Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta : Pustaka Jaya, 1995
352 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkifli
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang masalah kependudukan yang merupakan persoalan penting bagi Jakarta karena sebagai beban berat bagi pemerintah Jakarta terkait dengan sarana dan prasarana kota. Dari penelitian ini ditemukan tentang bagaimana Pemerintah DKI Jakarta dapat menekan laju pertumbuhan penduduk Jakarta melalui program KB. Kemudian Jakarta dijadikan sebagai kota tertutup serta pencanangan dari pembangunan kota satelit di sekitar wilayah kota Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri dari proses heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan gambaran mengenai kondisi demografi Jakarta pada masa Gubernur Ali Sadikin dan untuk memberikan pemahaman tentang permasalahan kota Jakarta.
ABSTRACT
This thesis discusses the problem of population which is an important issue for Jakarta because as a heavy burden for Jakarta rsquo s Government related to city infrastructure and facilities. From this research found about how Jakarta rsquo s Government can suppress population growth rate of Jakarta through family planning program. Then Jakarta became a closed city as well as the declaration of the development of satellite city in the vicinity of the city of Jakarta. The method used in this thesis research is by using historical method consisting of heuristic process, criticism, interpretation and historiography. The purpose of this study is to provide an overview of the demographic conditions of Jakarta during the time of Governor Ali Sadikin and to provide an understanding of the problem of the city of Jakarta.
2017
S69886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Salsabila
Abstrak :
Artikel ini mengulas secara kritis pemberitaan dan opini surat kabar Kompas terhadap pelaksanaan program perbaikan kampung (proyek MHT) selama periode 1969-1982. Surat kabar Kompas turut memberikan pandangan terhadap pelaksanaan program ini serta melibatkan masyarakat dalam memberikan pandangan dan saran kepada pemerintah Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan studi kasus surat kabar Kompas sebagai surat kabar harian yang mampu menghadirkan berita hingga kritik pada pelaksanaan program perbaikan kampung (Proyek MHT) Jakarta secara terbuka. Sumber yang digunakan meliputi surat kabar sezaman seperti majalah Djaya, serta buku dan jurnal bertemakan pers Indonesia, Kompas dan program perbaikan kampung yang diperoleh dari Perpustakaan Nasional dan Perpustakaan Pusat UI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kompas menjadi surat kabar representatif Orde Baru yang aktif dalam memberitakan dan memberikan opini terkait proyek MHT (1969-1982) dengan fokus yang berbeda pada setiap kepemimpinan gubernur. Ali Sadikin pada infrastruktur, Tjokropranolo pada aspek sosial, ekonomi, dan relokasi penduduk. Pemberitaan juga mencerminkan kontroversi seperti masalah lingkungan, konflik sosial serta respons masyarakat dan pemerintah pada kedua periode tersebut. ......This article critically reviews the coverage and opinion of Kompas newspaper on the implementation of the kampung improvement programme (MHT project) during the period 1969-1982. Kompas newspaper also provided views on the implementation of this programme and involved the community in providing views and suggestions to the Jakarta government. This research uses the historical method with a case study of Kompas newspaper as a daily newspaper that is able to present news and criticism on the implementation of the Jakarta kampung improvement programme (MHT Project) openly. The sources used include contemporaneous newspapers such as Djaya magazine, as well as books and journals on the theme of the Indonesian press, Kompas and the kampung improvement programme obtained from the National Library and UI Central Library. The results show that Kompas became a representative newspaper of the New Order that was active in reporting and providing opinions related to the MHT project (1969-1982) with a different focus on each governor's leadership. Ali Sadikin on infrastructure, Tjokropranolo on social, economic, and population relocation aspects. The coverage also reflected controversies such as environmental issues, social conflicts and the response of the community and government in both periods.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Muthmainnah
Abstrak :
Artikel ini membahas proses pembangunan Kebun Binatang Ragunan (KBR) pada masa Gubernur Ali Sadikin pada tahun 1966-1977. Pembangunan Kebun Binatang Ragunan ini, dilakukan dengan standar kebun binatang modern, dimana tidak hanya bertujuan untuk sarana wisata berbasis edukasi, tetapi juga sebagai tempat konservasi flora dan fauna. Berbeda dengan kebun binatang sebelumnya, dimana satwa-satwa dikandangkan di kandang besi, di Kebun Binatang Ragunan satwa ditempatkan di kandang alami yang dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan habitat aslinya. Ali Sadikin merencanakan pembangunan Kebun Binatang Ragunan menjadi salah satu ciri khas wisata kota Jakarta. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah pembangunan Kebun Binatang Ragunan yang dilakukan oleh Ali Sadikin, berhasil menjadi fondasi awal perkembangan pembangunan kebun binatang yang modern di masa mendatang. Kebun Binatang Ragunan menjadi salah satu destinasi wisata masyarakat terutama keluarga ketika berakhir pekan dan hari libur. