Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lubis, Andrie Oktafauzan
Abstrak :
Air bersih menjadi salah satu kebutuhan yang mendasar bagi kehidupan manusia. Air bersih merupakan hasil olahan dari air baku yang awalnya tercemar. Proses pengolahan dilakukan untuk menghilangkan kandungan bahan-bahan kimia yang berbahaya, partikel-partikel padat yang terkandung dalam air, dan mikroba yang dapat membahayakan kesehatan jika terkonsumsi. Salah satu proses dalam pengolahan air bersih adalah dengan membran mikrofiltrasi. Untuk memperpanjang umur membran dan meningkatkan kinerja pemisahan membran mikrofiltrasi, perlu dilakukan pralakuan koagulasi-flokulasi pada umpan membran mikroHltrasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses koagulasi-flokulasi iru sendiri dan akhirnya juga berpengaruh terhadap kinerja membran adalah waktu pengadukan pelan koagulan. Pada penelitian ini divariasikan waktu pengadukan pelan yaitu selama 5, 10, 15, 20 dan 25 menit. Umpan proses memiliki derajat keasaman (pH) 7,3, kadar padatan terlarut (TDS) antara 524-540 mg/L dan kandungan zat organik (COD) antara 45-54 mg/L. Keungulan yang digunakan adalah aluminium sulfat dengan dosis 50 ppm. Efektifitas koagulasi dan kinerja membran mikrofiltrasi akan meningkat dengan penambahan waktu pengadukan pelan hingga dicapaiwaktu pengadukan pelan optimum. Waktu pengadukan optimum yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah selama 10 menit, yang menghasilkan harga maksimum pada efektiutas koagulasi dan kinerja membran selama 4 jam operasi sebagai berikut: 1. Efektifitas koagulasi terhadap penurunan TDS : 45,094 % 2. Efektifitas koagulasi terhadap penurunan COD : 39,016 % 3. Fluks permeat : 0,015896 m3/m2.jam 4. Persen rejeksi terhadap kadar TDS : 35,052 % 5. Persen rejeksi terhadap kadar COD : 39,016 % Pada waktu pengadukan yang lebih besar dan waktu pengadukan optimum, efektifitas koagulasi, dan kinerja membran mikrofiltrasi, yaitu fluks permeat dan persen rejeksi membran, akan turun dikarenakan pecahnya flok yang telah terbentuk.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S49378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsul Rizal
Abstrak :
Pertumbuhan Kota Bekasi didorong oleh keadaan ekonomi DKI yang merupakan sumber utama peker aan dan umumnya menampilkan angka pertumbuhan 5 % pertahun yang melebihi rata-rata nasional. Untuk tahun 2001 saja di Kec. Bekasi Timur, kepadatannya cukup tinggi sekitar 141,02 jiwa/ha, dan di Kec_Bekasi Selatan sekitar 117,56 jiwa/ha. Semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk di 2 Kecamatan ini, tentu harus diiringi dengan pemenuhan kebutuhan akan air bersih sebagai sarana vital kebutuhan manusia. Kehadiran PDAM Cabang Kota sebagai kesatuan usaha milik Pemda yang memberikan jasa pelayanan dan menyelenggarakan kemanfaatan umum di bidang air bersih tentu dibutuhkan masyarakat perkotaan terutama untuk kedua Kecamatan ini dalam mencukupi kebutuhan air bersih yang layak untuk dikonsumsi. Pasalnya, air tanah di perkotaan telah tercernar oleh bakteri dan logam, sedangkan air permukaan saat ini sangat dipengaruhi oleh tata guna lahan yang ada_ Perkembangan pembangunan dihulu dan disepanjang aliran Sungai Kalimalang yang semakin pesat akibat dari pertumbuhan daerah Sekasi sebagai daerah yang diperuntukkan untuk industri dan pemukiman tentu sangat membebani. Sedangkan Sungai Kalimalang sangat potensial sebagai cumber air bakii untuk pengolahan air bersih kedepannya. Untuk itu Instalasi Poncol sebagai instalasi pengolahan air bersih yang melayani Cabang Kota tentu harus siap menjawab tantangan ini dalam mencukupi ketersediaan akan air bersih untuk masa-mass yang akan datang, baik dalam hal kuantitas, kualitas maupun kontinuitas dari air bersih.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35726
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudjito
Abstrak :
