Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Rizal Dhiyas Resindra
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji apakah terdapat indikasi perilaku herding pada saat pandemi COVID-19 dan bagaimana dampak peningkatan harian kasus dan kematian akibat COVID-19 terhadap perilaku herding investor di negara-negara ASEAN-5 (Filipina, Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand). Penelitian ini menggunakan sampel dari harga saham perusahaan yang terdaftar di indeks PSEi 30 (Filipina), indeks STI 30 (Singapura), indeks IDX 30 (Indonesia), indeks FTSE 30 (Malaysia), dan indeks SET 50 (Thailand) mulai 11 Maret 2020 s.d. 11 Maret 2021. Untuk mendeteksi adanya herding, digunakan CSAD (Cross Sectional Absolute Deviation). Model CSAD covid-dummy akan digunakan untuk melihat hubungan antara CSAD dari return dengan peningkatan harian kasus dan kematian COVID-19 di negara-negara ASEAN-5. Penelitian ini menunjukkan bukti empiris bahwa terjadi perilaku herding pada pasar saham Thailand, namun tidak terjadi di pasar saham ASEAN-5 lainnya. Peningkatan harian kasus COVID-19 juga berdampak pada perilaku herding pada pasar saham Thailand. Studi ini memfasilitasi investor untuk menyusun strategi perdagangan mereka dengan memahami karakteristik investor di negara-negara ASEAN-5 selama pandemi COVID-19. ......The purpose of this study is to examine herding behavior during COVID-19 pandemic and the impact of increasing daily cases and deaths of COVID-19 on the herding behaviour of investors in the stock markets of ASEAN-5 countries (Philippines, Singapore, Indonesia, Malaysia, Thailand). This study uses a sample of the stock prices for firms listed on the PSEi 30 index (Philippines), STI 30 index (Singapore), IDX 30 index (Indonesia), FTSE 30 index (Malaysia), dan SET 50 index (Thailand) from March 11thththhth ththth, 2020 to March 11th, 2021. Herding behavior is measured using CSAD (Cross Sectional Absolute Deviation). CSAD covid-dummy model will be used to examine the correlation between CSAD of return and the increasing daily active cases and deaths of COVID-19 in ASEAN-5 countries. This study shows empirical evidence that during the COVID-19 pandemic herding behavior occurs in Thailand stock market but not in the stock markets of other ASEAN-5 countries. The increase in daily COVID-19 cases also has an impact on herding behavior in Thailand stock market. This study facilitates investors to devise their trading strategies by understanding the characteristics of investors in ASEAN-5 countries during the COVID-19 pandemic.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Ramadhini Trianaputri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kelompok stakeholder terhadap kualitas pengungkapan keberlanjutan pada perusahaan sektor primer yang ada pada negara ASEAN-5, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina. Pengujian dilakukan pada empat tipe kelompok stakeholder, yaitu internal primary stakeholder yang terdiri dari kelompok para pemegang saham dan karyawan, external primary stakeholder yang terdiri dari kelompok konsumen internasional dan kreditor, secondary stakeholder yang terdiri dari kelompok media masa dan auditor, dan regulatory stakeholder. Sebanyak 224 perusahaan sektor primer menjadi sampel dalam penelitian ini, dengan tahun observasi 2016. Melalui metode analisis konten dengan dasar pedoman GRI G4, dilakukan penilaian untuk setiap pengungkapan keberlanjutan yang dilakukan perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kualitas pengungkapan keberlanjutan masih cenderung rendah. Thailand menjadi negara dengan kualitas pengungkapan keberlanjutan tertinggi, disusul oleh Malaysia dan Indonesia. Aspek ketenagakerjaan labor practice menjadi aspek yang paling banyak diungkapkan oleh perusahaan, disusul dengan aspek lingkungan dan kemasyarakatan. Berdasarkan hasil pengujian, diketahui bahwa kelompok karyawan sebagai internal primary stakeholder, media masa dan auditor sebagai secondary stakeholder, dan regulatory stakeholder memiliki peranan dalam mendorong perusahaan untuk melakukan pengungkapan keberlanjutan yang berkualitas. Namun, tidak ditemukan adanya pengaruh yang signifikan dari kelompok pemegang saham dan konsumen internasional terhadap kualitas pengungkapan keberlanjutan. Penelitian ini juga menemukan adanya pengaruh negatif dari kelompok kreditor terhadap kualitas pengungkapan keberlanjutan.