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah dengan menggunakan metode sejarah menurut Kuntowijoyo sebagai dasar penelitiannya. Metode ini terdiri dari lima tahap, yaitu pemilihan topik, heuristik berupa pencarian data, verifikasi sumber berupa kritik internal dan eksternal, interpretasi dengan merangkai data-data untuk dilakukan tahap historiografi. ......This article talks about the development process of the Ragunan Zoological Garden during the reign of Governor Ali Sadikin in 1966-1977. The development of the Ragunan Zoo, carried out with modern zoo standards, was not only aimed at educational-based tourism facilities, but also as a place for flora and fauna conservation. Unlike the previous zoo, where animals were kept in metal cages, at Ragunan Zoo the animals are placed in natural cages that are made in such a way that they are similar to their natural habitat. Ali Sadikin planned to build the Ragunan Zoological Garden to become one of the characteristics of Jakarta tourism. The result of this research is that the development of the Ragunan Zoo carried out by Ali Sadikin has succeeded in becoming the initial foundation for the development of a modern zoo in the future. Ragunan Zoological Garden becomes one of the tourist destinations for the community, especially families during weekends and holidays. This research is a historical research using the historical method according to Kuntowijoyo as the basis of this research. This methos consists of five stages, including topic selection, heuristics in the form of data searching, verification that is external and internal criticism, interpretation by assembling the data for historiography stage.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Safira
Abstrak :
Penelitian ini menjelaskan tentang perkembangan Gelanggang Remaja di wilayah DKI Jakarta dan dampaknya pada masyarakat sejak tahun 1970-1980. Gelanggang remaja merupakan wadah atau tempat yang biasanya dipakai para remaja untuk memanfaatkan waktu luang dengan melakukan berbagai kegiatan yang berguna dan positif. Selain itu Gelanggang Remaja juga menjadi tempat bertanding atau berkompetisi para remaja dalam berbagai macam kegiatan. Pembahasan dalam penelitian ini diawali oleh latar belakang pendirian Gelanggang Remaja, kegiatan-kegiatan yang diadakan Gelanggang Remaja, dan dampaknya terhadap masyarakat. Penelitian ini menggunakan Metode Sejarah yang menerapkan Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi dalam penulisannya. Kesimpulan sementara yang penulis dapatkan, menunjukkan bahwa Gelanggang Remaja yang diawali pada tahun 70-an mengalami perkembangan yang signifikan sejak tahun 70an hingga 80an dengan menunjukan bahwa banyak diminati remaja, terkait dengan banyaknya aktivitas yang ditawarkan oleh gelanggang remaja tersebut, seperti kursus-kursus ilmu keterampilan, penyedia sarana olahraga dan kesenian. Di masa keemasannya Gelanggang Remaja merupakan penyelenggara sekaligus mewadahi berbagai acara berskala regional maupun nasional, seperti Festival Teater Remaja, Pekan Olahraga Nasional, Pemilihan Abang None. Banyaknya acara pada gelanggang remaja melatar belakangi terbentuknya organisasi Karang Taruna. Kemudian terdapat beberapa dampak dari Gelanggang Remaja pada masyarakat yaitu diantaranya dampak sosial, ekonomi, budaya dan olahraga. Dari dampak positif tersebut lahirlah beberapa tokoh besar yang kita kenal hingga saat ini seperti, Komeng (pelawak), Iwan Fals (penyanyi), Papa T Bob (pencipta lagu anak populer) dan masih banyak lagi. ......This study explains the development of youth centers in the DKI Jakarta area and their impact on society from 1970-1980. A youth center is a place or place that‟s usually used by teenagers to take advantage of their spare time by doing various useful and positive activities. Besides that, the youth arena is also a place to compete or compete for teenagers in various kinds of activities. The discussion in this study begins with a background of establishment of youth arena, the activities held by the youth arena, and their impact on society. This study uses the Historical Method which applies Heuristics, Criticism, Interpretation, and Historiography in its writing. The temporary conclusion that the authors get, shows that the youth arena that was started in the 70s has developed from the 70s to the 80s by showing that it is in great demand by teenagers, related to the many activities offered by the youth arena, such as skills science courses, a provider of sports and arts facilities. In its golden age, Youth Center was the organizer as well as accommodating various regional and national scale events, such as the Youth Theater Festival, National Sports Week, Abang None Election. The number of events at the youth arena was the background for the formation of the Karang Taruna organization. Then there are several impacts of the Youth Center on society, including social, economic, cultural and sports impacts. From this positive impact, some great figures that we know today were born such as, Komeng (comedian), Iwan Fals (singer), Papa T Bob (composer of popular children's songs) and many more.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library