Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuliga Setyawati
"Dalam penelitian ini, reaksi alkilasi benzena dengan asam lewis AlCl3 menggunakan diklorometana sebagai electrophilic agent dan cairan ionik sebagai katalis. Asam lewis AlCl3 didikombinasikan dengan cairan ionik membentuk katalis cairan ionik asam. Katalis cairan ionik asam dibuat dengan perbandingan mol [bmim]Cl/AlCl3 1:1,8. Katalis ini dikarakterisasi dengan FTIR.
Hasil karakterisasi menunjukan serapan =CN pada 1340,53 cm-1 dan serapan C?Cl pada 752,24 cm-1. Selain itu, katalis AlCl3 dan [bmim]Cl/AlCl3 diimpregnasi ke dalam silika gel untuk membentuk AlCl3-silika gel dan [bmim]Cl/AlCl3-silika gel. Hasil karakterisasi katalis ini dengan FTIR menunjukan serapan Si-O-Si pada 1083,99 cm-1 dan serapan Si-O-Al pada 418,12 cm-1. Reaksi Alkilasi dilakukan dengan variasi waktu dan suhu.
Produk reaksi dianalisis dengan GC dan menunjukan persen konversi benzena dengan waktu reaksi 3 jam masing-masing sebesar 27,04% pada suhu 30°C menggunakan katalis AlCl3 dan 24,64 % pada suhu 10°C menggunakan katalis cairan ionik asam. Konversi dengan AlCl3-silika gel menunjukan konversi benzena sebesar 21,42% dan 0% menggunakan katalis [bmim]Cl/AlCl3-silika gel. Identifikasi produk dilakukan dengan GC-MS dan menunjukkan terbentuknya benzil klorida sebagai produk intermediet.

In this study, the alkylation reaction of benzene with Lewis acid AlCl3 was conducted using Dichloromethane as the electrophilic agent and ionic liquid [bmim]Cl as catalyst. The Lewis acid AlCl3 was combined with [bmim]Cl to produce acidic ionic liquid, which was prepared by a fixed molar ratio of [bmim]Cl/AlCl3 1:1,8. This acid catalyst was characterized by FTIR.
The FTIR spectrum showed the absorption band of =CN at 1340,53 cm-1 and C?Cl absorption band at 752,24 cm-1. In addition, AlCl3 and [bmim]Cl/AlCl3 catalysts were impregnated into silica gel to produce AlCl3-silica gel and [bmim]Cl/AlCl3-silica gel. The FTIR spectra showed the absorption of Si-O-Si at 1083,99 cm-1 and Si-O-Al absorption at 418,12 cm-1. The alkylation reactions were carried out by varying the reaction time and the reactions temperature.
The reaction products were analyzed by GC and showed the percentage conversion of benzene in 3 hours were respectively 27,04% at 30°C using AlCl3 catalyst and 24,64 % at 10°C using [bmim]Cl/AlCl3 catalyst. Meanwhile the conversion with AlCl3-silica gel catalyst showed the benzene conversion of 21,42% and 0% using [bmim]Cl/AlCl3-silca gel catalyst. The products identification were conducted by GC-MS and showed benzyl chloride compound as the intermediate product.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1400
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Qodri Febrilian Erahman
"Xilena dapat disintesis melalui reaksi katalisis alkilasi toluena dengan metanol. Xilena berguna dalam sintesis asam terepthalat yaitu sebagai bahan dasar pembentuk polyester, dan dapat juga digunakan sebagai pelarut pada industri. Penelitian ini melakukan uji katalitik reaksi alkilasi toluena dengan metanol yang dicampurkan pada komposisi azeotrop yaitu pada fraksi toluena 0,134 dengan menggunakan 3 gr katalis zeolit H-ZSM-5 dan 1 gr ??-Al2O3-TiO2. Kombinasi kedua katalis ini berperan dalam reaksi alkilasi dimana katalis ??-Al2O3-TiO2 berfungsi untuk katalisis reaksi dehidrasi metanol menjadi dimetil eter (DME) sedangkan H-ZSM-5 berperan dalam proses alkilasi yang merupakan reaksi substitusi nukleofilik. Sintesis zeolit Na-ZSM-5 dilakukan pada kondisi hydrothermal pada suhu 200oC selama 120 jam dengan menggunakan TPA-Br sebagai zat pengarah, sedangkan sintesis katalis ??-Al2O3-TiO2 dilakukan dengan metode kopresipitasi dimana TiO2 dicampurkan dengan larutan Al2(SO4)3 sebelum terbentuk gel boehmite pada penambahan NH4OH.
