Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rochman Rochiem
"Paduan aluminium tipe 2024 adalah paduan yang mempunyai sifat ringan, tahan korosi dan heat trea table, Dengan diberi perlakuan panas (heat treatment) sifat mekanis paduan ini diharapkan dapat dimodifikasi lebih sesuai dengan tujuan pemakaian komponen/peralatan teknis.
Dalam penelitian ini dilakukan proses perlakuan panas yaitu pengerasan pengendapan (precipitation hardening) yang meliputi solution tretment pada T = 500 C dan artificial aging pada T = 190 C dan waktu penahan aging (t) = 6 8 dan 10 jam terhadap paduan aluminium tipe 2024 T3. Pengujian sifat mekanik yang dilakukan meliputi pengujian tarik, kekerasan dan kelelahan. Hasil pengujian memperlihatkan, pada T = 10 Jam, diperojleh kekerasan dan kekuatan tarik tertinggi yaitu HV 153 dan 58.429 psi. Dari kurva S-N ditunjukkan bahwa umur lelah tertinggi juga diperoleh pada t = 10 jam.

Alluminium alloy 2024 tipe is a light, corrosion resistant and heat treatable alloy. Heat treatment is applied in order to make this alloy to be modified easily for technical equipment application.
In this research heat treatment carried out is precipitation hardening including solution treatment at T = 500 c and artificial aging at T = 190 C and aging time (t) at 6, 8, and 19 hours for alluminium alloy 2024 T3 type Mechanical test applied are tension, hardness and fatigue test. The result show that, at t = 10 hours maximum hardness and tensile stregth are HV 153 and 58.429 psi respectively. S-N curve shows that maximum fatigue life is at t = 10 hours also.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
T39887
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S39581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hotma, Julius
"Kegiatan ini diarahkan untuk mempelajari dan berupaya !mJuk meneliti dan meningkatkan sifat mampu air paduan aluminium cor dimana cacat yang puling banyak terjadi adalah cacat purositas lebih banyak dialribalkan karena masuknya gas H ke dalam cairan aluminium terutama jika temperatur tuang terlalu tinggi. Sedangkan. cacat shrinkage lebih banyak diakibatkan aleh 'gating system' yang lcurang sesuai at au sifat mampu alir (llowability) aluminium cor yang kurang baik. Sifat mampu alir aluminium cair akan meningkat dengan kenaikan temperatur luang, namun hal ini justru akan berakibat pada masuknya gas hidrogen dalam jumlah yang besar pada aluminium cair. fJl Metode pengujian dilakukan dengan pengujian fluitas terhadap temperatur baban baku ingot dari suplier A, B. C dan D dari temperatur 640-75(/'C. dengan temperatur cetakan 28Cf'C Kemudian dibandingkan nilai fluiditas tiap ingot setelah itu dilanjutkan dengan pengujian SEM dan EDAX untuk mengetahui pengotor yang terdapat dalam ingot. Setelah itu dilakukan penambahan grain refiner untuk penghalus butir dan untuk optimatisasi ditambahkan selain grain refiner (I'IB) juga ditambahkan Modifier (Sr) untuk menghalu.tkan dan membulatkan mikrostruktur sililwn dengan rasio charging 45 ingot: 55 scrapt. diharapko.n nilai fluidi!as dari campuran ini akan lebih baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Puspito
"Paduan aluminium tuang AC4B merupakan jenis paduan aluminium silikon hipoeutektik sistem Al-Si-Cu. Karena karakteristiknya yang baik sehingga paduan aluminium tuang AC4B ini cukup banyak digunakan oleh industri otomolif sebagai material dasar untuk pembuatan komponen otomotif khususnya cylinder head dengan proses pengecoran. Namun, ada permasalahan yang dihadapi oleh industri olomotif berkaitan dengan produk cor yang dihasilkan dari proses pengecoran paduan aluminium tuang AC4B tersebut. Permasalahan yang dialami oleh industri otomotif tersebut yaitu sering terjadinya kegagalan (reject) pada produk cor. Kegagalan yang terjadi misalnya seperti misrun, sifat mekanik rendah, serta banyaknya jumlah porositas pada produk cor. Dari permasalahan tersebut maka dilakukanlah penamhahan unsur stronsium (Sr) dalam jumlah kecil kedalam paduan aluminium tuang AC4B yang bertujuan untuk meningkatkan sifat fluiditas, meningkatkan sifat mekanis, serta menurunkan jumlah porositas. Penelitian ini secara khusus ditujukan untuk mempelajari pengaruh variasi persentase stronsium (0 wt. % Sr dan 0.012 wt. % Sr) terhadap modifikasi paduan aluminium tuang AC4B pada temper atur tuang/injeksi yang ber variasi 680 _C, 700 _C, dan 720 _C) dengan menggunakan proses pengecoran low pressure die casting. