Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 217 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ruthven, Douglas M.
New York: Wiley-VCH, 1994
660.284 23 RUT p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suzuki, Motoyuki
Tokyo: Kodansha, 1990
660.284 23 SUZ a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Susanti
Abstrak :
Alga nijau telah diketahui dapat menyerap ion logam berat seperti ion logam Cr (VI) dalam Iarutan. Namun kemampuan alga dalam menyerap ion logam berat dibatasi oleh beberapa kelemahan seperti mudah rusak karena degradasi olen mikroorganisme Iain, ukurannya yang sangat kecil, dan berat jenisnya yang rendah. Selain itu alga mudah sekali Iarut dalam asam. Oleh karena itu biomassa alga tersebut diimmobilisasi dengan kalsium alginat agar diperoleh struktur yang Iebih stabil dalam asam. Selain itu, kalsium alginat diketahui juga dapat menyerap ion logam Cr (VI) dalam larutan. Biomassa alga, biomassa alga terimmobilisasi, dan kalsium alginat sebelum dan setelah mengikat ion logam Cr (VI) dikarakterisasi menggunakan SEIVI-EDX dan FTIR. Dari hasil penelitian menunjukkan banwa pH maksimum untuk ion logam Cr (VI) oleh biomassa alga, biomassa alga terimmobilisasi, dan kalsium alginat berada pada pH 2 dengan waktu kontak 120 menit. Recovery ion logam Cr (VI) dilakukan dengan menggunakan variasi konsentrasi HNO3 dan NaOH.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30494
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Budiarti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode aktivasi terhadap luas permukaan dan kualitas karbon aktif yang dihasilkan dari tongkol jagung. Metode aktivasi yang digunakan adalah metode aktivasi kimia menggunakan KOH dan aktivasi fisika menggunakan gas alir N2 dan CO2. Aktivasi dilakukan pada laju alir 100, 200 dan 300 mL/menit. Sebagai pembanding dilakukan aktivasi fisika saja dan aktivasi kimia saja. Karbon aktif terbaik diperoleh melalui metode aktivasi kimia-fisika menggunakan gas N2 dengan laju alir 100mL/menit. Melalui proses tersebut diperoleh karbon aktif dengan bilangan iod sebesar 1065,15 mg/g, rendemen 55,65%, kadar air 20,62%, kadar abu 1,96%, dan kadar zat volatile 22,18%. ......This research aims to determine the effect of activation methods on surface area and quality of activated carbon produced from corn cobs. In this research controlled by chemical activation method using KOH and physical activation method using N2 and CO2 gasification at a flow rate of 100, 200 and 300 mL/min. For comparison, the study was also carried out the manufacture of activated carbon by physical activation method and chemical activation method. The best activated carbon obtained by chemical-physical activation method using N2 gasification with a flow rate of 100mL/min. This method produced activated carbon with iodine number of 1065,15 mg/g, yield (55,65%), moisture content (20,62%), ash content (1,96%), and volatile matter (22,18%).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47379
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruthen, Douglas M.
Canada: John Wiley & Sons, 1984
660.284 23 RUT p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Alti Murdika
Abstrak :
Perkembangan industri yang sangat pesat belakangan ini memberikan Kontribusi yang berarti bagi manusia. Walaupun memberikan Kontribusi yang sangat penting, namun di Iain pihak memberikan sisi negatif yaitu Iimbah. Hasil samping atau buangan dari industri akan mengnasilkan permasalanan yang serius bagi kesenatan manusia dan Iingkungan. Salah satu limbah yang sulit terdegradasi adalah fenol. Metode yang paling sering digunakan untuk pendegradasian fenol adalah teknik oksidasi dan adsorpsi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggantian adsorben terhadap proses adsorpsi dan perbedaan sistem kontinyu dengan sistem batch. Hasil yang didapat pada sistem baton adalah persen konversi adsorpsi fenol dalam NaCl 1 % adalah 15.94 %, teknik oksidasi dengan 6 V adalah 99.87 %, teknik kombinasi 99.63 %. Kondisi optimum untuk sistem semi- Kontinu adalah waktu alir 240 menit, persen Konversi fenol adalah 81.2 % dan Iimban fenol 65.46 %, Penurunan COD Iimban fenol sebesar 97.16 %
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30484
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Anzifa
Abstrak :
Gas alam merupakan bahan bakar yang lebih menjanjikan untuk berbagai aplikasi di kendaraan bermotor. Harganya yang lebih murah dari bensin atau solar, dan berpengaruh sedikit merugikan ke lingkungan tetapi memberikan keuntungan dalam hal kebersihan dan keamanan. Kendaraan berbahan bakar gas alam mengeluarkan sedikit karbon dioksida (penyebab efek rumah kaca) dan polutan lainnya ke udara bila dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar bensin. Namun, energi yang rendah membuat gas alam kurang aplikasinya sebagai bahan bakar mobil. Satu liter minyak bumi pada pembakaran menghasilkan sekitar 3,5 x 104 kJ energi, tapi satu liter gas alam hanya menghasilkan energi 40 kJ pada pembakaran, sekitar 0,1% dari minyak bumi. Dengan demikian, masalah utama menggunakan gas alam sebagai bahan bakar kendaraan adalah penyimpanannya untuk mendapatkan kepadatan energi yang tinggi. Sebuah alternatif sistem penyimpanan NG bertekanan rendah (3,5-4 MPa) adalah dengan adsorpsi (Adosrbed Natural Gas / ANG), merupakan pilihan yang seimbang dari segi biaya kompresi dan kapasitas penyimpanan. Adsorpsi merupakan fenomena fisik yang terjadi antara molekul-molekul gas atau cair dikontakkan dengan suatu permukaan padatan. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai pengaruh keadaan temperature terhadap proses adsorpsi selama masuknya gas, serta pengaruh laju aliran massa terhadap proses keluarnya gas pada sistem penyimpanan ANG.
