Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eka Padmarani Novianty
Abstrak :
Novel Andrew and Joey, A Tale of Bali dan The Java Man keduanya merupakan karya Jamie James, seorang penulis berkebangsaan Amerika. Masing-masing novel menampilkan representasi tentang Bali serta representasi tentang Jawa yang sarat dengan muatan politis Amerika, yang menaklukan, menjinakkan atau mengecilkan Timur. Melalui analisis yang mempergunakan pendekatan pascakolonial Edward Said, diperlihatkan bagaimana ideologi orientalisme pengarang bekerja melalui pemilihan tokoh-tokoh yang menjadi vokalisasi novel serta bagaimana tokoh-tokoh tersebut ditampilkan. Tokoh-tokoh ini kemudian menjadi suara bagi Timur dalam novel Andrew and Joey, A Tale of Bali, karena dalam novel ini tokoh dari Bali sama sekali tidak diberi kesempatan untuk bersuara. Meski novelnya yang kedua, The Java Man menampilkan suara dari Timur, namun suara yang keluar adalah pengukuhan dari oposisi biner antara Timur dan Barat, dengan posisi yang dominan dipegang oleh Barat.
Andrew and Joey, A Tale of Bali and The Java Man, both are the works of an American writer, Jamie James. Each novel produces the representations of Bali and Java, loaded with American politics, which conquers, demeans or belittles fast. By applying Edward Said's postcolonial approach, it is shown how the writer's orientalism works. By creating and selecting the characters which in turn becoming the.el's vocalization, the representation of Bali in Andrew and Joey, a Tale of Bali, is produced. This is then becomes the only voice of Bali since the Balinese in this novel comes to the reader only through the American's point of view. In the second novel, the Javanese is given the chance to speak But the voice which comes out then became the validation of the binary opposition between the East and the West, in which the West holds the dominant position.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T17895
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Lucyana Trisulo Negoro
Abstrak :
Program Fair Deal dan kebijakan pemerintah terhadap Federal Reserve Bank (1947) yang dicanangkan oleh presiden Harry S.Truman, adalah suatu kebijakan yang ditetapkan berdasarkan pemikiran atau sikap pragmatik dengan tujuan mengatasi persoalan krisis sosial dan ekonomi yang dialami bangsa AS. Selain itu program ini mengemban misi mobilisasi dana masyarakat untuk tujuan pembiayaan perang membendung kekuasaan komunisme. Hal ini diungkapkan dengan cara memberi dana bantuan dan ekspansi militer kepada Yunani dan Turki melawan komunis. Untuk mendukung kebijakan tersebut, Truman memanfaatkan berbagai macam isu sosial, ekonomi ataupun budaya dalam sikap yang diperlihatkan melalui doktrin-doktrin politik untuk mencapai tujuannya. Banyak cara yang digunakan Truman, di antaranya dengan menggunakan pendekatan humanisme agama, seperti mengatakan komunisme adalah paham kejahatan.Demikian ekonomi Amerika dalam keadaan darurat akibat inflasi yang berkepanjangan, kemudian dengan pendekatan budaya demokrasi sebagai ideologi bangsa, dengan bersikap menentang perlakuan diskriminasi terhadap masyarakat kulit hitam (Afro American). Pemanfaatan isu-isu dengan pendekatan pendekatan yang dilakukannya, menunjukkan upaya Truman untuk mendapatkan dukungan atau legitimasi dari masyarakat AS. Disamping itu Truman ingin memperlihatkan warna politik AS yang menolak dengan tegas paham komunisme. Dari berbagai cara atau pendekatan yang ditempuh oleh presiden Harry S.Truman, menunjukkan bahwa pengaruh yang amat melekat pada cara berpikir atau sikap Truman adalah perilaku pragmatik yang cerdas dalam memanfaatkan situasi dan kondisi yang dihadapi dengan cara melibatkan dan memperhitungkan keberadaan nilai-nilai budaya Amerika.
President Harry S.Truman's policies on Fair deal program and pragmatism position of Federal Reserve Bank (1947) were intended to overcome economic difficulties due to inflation at that time. The other intentions were to improve public social welfare, to give civil rights' protection and to mobilize the funds for financing the war against the communism regime. This policy showed good leadership, bright idea and nationalism of president Harry S.Truman to the United States nation. His success on Fair deal program was closely related to pragmatism on his taking good advantage of the situation and condition as a solution to problem solving on difficulties of individual, public or nation or even the president himself. President Harry S.Truman had to solve the problems on social, economy or politics such as inflation which led to poor society, abuse on democratic value through discrimination on the Afro American or the threat of communism regime. To cope with those problems, He launched Fair deal program and allows the government to interfere with the Federal Reserve Bank (The Fed.) authority. Through qualitative research and constructive theory model approach and by structural and cultural strategy on his policy, it can be shown that the principle of pragmatism through taking good advantage of related situation and condition with the other cultures (democracy, capitalism and humanism) which was done by President Harry S.Truman can achieve significant success.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15062
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library