Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Albertus Bambang Supriyanto
Abstrak :
Peningkatan kesejahteraan dan usia, membawa pada ketakutan, ancaman dan penderitaan baik fisik maupun jiwa bagi setiap orang. Moralitas agama dijadikan pilihan utama sebagai wahana untuk mengurangi segala penderitaan. Konsep masa depan diwujudkan dalam masa sekarang atau what is over there and forever must also be reflected in here and now. Konsekwensinya mereka hidup dalam imperatif. Fenomena ini membawa banyak benturan dalam realitas kehidupan sehari-hari. Tujuan penulisan ini memberikan gambaran bahwa kehidupan imperatif tersebut dapat berubah menuju sebuah etika kehidupan. Subyektivitas adalah bentuk yang harus dibangun tanpa mengubah imperatif yang telah berjalan. Manusia tidak lagi menjadi obyek moralitas tetapi menjadi subyek dari etika. Tersembunyi dan terpendam dalam diri manusia, bangkit dalam situasi dan kondisi tertentu. Bentuk subyektivitas ini dibangun dari elaborasi moralitas yang berasal dari religi, bercampur dengan pengalamannya sehari-hari yang direfleksikan, membentuk pemahaman baru yang saling berhubungan dan pada akhirnya melahirkan sebuah keyakinan dan menjadikan pandangan hidup yang baru. Pendisiplinan diri adalah sebuah keharusan dalam mencapai upaya kemampuan memerintah diri sendiri untuk bernalar dan membaca situasi secara cepat dan mengambil tindakan spontanitas. Tindakan tersebut harus dapat diperspektifkan sama oleh orang pertama, kedua dan ketiga, inilah yang disebut affordance. Perubahan pandangan hidup yang berdasarkan keyakinan baru inilah yang ditularkan pada orang lain dan efektif bekerja dalam membawa orang lain berproses bersama. Dengan menggunakan metodologi pengamatan terlibat, mengamati dan memahami segala proses transformasi dari adab menuju akhlak pada olah raga pernafasan Mahatma, membawa pada sebuah kesimpulan bahwa perwujudan dari ubyektifitas adalah kemampuan pivot, kemahiran dalam mensiasati segala kondisi yang ada dengan semangat pada pandangan hidup barunya. ......Improved well-being and age, leading to fear, threats, and suffering both physically and mentally for everyone. Religious morality is the first choice as a vehicle to reduce all suffering. The concept of the future is manifested in the present or what is over there and forever must also be reflected in here and now. Consequently, they live in imperatives. This phenomenon brings a lot of impact in the reality of everyday life. The purpose of this writing provides an idea that the imperative life can change towards an ethical life. Subjectivity is a form that must be built without changing the imperatives that have been running. Man is no longer an object of morality but a subject of ethics. Hidden and buried in man, rising in certain situations and conditions. This form of subjectivity is built on the elaboration of morality derived from religion, mixed with his daily experiences reflected, forming new understandings that are conjunction and ultimately giving bear to a belief and making a new outlook on life. Self-discipline is a necessity in achieving the ability of self-governing to reason and read situations quickly and take acts of spontaneity. Such actions must be equally perspective able by the first, second and third persons, this is what affordance is called. This change in the outlook for life based on new beliefs is transmitted to others and effectively works in bringing others through together. By observing and understanding all the process of transformation from “adab” to “akhlak” in the “olah raga pernafasan Mahatma”, leads to a conclusion that the embodiment of subjectivity is the ability to pivot, skill in preparing all existing conditions with passion in the new outlook of life.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berliana Febita Sari
Abstrak :
Skripsi ini bertujuan untuk membahas peran visual affordance dalam interaksi antara remaja dan lingkungan binaan mereka, khususnya dalam kaitannya dengan tempat nongkrong yang mereka sukai. Pertanyaan tentang faktor-faktor yang memengaruhi keterbacaan visual affordance dan bagaimana faktor-faktor ini memengaruhi keputusan remaja tentang tempat bersosialisasi di lingkungan binaan diangkat sepanjang diskusi. Pembahasan difokuskan untuk mengkaji bagaimana remaja memproses informasi berbasis visual dari lingkungannya dalam hal persepsi visual, properti visual, pengalaman estetika, dan interactive affordance. Dalam hal ini, pembahasannya dijabarkan lebih lanjut dengan studi kasus TOD Dukuh Atas, karena dapat dilihat sebagai tempat yang sifat visualnya menarik banyak remaja untuk datang. Studi ini kemudian mengarah pada pemahaman terhadap keakraban kehadiran pengaturan dalam konstruksi elemen visual yang meningkatkan keterbacaan visual affordance. Memahami visual affordance dan remaja di lingkungan binaan dapat bermanfaat dalam menciptakan ruang yang dapat mempertahankan interaksinya dengan pengguna remaja. ......This undergraduate thesis aims to discuss the role of visual affordance in the interaction between