Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Negra, Diane, 1966-
London : Routledge, 2001
791.436 5 NEG o (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Franz S. Astani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan adalah untuk menunjukkan bukti bahwa hipotesis yang diajukan peneliti: "Keberhasilan Bill Gates dan Industri Microsoft adalah karena dilandasi, diaktifkan dan digunakannya nilai-nilai budaya Amerika dalam Strategi Bisnis Industri Microsoft".
Microsoft telah berhasil menjadi suatu perusahaan yang menjadi idaman bagi eksekutif dan pekerja khususnya dibidang komputer untuk tempatnya bekerja dan mengembangkan karirnya. Microsoft telah menjadi perusahaan dengan Rasio Laba-Penjualan dan Rasio Laba-Asset yang tertinggi didunia versi beberapa majalah top seperti: Fortune, Time, dalam beberapa tahun terakhir ini. Microsoft telah menjadi "blue-chip" dipasar modal Amerika Serikat. Sebagai individu, Bill Gates telah dinobatkan sebagai orang terkaya didunia dalam beberapa tahun terakhir pula. Yang menarik adalah bahwa Eksekutif yang pernah bekerja atau masih bekerja di Microsoft telah menjadi orang-orang kaya, yang bergelimang uang, mendapatkan nama dan kemahsyuran disamping kemampuan yang piawai dalam bidang perangkat lunak komputer (Software).
Mengapa Bill Gates dan Industri Microsoft telah berhasil sedemikian rupa dan sedemikian cepatnya?. Nilai-nilai budaya Amerika yang mana yang mendasari sikap tindak Bill Gates dan tertuang dalam Strategi Bisnis Industri Microsoft ?
Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan studi kepustakaan dengan metode pendekatan kualitatif.
Fokus penelitian ini adalah: (1) Menentukan nilai-nilai budaya yang terseleksi yang menjadi dasar bersikap tindak bagi Bill Gates dan Industri Microsoft; (2) Menentukan konsep, visi dan manajemen Bill Gates yang menjadikan industri Microsoft berkembang pesat dan merajai dunia perangkat lunak (software); (3) Menentukan nilai-nilai budaya Amerika yang terseleksi yang mendasari Strategi Bisnis Microsoft.
Hasil penelitian membuktikan bahwa nilai-nilai budaya Amerika yang terseleksi: kompetisi, demokrasi, frontier, kebebasan, bekerja keras, menuntut ilmu pengetahuan, pencapaian prestasi, sikap hidup yang aktif, inovatif, originalitas, pencerahan, sangat berpengaruh dan mendasari strategi bisnis industri Microsoft dan sikap tindak Bill Gates.
The Success Story of Bill Gates and Microsoft Industries based on its Business
Strategies, which supported by the American Culture.

The purpose of this research is to find evidence which will prove my hypothesis: "The Success Story of Bill Gates and Microsoft industries because based on, actified and applied the American Culture within its Business Strategies".
Microsoft have been successfully to be one of the most desired company of the executives and workers to work in or to give their services in, especially for those who work in the software and computers businesses. Microsoft already proved itself to be valuable company and the best achievement with highest Profit-to-Sales and Profit-to-Assets Ratio covered by famous international magazines such as: Time, Fortune. Microsoft also proved itself as a blue-chip company in United States Capital Market so far. Simultaneously, Bill Gates has been crowned as the richest man in the world.
This research done through observation in library and used qualitative method.
Focus of this research are: (I) To observe and decide the selected cultural values which influence Bill Gates and Microsoft Industries; (2) To decide vision, concept and Bill Gates Management Style which drive and enlarge Microsoft Industries so far; (3) To decide the selected cultural values which applied within Business Strategies of Microsoft.
My research proved that the selected American cultural values, such as: competition, democracy, frontier, freedom, hard-working, science-quest habits, achievement, active life style, innovation, originalities, enlighten proved influenced and to be a foundation of Microsoft Industrial Strategy Business and Bill Gates behavior.
