Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Windham, Mircea
Yogyakarta: Pustaka Solomon, 2010
355.343 WIN b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuardi Syukur
Abstrak :
Tesis ini membahas dengan studi kasus (case study) atas penyebaran pengaruh al-Qaeda kepada gerakan teroris di Indonesia dengan penelitian kualitatit Al-Qaeda adalah gerakan perlawanan terhadap Amerika dan Yahudi yang dibentuk oleh Osama bin Laden. Pokok masalah yang dibahas dalam tesis ini adalab: Pertama, apa karakteristik gerakan al-Qaeda? Kedua, mengapa gerakan al-Qaeda menyebarkan pengaruhnya ke Indonesia? dan Ketiga, Bagaimana prospek pengaruh al-Qaeda di Indonesia. Teori yang digunakan adalah teori Deprivasi Relatif (Relative Deprivation) dengan pola Deprivasi Dekremental (Decremental Deprivation). Teori ini mengutip dari Ted Robert Gurr (1971) yang memaknai sebagai kesenjangan negatif antara ekspektasi (legitimate) dan aktualitas atau Nilai Harapan dan Nilai Kemampuan. Harapan akan terciptanya keadilan tidak tampak secara nyata di dunia. Pemerintah Amerika Serikat dan Indonesia mengalami penurunan Kapabilitas Nilai, sementara itu Nilai Harapan untuk terciptanya keadilan bersifat konstan. Kesenjangan itu, melahirkan konflik antara keduanya. ......This thesis describes a case study (case study) on the spread of the influence of al-Qaeda to terrorist movements in Indonesia with qualitative research. Al~Qaeda is a resistance movement against the Americans and Jews formed by Osama bin Laden. Main issues discussed in this thesis are: First, what characteristics of the movement of al-Qaeda? Second. why the movement of al-Qaeda to spread its influence to Indonesia? and Third, How does the prospect of al-Qaeda influence in Indonesia. The theory used is the Relative Deprivation theory (Relative Deprivation) with the pattern of deprivation Dekremental (Decremental Deprivation). This theory quotes from Ted Robert Gurr (1971) is interpreted as a negative gap between the expectation of legitimate and the actuality or expectation value and the value of ability. Hopes for the creation of justice did not seem significant in the world. The United States Government and Indonesia Capability value decreased, while the value of hope for the creation of justice is constant. Gap, gave birth to a conflict between the two.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26950
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andina Mustika Ayu
Abstrak :
Fokus penelitian ini adalah aktivitas penggunaan media sebagai alat propaganda kelompok teror Al Qaeda. Al Qaeda pada awalnya menggunakan media televisi Al Jazeera sebagai senjata penyebaran pesannya untuk meningkatkan dukungan terhadap aktivitas perjuangan jihad melawan Barat. Penelitian ini menjelaskan kegiatan propaganda apa saja yang dilakukan Al Qaeda yang telah dilakukan bersama Al Jazeera sampai dimana Al Qaeda membutuhkan pembaharuan dalam strategi propagandanya terkait penggunaan media dikarenakan faktor-faktor internal dan eksternal kelompok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fungsi media yang diharapkan Al Qaeda untuk menjadi sarana penyampaian pesan kelompok memang mengalami perkembangan karena mengecilkan ruang gerak kelompok ini sehingga pada tahun 2004 terjadi perubahan penggunaan media. ......The thesis discusses the activity of Al Qaeda in using media as its terror propaganda tool. Firstly, Al Qaeda used the television channel like Al Jazeera as a message spreading instrument in order to increase the support of its fighting against the West. This research describes the propaganda activities from what Al Qaeda has done through Al Jazeera to the innovation needs to improve its propaganda strategies related to the use of media because of some internal and external factors. The result of this research shows the expectation of Al Qaeda in using media. Al Qaeda needs media as its means of delivering the group message. During its development, the use of media has restricted the group's movement and finally in 2004 Al Qaeda changed its propaganda media.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30442
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S8127
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alinna Izmi Riyanto
Abstrak :
Ideologi radikal seringkali dianggap sebagai gagasan utama di balik perkembangan organisasi teroris, mengabaikan peranan dari mobilisasi sumber daya yang cepat dan stabil sebagai salah satu faktor yang membuat organisasi teroris dapat bertahan dan berkembang. Mobilisasi sumber daya dalam penelitian ini adalah bentuk tenaga kerja, pengetahuan, dan kemampuan yang dimiliki oleh pendukung organisasi teroris. Melalui wawancara mendalam dengan YZ, seorang mantan anggota Jamaah Islamiyah, penelitian ini secara kualitatif menjelaskan peranan dari militant extremist dalam mengembangkan organisasi Jamaah Islamiyah pada tahun 2006 hingga 2010. Data primer dianalisis dengan menggunakan resource mobilization theory, dan penelitian menemukan bahwa peranan YZ dalam salah satu agenda organisasi, yaitu pelatihan militer di Jalin Jantho pada tahun 2010, memberi kontribusi terhadap aliran