Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riezditya Andara Rachmad
Abstrak :
Perkembangan telmologi yang lelah dicapai saai ini membaa! mamzsia membutuhlcan material yang memililri karakrerisiik yang baik secara ekonomis. Komposit merupakan salah satu marerial yang memiliki krireria seperri rersebut diaras. Material ltomposii merupakan maferial yang memiliki dua atau lebih lcomponen berbeda yang dilcombinasikan meiyadi marerial bam dengan si/at yang lebih balk. Metal Matrikskompsit merupakan salah satu jenis komposit yang mulai dikembanglfan di dalam indusfri. Paduan Al-SIC pada AMC membual material Al-SiC memiliki si/Ez! ringan karena memilild densilas yang rendah sesuai dengan matrilfs Al, kelruatan luluh Jung relalyqebih linggi dari AL kelferasan yang ringgi, ketahanan aus yang besar, kerangguhan _vang ringgi_ dan lcerahanan korosi yang balk.

Pada penelilian pembuatan material metal matrilnr komposif Al-SiC menggunakan prioses meralurgi serbulc derzan kamposisi 82% serbuk Aluminum dan 18% Serbuk SiC dengan werllng agen! 1% Mg dan 1% Zinc .S'reara!e_ Bahan dimixing .velama 20 menit agar homogen dan dilanjutkan dengan proscs kompaksi dengan gaya relran sebesar 75000 M Kemudian dilakukan proses sinrering pada bakalan dengan remperatur simer 625°C Variabel yang digunakan adalah perbedaan waktu sintering yairu 30 menil, 60 menir, 90 menir, 120 menir, dan 150 menit. Serelah itu dilakukan pengujian swf mekanis pada marerial anrara lain pengulmran densilas dan porosiras marerial, pengujian kekerasan, pengujian lcelcuaran tekan, dan pengamaran sirukrur mikro marerial.

Hasil pcnelirian yang didapar adalah sgfar mekanis maierial Hcekerasan dan kelcuafan rekan) meninglrar dari walcru sinier 30 menit hingga 120 menir. Hal ini disebalakan densitas material yang meninglcai dan porosiras yang berlrurang. Sedangkan pada wakru sinrer 150 menit si/'al melcanis material menuran lcarena densiras menurun dan jamiah porosiras bertambah.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S41551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jimmy Juliandhika T. S.
Abstrak :
Metal Matrix Composites (MMC) merupakan salah satu contoh material lanjut yang terus berkembang khususnya yang berbasis logam aluminium. MMC memiliki sifat-sifat yang haik yang merupakan perpaduon dari sifat mekonis logam sebagai matriks dan keramik sebagai penguatnya. Sifat mekanis yang beruhah antara lain kekerasan, ketahanan aus, ketahanan fatik, ketahanan korasi, nilai resistivitas dan lain-lain. Metal Matrix Composites At-SiC pada penelitian ini dibuat menggunakan metodik PRIMEX (Pressureless Metal Infiltration) otau infiltrasi logam tanpa tekanan yang dipatenkan oleh Ltmxide. Ingot aluminium jenis AC2B (sebagai matriks) pada temperatur proses 750'C, 800'C, 9011'C, 1OO1'C, 11O1'C alam melebur dan terinfiltrasi ke dalam serbuk lepas SiC (sebagai reiriforcement), yang berada pada suatu tray. Waktu tahan yang diberikan selama 10 jam dengan kodar Mg I WAiwt, untuk setiap temperatur proses. Serbuk magnesium ber:fongsi sebagai wetting agent agar /erjadi pembasahan antar muka logam-keramik. MMC Al~SiC hasil dari proses PRIMEX ini menunjukkan perubahan yang baik.Peningkalan temperaJur firing menyebabknn kenaikan densilas dan kekerasan sedangkan porosilas dan Juju aus menurun. sehingga sifol mekanis lvi.MC Al-SiC dari liap-tiap lemperatur firing terus membaik. Dari strukturmikro yang diamali, lerlilwt bahwa distribusi SiC semakin banyak.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41379
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anne Zulfia
Abstrak :
Pembuatan komposit matriks logam Al-SiC dapat dilakukan dengan metode infiltrasi tanpa tekanan (PRIMEX). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan ingot alumunium AC2B sebagai matrik dan 50%Vf serbuk SiC sebagai penguat yang dicampur dengan 10%wt Mg sebagai wetting agent. Waktu tahan dan suhu pemanasan pada penelitian ini divariasikan untuk melihat pengaruh waktu tahan dan suhu pemanasan terhadap sifat mekanik dari komposit Al-SiC. Waktu tahan yang digunakan adalah 2, 5, 8, 10, dan 12 jam sedangkan suhu pemanasan yang digunakan 750, 800, 900, 1000, dan 1100°C. Komposit yang diperoleh dianalisa baik sifat mekanis seperti densitas, porosital, kekerasan, laju aus dan metalography. Lamanya waktu tahan dan meningkatnya suhu pemanasan menghasilkan sifat mekanis yang lebih baik dari komposit logam Al/SiC tersebut, dan ditemukan bahwa kondisi optimum untuk mendapatkan sifat mekanis yang baik adalah pada kondisi waktu tahan 10 jam dan suhu pemanasan 1000°C.