This study aims to investigate the influence of stakeholder groups on the quality of sustainability disclosure in primary sector companies listed in ASEAN 5 countries Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, and Philippines. The stakeholder groups were divided into four types, namely internal primary stakeholders, consist of shareholders and employees group, external primary stakeholders, consist of international consumer and creditors, secondary stakeholders consist of mass media and auditors, and the regulatory stakeholders. There were 224 primary sector companies as the samples in this study with one observation year, 2016. Through the content analysis methods under GRI G4 guideline, the sustainability disclosures were assessed for each of the company. The results showed that the level of quality of sustainability disclosure still tend to be low. Thailand becomes the country with the highest quality of sustainable disclosure, followed by Malaysia and Indonesia. Labor practice aspect has the highest quality score, followed by environmental and social aspect. Based on the results, it is known that some of the stakeholder groups have a role in encouraging companies to conduct the quality sustainability disclosures. Those groups are the employees as the internal primary stakeholder, mass media and auditors as secondary stakeholders, and the regulatory stakeholder. However, there is no significant influence from shareholders and international consumers on the quality of sustainability disclosure. This study also found a negative influence of creditor groups on the quality of sustainability disclosure.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49651
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fariz Rahmanto
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh integrasi sistem perbankan terhadap kemungkinan terjadinya penularan risiko likuiditas antar sistem perbankan pada periode 2000-2012. Dengan menggunakan metode regresi spasial untuk melihat pengaruh sistem perbankan di suatu wilayah terhadap sistem perbankan di wilayah lainnya, hasil penelitiian ini membuktikan bahwa probabilitas kebangkrutan suatu sistem perbankan secara signifikan berpengaruh positif terhadap probabilitas kebangkrutan sistem perbankan lain. Apabila terjadi kekurangan likuiditas pada salah satu sistem perbankan pada sistem yang terintegrasi maka hal tersebut dapat menyebabkan masalah likuiditas sistem lainnya. Selain itu penelitian ini juga membuktikan bahwa suatu sistem perbankandapat meningkatkan stabilitasnya apa bila ia dengan sistem perbankan yang lebih stabil.
This research aims to determine the effect of banking system integration against probability of liquidity risk transmission across banking systems during 2000-2012. By using Spatial Regression to see how a region's banking system might affect other regions' banking systems, this research has proven that a banking system's probability of bankruptcy significantly affects other banking systems' probability of bankruptcy. Liquidity shortage of a certain banking system that is integrated to other banking systems, can cause liquidity shortage to the other banking systems as well. In addition, this study has also proven that a banking system can increase its stability by being connected to a more stable banking system.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S63347
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irsyan Maududy
Abstrak :
ABSTRAK
Kebijakan fiskal tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor ekonomi semata. Pengambilan kebijakan fiskal juga ditentukan oleh institusi politik dan aktor-aktor politik yang memiliki orientasi politik dengan motif beragam. Studi ini melihat determinan institusi politik kebijakan fiskal di negara ASEAN-5 dan Asia Timur pada tahun 2000-2015. Institusi politik yang menjadi indikator dalam penelitian ini adalah Fragmentasi atau kompetisi politik, lama waktu berdemokrasi, sistem pemerintahan, ideologi, dan waktu pemilihan umum. Sedangkan, kebijakan fiskal mencakup defisit anggaran, penerimaan pajak, belanja pemerintah, serta anggaran barang publik, yaitu anggaran kesehatan dan pertahanan. Dengan menggunakan estimasi Generalized Method of Moment, studi ini menemukan adanya pengaruh institusi politik terhadap berbagai indikator kebijakan fiskal. Dari hasil penilitian ini, penulis memberikan rekomendasi kebijakan untuk membangun institusi politik yang lebih sehat dan berkualitas karena memiliki pengaruh pada kebijakan fiskal. Negara perlu membuat regulasi agar fragmentasi politik mencapai tingkat yang seimbang antara tekanan dari kelompok kepentingan dan tujuan kebijakan fiskal.
ABSTRACT
Fiscal policy is not only determined by economic factors. Decisions on fiscal policy are influenced to some extent by political actors who have certainly political orientations. This study tries to find the effect of determinants of political institutions on fiscal policy in ASEAN 5 and East Asian countries in year 2000 2015. In this study, variables of political institutions consist of political fragmentation, years of democracy, system of government, ideology, and election time. While the variables of fiscal policy cover budget deficits, tax revenues, government spending, public goods spending for health and defense. Using Generalized Method of Moment estimation, this study shows that determinants of political institution affect various fiscal policies. Based on the results of this study, the author formulates some policy recommendations to develop healthy and quality political institutions. The state should create regulations on political fragmentation to balance the influence and pressure of political interest groups and fiscal policy objectives.
