode Biochemical Methane Potential (BMP) yang dilakukan selama 48 hari menggunakan substrat berupa sampah organik dari UPS Universitas Indonesia dan inokulum dengan enam variasi sampel yaitu kotoran sapi, rumen sapi, EM4 dan molase, EM4 dan zat pengaya, OrgaDec dan zat pengaya, serta PROMI dan zat pengaya. Dimana inokulum sebelumnya melalui proses aklimatisasi dengan laju beban organik sebesar 10 kg-VS/m3-hari dan diikuti dengan proses degasifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 5 gram substrat berupa sampah makanan dari UPS Universitas Indonesia dapat dikonversi menjadi biogas dengan volume 4,37 mL/48 hari (menggunakan EM4 dan Molase); 6,91 mL/48 hari (menggunakan rumen sapi); 7,24 mL/16 hari (menggunakan PROMI dan Zat Pengaya); 14,39 mL/16 hari (menggunakan OrgaDec dan Zat Pengaya); 22.37 mL/48 hari (menggunakan EM4 dan Zat Pengaya); serta 261.25 mL/48 hari (menggunakan Kotoran Sapi). Hasil uji analisis statistik menggunakan One Way ANOVA menunjukkan bahwa perbedaan penggunaan inokulum mepengaruhi nilai persentase TS Reduction dan VS Reduction (p < 0,05), dimana inokulum berupa campuran biostarter PROMI dan zat pengaya memiliki nilai persentase reduksi TS dan VS terbesar. Di samping itu, hasil uji statistik dengan menggunakan Independent T-Test menunjukkan bahwa biostarter komersial dalam inokulum dapat meningkatkan persentase TS Reduction (p < 0,05) dengan menggunakan anaerobic digestion metode BMP.
Microbial flora is one of significant aspects in optimization of the anaerobic digestion process. Biostarter is material that provides microbial flora which has role in organic waste degradation. The aim of this study was to find out and analyze the effect of inoculum type with the use of biostarter such as cow manure, cow rumen, EM4, OrgaDec, PROMI on process performance and removal of Total Solids (TS), Volatile Solids (VS), Chemical Oxygen Demand (COD), and production of biogas volume. This study conducted with Biochemical Methane Potential (BMP) method for 48 days using organic waste from Unit Pengolahan Sampah Universitas Indonesia as substrate and inoculum with six sample variations—such as cow manure; cow rumen; EM4 and molasses; EM4 and enrichment ingredients; OrgaDec and enrichment ingredients; PROMI and enrichment ingredients, which those inoculums were previously acclimated (with organic loading rate in the amount of 10 kg-VS/m3-day) and were followed with degassing process. The results of this study showed that 5 grams of substrate, namely food waste from Unit Pengolahan Sampah Universitas Indonesia can be converted into biogas with a volume of 4,37 mL/48 days (using EM4 and molasses); 6,91 mL/48 days (using cow rumen); 7,24 mL/16 days (using PROMI and enrichment ingredients); 14,39 mL/16 days (using OrgaDec and enrichment ingredients); 22,37 mL/48 days (using EM4 and enrichment ingredients); and 261,25 mL/48 days (using cow manure). The results of statistical analysis using One Way ANOVA showed that the difference in the use of inoculums influenced the value of the percentage of TS Reduction and VS Reduction (p < 0,05), where the inoculum in the form of a mixture of PROMI biostarter and enrichment ingredients had the highest TS and VS reduction percentage values. In addition, the results of statistical test using the Independent T-Test showed that commercial biostarter in the inoculum can increase the percentage of TS Reduction (p < 0.05) by anaerobic digestion with BMP method.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Francine Ajeng Krisita
Abstrak :
ABSTRAK
SIKIPAS dibangun untuk memenuhi kebutuhan energi dan mengelola sampah, tetapi gas metan yang dihasilkan belum sesuai perencanaan awal. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi penyebab belum terpenuhinya jumlah metan yang direncanakan dan menganalisis pengaruh waktu tinggal lindi dan kualitas feedstock terhadap produksi metan. Metode evaluasi menggunakan Kajian Kelayakan 6 Komponen Teknis dan Non Teknis terkait AD. Lebih jauh, simulasi skala lab dengan 3 variabel reaktor masing-masing menggunakan 5 hidrolisis dan 1 digester berkapasitas 2L dilakukan untuk mengevaluasi komponen teknis berdasarkan cara kerja dan proses pada AD. Dari 6 komponen evaluasi terdapat 3 komponen yang bernilai negatif, yaitu ekonomi, institusional dan hukum. Hasil simulasi menunjukkan kualitas feedstock berupa pH lindi >8, rasio C/N =7:1, perbedaan suhu harian >10ºC dan COD 2.448 mg/L yang semuanya tidak memenuhi syarat pembentukan metan. SIKIPAS belum menghasilkan gas metan disebabkan tidak dijalankannya faktor teknis sesuai SOP dan belum optimalnya pengelolaan komponen ekonomi, institusional dan hukum