2001
T776
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Djunaedi
Abstrak :
ABSTRAK
Manajemen merupakan kekuatan utama dalam organisasi untuk mengkoordinir sumber daya manusia dan material. Manajer bertanggung jawab dalam pelaksanaan organisasional. Manajemen memasukkan unsur kepemimpinan dan menerapkan berbagai keahlian teknis meliputi keterampilan pengambilan keputusan dan perencanaan.

Sistem manajerial dalam kaitannya dengan kerja, menyangkut pengambilan keputusan untuk perencanaan dan pengawasan organisasi. Dalam manajemen para manajer melaksanakan pekerjaan mental dalam konteks kekuatan ekstemal dan internal yang mempengaruhi perilaku manajer.

Fungsi dasar manajemen meliputi penetapan sasaran, perencanaan, pengorganisasian, penyelenggaraan dan pengawasan yang diperlukan untuk mengelola suatu organisasi. Kehidupan manajerial dan peranan yang dilaksanakan oleh manajer akan membantu memberikan gambaran yang realistis tentang manajemen.

Langkah utama bagi seorang manajer dalam upaya memperkuat dan memanfaatkan kerja harus memberikan dorongan etika kerja dan menentukan standar kualitas tinggi yang memperkuat gagasan bahwa kerja mengandung nilai dan maksud intrinsif.

Istilah Etos memberikan pengertian yang mendalam mengenai nilai dan merupakan tujuan hidup bangsa Amerika. Etos juga merupakan tabiat, watak, karakter seseorang, suatu bangsa, budaya dan group tertentu yang membedakan dari orang atau group, bangsa dan budaya lain.
1995
T1575
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adtria Fakhri Azwir
Abstrak :
ABSTRAK
American Psycho adalah film thriller yang bercerita seputar yuppies, sekelompok sosial eksekutif muda yang sukses dan juga sering dijadikan sasaran stereotip. Menurut media yang digambarkan pada saat itu, Yuppies terkenal di tahun 1980an karena terlalu sombong, egois, dan memiliki sifat negatif lainnya yang berkaitan dengan individualisme. Penggambaran American Psycho tentang yuppies tidak sepenuhnya berbeda dengan media, tapi ada beberapa elemen yang membuat berlebihan pada yuppies versi American Psycho, yang terkait dengan kesatiran film dan penggambaran karakter utama sebagai pembunuh psikopat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bagaimana film tersebut mewakili stereotip kelompok sosial ini, dengan fokus pada keangkuhan dan kurangnya identitas, dan juga menjadi kritis untuk fenomena yuppies ini dengan menggunakan analisis kejadian dan tinjauan pustaka.
ABSTRACT
American Psycho is a thriller movie which story revolves around yuppies, a social group of successful young executives often targeted as an object of stereotyping. According to what the media depicted them at that time, Yuppies were famous in the 1980 rsquo s for being too snobbish, egoistical, and possessing other negative traits related to individualism. American Psycho rsquo s portrayal of yuppies is not entirely different with the media rsquo s, but there are some elements that create an exaggeration in American Psycho rsquo s yuppies, which is related to the satirical nature of the movie and the depiction of the main character as a psychopath killer. The goal of this study is to reveal how the movie represents the stereotypes of this social group, focusing on their snobbery and lack of identity, while also being critical to this yuppies phenomenon by using scene analysis and literature review.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
E. J. Ardaneshwari
Abstrak :
Penelitian ini mengangkat paradoks nilai budaya yang terjadi dalam pers Amerika sebagai rnasalah pokok. Di satu pihak, pers menjunjung tinggi azas kebebasan dalam mencari dan menyebarkan informasi. Sementara di lain pihak, pers justru tidak menghormati kebebasan warga masyarakat dengan melanggar hak privasi. Paradoks tersebut menimbulkan konflik antara pers dan warga masyarakat. Konflik tersebut timbul karena masing-masing pihak merasa penggunaan haknya terganggu atau terancam. Pihak pers merasa berhak mencari beragam informasi dari beragam sumber dengan berbagai cara, sementara pihak masyarakat merasa memiliki hak privasi. Dalam proses pencarian informasi inilah timbul kemungkinan terjadinya pelanggaran hak privasi warga masyarakat. Jika ditelusuri lebih jauh, konflik tersebut berawal dari konsep nilai budaya yang sama, yaitu kebebasan. Penelitian