Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
M. Saleh Sjafei
Abstrak :
ABSTRAK
Akhir-akhir ini kecenderungan sistem nilai-budaya keacehan yang merujuk pada komunalisme-relijius semakin kurang efekivitasnya dalam masyarakat. Kekurangan ini antara lain terlihat pada keberadaan aktori individual (pemilik tanah) dalam kaitan dengan determinasi sistem struktural hukum adat dan hukum positif nasional. Gejala strutural hukum adat dan non-adat menentukan eksistensi aktor individual (agency) dalam pergaulan kemasyarakatan disebabkan moralitas kolektif yang tumbuh dan berkembang dalam komunitas bersangkutan tidak selaras dan seimbang dengan perkembangan dan peluang yang diberikan kepada aktor individual, utamanya dalam kasus kepemilikan pribadi atas tanah yang cenderung tidak menguntungkan salah satu pihak.
Penelitian ini secara umum untuk mengantar peneliti pada pemahaman yang menjelaskan hubungan mutualitas antara aktor individual sebagai agency dan hukum tanah sebagai strucur, yakni bagaimanakah ontologi aktor individual dalam konteks diskrepansi antara hukum tanah dengan skemata struktural adat (loka1) dan hukum tanah dengan skemata struktural non-adat (nasional).
Secara khusus studi ini untuk memahami (1) keberadaan aktor individual sebagai dependent variable yang ingin diterangkan dengan ketegangan dari dua skemata struktural adat dan non-adat tadi; dan (2) untuk memperoleh pemahaman determinasi dari aktor individual dalam diskrepansi skemata-skemata hukum adat dan non-adat sebagai independent variable yang memungkinkan perubahan skemata struktural itu.
2006
D722
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Intan Sofia
Abstrak :
Tesis ini membahaspelaksanaan program pemberdayaan ekonomi sebagai strategi reintegrasi pasca konflik dengan mempelajari program pemberdayaan ekonomi BRA (Badan Reintegrasi Aceh) di Kab. Aceh Utara. Program tersebut dilaksanakan sejak tahun 2006 hingga sekarang, dengan kelompok sasaran mantan kombatan, tahanan politik/narapidana politik, dan masyarakat korban konflik. Ditemukan bahwa program pemberdayaan ekonomi berhasil mendukung strategi reintegrasi pasca konflik dalam jangka pendek, namun tidak berhasil mengembangkan tujuan jangka panjang sebagai pemberdayaan masyarakat. Faktor pendukung yang ditemukan adalah: reintegrasi sebagai kesatuan; faktor keamanan; rasa memiliki; penetapan prioritas; dukungan internasional; dan kejujuran. Adapun faktor-faktor penghambat adalah: kurangnya kapasitas; keterbatasan waktu; keterbatasan anggaran; dan kurangnya dukungan pemerintah lokal.
This thesis discusses the implementation of economic empowerment program as a post-conflict reintegration strategy by studying economic empowerment program of BRA (Aceh Reintegration Agency) in North AcehRegency.The program was implemented from 2006 to present, whereas the target group are former combatants, political prisoners, and conflict-affected communities. It was found that the economic empowerment program is successful for supporting postconflict reintegration strategy in the short term, but failed to develop a long-term goal as empowerment. Supporting factors found are: reintegration as a whole concept; security; ownership, the hierarchy of priorities; international support, and accountability. The limiting factors are: capacity building; limitations of time, funding scarcity, and unresponsive local government.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Wira Anoraga
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai skenario penanganan yang dilakukan oleh
pemerintah Republik Indonesia terhadap pengungsi Rohingya asal Myanmar dan
Bangaladesh. Dalam penelitian ini pula disajikan skenario pencegahan persoalan
pengungsi Rohingya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
campuran dengan pendekatan kuantitatif merujuk pada analisa ancaman, analisa
kerawanan dan analisa resiko. Sementara pendekatan kualitatif yang digunakan
adalah teknik deskriptif. Dalam penelitian ini menekankan bagaimana kondisi
penanganan pengungsi saat gelombang pengungsi pertama kali datang pada Mei
2015 hingga Mei tahun 2016. Lebih lanjut dijelaskan bagaimana saran tindak
pencegahan pengungsi Rohingya berdasarkan metode penarikan skenario dengan
menggunakan teknik SWOT. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan masukan
dan rekomendasi mengenai skenario penanganan pengungsi yang ideal sesuai
dengan teknik penarikan skenario yang memperhatikan kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman dari negara Republik Indonesia
ABSTRACT
This thesis discusses the scenanrio of treatment and prevention of rohingya
refugee in North Aceh District that was held by the government of Republic of
Indonesia. In this study also presented the Rohingya refugee problem handling
scenarios. The method used in this study is a mixed methods with quantitative
approach refers to the analysis of threat vulnerability analysis and risk analysis.