ABSTRACT
SIKIPAS is built to meet energy needs and waste managing, but the methane generation not yet appropriate the initial plans. The aim of this research are to evaluate the cause of methane unfulfilled and to analyze the effect of leachate retention time and feedstock quality to methane production. The evaluation using Feasibility Study of 6 Components Technical and Non-Technical Related to AD. Further, the laboratory scale simulation using 3 variable each in 5 hydrolysis and 1 digester tank (2L/tank) to evaluate technical component based on AD working procedure and process. The findings is there is 3 evaluation components are negative, ie economic, institutional and legal. The simulation result show the feedstock quality form leachate pH>8, C/N ratio=7:1, daily temperature differences >10 ºC and COD = 2.448 mg/L which were not eligible to methane formation. SIKIPAS not yet produce methane due to unexecuted technical factors according to SOP and yet optimal management of the economic, istitutional and law components.
2015
T44682
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Tri Sutriswo
Abstrak :
Lumpur merupakan produk sampingan utama yang dihasilkan dari proses pengolahan air limbah. Di Indonesia, seringkali lumpur yang dihasilkan belum terolah secara maksimal dan hanya berakhir di TPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengolah lumpur aktif IPAL domestik (WAS) guna mengetahui potensi energi dari biogas yang dihasilkan melalui proses anaerobic digestion. Anaerobic digestion (AD) merupakan teknologi pengolahan lumpur yang terbukti efektif untuk pemulihan sumberdaya dan konversi limbah menjadi energi. Eksperimen ini dilakukan menggunakan substrat lumpur IPAL Setiabudi dan inokulum digestat sampah makanan dengan rasio 1:1 (berdasarkan VS). Reaktor yang digunakan merupakan reaktor batch sederhana dan proses berlangsung selama lebih dari 20 hari. Pengujian karakterisasi dilakukan sebelum dan sesudah proses AD untuk parameter pH, COD, TS dan VS, rasio C/N, serta biogas (CH4 dan CO2). Dalam penelitian ini, biogas yang dihasilkan sebanyak 31 ± 2,43 mL CH4/gVS, dengan komposisi biogas yang diukur menggunakan gas chromatography menunjukkan konsentrasi metana sebesar 69,06 ± 1,4%. Sementara itu, nilai energi yang dihasilkan oleh lumpur IPAL tergolong rendah bila dibandingkan dengan gas alam, yaitu sebesar ±0,00224 kWh per m3. Meskipun demikian, hasil ini masih layak untuk diimplementasikan serta diperlukan penelitian lebih lanjut menggunakan rasio S:I yang variatif, penggunaan ko-substrat hingga pre-treatment untuk meningkatkan potensi energi yang dimiliki oleh WAS. ......Sludge is a major byproduct generated from the wastewater treatment process. In Indonesia, the sludge produced often remains inadequately treated and ends up in landfills. This study aims to treat domestic wastewater treatment plant (WWTP) activated sludge (WAS) to determine the energy potential of the biogas produced through the anaerobic digestion process. Anaerobic digestion (AD) is a proven sludge treatment technology for resource recovery and waste-to-energy conversion. This experiment was conducted using sludge from Setiabudi WWTP and food waste digestate inoculum of ratio 1:1 (VS-based). The reactor used was a simple batch reactor and the process was carried out for over 20 days. Characterization tests were performed before and after the AD process for parameters such as pH, COD, TS and VS, C/N ratio, and biogas (CH4 and CO2). In this study, the biogas produced amounted to 31 ± 2.43 mL CH4/gVS, with the biogas composition measured using gas chromatography showing a methane concentration of 69.06 ± 1.4%. Meanwhile, the energy value generated by the WAS was relatively low compared to natural gas, at ±0.00224 kWh per m3. Despite that, these results are still feasible for implementation and further research is needed using varied S:I ratios, co-substrate and pretreatment methods to enhance the energy potential of WAS.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Almakusuma Lucas
