Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Maharani Diaz Indra Pratiwi
"Ai Qing adalah salah satu penyair terkemuka Tiongkok yang telah menghasilkan berbagai karya dari masa ke masa. Mulai dari masa setelah ia keluar dari penjara, setelah berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, hingga setelah ia kembali dari pengasingannya. Namun ketiga era tersebut menghasilkan karya dengan gaya yang berbeda. Maka dari itu, tulisan ini akan meneliti karya-karya Ai Qing pada ketiga era tersebut. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana gaya dan bentuk puisi Ai Qing dari masa ke masa. Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan ekstrinsik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perubahan yang signifikan pada karya Ai Qing pada ketiga era tersebut. Perbedaan tersebut muncul karena adanya gejolak yang terjadi pada kehidupan Ai Qing. Selain itu, kondisi sosial politik di Tiongkok juga berpengaruh besar pada karya-karya yang ia hasilkan.
Ai Qing is one of China's leading poets who has produced various artworks from time to time. Starting from the time after he was released from prison, after the founding of the People's Republic of China, until after he returned from his exile. But the three eras turned out to produce artworks with different styles. Therefore, this paper will examine the artworks of Ai Qing in the three eras. The purpose of this paper is to find out the style and form of Ai Qing's poetry from time to time. The method that will be used in this research is a qualitative method while the approach used is extrinsic. The results of this research indicate a significant change in Ai Qing's work in the three eras. The difference arose because of the turmoil that occurred in Ai Qing's life. In addition, the socio-political conditions in China also greatly influenced the artworks he produced."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Josephine Adriani
"Bangsa Cina memiliki kekayaan beraneka ragam karya sastra sejak era kedinastian, salah satunya adalah puisi. Puisi Cina terus mengalami perkembangan, mulai dari era klasik hingga kontemporer. Salah satu penyair Cina era kontemporer adalah Ai Qing è¾é(1910—1996). Puisi-puisi yang ditulis Ai Qing banyak mengungkapkan kecintaannya akan tanah air yang mencerminkan unsur nasionalisme di dalamnya. Penelitian ini menganalisis empat puisi karya Ai Qing yang ditulis selama awal Perang Sino-Jepang II (1937—1945) menggunakan metode kualitatif secara deskriptif-analisis dengan pendekatan stilistika. Melalui analisis ini, penulis bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana stilistika puisi Ai Qing dalam merefleksikan nasionalismenya. Berdasarkan hasil analisis, penelitian ini menemukan bahwa Ai Qing menggunakan romantisme sebagai sarana untuk menyuarakan unsur nasionalisme dalam karyanya. Karya-karya Ai Qing pada masa awal Perang Sino-Jepang II menciptakan narasi yang puitis, emosional, dan penuh semangat nasionalisme yang menjadi bentuk deskripsi atas realitas penderitaan dan perjuangan Tiongkok menghadapi Jepang.
The Chinese nation boasts a diverse literary heritage dating back to dynastic eras, with poetry being a significant component. Chinese poetry has continually evolved, spanning from classical to contemporary periods. One of the contemporary Chinese poets is Ai Qing è¾é (1910—1996). His poems extensively convey his deep affection for the homeland, reflecting elements of nationalism. This research analyzes four poems by Ai Qing written during the early period of the Second Sino-Japanese War (1937—1945) employing a qualitative descriptive-analytical method with a stylistic approach. This analysis aims to examine how Ai Qing's poetic stylistics reflect his nationalism. Based on the results of the analysis, this study finds that Ai Qing employs romanticism as a means to articulate nationalistic elements in his work. Ai Qing's works during the early stages of the Second Sino-Japanese War construct a poetic narrative that is both lyrical and emotional, filled with a spirit of nationalism, serving as a descriptive depiction of the reality of China's suffering and struggle against Japan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Mayke Ruth Loyali
"Ai Qing adalah salah satu penyair besar Cina. Ia telah menulis banyak puisi yang mendunia. Puisi Ai Qing dikenal sebagai puisi sederhana yang dekat dengan kehidupan. Kondisi politik dan sosial yang tidak menentu di Cina pernah membuatnya berhenti menulis puisi selama dua puluh tahun lebih. Tahun 1978 adalah periode di mana Ai Qing kembali menulis dan menerbitkan karya-karyanya untuk publik. Beberapa penelitian terdahulu membahas mengenai simbolisasi dalam puisi Ai Qing serta perubahan yang terjadi dalam gaya puisinya di tahun 1978. Penelitian-penelitian tersebut mendapati bahwa di balik puisi Ai Qing yang sederhana, terkandung makna filosofis yang dalam. Selain itu, puisi Ai Qing disebut menggunakan objek yang dekat dengan keseharian manusia untuk menyampaikan pesan filosofis Ai Qing yang diperoleh dari pengalaman hidupnya sebagai manusia. Setelah membaca dan menganalisis puisi-puisi tersebut saya mendapati adanya gaya personifikasi yang kuat yang digunakan oleh Ai Qing. Penelitian ini akan membahas 4 puisi Ai Qing, Payung, Harapan, Cermin, dan Fosil Ikan yang terbit pada tahun 1978, dan mencoba mengungkapmakna dari keempat puisi tersebut, dan mengapa ia cenderung menggunakan gaya personifikasi. Penelitian menyimpulkan bahwa keempat puisi ini memang membawa makna filosofis mengenai kehidupan dengan memanfaatkan gaya bahasa personifikasi dan simbolisasi atas benda-benda yang dihadirkan.
Ai Qing is one of China's great poets. He has written many poems. Ai Qing's poetry is known as simple poetry that is close to life. The uncertain political and social conditions in China had made him stop writing poetry for more than twenty years. 1978 was a period when Ai Qing returned to writing and publishing his works to the public. Several previous studies discussed the symbolization in Ai Qing's poetry and the changes that occurred in her poetry style in 1978. These studies found that behind Ai Qing's simple poetry, there is a deep philosophical meaning. In addition, Ai Qing's poetry is said to use objects that are close to human daily life to convey Ai Qing's philosophical messages that are obtained from her life experiences as humans. After reading and analyzing the poems, there is a strong personification style used in his poems. This research will discuss 4 poems in 1978, Umbrella, Hope, Mirror, and Fish Fossil, and try to analyze the meaning of the four poems, and why they tend to use personification style. The research concludes that these four poems carry a philosophical meaning about life through the personification and symbolization of the objects presented."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Paramita Eka Dewi
"Skripsi ini membahas mengenai sejarah Ai Qing sebagai penyair Cina dan juga menganalisis mengenai metafora yang digunakan Ai Qing dalam penulisan puisipuisinya Mei de Duihua, Wo Ai Zhe Tudi, Yi Ge Hei Ren Guniang Zai Gechang, dan Guayu Yanjing. Skripsi ini ditulis berdasarkan metode penulisan deskriptifanalitis. Hasil penulisan skripsi adalah Ai Qing adalah penyair yang menulis puisi untuk kepentingan seni dan kepentingan rakyat. Dalam penulisan puisi ia senang sekali menggunakan metafora untuk membangun suasana, menyampaikan makna, atau sebagai kritik sosial.
This writing discusses the history of Chinese poet, Ai Qing, as well as analyzing the metaphors used in the writing of Ai Qing_s Mei de Duihua, Wo Ai Zhe Tudi, Yi Ge Hei Ren Guniang Zai Gechang, dan Guayu Yanjing. This writing is written based on the descriptive-analytical method of writing. Ai Qing is a poet who wrote poetry for the sake of art and the interests of the people. In writing poetry he was delighted to use metaphors to build atmosphere, convey meaning, or as social criticism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S12965
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library