Effect of Firing Temperature and Holding Time on Characterization of Al/SiC Metal Matrix Composites Produced by Pressureless Infiltration. The production of Al-SiC metal matrix composite can be carried out by pressureless metal infiltration processs (PRIMEX). The experiment was conducted using aluminium AC2B ingot as a matrix and 50%Vf SiC powder as a reinforcement which is mixed with 10% Mg powder for wetting agent. The variables of this experiment are holding time and firing temperature to investigate the effect of these conditions on mechanical properties of Al-SiC metal matrix composites. Holding time was conducted for 2,5,8,10,12 hours and firing temperatures was 750, 800, 900, 1000, 1100°C respectively.. The composites produced are analysed both mechanical properties and metalography such as densities, porosities, hardness, as well as wear rate. The results showed that the longer holding time and increasing firing temperature will increase mechanical properties of Al-SiC metal matrix composites, and it is found that the optimum mechanical properties at 1000°C for 10 hour.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Koswara
Abstrak :
Batang kawat konduktor komposit nano dengan matrix Aluminium dan penguat partikel nano SiC telah dibuat dengan teknik metalurgi serbuk dan ekstrusi. Bahan baku yang digunakan berupa serbuk aluminium dan serbuk nanopartikel SiC berukuran 50 nm sebanyak 0%, 1%, 5% dan 10% SiC dicampur dengan menggunakan ball mill. Bahanbaku aluminium serbuk dibuat melalui proses milling dan partikel nano SiC dilapisi dengan Mg yang dilanjutkan dengan proses oksidasi sehingga permukaan partikel nano ditutupi oleh MgO. Proses kompaksi menggunakan mesin press satu arah dengan tekanan sebesar 10.000 kg menghasilkan tablet berdiameter 22 mm dan tebal 4 mm. Proses sinter dilakukan pada temperatur 5700C pada tekanan oksigen parsial sangat rendah selama 72 jam. Sampel hasil proses sinter dimasukkan ke dalam kontainer aluminium sehingga diperoleh bilet berdiameter 24 mm dan panjang 30 mm. Dengan proses ekstrusi pada temperatur 6000C dihasilkan kawat berdiameter 7 mm. Berdasarkan pengujian dengan difraksi sinar x diketahui adanya fasa Al dan SiC dan terbentuknya fasa Al2MgO4. Melalui pengamatan dengan SEM, ditunjukkan telah terjadinya penggabungan partikel aluminium sebagai hasil proses sinter dan ekstrusi serta menunjukkan posisi nanopartikel SiC. Dari hasil pengujian kekerasan dengan menggunakan uji kekerasan mikro Vickers terhadap batang kawat Al-SiC/np diketahui bahwa nilai kekerasan pada Al-SiC/np naik seiring dengan naiknya kandungan SiC/np. Batang kawat AlSiC/np juga memiliki ketahanan terhadap temperatur yang cukup baik. Nilai kekerasan tetap stabil setelah pemanasan sampai 3000C selama 2 jam. SiC/np menurunkan konduktivitas kawat sehingga pemakaiannya dibatasi sampai hanya maksimum 1%.