adolescence and their built environment, particularly in relation to their preferred hangout place. The question of factors that affect the readability of visual affordance and how these factors influence adolescents' decisions about where to socialize in the built environment was raised throughout the study. The discussion focuses on examining how adolescents process visual-based information from their surroundings in terms of visual perception, visual properties, aesthetic experience, and interactive affordance. In that case, the discussion is further elaborated using TOD Dukuh Atas as a case study, since it can be seen as a place in which its visual properties attract a lot of adolescence to come. The study then led to an understanding towards the familiarity of arrangement presence in the construction of visual elements that enhance the readability of visual affordance. Understanding visual affordance and adolescents in the built environment can be useful in creating a space that can maintain its interaction with adolescent users.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prillia Indranila
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai affordance pada taman yang merupakan ruang terbuka publik sebagai ruang untuk aktivitas bermain anak-anak. Selain sebagai ruang hijau, taman digunakan oleh anak-anak untuk bermain. Penelitian dilakukan dengan mengkaji elemen fisik taman dan melihat bentuk aktivitas bermain anak yang terjadi. Berdasarkan studi kasus pada Taman Tebet-Honda, karakteristik elemen-elemen taman memiliki affordance yang dapat memberikan keberagaman pengalaman bermain bagi anak-anak. Keberagaman tidak selalu tergantung dari jumlah alat permainan yang tersedia, tetapi lebih berkaitan dengan kemungkinankemungkinan untuk melakukan berbagai macam hal. Dalam bermain, anak-anak menggunakan tubuh mereka untuk memanfaatkan elemen yang ada. Selain itu, taman yang merupakan ruang publik juga berperan sebagai penunjang kegiatan bermain yang bersifat sosial.
ABSTRACT
The focus of this study is to analyze the affordance in the park which is an urban open space as a space for children's play activities. Besides its function as a green space, park is also used by children to play. The study is done by by analyzing physical elements of the park and forms of children's play activities happened. Based on the case study in Tebet-Honda Park, its elements' characteristics have affordances that give the children various play experiences. The variety of activities doesn't always depend on the amount of play equipments available, but it's related to the possibility of doing many things. Children use their body while using the elements when they play. Park as an urban open space also has a role to support social play.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42431
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Kharisma
Abstrak :
Project ini adalah sebuah studi desain dengan pendekatan cerita sebagai metode dalam menciptakan spasialitas pada sebuah forma arsitektur melalui ruang geometri yang sederhana, yaitu celah. Saya melihat bahwa setiap ruang yang dihuni manusia dibentuk oleh geometri yang menghadirkan makna pada ruang. Celah dapat membentuk sebuah kehidupan Dengan katalog visualisasi celah yang saya buat melalui beberapa studi berdasarkan persepsi visual dan affordance, masing-masing dapat membentuk ruang dan aksi yang berbeda-beda pada sebuah ruang, menghadirkan fungsi dan spasialitas yang berbeda-beda. Beberapa modifikasi juga dilakukan untuk mencari kemungkinan fungsi dan spasialitas yang dapat hadir.Berbagai cerita yang tercipta melalui fungsi dan spasialitas dari setiap celah membentuk pengertian terhadap elemen-elemen arsitektur yang baru, yaitu bagaimana menciptakan sebuah ambang, bagaimana memasukkan cahaya, bagaimana menghubungan ruang yang berbeda dan dan menghubungkan lingkungan dan interior, bagaimana mengarahkan manusia melalui bagian transisi, dan juga bagaimana membentuk ruang dengan kedalaman dan intensitas privasi yang berbeda. ......This project is a design study in a form of a story as a method to create spatiality in architectural form, through a simple geometrical space, namely gap. In my point of view, every single spaces occupied by humans are shaped by geometry which creates a meaning towards the spaces. A gap could build a living. With a gap visualization catalogue that I made through numerous studies based on visual perception and affordance, each could create spaces and different form of actions in each space. Therefore presenting different functions and spatiality as well. Some modifications are also made in search for possible functions and spatiality to be presented.Various stories that were made through functions and spatiality of every gap form an understanding of new architectural elements, such as how to create a threshold, how to put in some light, how to connect different sorts of spaces and associate interior with the surroundings, how to direct humans through transition parts, and also how to create spaces with different depths and intensity of privacy.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Salman Alfarisi