ini dilakukan dengan asumsi dasar bahwa terdapat paradoksalitas dalam nilai budaya kebebasan dalam pers Amerika. Paradoksalitas itu terlihat dari terjadinya pelanggaran hak privasi sebagian warga masyarakat Amerika yang dilakukan oleh pers Amerika. Penulisan tesis ini bertujuan untuk memperlihatkan bahwa terjadinya konflik antara pers Amerika dan masyarakat Amerika merupakan akibat nilai budaya Amerika yang bersifat paradoks, dalam hal ini nilai budaya kebebasan. Metode penelitian utama yang digunakan adalah kajian literatur. Penelitian ini menggunakan metode interpretatif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan dan seleksi data dilakukan melalu riset kepustakaan serta sumber-sumber tertulis lainnya. Konsep-konsep serta teori-teori yang relevan dengan kebebasan pers Amerika, hak privasi serta nilai-nilai budaya Amerika, diambil dan direkonstruksi menjadi suatu kesatuan struktur logika yang utuh. Disimpulkan bahwa pers Amerika adalah bagian integral masyarakat Amerika jauh sebelum Amerika Serikat terbentuk menjadi negara merdeka. Para Bapak Bangsa Amerika telah menyumbangkan pemikiran mereka tentang konsep pers bebas. Konsep pers bebas Amerika adalah suatu hak yang dijamin secara konstitusional, yang ironisnya sejak awal telah diantisipasi sebagai faktor potensial pemicu konflik. Jelas terlihat bahwa bagi masyarakat Amerika, nilai budaya kebebasan merupakan sebuah konsep yang rumit dan sekaligus paradoksal. Fakta ini membuka peluang bagi kemunculan aneka konflik di tingkat aplikasi nilai budaya kebebasan tersebut. Salah satu bukti kongkretnya adalah konflik yang terjadi antara pers Amerika dan masyarakat Amerika dalam konteks pelanggaran hak privasi masyarakat oleh pers, yang merupakan topik kajian tesis ini.
This research discusses the paradox of cultural values in the American press as its main issue. While the press uphold the principle of freedom of information gathering and news publishing, they also have the potential to breach individual freedom by invading privacy rights. This paradox creates a conflict between the press and society, because both maintain that their rights for freedom have been violated. The press on the one hand argue that they have the right to find information from any sources by any means, whereas on the other hand members of society believe they have the right for privacy. During this information gathering process, possibilities of the press invading individual privacy arise. Ironically, this potential conflict is rooted in the same principle of freedom. The basic assumption of this research is the inherent paradox in freedom of the press in the United States that reflects the overall paradox of American cultural values. With the above assumption, this research aims to describe the relationships between the conflict of American press and American society, and the inconsistencies in American culture in general. Interpretive and qualitative approaches are used as the research methodology. Several literatures were selected and researched to extract relevant theories regarding freedom of the press, privacy rights, and American cultural values in general. These theories were then reconstructed to establish a coherent logical thought structure to answer the main question of this research. It is concluded that the American press has been an integral part of the American society long before America's Independence. The country's Founding Fathers had contributed their ideas about a free press. Therefore, the concept of a free press was guaranteed by the Constitution. Ironically, this concept has always been viewed as possessing a potential for conflict from the beginning. Obviously, for Americans, freedom is a cultural value that is both complex and inconsistent as a concept. On the level of application, this value opens up possible conflicts between press and society. The invasion of privacy by the press is only one example of these conflicts.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gusagis Khomanur Ngaziz
Abstrak :