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan penambahan 0.012 wt. % Sr pada paduan aluminium tuang AC4B akan : i). menurunkan nilai kekerasan cylinder head sebagai akibat laju pendinginan yang lambat sehingga terjadi peningkatan jumlah dan ukuran porositas, namun meningkatkan nilai kekerasan sampel uji tarik sebagai akibat laju pendinginan yang lebih cepat sehingga pembentukan porositas lebih sedikit dan ukuran porositas pun lebih kecil, ii).meningkatkan nilai kekuatan tarik dan nilai fluiditas, in).menurunkan ukuran dendrit (DAS), iv).mengakibatkan modifikasi kristal silikon yang awalnya berbentuk lamellar menjadi bentuk fibrous, lebih halus, lebih bulat, v).mengakibatkan Chinese script menjadi terfragmentasi (terpecah). Fasa-fasa yang terbentuk untuk tiap variasi wt. % Sr dan tiap variasi temperatur tuang/injeksi adalah samayaitu CuAls, fasa Al-Fe-Mn-Si, fasa kristal silikon, danfasa a-aluminium. Sedangkan peningkatan temperatur injeksi/tuang akan menyebabkan ukuran dendrit dan Chinese script menjadi bertambah besar, dan peningkatan laju pembekuan akan mengakibatkan morfologi Chinese script semakin tidak terlihat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41652
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Chrysanti Puspitasari
"Salah satu komponen mesin dalam kendaraan bermotor roda dua adalah cylinder head yang berfungsi sebagai tempat pembakaran. Material yang digunakan untuk komponen mi adalah paduan aluminium AA 319. Permasalahan yang sering terjadi dalam pengecoran paduan Al-Si-Cu yang umumnya digunakan sebagai komponen otomotif adalah perubahan komposisi dari paduan akibat penambahan scrap yang digunakan sebagai bahan baku pada proses pengecoran. Fluktuasi komposisi paduan pada hasil coran sering sekali jauh dari kisaran standar yang berlaku yang menyebabkan perubahan karakteristik produk cor secara signifikan. Salah satu unsur yang sering berfluktuasi jumlahnya adalah Zn (seng). Skripsi ini dilatarbelakangi sebab pecahnya komponen mesin cylinder head akibal kadar Zn yang berlebih yaitu sekitar 12%, sementara kadar optimal Zn dalam paduan aluminium AA 319 adalah 1%. Pada skripsi ini dipelajari pengaruh penambahan 3 wt. % Zn terhadap proses pengerasan dan karakteristik paduan aluminium AA 319 kondisi coran melalui mekanisme perlakuan panas serta variabel temperatur penuaan (ageing) yang berbeda. Pengujian tarik, porositas dan k-mould dilakukan untuk menganalisa kualitas produk cor yang dihasilkan, sedangkan pengujian kekerasan dilakukan guna mengamali respon pengerasan dari paduan ini terhadap proses penuaan (ageing). Sementara itu, observasi struktur mikro dari material dilakukan dengan menggunakan mikroskop optik. Scanning Electron Microscope (SEM) yang dilengkapi dengan Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy (EDS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 3 wt.% Zn ke dalam paduan aluminium AA 319 akan meningkatkan kekuatan tarik sebesar 19.6 %, kekuatan luluh sebesar 5.2 %, kekerasan sebesar 2.19 % dan menurunkan elongasi sebesar 20.3%, yang disebabkan oleh mekanisme pengerasan solid solution strengthening. Penambahan 3 wt. % Zn ke dalam paduan aluminium AA 319 menyebabkan perubahan fasa α-AlSiFeMn yang berbentuk Chinese script menjadi α-AlSiFeMn yang berbentuk jarum. Secara kuantitatif terjadi penurunan kandungan porositas dari posisi 7 ke posisi 5 (standar ASM). Sementara itu, penambahan 3 wt.% Zn ini tidak memberikan efek yang signifikan terhadap kandungan inklusi hasil coran, tidak menyebabkan peningkatan kekerasan puncak setelah ageing, serta tidak menyebabkan perubahan jenis fasa kedua yang terbentuk pada saat pembekuan. Fasa kedua tersebut adalah β-AlSiFeMn, Si primer dan Al2Cu. Proses solution treatment melarutkan fasa Al2Cu secara signifikan yang menyebabkan peningkatan kadar Cu di dalam matriks."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41649
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Willy Handoko