Diarrhoea is one bigest health problem in Indonesia, are to of endemic problem with high prevalent and becoming outbreak with high Case Fatality Rate. Diarrhoea convident as a symptom which manifest in several infection disease. The research arm to know the relationship between resource of drinking water, level of pollution drinking and physical quality of drinking water at Bukittinggi city. Research design are cross sectional study with families respondent, with the total respondent are 402 families. This research formed the probability of diarrhoea victims for last three years form the prime variable which are the facilities resource of drinking water, level of contamination drinking water and physical quality of drinking water with other factor confounding effect. The results of this study shows that there is a signiicant relationship between drinking water sources and diarrhoea endemic in families, and this interacts with the level of contamination of drinking water. But odds ratio shows no relationship when the level of contamination is zero because some variables are unknown, insuficient sample size, and the existence of confounding variable, which is family privy condition. There is also a significant relationship between diarrhoea endemic in families and level of contamination of drinking water, andthis interact with physical quality of drinking water. The value of OR when the physical quality of drinking water is good is unknown, with the sources of drinking water as confounding variable. ln relation to physical quality of drinking water, there is a significant relationship between diarrhoea endemic in families and utilization of family privy, in which the value of OR when the family privy is underutilized is 8.96, without any confounding variable. Base result of research, to decrease the cause of diarrhoea disease to the family we sugested that the family use drinking water from Government company when using other facilities must complete the health prerecurement consist of better physical quality of drinking water and also lowest level of contamination drinking water.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T6420
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nano Oktaviano Prakasa Medika
Abstrak :
Air merupakan kebutuhan dasar manusia yang keberadaannya telah dijamin konstitusi, yakni pada pasal 33 UUD 1945, ayat 3 yang berbunyi: "Bumi dan air dan kekayaan afam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat". Sejak awal pendiri negara ini telah menyadari perlunya penyediaan kebutuhan dasar, termasuk air, dijamin dalam konstitusi yang merupakan kontrak sosial antara pemerintah dan warganegara. Banyak pihak saat ini memandang air sebagai blue gold atau emas biru. Itu menyebabkan banyak pihak yang berkepentingan mereguk keuntungan di sektor air.Ada empat issue air yang sekarang berkembang balk ditingkat local, global, nasional adalah hak atas air (water right), nilai dan harga air (water value and price), (crisis air dan privatisasi air. Kebutuhan penyediaan prasarana untuk memenuhi hajat orang banyak di berbagai sektor di banyak negara di dunia, saat ini tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja mengingat keterbatasan kemampuan pemerintah, akan tetapi memeriukan kehadiran pihak swasta atau investor dalam penyediaan prasarana. Keterbatasan pemerintah mengikuti perkembangan teknologi, ketidakmampuan perzgeloiaan operasional yang transparan dan efisien serta sifat dad infrastruktur itu sendiri yang tidak lagi mungkin dapat dipenuhi oleh ketersediaan sumber daya manusia yang ada. Pengembangan penyediaan prasarana yang efisien melalui keterlibatan pihak investor tidak fain karena untuk memenuhi keinginan masyarakat artinya tidak saja efisien dan ekonomis tetapi juga harus memiliki dimensi sosial. Untuk mengurangi persepsi risiko tinggi saat ini, panting untuk memberikan data-data yang dapat dipercaya kepada investor. dalam pengaturan kerjasama dan penanganan risiko dalam menjaiankan kegiatan yang melibatkan banyak pihak maka perlu dilakukan pengaturan yang saling mengikat dan dengan menganut prinsip saling menguntungkan. Untuk mengetahui prioritas risiko dalam pengembangan pelayanan air bersih dengan menilai tingkat pengaruh dan frekuensinya dilakukan analisis AHP (Analytical Hierarchy Process). Setelah prioritas risiko didapatkan, maka dilakukan analisis data statistik dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Product) untuk menghasilkan risk modeling. Kemudian model risiko yang paling berpengaruh disimulasi dengan Monte Carlo Simulation untuk mempermudah optimasi dan validasi model risiko dalam pengembangan pelayanan air bersih.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14985
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Nur Aida
Abstrak :