Abstrak :
ABSTRAK Bunuh diri merupakan masalah yang cukup serius dan kurang dibahas di Indonesia. Pelaku bunuh diri merasa terkurung dalam keadaan yang sangat buruk, tidak ada jalan keluar, dan berfikir bahwa mereka tidak dapat menyelamatkan diri. Oleh karena itu, mereka membunuh diri mereka sendiri. Mereka memilih untuk melakukan usaha bunuh diri karena bagi mereka tidak ada jalan keluar selain kematian atau mereka melihat bahwa dengan melakukan perbuatan yang membahayakan diri, apa yang ingin mereka sampaikan, seperti permintaan pertolongan, akan diketahui oleh orang lain. Usaha bunuh diri tersebut selalu terjadi di saat krisis bunuh diri yang diawali oleh pemikiran untuk bunuh diri, dan ketika mereka berencana untuk bunuh diri, mereka menggunakan wayfinding untuk mencapai alat dan tempat yang ideal untuk bunuh diri. Bunuh diri itu sendiri merupakan sebuah proses sequential, yang terdiri dari keadaan terjebak, usaha untuk bunuh diri, dan kematian, dan adanya sequence tersebut dapat dilihat sebagai proses berpindah dari suatu keadaan dan keadaan lain, atau yang bisa disebut rites of passage. Sebagai sebuah transisi, usaha bunuh diri memberikan pengalaman liminality terhadap pelaku bunuh diri. Melihat urgensi transisi pelaku bunuh diri dari keadaan terjebak tersebut ke keadaan yang lebih baik, urgensi komunikasi yang dimiliki oleh pelaku bunuh diri terhadap orang lain, dan wayfinding serta affordance yang digunakan pelaku untuk bunuh diri, maka pembentukan responsive dan memberi wujud pada batas ruang liminal secara temporer dan sistematis dapat menjadi alat komunikasi bagi pelaku bunuh diri kepada masyarakat, mencegah pelaku untuk mencapai alat dan tempat bunuh diri dengan memperpanjang liminality yang dialami pelaku, dan secara literal dan metaforikal membebaskan pelaku bunuh diri dari krisis bunuh diri yang ada ......ABSTRACT Suicide is a serious problem and less explored in Indonesia. Suicidal fell trapped in horrible state, with no way out, and thinking that they cannot save themselves. Thus, they end their own life. They choose to attempt suicide because for them the only way out is death or by doing self-harm acts, what they want to express, like cries for help, will be noticed by the others. The suicide attempts always happen while suicide crisis that is started by suicide thought, and when the suicidal planned to attempt suicide, they use wayfinding in order to reach the tools or places that was ideal for them to commit suicide. Suicide itself is a sequential process that consists of state of being trapped, attempting suicide, and death, and that sequence is a process of journey from a state to the other. As a transition, suicide attempt gives experience of liminality to the suicidal. Seeing the urgency for suicidal to transit from a condition of being trapped to a better state, urgency of the suicidal to communicate to the others, and wayfinding, affordance also, that is used to attempt suicide, thus responsive forming and temporary but systematically give shape to the threshold of the liminal space can be used as means of communication for the suicidal to the society, prevent the suicidal to reach the tools and place of suicide by prolong state of liminal that is experienced by the suicidal, and finally, literally and metaphorically, freed the suicidal from the suicide crisis.
Depok: 2019, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jean A Saludadez
Abstrak :
ABSTRACT
This paper highlights the affordances of technology in building the ASEAN community through graduate education. Specifically, the paper shall focus on the development and the delivery of the ASEAN Studies Graduate Program being offered online by the University of the Philippines Open University (UPOU). The program hopes to develop graduates who can contribute to an enhanced and heightened ASEAN community's consciousness and awareness of its ties of history, culture and bound by a common regional identity but celebrating diversity. The paper shall share the development of the program structure and of the course materials that was accomplished through the collaboration of five open universities in the ASEAN region bound by a philosophy that the commonly shared ASEAN aspiration and dynamics could only be well understood by the ASEAN peoples themselves through a system of knowledge and body of research and repository of data and information on the region in its individual member nations and in its collective character as a regional entity. Further the paper shall share the delivery of the program that is framed by the Open and Distance eLearning or ODeL philosophy characterized by openness, inclusion, resource sharing, access and equity of open learning and learner-centeredness, flexibility, active learning, interactivity, ubiquity, connectivity and constructivism view of e-learning. The paper shall conclude with the challenges of a graduate program within an ODeL framework.