"Paduan aluminium AC4B yang dipergunakan unfuk membuat cylinder head pada komponen otomotif merupakan paduan yang luas digunakan. Proses yang digunakan adalah metode LPDC (Low Pressure Die Casting). Permasalahan yang sering dihadapi dalam proses pengecorannya adalah sering terjadi kegagalan misrun dan shringkage porosity. Penyebab dan kegagalan misrun adalah rendahnya nilai mampu alir. Penambahan modifier Sr telah diketahui dapat meningkatkan nilai sifat mampu alir dari aluminium 319 dengan menggunakan cetakan pasir. Namun demikian diketahui pula bahwa dengan penamhahan Sr juga akan meningkatkan porositas. Oleh karena itu perlu ditemukan komposisi Sr yang terbaik. Penambahan modifier Sr dengan menggunakan metode LPDC juga belum pernah dilakukan sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan dengan penambahan 0..005 wt% Sr terbukti meningkatkan sifat mampu alirnya. Hal ini terjadi karena dengan penamhahan modifier Sr menurunkan kurva pendinginannya yang akan membuat waktu pembekuannya menjadi lebih lama. Dengan kehadiran Sr juga meningkatkan porositas-nya, hal ini mempengaruhi sifat mekanis dari paduan AC4B. Dengan adanya porositas membuat nilai kekerasannya menjadi turun. Akan tetapi pengaruh Sr terhadap penyebaran porositas belum dapat dikonfimasi dalam penelitian ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41732
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parapat, Thomas M.
"Paduan 333.0 as-cast (standar AA) atau AC4B (standar JIS) merupakan paduan aluminium (Al-Si-Cu) yang secara komersial banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan komponen otomotif. Kegagalan yang dominan terjadi pada pembuatan komponen otomotif hasil pengecoran adalah misrun yang disebabkan oleh rendahnya mampu alir suatu logam cair, sehingga tidak dapat mengisi seluruh rongga cetakan yang rumit. Nilai mampu alir logam cair dapat ditingkatkan dengan menaikkan temperatur penuangan logam cair atau dengan menambahkan unsur modifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kadar 0 wt.% Sr dan 0.015 wt.% Sr terhadap karakteristik paduan AC4B dengan variabel temperatur tuang 680_C, 700_C dan 720_C. Pengujian K-mould dilakukan untuk menganalisa kualitas ingot yang digunakan, pengujian vacuum untuk mengetahui porositas yang ada, pengujian tarik dan kekerasan dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan Sr terhadap sifat mekanis dan pengujian fluiditas untuk mengetahui mampu alir dari paduan tersebut. Pengamatan struktur mikro dilakukan dengan menggunakan mikroskop optik. Scanning Electron Microscope (SEM) yang dilengkapi dengan Energy Dispersive Spectroscopy (EDS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 0.015 wt.% Sr menghasilkan peningkatan nilai fluiditas dari paduan AC4B yang diakibatkan oleh turunnya tegangan permukaan, peningkatan nilai UTS akibat perubahan struktur silikon yang semulajarum kasar menjadi fibrous dan penurunan nilai kekerasan karena dispersi porositas ke bagian yang lebih tipis. Pada pengamatan struktur mikro menunjukkan bahwa variabel temperatur tuang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap struktur mikro dan diperoleh adanya perubahan morfologi fasa intermetalik ?-Al(Fe,Mn)Si berbentuk Chinese script menjadi ?-Al(Fe,Mn)Si berbentuk jorum kasar dan fasa intermetalik Al2Cu berbentuk kantung (pocket) menjadi Al2Cu berbentuk besar (massive)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41733
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudjito
"Di dalam merancang bangun konstruksi mesin, selalu diperlukan sifat bahan tertentu dengan tujuan agar komponen yang dirancang dapat bekerja dengan baik, memenuhi persyaratan fungsi konstruksi maupun kekuatannya dalam menerima beban.
Sifat bahan yang dikenal dengan kekuatan tarik (tensile strength), tekan (compression), dan kekerasan (hardness) diperlukan untuk menentukan ukuran penampang bahan terhadap beban tarik atau tekan dan memperkirakan tingkat keausannya terhadap pemakaian konstruksi yang mengandalkan kekerasan bahan untuk menanggulangi gesekan yang terjadi.
Sifat yang dikenal dengan sifat kelelahan (fatigue) bahan, khususnya bahan produksi dalam negeri Indonesia, perlu diteliti atau dikumpulkan datanya karena penting untuk menentukan umur kontruksi berdasarkan kelelahan (fatigue).