Hasil keduanya dikarakterisasi dengan difraksi sinar-X dan FTIR, selain itu dilakukan pula uji keasaman katalis dengan adsorpsi ammonia. Uji katalitik dilakukan dengan memvariasikan suhu katalisis ,yaitu pada 260°C, 280°C, dan 300°C, memakai reaktor berdiameter 1,5 cm, dan mencampurkan toluena dan metanol pada labu reaksi dengan suhu 65oC, kemudian hasil yang didapatkan ditampung dan dianalisis dengan kromatografi gas (GC) dan GCMS. Produk hasil reaksi pada tiap suhu katalis menghasilkan 2 fasa, yakni cairan yang tidak bercampur, kemudian dengan analisis GC dapat diketahui fasa bagian atas merupakan fasa non-polar (fraksi xilena), sedangkan fasa bagian bawah adalah campuran air dan metanol, hasil analisis lebih lanjut dengan GCMS dilakukan hanya pada fasa non polar (fraksi xilena). Hasil yang diperoleh pada uji katalitik mengandung berbagai macam senyawa organik diantaranya : xilena, 1,2,4,-trimetil benzene, 1,2,3,4,-tetrametil benzene, etilbenzen, sikloheksana, dll, dengan % konversi terbaik didapatkan pada suhu katalis 300oC yaitu, sebesar 51,95%. Produk xilena yang dihasilkan paling banyak adalah pada suhu katalis 300°C dengan % distribusi produk sebesar 21,62%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jayanti Wiwahaning Putri
"Reaksi alkilasi merupakan salah satu reaksi yang memerlukan katalis untuk mempercepat reaksi, biasanya digunakan katalis transfer fasa. Katalis transfer fasa yang digunakan seperti eter mahkota tidak ramah lingkungan sehingga diganti dengan cairan ionik. Cairan ionik bisa digunakan sebagai pelarut sekaligus katalis pada reaksi katalitik. Cairan ionik memiliki banyak keuntungan sebagai katalis, misalnya mudah diregenerasi.
Pada penelitian ini, digunakan cairan ionik [BMIM]Cl yang diimobilisasi ke dalam silika gel sebagai katalis. Katalis cairan ionik ini merupakan katalis heterogen yang mudah dipisahkan dari reaktan. Karakterisasi silika gel dan [BMIM]Cl-silika gel dilakukan menggunakan FTIR. Spektrum FTIR pada [BMIM]Cl-silika gel menunjukkan adanya puncak serapan pada 802.39 cm-1 yang merupakan puncak serapan Cl-.
Dalam penelitian ini, dilakukan uji katalisis [BMIM]Cl?silika gel pada reaksi alkilasi antara benzena dan diklorometana. Pada reaksi alkilasi ini, dipilih aseton sebagai pelarut polar aprotik. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan waktu dan berat katalis optimum pada suhu 30°C. Hasil dikarakterisasi dengan GC-MS dan GC, diketahui produk yang terbentuk benzil klorida, didapatkan 28.93% sebagai %konversi dan 34.39% sebagai %yield terbesar pada penggunaan katalis [BMIM]Cl-silika gel.

Alkylation is the one of chemical reaction that requires a catalyst to accelerate the reaction, usually phase transfer catalyst was used. Phase transfer catalyst such as crown ethers are not environmental friendly so are replaced by ionic liquids. Ionic liquids can be used as a solvent as well as catalyst in the catalytic reaction. Ionic liquids have many advantages as catalyst, such as easily regenerated.
In this study, ionic liquids [BMIM]Cl was immobilized into silica gel and was used as catalyst. This ionic liquid catalyst [BMIM]Cl-silica gel is a heterogeneous catalyst that easily separated from the reactants. Characterization of silica gel and [BMIM]Cl-silica gel were performed using FTIR. The FTIR spectrum of [BMIM]Cl-silica gel showed peak absorptions at 802.39 cm-1 which is the peak absorption of Cl-.
In this research, catalyst [BMIM]Cl-silika gel was used for the reaction of alkylation between benzene and dichlorometane. In this reaction, acetone was chosen as aprotic polar solvents. This research was conducted to determine the optimum condition for reaction time and the weight of catalyst at the temperature of 30°C. The reaction products were characterized using GC and GC-MS showed product from reaction is benzil chloride, 28.93% as %convertion and 34.39% as %yield using catalyst [BMIM]Cl-silica gel.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1033
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library