Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Puspitaria
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran mengenai smoking abstinence self-efficacy dan perilaku sehat pada mahasiswa perokok di Universitas Indonesia. Adapun perilaku sehat yang diukur dalam penelitian ini adalah aktivitas fisik, diet sehat, menjaga berat badan, dan tidak mengonsumsi alkohol. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan alat ukur Smoking Abstinence Self-Efficacy Questionnaire (SASEQ) untuk mengukur smoking abstinence self-efficacy dan alat ukur Perilaku Sehat untuk mengukur perilaku sehat. Partisipan penelitian ini adalah mahasiswa perokok di Universitas Indonesia (UI) dan terkumpul sebanyak 151 data dari partisipan yang diperoleh melalui teknik nonrandom sampling. Berdasarkan analisis deskriptif dan perbandingan terhadap rata-rata hipotetik, diketahui bahwa mahasiswa perokok di UI memiliki smoking abstinence self-efficacy yang rendah. Sedangkan, perilaku sehat pada mahasiswa perokok di UI secara umum cukup tinggi. Berdasarkan masing-masing jenis perilaku sehatnya, aktivitas fisik, menjaga berat badan, dan tidak mengonsumsi alkohol tergolong tinggi, sedangkan diet sehat merupakan satu-satunya jenis perilaku sehat yang tergolong rendah. ...... This study aims to find the description of smoking abstinence self-efficacy and health behavior among smoker students of Universitas Indonesia. The type of health behavior that measured in this study is physical activity, healthy dietary, keep in healthy weight, and not drinking alcohol. This study is a quantitative research using Smoking Abstinence Self-Efficacy Questionnaire (SASEQ) for measuring smoking abstinence self-efficacy and Perilaku Sehat questionnaire for measuring health behavior. The participant of this study is smoker students in Universitas Indonesia (UI) and 151 data were collected from participants using nonrandom sampling technique. Based on descriptive analysis and compared to hypothetical means, found that smoking abstinence self-efficay in smoker students in UI is low and the health behavior is high. Based on each type of the health behavior, smoker students in UI are high in physical activity, keep in healthy weight, and not drinking alcohol, whereas healthy dietary is low.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64964
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiarlan
Abstrak :
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan sindrom/kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh retrovirus yang menyerang sistem kekebalan tubuh/pertahanan tubuh. Sampai saat ini AIDS telah membunuh jutaan manusia. Indonesia akan memasuki kategori negara dengan wabah umum HIV/AIDS, berarti wabah itu sudah mulai merajalela di masyarakat umum, tidak lagi hanya pada kelompok orang yang berperilaku beresiko tinggi tertular HIV/AIDS. Sampai sekarang ini belum ada pengobatan yang dapat menangani HIV/AIDS secara total, walaupun obat antiretroviral saat ini dapat dipakai untuk menekan reproduksi HIV. Maka, dalam menanggulangi wabah HIV/AIDS, peningkatan kesehatan (preventif dan promotif) merupakan cara yang paling efektif untuk dilakukan saat ini. Dalam ilmu kesehatan masyarakat ada tiga cara utama untuk mencegah penularan HIV/AIDS melalui jalur seksual, yang dikenal dengan singkatan ABC.A adalah singkatan dari Abstinence, yaitu tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah. B adalah singkatan Be faithful: setia pada pasangan, dengan tidak melakukan hubungan seksual dengan orang lain, kecuali pasangannya sendiri. C adalah singkatan dari Condom, yaitu menggunakan kondom, jika langkah A dan B tidak dapat dilakukan. Pendidikan kesehatan ialah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya, pendidikan kesehatan berupaya agar masyarakat menyadari atau mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan, bagaimana menghindari atau mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan mereka dan kesehatan orang lain, ke mana seharusnya mencari pengobatan bilamana sakit, dan sebagainya. Tujuan akhir dari pendidikan kesehatan adalah agar masyarakat dapat mempraktikkan hidup sehat bagi dirinya sendiri dan bagi masyarakat. Penelitian tentang Sikap Mahasiswa FKM UI terhadap upaya pencegahan HIV/AIDS melalui penggunaan kondom ini ditujukan kepada mahasiswa FKM UI Program Sarjana Reguler angkatan 2004 dan 2005. Mengingat mahasiswa FKM UI merupakan calon praktisi kesehatan yang akan mempengaruhi sikap masyarakay dalam melakukan upaya peningkatan kesehatan. Sikap mahasiswa FKM UI terhadap upaya pencegahan HIV/AIDS melalui penggunaan kondom dilihat melalui tiga komponen, yaitu kognisi, afeksi, dan konasi. Ketiga komponen ini dapat di ukur melalui kuesioner yang diberikan kepada mahasiswa S1 reguler angkatan 2004 dan 2005. jumlah responden dihitung dengan menggunakan rumus estimasi proporsi, kemudian di hitung berdasarkan proporsi mahasiswa pada setiap jurusan. Dari 3 komponen sikap yang diteliti, ternyata kognisi positif mahasiswa FKM UI terhadap upaya pencegahan HIV/AIDS melalui penggunaan kondom cukup tinggi (67,1%), walaupun nilai afeksi dan konasi positif terhadap upaya pencegahan HIV/AIDS melalui penggunaan kondom rendah (48,7% dan 47,4%). Berdasarkan penelitian di atas dibutuhkan tindak lanjut dari beberapa pihak, diantaranya pihak Perguruan Tinggi (FKM UI), Pemerintah, dan Mahasiswa, agar bersama-sama bekerja sama untuk memberikan pengetahuan-pengetahuan yang lebih mendalam tentang upaya pencegahan HIV/AIDS melalui penggunaan kondom.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-5427