Tangerang: Pusat Keilmuan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Terbuka, 2018
370 JPUT 19:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Hanafi Robianto
Abstrak :
Perkembangan teknologi e-commerce menjadi salah satu kemudahan manusia dalam bertransaksi di dunia online. Salah satu fitur yang berkembang dalam teknologi pada e-commerce yaitu live streaming shopping, dimana fitur ini dapat menciptakan ruang virtual bagi penjual untuk melakukan siaran dan menyediakan alur interaksi untuk mendapat keterikatan pelanggan. Human computer interaction (HCI) yang terjadi pada live streaming shopping ini menghasilkan adanya hubungan antara pelanggan dan fitur-fitur teknologi yang ada didalamnya melalui affordance. Dalam live streaming shopping, visibility affordance, metavoicing affordance, dan guidance shopping affordance merupakan faktor yang terkandung di dalam IT affordance. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkatan dimensi IT affordance dan customer engagement pada pengguna Shopee Live di Jakarta dimana Shopee adalah pemimpin lingkungan live streaming shopping di tanah air. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui survei yang disebar melalui platform Google Form. Data yang terkumpul sebanyak 139 responden yang kemudian diolah dengan statistik deskriptif menggunakan IBM SPSS 25. Hasil penelitian ini menunjukan tingkat dimensi IT affordance dan customer engagement pada pengguna Shopee Live di Jakarta adalah tinggi. ...... The evolution of e-commerce technology has become one of the human facilities in transactions in the online world. One of the emerging features of technology in ecommerce is live streaming shopping, where this feature can create a virtual space for sellers to broadcast and provide a stream of interaction to gain customer engagement. Human computer interaction (HCI) that occurs on live streaming shopping produces a connection between the customer and the features of technology in it through affordance. In live streaming shopping, visibility affordance, metavoicing affordance, and guidance shopping affordance are factors that are contained in IT afforadance. Therefore, the aim of this research is to analyze the level of IT of affordance and customer engagement dimension on Shopee Live users in Jakarta where Shopee is the leader of the live streaming shopping environment in Indonesia. This research is descriptive quantitative research with data collection techniques through surveys distributed through the Google Form. The data collected 139 respondents then processed with descriptive statistics using IBM SPSS 25. The results of this research show the level of IT affordance and customer engagement dimension on Shopee Live users in Jakarta is high.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Debora Kristina
Abstrak :
Perkembangan informasi dan teknologi telah mendorong peningkatan dan pentingnya media sosial. Dapat dilihat dengan berkembangnya tren belanja online melalui social media, yang mana dalam hal ini social commerce muncul sebagai evolusi dari e-commerce tradisional. Teknologi media sosial dan social commerce memungkinkan kegiatan komersial yang memanfaatkan fungsi interaksi yang terjadi melalui sosial media. Faktor penting yang mempengaruhi pengguna dalam mengambil keputusan dalam social commerce adalah trust dan flow experience yang dirasakan pengguna. Pengguna membangun kepercayaan dan terlibat dalam aktivitas belanja melalui social commerce melalui kemudahan pengguna dalam mencari informasi yang dibutuhkan melalui penilaian konsumen lain, komentar, dan rekomendasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan data primer melalui survey online dari 229 responden pengguna Facebok di Indonesia, yang belum pernah melakukan pembelian produk fashion. Hasil penelitian ini menunjukkan visibility, forum and communities, serta rating and reviews berpengaruh positif terhadap trust, sedangkan metavoicing, guidance shopping, rating and reviews, recommendation and referrals tidak berpengaruh terhadap trust. Visibility, metavoicing, guidance shopping dan forum and communities berpengaruh positif terhadap flow experience, sedangkan rating and reviews, recommendation and referrals tidak berpengaruh terhadap flow experience. Dalam penelitian ini trust dan flow experience berpengaruh positif terhadap intention to buy. Diharapkan penelitian ini dapat membantu untuk mengoptimalkan penggunaan social commerce dengan memperhatikan pengaruh it-affordance dan social commerce constructs. ......The development of information and technology has encouraged the increase and the importance of social media, it can be seen with the rising trend of online shopping through social media, in this case, Social Commerce emerged as an evolution of traditional E-Commerce. Social media technology and Social Commerce enable commercial activities that take advantage of the interaction