Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vissy Puteri Utama
"Studi penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara Interaksi Sosial, Intensitas Kunjungan, dan Kualitas RTH dengan Kesehatan Mental pengunjung Alun-alun Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang melibatkan 130 responden dengan rentang usia 18-43 tahun, dengan rata-rata usia 26,25 tahun dan rasio jenis kelamin 68,5:31,5 untuk perempuan dan laki-laki. Penelitian ini menggunakan Attention Restoration Theory (ART) dan Optimal Healing Environment Theory untuk membangun dasar konseptual dalam memahami interaksi antara faktor-faktor tersebut dan menggunakan Kessler Psychological Distress Scale sebagai alat ukur kesehatan mental pengunjung. Berdasarkan analisis statistik menggunakan SPSS 25.0 for Windows, hasil pengujian menemukan bahwa Interaksi Sosial dan kualitas RTH secara signifikan mempengaruhi kesehatan mental, sedangkan intensitas kunjungan tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Selain itu, penelitian ini juga menyoroti perbedaan kesehatan mental berdasarkan usia dan jenis kelamin, yang menekankan pentingnya dukungan sosial dan fasilitas olahraga. Selain itu, berdasarkan data RISKESDAS tahun 2018, Jawa Barat menduduki peringkat kesembilan tertinggi dalam prevalensi depresi pada penduduk berusia di atas 15 tahun di Indonesia, dengan Kabupaten Bogor sebagai daerah yang memiliki angka tertinggi untuk penyakit mental di Jawa Barat. Temuan ini memberikan wawasan bagi pembangunan kota yang lebih berkelanjutan dan kesehatan mental masyarakat.

The research study aims to analyze the relationship between Social Interaction, Visit Intensity, and Green Space Quality with the Mental Health of Bogor City Square visitors. It used a quantitative approach involving 130 respondents with an age range of 18-43 years, with an average age of 26.25 years and a sex ratio of 68.5:31.5 for women and men. The study utilized Attention Restoration Theory (ART) and Optimal Healing Environment Theory to build a conceptual basis for understanding the interaction between these factors and used the Kessler Psychological Distress Scale as a measure of visitors' mental health. Based on statistical analysis using SPSS 25.0 for Windows, the test results found that Social Interaction and green space quality significantly influenced mental health, while visitation intensity showed no significant effect. Additionally, this study highlighted differences in mental health based on age and gender, emphasizing the importance of social support and sports facilities. Furthermore, based on RISKESDAS data in 2018, West Java is ranked ninth highest in the prevalence of depression in the population aged over 15 years in Indonesia, with Bogor Regency having the highest rate of mental illness in West Java. These findings provide insights for more sustainable urban development and public mental health."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Reza Alfathan
"Alokasi luas Ruang Terbuka Hijau (RTH) harus menjadi isu penting yang harus dipertimbangkan oleh Pemerintah Kota Bogor. Pasalnya, luas RTH publik di Kota Bogor sebesar 468,18 hektare atau 4,2% per 2021, masih jauh di bawah ketentuan yang digariskan dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, yang mensyaratkan alokasi minimal 20% dari total luas wilayah kota untuk ruang terbuka hijau publik. Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bogor berkolaborasi dalam merencanakan pembangunan dan revitalisasi alun-alun di Kota Bogor. Di samping itu, pembangunan alun-alun di Kota Bogor diharapkan dapat mewujudkan wajah kota (appearance) yang menjadi bagian Smart Branding Kota Bogor. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses interaksi antar aktor dalam jaringan berdasarkan perspektif governance networks pada kebijakan pembangunan Alun-alun Kota Bogor Sebagai Bagian dari Perwujudan Smart Branding Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist dengan teknik pengumpulan data kualitatif melalui wawancara mendalam dengan 10 informan penelitian sebagai sumber data primer dan studi kepustakaan dari penelitian terdahulu, publikasi dokumen kelembagaan, peraturan perundang-undangan, dan berita media massa sebagai sumber data sekunder. Penelitian ini menggunakan perspektif governance networks oleh Klijn & Koppenjan (2016) dengan menekankan pada tiga (3) dimensi yaitu kriteria substantif, proses, dan institusional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antar aktor kebijakan pembangunan Alun-alun Kota Bogor sebagai bagian dari perwujudan Smart Branding Kota Bogor telah sesuai dengan perspektif governance networks oleh Klijn & Koppenjan (2016).

The allocation of green open space should be an important issue to be considered by the Bogor City Government. This is because the area of public green space in Bogor City is 468,18 hectares or 4,2% as of 2021, which is still far below the provisions outlined in Law No. 26/2007 on Spatial Planning, which requires a minimum allocation of 20% of the total city area for public green open space. The West Java Provincial Government and Bogor City Government are collaborating in planning the development and revitalization of the square in Bogor City. In addition, the development of the square in Bogor City is expected to realize the face of the city (appearance) which is part of the Smart Branding of Bogor City. Therefore, the purpose of this study is to determine the process of interaction between actors in the network based on the perspective of governance networks in the Bogor City Square development policy as Part of the Realization of Smart Branding of Bogor City. This research uses a post-positivist approach with qualitative data collection techniques through in-depth interviews with 10 research informants as primary data sources and literature studies from previous research, publications of institutional documents, laws and regulations, and mass media news as secondary data sources. This research uses the perspective of governance networks by Klijn & Koppenjan (2016) by emphasizing three (3) dimensions, namely substantive, process, and institutional criteria. The results showed that the interaction between the actors of the Bogor City Square development as Part of the Realization of Smart Branding of Bogor City was in accordance with the perspective of governance networks by Klijn & Koppenjan (2016)."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library