mobilisasi sumber daya yang membantu organisasi teroris seperti Jamaah Islamiyah untuk mewujudukan tujuan taktis (jihad), bertahan, dan berkembang. ...... Radical ideology is oftenly seen as the fundamental reason behind the development of terrorist organization, neglecting the role of fast and stable resource mobilization as one of the contributing factor that makes terrorist organization survives and flourish. Resource mobilization in this research refers to a form of manpower, knowledge, and skills owned by terrorist supporters. Through in-depth interview with YZ—an ex-member of Jamaah Islamiyah—this research qualitatively explains the role of militant extremist in Jamaah Islamiyah development from the year of 2006 to 2010. Primary data were analyzed using resource mobilization theory. Final result shows that YZ’s role in one of the organization’s activity, Jalin Jantho military training in 2010, contributed to the flow of resource mobilization that helps terrorist organization like Jamaah Islamiyah to achieve tactical goals (jihad), to survive, and to flourish.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saufi Salamun
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai strategi yang dijalankan oleh Amerika Serikat dalam kampanye globalnya untuk memerangi terorisme sejak serangan 911 yang difokuskan pelaksanaanya di Pakistan dan Indonesia. Kerja sama yang terjalin dalam pemberantasan yang terjalin oleh Amerika Serikat kepada Pakistan dan Indonesia tetap diwarnai tindakan sepihak Amerika Serikat untuk melakukan serangan atau agresi militer ke dalam wilayah Pakistan, sedangkan Indonesia yang relatif lemah angkatan bersenjatanya Amerika Serikat tetap mengedepankan kerjasama penuh kepercayaan. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan pengambil keputusan dalam pelaksanaan agresi militer di Pakistan dan kerjasama di Indonesia akan dikupas termasuk faktor-faktor dari sisi Amerika Serikat sendiri. Analisis dalam tesis ini menggunakan dasar pemikiran konsep strategi yang terdiri dari berbagai faktor dan antara faktor-faktor tersebut saling mempengaruhi. Kajian dalam penelitian ini menemukan sejumlah kondisi-kondisi yang menyebabkan Amerika Serikat harus bertindak keras secara militer terhadap Pakistan dan menekankan kerjasama pada kondisi Indonesia. ...... The thesis discusses the strategy pursued by the United States of America in its global campaign to fight against terrorism since the September Eleven (9/11) attacks. The focus of the thesis is the fights conducted in Pakistan and Indonesia. In holding such cooperation with Pakistan, the United States directly often attacks its targets in the jurisdiction of the country. Meanwhile, the superpower country always promotes a trustful cooperation in conducting such cooperation in Indonesia which has relatively weak armed forces. The thesis will discuss several factors that must be considered by the United States of America?s decision makers in conducting a military aggression in Pakistan and a trustful cooperation in Indonesia. The thesis employs the rationales of the concept of strategy which consist of a variety of factors and such factors affect each other. The results of the research reveal several conditions forcing the United States of America take harsh actions in Pakistan and, on the other side, emphasize a trustful cooperation in Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizky Nur Kamrullah
Abstrak :
ABSTRAK
Peran aktor non-negara di dalam politik dunia kontemporer semakin penting bagi dinamika politik global. Pasca peristiwa 9/11, perhatian para akademisi maupun praktisi dalam bidang studi-studi keamanan internasional tertuju pada aktor non-negara yang sering diklasifikasikan sebagai kelompok atau organisasi teroris. Karakter penggunaan kekerasan yang erat kaitannya dengan aktor ini membuat mereka dapat di klasifikasikan sebagai violent non-state actor VNSA . Tak dapat dipungkiri, bahwa aktor ini juga mampu berperan membentuk kebijakan keamanan aktor negara dan memprovokasi negara untuk berperang. Oleh karena itu, artikel ini akan menjadikan kasus keterlibatan Jabhat al Nusra; salah satu aktor non-negara yang berafiliasi dengan Al Qaeda; pada konflik sipil bersenjata di Suriah, sebagai salah satu fenomena yang menggambarkan peran dan pengaruh aktor non-negara yang berkekerasan dalam mempengaruhi sikap atau perilaku negara. Tulisan ini berusaha untuk menunjukkan faktor-faktor apa saja yang memungkinkan Jabhat al Nusra mampu menjadi aktor penting dalam pusaran konflik bersenjata di Suriah sehingga mempengaruhi dinamika kebijakan luar negeri aktor negara; khusunya intervensi Amerika Serikat dalam konflik tersebut. Artikel ini berargumen bahwa kondisi lingkungan kenegaraan di Suriah yang rentan fragile statehood dan karakter dari aktor non-negara itu sendiri yang memiliki potensi politik global global actorness , merupakkan faktor-faktor yang menjadikan Jabhat al Nusra mampu berkembang menjadi aktor yang utama di dalam jajaran pemberontak, sehingga dapat memberikan pengaruh terhadap strategi Amerika Serikat mendukung gerakan oposisi terhadap pemerintahan Bashar al Assad di Suriah.