function of social media. In Social Commerce, trust and experience of user interaction are important factors that influence users in making decisions. Users build trust and engage in shopping activities on social commerce by easily finding important information needed through other consumer ratings, comments, and recommendations. This study aims to develop a research model to determine the effect of IT-Affordance and Social Commerce Constructs on intention to buy mediated by Trust and Flow experience on Facebook users in the perspective of the Stimulus-Organism-Response (SOR) model. This research is quantitative, purposive sampling approach is used to achieve the research objectives. Data were collected from 229 respondents of Facebook users in Indonesia, through online surveys and analyzed using PLS-SEM. The result is visibility, forum and community, rating and review on Facebook influenced trust, and visibility, guidance shopping, forum and community, rating and review on Facebook social commerce can affect the flow experience. In this study, it can also be seen how trust and flow experience have a positive effect on intention to buy. Thus, can help to optimize the use of social commerce in commercial activities.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rona Permata Hati
Abstrak :
Perilaku yang dilakukan manusia adalah suatu bentuk respon terhadap lingkungan yang dialaminya. Setting interior merupakan salah satu konteks lingkungan yang biasa dialami manusia. Setting interior terdiri dari objek-objek di dalamnya dan objek-objek tersebut memicu perceived affordance. Di sebuah setting interior, manusia memanfaatkan objek-objek yang ada sebagai respon keberadaan dirinya. Namun, terdapat perbedaan perilaku yang dilakukan tiap individu pada konteks dan situasi yang sama. Perceived affordance merupakan proses berpikir manusia yang menghasilkan perilaku. Perceived affordance dimulai dari pembacaan ruang dan dikonfirmasi oleh dua aspek yang akan dibahas pada tulisan ini. Aspek konfirmasi tersebut adalah familiaritas dan anthropometri. Tulisan ini akan membahas keterkaitan pembacaan ruang, familiaritas, dan anthropometri pada perceived affordance yang menyebabkan perbedaan perilaku di setting interior. ......Human behavior is a form of responses to environment around them. Interior setting is one of the environmental contexts commonly experienced by humans. The interior setting consists of objects and these objects lead human rsquo s perception to perceived affordance. In interior setting, human utilizes existing objects as a respons of their existence. But, the differences in human behaviors are possible, even in the same context and situation. Perceived affordance is a process of human thinking that produces behavior. Perceived affordance begins with space reading and confirmed by two aspects that will be discussed in this paper. These confirmation aspects are familiarity and anthropometry. This paper will discuss about the relevance of space readings, familiarity, and anthropometry on perceived affordance that will leads to different form of behavior in interior setting.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athiyah Alatas
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang aktivitas dan proses interaksi anak-anak dengan ruang luar taman kota yang membentuk berbagai jenis affordance yang dapat memicu terjadinya risky play. Untuk memahami proses mempersepsikan affordance pemicu risky play pada anak-anak, dilakukan pembahasan tentang teori proses perkembangan anak-anak perkembangan kognitif, perkembangan fisik , bagaimana anak-anak bermain dan berinteraksi di ruang luar serta klasifikasi risky play. Dari hasil observasi, didapatkan bahwa jumlah dan fungsi dari elemen di ruang luar yang banyak tidak selalu menghasilkan affordance pemicu risky play yang lebih banyak, sehingga menunjukkan bahwa karakteristik dari suatu elemen yang berada di ruang luar lebih berperan penting dalam membentuk berbagai potensi affordance yang dapat memicu terbentuknya risky play di ruang luar.
ABSTRACT
This thesis discusses about children rsquo s activity and interaction process in outdoor context urban park that cause various forms of affordances that triggers risky play. In order to understanding the process of perceiving affordances that triggers risky play on children, the explanation of children development process theory cognitive development, physical development , how children play and interact in outdoor context and classification of risky play are done. Based on observation result, number and function of elements in outdoor context doesn rsquo t guarantee more variety of affordances that triggers risky play, that shows characteristics of outdoor elements are more important in forming various potential affordance that triggers risky play in outdoor context.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>