The thesis entitled "American Cultural Values Underlying the IBM Company" discusses the subject matter relating to operationalization of selected American cultural values in the IBM corporate culture and its development to the success of the said company. The hypothesis of the said subject matter is : "The success of the large American enterprises is based on their cultural values rooted in selected American cultural values and operationalized in their business institutions consistently and accompanied by full commitment of the management of their companies and their employees". Supported by the approach to the theory of the American culture, and the theory of corporate culture, and by using qualitative research methodology, in particular verstehen and interpretive method, the writer tried to prove the truth of such hypothesis, and his inference had been proved. Thus it is very clear that the sacred cultural values made as a guidance for a nation having a profound influence on the nation concerned, so that whatever they do always reflects the values they believe in. In preserving such values, the community concerned selectively operationalizes them in various existing institutions pursuant to their need.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arie Andrasyah Isa
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan beberapa tilikan dari kajian sosiolinguistik yang hanya dibatasi pada penggunaan ungkapan vernakuler, ungkapan ekspletif, dan ungkapan vokatif (kata sapaan) yang digunakan untuk menilai hasil terjemahan karya sastra, yaitu novel. Penerjemahan novel memiliki masalah tersendiri yang menyangkut budaya, kesantunan, dan ciri sosial. Dalam pengalihan pesan penerjemah harus menggunakan kriteria peniiaian (evaluation) terjemahan yang ditawarkan oleh Larson (1984), yaitu ketepatan (accuracy), kejelasan (clarity), dan kewajaran (naturalness). Dalam penelitian ini digunakan sumber data novel asli A Time to Kill dan The Firm karya John Grisham dan Malice karya Danielle Steel beserta terjemahannya, yaitu Saat untuk Membunuh dan Biro Hukum karya Hidayat Saleh dan Jerat-Jerat Kedengkian karya Ny. Suwarni A.S. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah (a) menganalisis makna data, padanan, dan praktik pemakaiannya dalam masyarakat Amerika dengan cara menguraikan penggunaannya dalam budaya dan nuansa masyarakat Amerika dengan memanfaatkan pendapat para ahli dan penutur asli bahasa sumber dan (b) menganalisis ketepatan, kejelasan, dan kewajaran dalam bahasa sasaran dalam esai-esai pendek menurut situasi dan konteksnya agar ciri sosialnya terlihat dalam bahasa sasaran. Dalam penelitian ini diperlihatkan bahwa tilikan sosiolinguistik yang hanya dibatasi pada ungkapan vemakuler, ungkapan ekspletif, dan ungkapan vokatif (kata sapaan) terbukti dapat digunakan sebagai medium analisis dalam menilai hasil terjemahan untuk memperoleh padanan yang tepat, jelas, dan wajar.
This research aims to show that some insights from sociolinguistic studies, which are limited to the use of vernacular, expletives and vocatives (terms of address), are employed to assess the translation results, in particular, literary works, i.e. novels. In rendering the original novels there are some particular problems related to cultures, politeness and social features. The translators must employ the requirements of accuracy, clarity and naturalness given by Larson (1984). The translation of some parts of John Grisham's A Time to Kill and The Firm into Saat untuk Membunuh and Biro Hukum by Hidayat Saleh and Danielle Steel's Malice into Jerat-Jerat Kedengkian by Ny. Suwarni A.S. are employed to illustrate problems. The analysis methods conducted in this research are (a) to analyze the sense of data, the equivalents, and the use of the source texts in the American society by describing that of source texts in American culture and society by using some insights from sociolinguistic experts and the native speaker of the source language and (b) to analyze accuracy, clarity and naturalness in the target language in short essays according to the situation and the context so that the social features shown in the target language. It is shown that some insights from sociolinguistics limited to the use of vernacular, expletives and vocatives are proved to be useful as media of analysis in the assessment of translation results in order to obtain the accurate, clear and natural equivalence.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T17240
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library