Dalam penelitian ini telah dilakukan pengujian kelelahan (fatigue) terhadap aluminium paduan type 2024-T351 dan 7075--T7351 yang diuji terhadap berbagai tingkat tegangan. Dimana paduan aluminium tersebut banyak digunakan pada pesawat terbang. Guna menunjang hasil penelitian kelelahan ini maka dilakukan pula pengujian seperti : uji tarik (tensile stress) uji kekerasan (hardness), metallografi, fractografi, pengukuran kekasaran permukaan (surface roughness).
Pada penelitian ini analisa statistik data lelah yang dilakukan menggunakan standart ASTM E739-91. Kurva S - N dibuat berdasarkan data pengujian rotating bending yang dilakukan pada tiger tingkat tegangan yaitu : 66,2 %; 55,4 %; 42,6 % pada type 2024-T351 dan 65,6 %; 52,4 %; 39,4 % pada type 7075-T7351 dari kekuatan tarik maksimum (ultimate strength) dan pada setiap tingkat tegangan diuji 5 buah benda uji.
Dari diagram Wohler ( kurva S - N ) yang dihasilkan dari pengujian ditunjukkan bahwa siklus yang dicapai sebelum terjadi perpatahan pada tegangan tertentu akan meningkat pada paduan aluminium type 2024-T351. Adapun besarnya peningkatan tersebut pada probabilitas 50 % adalah sebesar 14,28 %.
Hasil foto makro patahan menunjukkan adanya perbedaan prosentase luas permukaan daerah halus dan kasar.
Luas daerah perpatahan halus dan kasar tergantung pada tingkat pembebanan, makin besar beban yang diberikan terhadap benda uji makin kecil luas daerah perpatahan halusnya."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Widayanti
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui kondisi reaksi Pembakaran yaitu pada suhu berapa dan dalam waktu berapa lama senyawan aluminium dibakar menjadi alumina yang baik untuk adsorben pada TLC, dalam hal ini adalan y-alumina. Pada penelitian ini dilakukan pembakaran pada suhu yang sama yaitu suhu 900 derajat C berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan analisis TS-DTA dari kedua Jenis senyawaan aluinunium Sedangkan waktu pambakaran yang diakukan divariasi untuk kedua senyawaan aluminium, dimana Untuk ammonium alum di lakukan pembakaran yang sedikit lebih lama dibandingkan dengan aluminium hidroksida. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tigor P.O.
"ABSTRAK
Paduan aiumunium clad 2024 adaiah paduan aiumzmium yang sudah cult-up dikenoi iuas pemakaiannya daiam industri, khususnya indztstri pesawat terbartg karena material ini mempzmyai sifat spesyik yaitu ringan dengan kekuatan yang cukup baik Daiam proses pehyambungan material ini zmtuk penggunaarmya, dibutuhkavt sifat lrelcuatan yang tinggi dan keuietan yang baiic Dengan prose.: pengelasan Tungsten inert Gas (TIG). pemiiihan Iogam pengisi yang tepat dapat menghasiilcan sifat mekanis Iasan yang diinginkan dan perlalman ani! pertghilangart tegangan _:isa (stress relic-gf annealing) seteiah pengeiasan alum memperbaiki keuletan.
Hasil penelitian menzmju/c1can bahwa regangan paling baik dihasiikan dengart Iogam pengisi ER 4043 (rata-rata 13. 45 %) dan kekuatan tarik tertinggi dengan Iogam pengisi ER 2319 (rata-rata 1 73.58 MPa), sedangkan regangan dan kelcuatan tarik dengan logam pengisi R C 355 0 berada diantara kedua jenis logam pengisi tersebut. Nilai kelcerasart rata-rata yang dihasiikan pada pengeiasan dengan icetiga jenis Iogam pengisi dalam kondisi tanpa ani! relatif tidak berbedq sedangkan distribusi kekerasan yang Iebih merata seteiah periakuart ani! dihasilkan dengan logam pengisi ER 2319. Hasil pengeiasan dengan ketiga jertis Iogam pengisi memiliki lceulettm yang bail: pada pertekukan (bending). Struktur mikro dari hasil pengelasan dengan lcetiga jenis Iogam pengisi tanpa ani! relatif tidak berbeda. Perlakuan ani! menyebabkan perbedaan struktur mikro pada daerah depositias dengan Iogam pengisi ER 2319. Prose.: ani! penghilangan tegangan sisa yang dilakukan pada rentang temperatur 340-380° C dertgan waktu tahan 2 maupun 3 jam menghasilkan regangart. kekuatan tarik serta nilai kekerasan rata-rata yang paiing optimum. Cacat porositas paiing sedikit dihas iikan dengan iogam pengisi ER 2319.

"
1996
S41147
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>