While the qualitative approach used is descriptive technique. In this study
emphasize how the handling conditions of refugees displaced when the first wave
came in May 2015 until May 2016. This study aims to provide feedback and
recommendations regarding the handling of refugees ideal scenario in accordance
with the sampling technique scenario of strenghts weaknesses opportunities and
threats of the republic of Indonesia.
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Hamdani Oesman
Abstrak :
Program penanggulangan tuberkulosis paru dengan strategi Directly Obserbved Treatment Short course Chemotheraphy (DOTS) secara nasional telah memberikan hasil yang baik, dimana angka konversi pada fase awal sebesar 81,1%. Hal ini berarti lebih besar dari target nasional untuk angka konversi pada fase awal sebesar 80,0%. Di Propinsi Daerah Istimewa Aceh angka konversi fase awal 59,6%, sedangkan di Kabupaten Aceh Utara angka konversi pada fase awal masih 53,0%. Ketidakteraturan berobat merupakan salah satu penyebab kegagalan program penanggulangan TB Paru.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang kepatuhan berobat penderita TB Paru dan faktor-faktor yang berhubungan. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Aceh Utara.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Sampel penelitian adalah seluruh penderita TB Paru (total populasi) yang berobat sejak 1 Januari 1999 sampai dengan 31 Mei 1999 sebanyak 96 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh penderita TB Paru di Kabupaten Aceh Utara yang patuh (57.3%) dan yang tidak patuh (42.7%).
Penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor pengawas menelan obat, keterjangkauan jarak (jarak dari rumah ke Puskesmas) dan kejelasan isi penyuluhan mempunyai hubungan yang bermakna terhadap kepatuhan berobat.
Penelitian ini menyarankan untuk mengatasi masalah jarak, biaya dan transportasi maka perlu dilakukan pemberian obat TB Paru melalui bidan di desa setelah pemeriksaan pertama dilakukan di Puskesmas dan kepada bidan desa tersebut diberi pelatihan khusus mengenai program TB Paru demi kelangsungan dan keberhasilan pengobatan. Penelitian ini juga menyarankan dalam memberikan penyuluhan pada penderita perlu adanya kejelasan materi yang disampaikan dan memberi kesempatan pada penderita atau keluarganya yang ditunjuk sebagai pengawas menelan obat (PMO) untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas mengenai penyakit tersebut sehingga mereka mendapat informasi yang jelas.
Factors related to patient obedience of pulmonal tuberculosis treatment in North Aceh District, on 1999
The pulmonal tuberculosis treatments by DOTS strategy have made a good result with conversion at the first phase around 81.1%. The percentage of conversion in Aceh Province is only around 59.6%. Furthermore, in North Aceh district the conversion is only 53.0%. The unsuccessful result on the treatment of pulmonal tuberculosis disease can be caused by undisciplinary attitude of the patient in observing the treatment program.
The aim of this research was to describe the patient compliance in tuberculosis treatment program and related factors in North Aceh District.
The research design was a cross sectional study. Samples were all of TB patients in North Aceh District and sampling method was a total sampling with 96 patients as respondents.
Result of the research showed that there were 57.3% patient complied with the treatment and 42.78% did not.
This study also concluded that the treatment supervisor, distance from the patient house to Health Center, and clear information are significantly related to the compliance.
This study recommend (1) to train and utilize midwife in village as medical supervisor,; (2) provide clear information about the disease to the patients or their relatives as treatment supervisor and discuss everything until they understand about the disease.
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T5319
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library