ABSTRACT
The role of non state actor in contemporary world politics is increasingly important. After 9 11, scholars of security study and security practitioners begin to concern about the non state actors which usually called as terrorist group or terrorist organization. The use of violence by those actors makes them can be classified as Violent Non state Actor VNSA . It cannot be denied that VNSAs activity can affect the state security policy and provoke state to war against them. Therefore, this paper will examine Jabhat al Nusra mdash as an actor with tied to Al Qaeda mdash involvement in the Syrian armed conflict, as a phenomenon that illustrates the role and influence of VNSA in affecting state behavior. This paper will try to show any factors that allow Jabhat al Nusra capabilities to be an important actor on the conflict dynamics. This paper argue that statehood condition in Syria mdash which is encourage the development of VNSA mdash and VNSA global politics potential character, were the factors that made Jabhat al Nusra can grow to be a main actor in the rebel ranks and affecting the United States policy to support the opposition in the Syrian armed conflict.
2017
T49609
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadli Nurrachman
Abstrak :

Tugas karya akhir ini melihat bahwa aksi-aksi terorisme yang dilakukan oleh kelompok ekstremis yang mengatasnamakan Islam di Indonesia, sangat dipengaruhi oleh dua kelompok terorisme internasional, dalam hal ini yaitu Al-Qaeda dan Islamic State atau ISIS. Dengan memilih delapan kasus terorisme yang pernah terjadi di Indonesia dalam rentang tahun 2000-2018, penulis ingin melakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi para pelaku dalam menentukan target mereka, serta juga melihat transformasi atau pergeseran yang terjadi dalam beberapa aksi teror di Indonesia yang jarang atau bahkan belum pernah terjadi sebelumnya. Tugas karya akhir ini menggunakan data sekunder dalam pengumpulan data, baik dari penelitian terkait sebelumnya, dan juga berita. Tulisan ini menggunakan teori terrorist target selection dan konsep ideal victim untuk melakukan analisis mengenai pemilihan target dari aksi-aksi teror yang terjadi di Indonesia dalam rentang tahun 2000-2018. Selain itu, tulisan ini juga menggunakan Routine Activity Theory, namun hanya sebagai penguat, bahwa terrorist target selection dan ideal victim dapat dikaji dalam kriminologi. Tulisan ini menemukan bahwa pemilihan target dalam aksi teror di Indonesia sangat ditentukan oleh ideologi dan juga strategi. Selanjutnya, juga ditemukan bahwa terdapat kelompok orang dan juga tempat tertentu yang lebih berpotensi untuk menjadi korban atau target aksi teror dibanding yang lainnya.


The thesis sees that acts of terrorism carried out by extremist groups in the name of Islam in Indonesia are strongly influenced by two international terrorism groups, in this case namely Al-Qaeda and Islamic State or ISIS. By selecting eight cases of terrorism that have occurred in Indonesia in the range 2000-2018, the author wants to do an analysis of the factors that influence the perpetrators in determining their targets, and also look at the transformation that occurs in some acts of terror in Indonesia that are rarely or never even before. This thesis uses secondary data in data collection, both from previous related research and also news. This paper uses the Terrorist Target Selection Theory and Ideal Victims to conduct an analysis of the selection of targets of terrorist acts that occurred in Indonesia in the range 2000-2018. In addition, this paper also uses the Routine Activity Theory, but only as a reinforcement, that terrorist target selection and ideal victims can be studied in criminology. This thesis finds that the selection of targets in acts of terror in Indonesia is largely determined by ideology and strategy. Furthermore, it was also found that there are groups of people and also certain places that are more potential to be victims or targets of terrorism than others.