Abstrak :
ABSTRAK
Sampah rumah tangga yang sebagian besar berupa sampah makanan masih mendominasi timbulan sampah di Indonesia. Di sisi lain, Indonesia juga mengalami krisis energi. Oleh karena itu, diperlukan suatu teknologi ramah lingkungan yang dapat mengatasi permasalahan dan menghasilkan energi terbarukan. Salah satu alternatif penyelesaian permasalahan ini adalah dengan penerapan dry Anerobic Digester (AD). Pemilihan sistem dry utamanya adalah karena kebutuhan airnya yang lebih sedikit dibandingkan dengan sistem lain. Penelitian dilakukan dengan reaktor anaerobik batch selama 45 hari dengan volume 130 liter. Suhu operasi reaktor adalah pada rentang mesofilik. Substrat yang digunakan adalah sampah makanan kantin dan inokulum yang digunakan adalah efluen anaerobic digester. Terjadi penurunan produksi metana teoritis seiring dengan peningkatan konsentrasi amonia. Adanya indikasi toksisitas amonia dimana konsentrasi amonia mencapai 1.088 mg/L pada pH 7,9. Didapatkan efektifitas reaktor dry anaerobic digester adalah sebesar 43,85% destruksi volatile solid (VS) dan 27,34% destruksi chemical oxygen demand (COD). Rata-rata produksi metana teoritis adalah 0,14 L CH4 / gram VS feedstock
ABSTRACT
Household waste which consist largely amount of food waste, still dominates waste generation in Indonesia. On the other hand, Indonesia is also experiencing an energy crisis. Therefore environmentally friendly technology that can solve problems and generate renewable energy is needed. One alternative that can solve the problems is by the application of dry Anerobic Digester (AD). Selection of dry system is mainly because of its water reqirements is less than with other systems. Research carried out by anaerobic batch reactor for 45 days with a volume of 130 liters. The substrate used was cafeteria food waste and inoculum used is the anaerobic digester effluent. The theoretical methane production decrease due to the increased concentration of ammonia. The indication of the toxicity of ammonia in which the ammonia concentration reached 1088 mg / L at pH 7.9. Obtained effectiveness of dry anaerobic digester reactor was amounted to 43.85% VS destruction and 27.34% COD destruction. The average theoretical methane production was 0.14 L CH4 / g VS feedstock.
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulida Fitri
Abstrak :
Inokulum merupakan suatu media pertumbuhan bagi mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik yang dapat mengoptimalkan pertumbuhan mikroorganisme dan kinerja reaktor Anaerobic Digestion (AD). Kinerja inokulum dapat dioptimalkan dengan beberapa cara, salah satunya adalah aditif asetat yang dapat mendorong pertumbuhan archaea metanogen agar fermentasi anaerob berjalan lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penambahan asetat dalam inokulum pada populasi mikroorganisme penghasil metana dan pengaruhnya pada populasi mikroorganisme, pembentukan biogas, penyisihan Volatile Solids (VS) dan Chemical Oxygen Demand (COD). Terdapat 2 jenis inokulum yang digunakan pada penelitian ini, inokulum alami yang terbuat dari kotoran sapi dan inokulum buatan yang terbuat dari terasi, gula pasir, batang pohon pisang busuk, susu, dan dedak, ekstrak ragi, Lactobacillus MRS Broth, cairan rumen, dan penambahan asetat sebagai sumber karbon. Percobaan dilakukan pada reaktor AD berbahan fiber dan tanpa pengaduk yang memiliki volume keseluruhan 1 m3 dan volume isi 0,8 m3 selama 71 hari kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan asetat tidak terbukti memperkaya populasi archaea metanogen dan produksi biogas. Metana dihasilkan dari genus Methanosaeta yang jumlahnya sangat sedikit yaitu hanya 0,004% dan genus Prevotella dalam jumlah cukup banyak yaitu 26,6% pada akhir operasional. Prevotella membentuk metana melalui penggunaan asam laktat yang dihasilkan genus Lactobacillus. Namun, inokulum buatan dengan aditif asetat terbukti meningkatkan konsentrasi metana hingga 41,7%, VSD hingga 91%, dan CODr hingga 99,5%. Hal ini menunjukkan inokulum buatan memiliki potensi yang sangat baik sebagai media pertumbuhan untuk menunjang pengolahan sampah makanan pada Anaerobic Digestion (AD) dengan bantuan pengontrolan pH yang sesuai dengan rentang pH optimum untuk tahap metanogenesis.