Natural gas is a fuel with rather promising application in all automotive vehicles. It costs less then gasoline or diesel, and has less adverse effect on the environment which provides benefits as cleanliness and safety. Vehicles fuelled with natural gas emit less carbon dioxide (chiefly greenhouse gas) and other pollutants into the air when compared to gasoline-fed vehicles. However, the low energy density of natural gas retards its wide application as automobile fuel. One liter of petroleum on combustion produces about 3.5 x 104 kJ energy, but one liter of natural gas produces only 40 kJ energy on combustion, which approximately 0.1% of petroleum. Thus, the major problem for using natural gas as a vehicle fuel is its storage to obtain high-energy density. An alternative low-pressure (3.5'4 MPa) system for storing NG is the storage by adsorption (Adosrbed Natural Gas / ANG), which constitutes a good conciliatory choice between compression costs and storage capacity. Adsorption is a physical phenomenon that occurs between the molecules of gas or liquid contacted with a solid surface. In this work, comparative experiments were carried out to study the thermal effect of the adsorption heat during charge and massflow rate effect on the discharge performance of an adsorbed natural gas (ANG) storage system.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50889
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nicholson, D.
London: Academic Press, 1982
541.355 3 NIC c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Juliani Utami
Abstrak :
ABSTRAK
Kapal laut merupakan moda transportasi yang digunakan untuk memfasilitasi 90% perdagangan internasional. Hal tersebut membuat kapal laut berpartisipasi dalam membuang sekitar 120 juta ton gas CO2 ke atmosfer setiap tahunnya (Hydros Foundation). Dalam rangka menanggulangi dan mencegah dampak yang lebih buruk dari terperangkapnya gas CO2 di udara, International Maritime Organization menetapkan peraturan yang menuntut indutri perkapalan untuk mengurangi emisi CO2 di masing-masing kapalnya sebesar 40% di tahun 2030 mendatang. Dalam memenuhi tuntutan ini industri dapat menerapkan teknologi post-combustion adsorption. Teknologi adsorpsi tentunya membutuhkan adsorben yang cocok sesuai dengan fungsi yang diharapkan. Pada penelitian ini fungsi yang diharapkan yaitu menangkap gas CO2 pada gas buang kapal, dengan pengaruh adanya gas N2, mengingat gas N2 mempunyai presentase besar pada gas buang kapal. Salah satu adsorben yang memiliki potensi untuk adsorpsi gas CO2 di gas buang kapal adalah MIL-101 (Cr). Material ini memiliki luas permukaan yang besar, dan diiringi dengan kestabilan kimia dan kestabilan termal yang baik. Pada penelitian ini dilakukan sintesis material MIL-101 (Cr) secara hydrothermal, diikuti dengan proses karakterisasi luas permukaan melalui adsorpsi/desorpsi N2, fourier transform infrared sprectoscopy (FTIR), x-ray diffraction (XRD), thermogravimetric analysis (TGA), dan scanning electron microscopy (SEM). Setelah sintesis dan karakterisasi, dilakukan pengujian kapasitas adsorpsi secara volumetrik, kemudian perhitungan selektivitas menggunakan metode ideal adsorbed solution theory (IAST). Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil selektivitas CO2/N2 sebesar 30,1 untuk suhu 27C dan 9,9 untuk suhu 25C.
ABSTRACT
Shipping, or sea freight, is still the most crucial mode of transportation, facilitating 90% of the International trade. With that high percentage, shipping also contributes in accumulating more than 120 million tons of carbon dioxide in the atmosphere each year (Hydros Foundation, 2015). In order to prevent and overcome any worse impact from the heat-trapping gas, International Maritime Organization (IMO) set new rules that require the shipping industry to reduce their ships CO2 emission by 40% in the upcoming 2030. To meet this requirement, post-combustion adsorption technology is an interesting option since this method does not force owner to replace their whole ship system but instead just add some additional equipment. Adsorption method required a suitable adsorbent for each specific purpose. In this research the adsorbent is expected to be able to capture CO2 gasses from a ship exhaust, while considering the effect of N2 gasses that mainly dominate the flue gasses. MIL-101 Cr, a type of metal-organic framework, is one potential adsorbent for the required function. This material has a large surface area, along with a great chemical and thermal stability. In this research writer conducted a hydrothermal synthesize of MIL-101 Cr, followed by material characterization: surface area analysis using N2 adsorption/desorption, fourier transform infrared spectroscopy (FTIR), x-ray diffraction (XRD), thermogravimetric analysis (TGA), and scanning electron microscopy (SEM). After the synthesize and characterization, adsorption measurement is conducted using volumetric method and then the selectivity is calculated using ideal adsorbed solution theory (IAST) method. In this research the CO2/N2 selectivity using MIL-101 Cr reached up to 30,1 in 27C and 9,9 in 25C.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>