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Dian Harlivasari
Abstrak :
Latar belakang: Penggunaan tembakau menimbulkan ketergantungan nikotin sehingga proses berhenti merokok menjadi sulit dan membutuhkan bantuan khusus. Keterbatasan terapi berhenti merokok di Indonesia mendorong lahirnya terapi farmakologi alternatif. Hasil penelitian preklinik menunjukkan terdapat peluang efektivitas N-acetylcistein (NAC) terhadap berhenti merokok. Metode: Penelitian ini menggunakan uji acak plasebo terkontrol pada perokok yang dilakukan selama Januari-Desember 2018. Sebanyak 90 perokok mendapatkan perlakuan yang dibedakan menjadi dua kelompok yaitu NAC 2x1200 mg dan plasebo selama 4 minggu. Pengamatan dilakukan pada minggu ke 1,2,3 dan 4. Pada akhir perlakuan dilakukan penilaian abstinence rate (AR), nilai withdrawal dan craving. Hasil: Nilai AR pada kelompok NAC sebesar 37,7% sementara kelompok plasebo 6,7%. Pada variabel demografi yang bermakna terhadap abstinence adalah skor Fagestorm, motivasi dan nilai CO ekshalasi dasar dan percobaan berhenti merokok sebelumnya. Pada variabel akhir penelitian yaitu nilai CO ekshalasi akhir, jumlah rokok akhir, nilai withdrawal akhir dan nilai craving akhir bermakna secara statistik ( nilai p <0,001) Kesimpulan: Abstinence rate pada kelompok NAC lebih superior dibandingkan kelompok plasebo. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan dengan durasi pemberian lebih panjang dan pengamatan terhadap continues abstinance rate (CAR). ......Background: Tobacco cigarette smoking often resulted in nicotine dependence which caused difficulties in smoking cessation program which in turn requiring smokers to seek professional help. However, pharmacotherapy for smoking cessation was limited in Indonesia. Preclinical studies suggested n-acetylcysteine (NAC) might able to reduce withdrawal and craving symptoms for substance dependence particularly nicotine addiction among smokers. Methods : This placebo controlled clinical trial was conducted between January to December 2018. This study randomly grouped 90 cigarette smokers into NAC-treated (NAC 1200 mg bid) and placebo group whose four weeks of treatment was observed. The study objective was to compare abstinence rate (AR), withdrawal, and craving symptoms using scoring system at the end of the study. Results : The AR in NAC-treated group was 37.7% and in placebo group was 6.7%. Fagerstrom score of nicotine dependence, motivation, and base exhaled CO concentration were related to abstinence. Decrease of daily cigarette consumption and exhaled CO concentration, and changes in withdrawal and craving score, were observed among the smokers by the end of the study. Conclusion : This preliminary study suggested feasibility and efficacy of NAC for smoking cessation. Follow-up study of NAC on AR should be carried out.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Meidina
Abstrak :
Prevalensi perokok yang berhasil berhenti merokok di Indonesia diketahui menunjukkan angka yang rendah. Mahasiswa merupakan sekelompok individu yang mengonsumsi rokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh smoking abstinence self-efficacy (SASE) dan frekuensi perilaku merokok terhadap perilaku sehat mahasiswa Universitas Indonesia yang memiliki keinginan berhenti merokok. Perilaku sehat yang diukur dalam penelitian ini meliputi sarapan, kudapan, aktivitas fisik, konsumsi alkohol, konsumsi rokok, dan menimbang berat badan. Penelitian korelasional ini melibatkan 153 partisipan yang terdiri dari 102 laki-laki, dan 51 perempuan dengan usia 18-25 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SASE adalah prediktor yang lebih kuat memengaruhi perilaku sehat dibandingkan dengan frekuensi perilaku merokok. Pengukuran yang lebih mendalam terkait faktor-faktor yang dapat memengaruhi perilaku sehat pada perokok yang ingin berhenti dapat dieksplor lebih jauh.
Prevalence of smokers who succeed in their quit attempt in Indonesia is decreasing. Undergraduate students are a group of people who consume cigarettes. This study aims to investigate the effect of smoking abstinence self-efficacy (SASE) and cigarette smoking frequency on health behavior among undergraduate students of Universitas Indonesia who willing to quit smoking. The aspect of health behavior that are measured in this study are breakfast, snacking, physical activity, consumption of alcohol, consumption of cigarettes, and keep in healthy weight. The correlational study took a participants totally 153 students, 102 male, and 51 female in 18-25 years old. Results indicated that SASE was the strongest predictor of health behavior rather than cigarette smoking frequency. Further measurements related to factors that can influence health behavior in smokers who willing to quit can be explored further.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library