The inoculum is a growth medium for microorganisms to decompose organic matter that can optimize the growth of microorganisms and the performance of the Anaerobic Digestion (AD) reactor. The performance of the inoculum can be optimized in several ways, one of which is acetate additives which can encourage the growth of archaea methanogens so that anaerobic fermentation runs better. The purpose of this study was to analyze the effect of the addition of acetate in the inoculum on the population of methane-producing microorganisms and their effect on microorganism populations, biogas formation, removal of Volatile Solids (VS) and Chemical Oxygen Demand (COD). There are 2 types of inoculums used in this study, natural inoculum made from cow dung and modified inoculum made from shrimp paste, granulated sugar, rotten banana tree trunks, milk, and bran, yeast extract, Lactobacillus MRS Broth, rumen liquid, and additions acetate as a carbon source. The experiments were carried out on an AD reactor made from fiber and without stirrer which had an overall volume of 1 m3 and a volume of contents of 0.8 m3 for 71 working days. The results showed that the addition of acetate was not proven to enrich the archaea methanogen population and biogas production. Methane is produced from the genus Methanosaeta, which is very small, only 0.004% and the genus Prevotella in considerable numbers, which is 26.6% at the end of operation. Prevotella forms methane through the use of lactic acid produced by the genus Lactobacillus. However, the modified inoculum with acetate additives was proven to increase the concentration of methane to 41.7%, VSD to 91%, and CODr to 99.5%. This shows that the modified inoculum has very good potential as a growth medium to support food waste processing in Anaerobic Digestion (AD) with the help of pH control that is in accordance with the optimum pH range for the methanogenesis stage.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shita Ardiani Rachman
Abstrak :
Pemanfaatan sisa kapasitas pembangkit listrik di TPST Bantar Gebang sebesar 4,3 MW dilakukan dengan memproduksi listrik dari biogas hasil pemrosesan sampah pasar menggunakan teknologi Anaerobic Digester System. Analisis keekonomian yang dilakukan mencakup perhitungan beberapa parameter kelayakan ekonomi yang umum digunakan yaitu IRR, NPV, benefit cost ratio, dan payback period. Dari hasil analisis keekonomian, pembangunan fasilitas ini layak untuk dibangun dengan parameter keekonomian NPV sebesar 40,64 milyar rupiah, IRR 16,76%, benefit cost ratio 2,83, dan payback period selama 5 tahun 8 bulan. Analisis kebijakan pemerintah juga dilakukan mengingat proses pengolahan sampah menjadi bahan bakar merupakan salah satu alternatif energi baru dan terbarukan yang saat ini sedang gencar program pengembangannya di Indonesia.