SiC/np reinforced aluminum conductor metal matrix nanocomposite wirerod has been produced by powder metallurgy process and extrusion method. The aluminum powder and each of 0%, 1%, 5% and 10% by weight of the 50 nm SiC nanoparticle were mixed in a ball milling unit. The aluminum powder manufactured by milling method and SiC nanoparticles covered by magnesium by electroless method, continued by oxidizing the Mg to obtain MgO cover in SiC nanoparticles. The 22 mm diameter and 4 mm thickness green bodies were obtained after the mixed particles were pressed in a mold with a unidirectional 10,000 kg compacting force. The green bodies were then sintered in a very low oxygen partial pressure at 5700C in 72 hours. The sintered samples were then canned in aluminum containers to obtain 24 mm diameter and 30 mm long billets. The billets were extruded in 6000C to obtain 7 mm diameter wires. X-ray diffraction examinations show Al and SiC phases and formation of Al2MgO4. The SEMs examination show coalescent of aluminum particles as results of sintering and extrusion processes. SEMs also show position of SiC/np in the matrix. Hardness tests using microvickers of the wire show increasing hardness value of MMNC SiC/np. Hardness value of the wire is stable after heating to 3000C in 2 hours. SiC/np influences conductivity of the wire and application of SiC/np limited to maximum 1%.
Depok: Universitas Indonesia, 2011
D1278
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggara Budi Susila
Abstrak :
ABSTRAK
Pada penelitian ini telah disintesis material komposit berbasis logam atau metal matrix composite MMC . Komposisi Al/SiC, dan AlCu/SiC sebagai material komposit hasil peleburan dan pemadatan solidifikasi dilakukan proses lebih lanjut dengan menggunakan penekanan panas 5 ton hot press pada temperatur 300o C. Analisis data XRD merupakan fasa tunggal Al dengan sistem kristal FCC yang memiliki kontanta kisi 4.0560 dengan bidang kristal pada intensitas terbesar 111 , 002 , 022 , 113 , 222 dan telah terjadi perubahan arah bidang kristal secara signifikan akibat penekanan panas hot press dan pendinginan cepat arah sejajar yaitu pada bidang 111 dan 002 dan arah tegak lurus atau melintang pada bidang kristal 022 . Hasil foto SEM pada permukaan morfologi padatan Al, Al/SiC 4 berat, dan AlCu/SiC 4 , permukaan pada arah sejajar tampak lebih merata dan lebih homogen secara bentuk struktur. Sedangkan permukaan pada arah tegak lurus atau penampang melintang sampel memiliki bentuk struktur yang berbeda dan membentuk arah memanjang tegak lurus terhadap arah penekanan pada proses penekanan panas. Nilai kekerasan Vickers HV secara keseluruhan sampel komposit AlCu/SiC hasil penekanan panas hot press lebih besar dibandingkan dengan Al/SiC untuk pendinginan lambat dan cepat. Juga termasuk dimana posisi permukaan melintang atau tegak lurus perpendicular memiliki nilai HV yang lebih besar dibandingkan dengan permukaan sejajar in-plan . Laju korosi mulai dari yang terbesar sampai terkecil adalah Al 1,8986. 10-3 , Al/SiC 1,2509. 10-3 mm/tahun , AlCu 1,1716. 10-3 mm/tahun , AlCu/SiC 1,1144. 10-3 mm/tahun , dan Al2024 1,0648. 10-3 mm/tahun . Hal ini menunjukkan bahwa ketahanan korosi diperoleh pada sampel AlCu dan AlCu/SiC.
ABSTRACT
Hybrid aluminum metal or metal matrix composite MMC have been synthesized and characterized. The composition of Al SiC, and AlCu SiC as a composite material melting and solidification solidification process is carried further by using heat suppression 5 tons hot press at a temperature of 300oC. Analysis of x ray Diffraction XRD show that the spectrum indicates a single phase Al with crystal system face center cubic FCC which constants lattice 4.0560 and the crystal orientations are 111 , 002 , 022 , 113 , and 222 . The direction of the crystal orientations were influenced by compression heat hot press and fast cooling. It can be seen from the direction 111 and 002 . The SEM images on the surface morphology of solids Al, Al SiC 4 by weight, and AlCu SiC 4 , the surface in a direction parallel seems more equitable and more homogen in the form of the structure. While, the surface in the direction perpendicular or cross sectional sample has a form different structures and forming a longitudinal direction perpendicular to the direction of the emphasis on hot press process. The Hardness Vickers value HV overall composite sample AlCu SiC heat suppression results hot press is greater than the Al SiC for slow and fast cooling. Also included where the surface position of transverse or perpendicular perpendicular has a HV value greater than the surface parallel in plan . The corrosion rate starting from the largest to smallest is Al 1.8986 x10 3 mm y , Al SiC 1.2509 x 10 3 mm y , AlCu 1.1716 x 10 3 mm y , AlCu SiC 1.1144 x 10 3 mm y , and Al2024 1.0648 x 10 3 mm y . These indicated that the corrosion resistance obtained on the sample AlCu and AlCu SiC.
2016
D1712
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library