2017
S68911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Josua Ganda Pandapotan
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh pergerakan tingkat inflasi terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG dan signifikansinya pada negara-negara di ASEAN-5. Pada awalnya dilakukan uji stasioneritas pada data tingkat inflasi dan return IHSG negara-negara ASEAN-5 dengan periode 15 tahun, yaitu dari tahun 2003 hingga tahun 2017. Setelah itu, uji regresi dilakukan dengan menggunakan metode ARDL untuk melihat pengaruh dari pergerakan tingkat inflasi terhadap pergerakan IHSG negara-negara ASEAN-5. Setelah mendapatkan pengaruhnya, dilakukan pengujian signifikansi dari inflasi dalam mempengaruhi pergerakan IHSG dengan menggunakan Wald Test. Setelah penelitian ini dilakukan, didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh negatif dari pergerakan tingkat inflasi terhadap pergerakan IHSG di negara Indonesia, Singapura, dan Thailand. Sementara itu, terdappat pengaruh positif dari pergerakan tingkat inflasi terhadap pergerakan IHSG di negara Malaysia dan Filipina. Semua model yang diuji signifikansinya mendapatkan hasil bahwa variabel tingkat inflasi signifikan dalam mempengaruhi pergerakan IHSG di negara Indonesia, Singapura, Thailand, dan Malaysia. Sementara itu, di Filipina, tingkat inflasi tidak signifikan dalam mempengaruhi pergerakan IHSG.
This study was conducted to see the influence of inflation rate movement on the movement of Composite Stock Price Index and its significance in countries in ASEAN 5. Initially, stationary test was conducted on inflation rate data and return of IHSG of ASEAN 5 countries with a period of 15 years, ie from 2003 to 2017. After that, regression test was done by using ARDL method to see the effect of inflation rate movement on the movement of IHSG of ASEAN 5 countries. After getting the influence, do the significance test of inflation in influencing the movement of IHSG by using Wald Test. After this research is done, it is found that there is a negative influence of the movement of inflation rate on Composte Stock Price Indexs movement in Indonesia, Singapore and Thailand. Meanwhile, there is a positive influence of the inflation rates movement on Composite Stock Price Indexs movement in Malaysia and the Philippines. All the models tested for its significance to obtain the result that the variable rate of inflation is significant in influencing the movement of Composite Stock Price Index in the countries of Indonesia, Singapore, Thailand, and Malaysia. Meanwhile, in the Philippines, the inflation rate is not significant in affecting the movement of Composite Stock Price Index.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Otniel Krisnanda Wardoyo
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh struktur modal terhadap kinerja perusahaan-perusahaan manufaktur di ASEAN-5 yang terdaftar di Bursa Efek Negara masing-masing pada periode 2012-2016. Penelitian ini menggunakan rasio total utang terhadap total aset untuk mengukur struktur modal perusahaan yang dilihat dari nilai buku. Sementara rasio total utang terhadap total utang ditambah kapitalisasi pasar digunakan untuk menghitung struktur modal yang dilihat dari nilai pasar. Untuk kinerja perusahaan, digambarkan dengan Return On Assets dan Tobin rsquo;s Q. ROA digunakan untuk melihat kinerja perusahaan berdasarkan nilai buku, sementara Tobins Q digunakan untuk melihat kinerja perusahaan berdasarkan nilai pasar. Dengan menggunakan analisis data panel, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa struktur modal perusahaan mempunyai pengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan. Dalam penelitian ini, ditemukan pula hubungan non-linier u-shaped pada struktur modal dan kinerja perusahaan. ......This study aimed to investigate the effect of capital structure on the performance of manufacturing firms in the ASEAN 5 countries listed in the Stock Exchange respectively in the period 2012 2016. This study uses the ratio of total debt to total assets to measure the firm 39 s capital structure which is seen from its accounting value. While the ratio of total debt to total debt plus market capitalization is used to calculate capital structure seen from its market value. Meanwhile, firm 39 s performance is described by Return on Assets and Tobin 39 s Q. ROA is used to view the performance of the company based on its accounting value, while Tobin 39 s Q is used to view the performance of the company based on its market value. By using panel data analysis, the results of this study indicate that the capital structure has a negative effect on the firm 39s performance. This research also found U shaped non linear relationship between capital structure and firm performance.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Weneng Sandewa