Utilization of 4.3 MW remaining capacity of of power generator in TPST Bantar Gebang was conducted to generate power from biogas. Economic evaluation was performed by calculating the economic parameters such as IRR, NPV, benefit cost ratio, and payback period. The result indicated the project is feasible with NPV of 40,64 billion rupiah, IRR of 16,76%, benefit cost ratio of 2,83 and payback period 5 years and 8 months after the project began. Furthermore, analysis of government policy was also undertaken in this study since waste-to-fuel treatment process is one of the new and renewable energy alternative which is being developed intensively in Indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45429
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartanti Putri Josephine
Abstrak :
Anaerobic digestion(AD) dapat menjadi solusi dalam mengolah limbah organik. Pengadukan dalam AD dapat meningkatkan kinerja proses di dalam AD. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengadukan terhadap pembentukan biogas dari degradasi TS dan VS pada AD dengan menggunakan pengadukan dengan kecepatan 30 rpm selama 4 jam/hari dibandingkan dengan AD tanpa pengadukan. Perbandingan substrat sampah makanan dan feses sapi yang digunakan adalah 9:1 dan organic loading rate (OLR) 7,83 kg VS/m3-hari. Operasional reaktor menggunakan 2 buah dry AD satu tahap dengan volume 51 L dalam kondisi suhu mesofilik selama 31 hari. Hasil uji menunjukkan substrat cocok untuk dry AD dengan total solids (TS) sebesar 20,50-28,5%; nilai volatile solid (VS) 86,75-87,53%TS; rasio C/N sebesar 14,12-16,35 dan tingkat inhibitor <3.000 mg/L amonia. Hasil penelitian menunjukan penyisihan COD pada reaktor dengan pengadukan 66,2±11,0% sedangkan pada reaktor tanpa pengadukan 58,4±17,4%. Penyisihan TS dan VS pada reaktor dengan pengadukan 59,6±7,11% dan 5,71±3,56% sedangkan pada reaktor tanpa pengadukan 64,8±4,80% dan 8,10±2,31%. Perhitungan produksi biogas dari degradasi TS dan VS pada reaktor pengadukan lebih tinggi dengan 2,77±0,57 L CH4/kg VS dibandingkan dari reaktor tanpa pengadukan 2,35±0,37 L CH4/kg VS. Untuk mendapat kesimpulan dilakukan uji statistik dengan hasil statistik menunjukan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara produksi biogas pada reaktor dengan pengadukan dan tanpa pengadukan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengadukan tidak berpengaruh pada penurunan TS, VS, COD, dan produksi biogas.
Anaerobic digestion (AD) can be a solution in treating organic waste. Stirring in AD can improve process performance in AD. This study aims to analyze the effect of stirring on biogas formation with degradation of TS and VS in AD using stirring at a speed of 30 rpm for 4 hours per day compared with an AD without stirring. The comparison of food waste substrate and cow feces used was 9:1 and organic loading rate (OLR) 7.83 kg VS/m3-day. The reactor operation uses 2 dry AD one stage with a volume of 51 L in mesophilic conditions for 31 days. The test results show that the substrate is suitable for dry AD with total solids (TS) of 20.50-28.5%; volatile solid (VS) value of 86.75-87.53% TS; C/N ratio of 14.12-16.35; and inhibitor level <3,000 mg/L of ammonia. The results showed that removal of COD in the reactor with stirring 66.2±11.0% while in the reactor without stirring 58.4±17.4%. The removal for TS and VS in the reactor with stirring 59.6±7.11% and 5.71±3.56% while in the reactor without stirring 64.8±4.80% and 8.10±2.31%. Meanwhile, biogas production from TS and VS degradation in the stirring reactor produce higher volume of biogas with 2.77±0.57 L CH4/kg VS compared to biogas production from the reactor without stirring which 2.35±0.37 L CH4/kg VS. To conclude, a statistical test was performed with the results of statistics showing that there was no significant difference between the production of biogas in the reactor with stirring and without stirring. This study concluded that stirring had no effect on decreasing TS, VS, COD, and biogas production.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Urip Riyadi
Abstrak :
ABSTRAK
Kandungan biogas tidak hanya CH4 tetapi juga mengandung CO2, H2O, dan H2S yang merupakan pengotor. Salah satu pengotor yang paling umum adalah hidrogen sulfida. Meskipun secara komposisi jumlahnya relatif tidak dominan, keberadaan hidrogen sulfida dapat memicu korosi. Oleh karena itu, diperlukan pengurangan kadar hidrogen sulfida dari biogas yang dihasilkan agar nilai kalornya meningkat, tingkat korosi menurun, dan selanjutnya dapat dimanfaatkan dengan lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik media steel wool serta mengetahui efisiensi media mengurangi kadar H2S dalam biogas hasil pengolahan Anaerobic Digestion. Penelitian dilakukan secara adsorpsi kimiawi menggunakan steel wool pada kolom PVC berukuran diameter 2 rdquo; 6 cm . Analisis gas H2S dilakukan menggunakan metode SNI 19-7117.7-2005. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa media steel wool yang digunakan mengandung unsur aktif berupa Fe dan Zn dengan jumlah total mencapai 97,5 massa dan efisiensi penghilangan H2S hingga 100 rata-rata 95 pada ketinggian kolom 100 cm, serta hingga 100 pula rata-rata 97 pada laju aliran 0,1 L/menit.