Keterbatasan akses terhadap air berslh akan berdampak secara langsung maupun tidak langsung pada berbagai dimensi kemiskinan, diantaranya pengurangan pendapatan, sanitasi yang buruk, derajat kesehatan yang rendah, bahkan ketimpangan jender. Harga yang harus dibayar oleh rumah tangga miskin untuk mendapatkan air umumnya mempunyai share yang besar (Iebih dari 20%) dalam pengeluaran rumah tangga miskin. Mengapa kaum miskin membayar Iebih banyak untuk mendapat air? Starting-point untuk menjawab pertanyaan tersebut adaiah karena adanya kelangkaan air di suatu wilayah. Pada hampir semua wilayah yang mempunyai problem keterbatasan air berslh, perjuangan rutin untuk akses air bersih merupakan upaya yang dapat menguras keuangan, aset fisik, serta kehidupan bagi rumahtangga miskin. Sebagai salah satu kabupaten yang terluas di Propinsi D.I. Yogyakarta, Kabupaten Gunungkldul mempunyai masalah yang terkalt dengan kekeringan dan kemiskinan. Dua masalah tersebut bahkan menjadi cirikhas untuk menggambarkan kondisi Kabupaten Gunungkidul. Implikasi dari kondisl tersebut maka upaya pemenuhan air bersih bagi masyarakat miskin merupakan salah Satu prioritas kebijakan yang harus diatasi terutama oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Analisis kebijakan pemenuhan air berslh bagi masyarakat miskin ciriakukan dengan menggunakan metode AHP. Untuk menentukan kebijakan yang akan dipilih dilakukan dengan menyusun hirarki model perencanaan. Agar perencanaan Ieblh efektif digunakan penggabungan hira rki bentuk standar dari forward-backward process. Dalam kerangka modet perencanaan dengan metode Ai-IP, untuk memperluas akses air bersih bagi masyarakat miskin di Gunungkidul diperoleh lima pilihan kebijakan yang optimal, yakni : fasilitasi teknologi tepat guna, pembangunan sarana air bersih, penguatan kelemoagaan, pemoerian oantuan/suosicii, Serta teraimir pengelolaan air berslh skaia Iokai.
2007
T34535
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudung Marulak
Abstrak :
Perumahan Citra Gran - Cibubur terletak di WiIayah Timur Iota Jakarta, kesisi Selatan kearah Bojong-Bogor, Kearah Barat menuju Cilengsi. Wilayah pemukiman ini terletak pada ketinggian 150 - 200 M dari permukaan laut. Sumber Air Baku untuk air bersih pada Pemukiman ini diambil dari Sumur Dalam (Deep Well) yang kemudian dilakukan proses pengolahan di WTP (Water Treatment Plant) untuk kemudian didistribusikan ke konsuman dalam haI ini Penghuni Komplek Citra Gran - Cibubur. Evaluasi dilakukan terhadap unit-unit pengolahan dan kapasitas produksi unit pengolah tersebut sehingga didapatkan kesimpulan apakah produksi air di WTP tersebut mampu mensuplai kebutuhan air bersih di Citra Gran-Cibubur. Jika memang hasil akhir produksi air bersih sampai scat ini (tahun 2001) masih mencukupi, berarti kondisi WTP di Citra Gran - Cibubur masih bisa dimanfaatkan seiring dengan pengembangan wilayah pemukiman, dimana pengembangan tersebut terkait dengan jumlah penghuni yang menggunakan air bersih.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S35652
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfian
Abstrak :
Karya tulis kali ini membahas tentang kedudukan pelaku usaha dan konsumen yang tidak seimbang sehingga konsumen berada pada posisi yang lemah. Pelaku usaha sebagai produsen maupun distributor kurang bertanggungjawab terhadap konsumen. Hal ini dibuktikan dengan adanya berbagai kasus yang terjadi, salah satunya adalah dugaan pelanggaran terhadap hak-hak konsumen air bersih PDAM di Jakarta Utara. Penulis ingin membahas pelanggaran ini dapat terjadi apakah disebabkan karena kelemahan peraturan perundang-undangan, edukasi yang kurang diberikan pemerintah kepada masyarakat atau peranan Lembaga Perlindungan Konsemen Swadaya Masyarakat kurang optimal. ......This paper discusses about the position between businessman and consumers that are not balance, which is consumer is in the weak position. Businessman as manufacturers and distributors are less responsible for the consumers. This is evidenced by the variety of cases, one suspected concerning violation of consumer rights in pure water in North Jakarta by PDAM Jakarta. The author would like to discuss this suction pulse occur whether due to weakness of the legislation, less education given by the role government to the public, or the role of NGOs Consumer Protection less than optimal.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S42082
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vivi Fauzia
Depok: Universitas Indonesia. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2022
PGB-PDF
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyoweni Widanarko
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
KAJ 6:1 (2001)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>