Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Heru Widiyanto
Abstrak :
Alizarin merupakan bahan pewarna yang digunakan pada industri tekstil. Penggunaan zat ini mengakibatkan limbah industri yang dapat mencemari lingkungan. Upaya untuk menanggulangi masalah pencemaran ini sudah banyak dilakukan, diantaranya dengan adsorpsi karbon aktif dan penggunaan mikroorganisme. Namun cara-cara tersebut masih kurang efektif di dalam penggunaannya. Salah satu metode yang dapat dipakai adalah dengan proses fotokatalitik menggunakan katalis TiO2 dan sinar UV sebagai sumber energi. Proses fotokatalitik ini memanfaatkan spesi radikal bebas reaktif yang dihasilkan pada permukaan semikonduktor setelah dikenai energi foton. Pada penelitian ini digunakan sumber energi berupa lampu UV 36 watt dan sinar matahari. Kedua sumber energi tersebut kemudian dibandingkan untuk mencari kondisi degradasi alizarin yang paling efektif, dengan membandingkan parameter-parameter seperti; nilai absorbansi, konsentrasi TiO2 yang dibutuhkan, pH, COD, TSS, dan TDS. Pengukuran absorbansi dilakukan dengan spektrofotometer UV/Vis, penetapan pH dilakukan dengan pH-meter, COD dengan titrimetri, sementara TSS danTDS dengan metode gravimetri. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini, yaitu kondisi radiasi yang efektif dan efisien untuk mendegradasikan larutan alizarin 50 ppm adalah penggunaan sumber radiasi sinar matahari, yaitu dengan konsentrasi TiO2 sebanyak 20 ppm dan waktu radiasi selama 3 jam.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riswiyanto
Abstrak :
Pencemaran air oleh zat organik banyak terjadi dewasa ini. Zat-zat organik ini dapai mengubah sifat fisika air seperti kenaikan suhu. kekeruhan, warna. bau dan pH air yang tercemar tersebut. Alizarin red dan direct red-81 adalah contoh zat organik yang mencemari badan air. Keduanya berwarna merah dan digunakan dalam proses pencelupan (dyes) dalam indusiri tekstil. Pada penelitian ini dilakukan percobaan unluk mengurangi intensitas warna kedua zal warna dalam air, baik dalam kondisi berdiri sendiri maupun scbagai campuran. Menggunakan metode fotokatalisis dengan katalis 'suspensi TiO2. Proses fotokatalisis yang melibaikan molekul-molekul semikondukior TiO2 di bawah iluminasi sinar UV menghasilkan radikal hidroksil OH yang dapat mendegradasi zal warna. Setelah proses fotokatalisis. kadar warna keduanya menurun. Besarnya untuk masing-masing larutan adalah; laralizarin red 50 ppm =22 %,[TiC>2 ] 50 ppm, t radiasi 5 jam. laralizarin red 50 ppm =13,83 %.[TiQ;] 30 ppm, t radiasi 1jam
Depok: Sains Indonesia, 2005
SAIN-10-2-2005-14
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ridha Alviny Syakirah
Abstrak :
Kerusakan pada tulang atau cacat tulang merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia yang perlu diperhatikan, karena dapat mengganggu aktivitas kehidupan. Metode yang cukup menjanjikan untuk penyembuhan cacat tulang adalah fabrikasi perancah dari bahan biomaterial. Perancah adalah biomaterial padat berbentuk 3 dimensi dengan struktur berpori yang dapat mendukung interaksi sel biomaterial, proliferasi, diferensiasi sel, dan dapat terurai dengan tingkat toksisitas minimal. Penelitian ini bertujuan untuk memfabrikasi perancah dengan komposit berupa hidroksiapatit (HAp)/kolagen/kitosan, hidroksiapatit/kolagen/kitosan/functionalized-multi walled carbon nanotube (f-MWCNT) dengan hidroksiapatit serta kolagen hasil ekstraksi tulang ikan tuna, hidroksiapatit/kolagen/kitosan/titanium dioksida (TiO2), dan hidroksiapatit/kolagen/kitosan/functionalized-multi walled carbon nanotube (f-MWCNT). Fabrikasi dilakukan dengan menggunakan metode freeze drying. Perancah hasil fabrikasi dikarakterisasi sifat biologisnya melalui uji biokompatibilitas dengan MTS assay dan uji diferensiasi sel dengan pewarnaan alizarin merah. Uji viabilitas menunjukkan sel umumnya bermigrasi dan menempel dekat perancah. Penambahan bahan mekanik f-MWCNT dan titanium dioksida pada perancah dapat mengurangi viabilitas sel. Namun, pada kadar yang tepat, perancah dengan kandungan f-MWCNT atau titanium dioksida dapat memiliki sifat viabilitas yang baik. Uji diferensiasi menunjukkan penambahan bahan mekanik f-MWCNT dan titanium dioksida dapat menginduksi diferensiasi osteogenik namun hasilnya masih tidak optimal. ......Damage to bones or bone defects is a public health problem around the world that needs attention because it can interfere many life activities. A promising method for healing bone defects is the fabrication of scaffolds from biomaterials. Scaffolds are solid biomaterials in 3-dimensional sHApe with a porous structure that can support biomaterial cell interactions, proliferation, cell differentiation, and can be decomposed with minimal toxicity. This study aims to fabricate scaffolds with composites in the form of hydroxyapatite/collagen/chitosan, hydroxyapatite/collagen/chitosan/functionalized MWCNT (f-MWCNT) where the hydroxyapatite and collgen used were obtained from tuna fish bone extraction, hydroxyapatite/collagen/chitosan/titanium dioxide, and hydroxyapatite/collagen/chitosan/functionalized MWCNT (f-MWCNT). Fabrication was carried out using freeze drying method. The fabricated scaffolds were characterized for their biological properties through biocompatibility test with MTS assay and cell differentiation test with alizarin red staining. Viability tests showed cells generally migrated and adhered near the scaffold. The addition of mechanical material f-MWCNT and titanium dioxide to the scaffold can reduce cell viability. However, at the right levels, scaffolds containing f-MWCNT or titanium dioxide can have good viability. The differentiation test showed that the addition of mechanical material f-MWCNT and titanium dioxide could induce osteogenic differentiation but the results were still not optimal.
Depok: FaKultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library