ABSTRACT
The biogas content is not only CH4 but also contains CO2, H2O, and H2S which are impurities. One of the most common impurities is hydrogen sulphide. Although the amount is relatively non dominant, the presence of hydrogen sulphide can trigger corrosion. Therefore, it is necessary to reduce the hydrogen sulphide content of the biogas produced so that the calorific value increases, the corrosion rate decreases, and furthermore can be utilized better. The purpose of this research is to identify characteristic of steel wool media and to know efficiency of media to reduce H2S level in biogas result of Anaerobic Digestion processing. The research was carried out by chemical adsorption using steel wool on PVC column of 2 6 cm diameter. H2S gas analysis is done using SNI 19 7117.7 2005 method. The result of the research shows that the steel wool media used contains the active elements of Fe and Zn with total amount reaching 97.5 mass and H2S removal efficiency up to 100 95 average at 100 cm column altitude, and also up to 100 97 average at flowrate 0,1 L minute.
2017
S69300
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwita Fitriani Wijayanti
Abstrak :
Sampah organik sebagian besar berasal dari sampah makanan yang menyebabkan karakteristiknya memiliki konsentrasi nitrogen dan lemak tinggi, kelembaban tinggi. Limbah domestik di Indonesia memiliki karakteristik kandungan organik yang sesuai dengan kondisi anaerobik. Limbah minyak dan lemak dapat membantu dalam proses AD yang dijadikan sebagai ko-substrat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja reaktor dry anaerobic digestion sampah makanan dan menganalisis pengaruh penambahan limbah minyak dan lemak terhadap kinerja reaktor dry anaerobic digestion. Penelitian dilakukan menggunakan Continuous Stirred Tank Reactor CSTR dengan volume terisi 400 L yang beroperasi pada suhu rata-rata 27,8 1,07oC. Penelitian operasi skenario pertama dilakukan dengan input substrat sampah makanan dengan Organic Loading Rate OLR 10 kg VS/m3 selama 43 hari dan diaduk menggunakan variasi intensitas pengadukan 30 rpm dan 60 rpm secara konstan. Operasi skenario kedua dilakukan selama 59 hari menggunakan substrat sampah makanan dan kotoran sapi banding limbah Fat Oil and Grease FOG dengan Organic Loading Rate OLR yang sama dengan skenario pertama dan diaduk menggunakan intensitas 30 rpm secara konstan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara input substrat sampah makanan dengan penambahan limbah minyak dan lemak.
Organic waste mostly comes from food waste that has characteristics of high concentrations of nitrogen and fat, high humidity. Domestic waste in Indonesia has characteristics of organic content which is suitable with anaerobic conditions. Waste oil and fat can help in the process of AD which is used as co substrate. This research is intended to analyze the performance of dry anaerobic digestion reactor of food waste and analyze the effect of oil and waste addition on dry anaerobic digestion reactor performance. The research was conducted using Continuous Stirred Tank Reactor CSTR with a volume of 400 L applied at an average temperature of 27.8 1.07oC. The first scenario operation study was performed with food waste substrate input with Organic Loading rate OLR is 10 kg VS m3 for 43 days and stirred using constantly strirring intensity variation of 30 rpm and 60 rpm. The second scenario operation was conducted for 59 days using food waste and cow dung substrate of Fat Oil and Grease waste FOG with Organic Loading Rate OLR which is similar to the first scenario and stirred using constant 30 rpm intensity. The results of study showed that there was a significant difference between the input of food waste substrate with the addition of Fat Oil and Grease p.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>