Depok: Fakultas Ilmu Adminstrasi Universitas Indonesia , 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
A. Kusrinanto ATH
Abstrak :
Penelitian tesis ini bertujuan untuk memahami ancaman terorisme terhadap eksistensi kekuasaan, ancaman Al-Qaeda dan eksistensi Monarki Arab Saudi. Di mana peneliti mengasumsikan adanya "siklus kekuasaan" yang dikembangkan dari konsep pemikiran Max Weber, bahwa "jika-ancam terhadap kekuasaan meningkat, maka penggunaan kekerasan oleh negara menggunakan meningkat juga,." Dari proposisi tersebut, peneliti mengajukan hipotesis bahwa "jika ancaman terorisme meningkat, maka eksistensi kekuasaan terganggu." Namun, perlu diingat bahwa hipotesis dalam suatu pendekatan kualitatif bukanlah merupakan aspek pembuktian semata, melainkan untuk memahami fenomena yang ditafsirkan dari sebuah realitas. Dalam konteks ancaman terhadap eksistensi kekuasaan, peneliti berupaya mengungkap kedalaman makna aksi dan organisasi terorisme, serta apa yang melatarbelakanginya aksi-aksi serangan terorisme Al-Qaeda di Arab Saudi pasca-11 September 2001. Berdasarkan dari asumsi pemikiran di atas, jelas penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menggunakan format atau strategi studi kasus. Untuk memahami realitas kekuasaan dan terorisme. Penelitian ini lebih banyak menggunakan data sekunder dari berbagai dokumen yang memuat informasi dan hasil-hasil penelitan tentang perlawanan terorisme Al-Qaeda yang dipersepsikan sebagai ancaman terhadap kekuasaan monarki Saudi, sekaligus dianggap membahayakan hegemoni AS di kawasan Timur Tengah pada khususnya, serta terhadap sasaran kepentingan Barat dan Amerika Serikat pada khususnya. Hasil temuan penelitian ini antara lain, adalah bahwa aksi-aksi pemboman dan penyanderaan yang terjadi di Arab Saudi pasca-1 l September 2001, seperti aksi bom bunuh diri 12 May dan 8 Nopember 2003 maupun aksi pemboman 21 April serta pemboman dan penyanderaan pada 29 Mei 2004, adalah sebagai aksi perlawanan terorisme terhadap monarki Arab Saudi, sekaligus merefleksikan kebencian terhadap hegemoni Amerika Serikat. Selain temuan di atas, penelitian ini juga melahirkan suatu sikap kritis terhadap kebijakan uniteralis (sepihak) dan strategi pre-emptive yang diterapkan presiden Bush dalam menangani masalah terorisme internasional pasca tragedi 11 September 2001, hanya akan menyebarka rasa takut dibanding dengan rasa kebersamaan yng sesungguhnya diperlukan dalam perang melawan terorisme. Bahkan dapat dikatakan melahirkan bibit kebencian baru bagi sebagian rakyat yang pemerintahannya mengalami tekanan dari Amerika Serikat, maupun mereka yang merasa keyakinan kuat agamanya digugat kebenarannya dalam masalah perang terhadap terorisme ini.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11938
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Tagor
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah memahami seberapa efektifkah strategi Far Enemy yang diterapkan Al Qaeda dan Jaringannya melawan Amerika Serikat, NATO dan Sekutunya dalam Perang Asimetrik di Afghanistan dan Irak antara 2001-2011. Juga ingin menjelaskan fungsi strategi Perang Gerilyawan Kota dan taktik Swarming dalam penerapan strategi Far Enemy tersebut. Akhirnya, akan dibuktikan apakah dalam terorisme abad modern, kuatnya jaringan kelompok sempalan dan sel teroris, yang didukung penguasaan teknologi informasi, adalah syarat mutlak dalam menerapkan strategi Far Enemy. Tesis ini memakai metode kwalitatif dengan pembahasan persoalan secara deskriptif analisis. Dilakukan dengan meneliti studi kepustakaan, menganalisa bacaan dalam pengumpulan data dan membandingkan pendapat pro dan kontra dengan hipotesa yang dipilih. Keberhasilan Al Qaeda menerapkan dengan jitu teori perang Sun Tzu, yakni memperlemah kekuatan ekonomi lawan dengan memperpanjang perang, bersumber pada penguasaan terhadap budaya politik Afghanistan, dan sokongan kuat kelompok pemberontak Taliban dan suku Pashtun berdasarkan Pashtunwali Code (Hukum Pashtunwali). ...... The focus of this study is to understand the effectiveness of the Far Enemy strategy to Al Qaeda and its network in the asimetric war against United States, NATO and allies in Afghanistan and Irak, 2001-2011. It will also explain the choice of Urban Guerrilla Warfare and its Swarming tactic by Al Qaeda. In the end, we can come to the assumption of the importance of information technology and political culture dominance by a strong network to apply the Far Enemy strategy in modern terrorism. This research used qualitative methods with analytical descriptive analysis. Referring to the Art of War theory by Sun Tzu, Al Qaeda has shown its capability of prolonging the war in Afghanistan and Irak, to weaken its opponents economy and human resources. Such dominance over the conflict owes much to the Pashtunwali Code, which is honored by the Taliban and Pashtun tribe.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30929
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>