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Corporate Social Responsibility CSR terhadap kinerja kuangan perusahaan, pada perusahaan non-keuangan di kawasan ASEAN-5 Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina selama periode 2012-2016.Penelitian ini menggunakan model regresi Fixed Effect Model.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility CSR memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan-perusahaan non-keuangan di kawasan ASEAN-5. Artinya adalah, perusahaan yang memiliki CSR yang tinggi, akan menurunkan kinerja keuangan perusahaan. ......The objective of this research is to analyze the impact of Corporate Social Responsibility CSR to the financial performance of the company, on non financial companies in the ASEAN 5 regions such as Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand and Philippines during the period 2012 2016. This research uses regression model of Fixed Effect Model. The results show that Corporate Social Responsibility CSR has a negative and significant relationship to the financial performance of non financial companies in the ASEAN 5 region. This means that, companies that have a high CSR, will reduce the company 39s financial performance.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ides Ade Septara
Abstrak :
COVID-19 menciptakan dampak yang besar terhadap perekonomian dunia sehingga dibutuhkan sebuah faktor yang dapat menjaga kestabilan kondisi ekonomi global dimana salah satunya adalah kinerja keberlanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kinerja keberlanjutan terhadap kinerja keuangan perusahaan dan peran kinerja keberlanjutan dalam memoderasi pengaruh pandemi COVID-19 ke kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keberlanjutan diukur menggunakan skor ESG dan kinerja keuangan perusahaan diukur menggunakan Return On Assets (ROA). Sampel yang menjadi objek penelitian adalah negara ASEAN-5 yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina untuk periode 2018 – 2021. Metode yang digunakan adalah menggunakan uji regresi dengan data panel. Hasil pengujian menunjukan bahwa pandemi COVID-19 berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Selain itu, kinerja keberlanjutan terbukti berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan khususnya pilar lingkungan dan sosial. Kinerja keberlanjutan tidak terbukti memoderasi pengaruh COVID-19 terhadap kinerja keuangan perusahaan. ...... COVID-19 has created a significant impact on the world economy, thus requiring a factor that can maintain the stability of the global economic conditions, one of which is sustainability performance. This research aims to examine the effect of sustainability performance on the financial performance of companies and the role of sustainability performance in moderating the impact of the COVID-19 pandemic on the financial performance of companies. Sustainability performance is measured using ESG scores and the financial performance of companies is measured using Return On Assets (ROA). The sample that is the object of research is the ASEAN- 5 countries, namely Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, and the Philippines for the period 2018-2021. The method used is using panel data regression. The results of the test show that the COVID-19 pandemic has a negative effect on the financial performance of companies. In addition, sustainability performance is proven to have a positive effect on the financial performance of companies, particularly in the environmental and social pillars. Sustainability performance is not proven to moderate the effect of COVID-19 on the financial performance of companies.
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Fahima
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari sustainability yang digambarkan dengan Environmental, Social, Governance (ESG) terhadap kinerja keuangan perusahaan yang selama beberapa dekade belakang menuai temuan pro dan kontra dari para peneliti. Peneliti menggunakan nilai ESG yang disediakan oleh Thomson Reuters Datastream. Sampel yang digunakan terdiri dari 34 perusahaan manufaktur di Negara ASEAN-5 periode 2016-2020. Hasil yang ditemukan penelitian ini adalah terdapat pengaruh signifikan negatif dari total ESG terhadap kinerja keuangan jika diukur menggunakan ROE dan OPM. Environmental secara individu tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan, social menghasilkan pengaruh signifikan negatif terhadap ROA, ROE, dan OPM, governance menghasilkan pengaruh signifikan negatif hanya terhadap ROA. ......Sustainability has been a debatable topic for decades now, that is why this study is conducted. This research aims to analyze the effect of sustainability which is represented by Environmental, Social, Governance (ESG) to a company's financial performance. This research used ESG scores provided by Thomson Reuters Datastream. The sample used in this research consists of 34 manufacturing companies throughout ASEAN-5 countries in the period of 2016-2020. The result revealed that there is a significant negative effect of ESG on financial performance if it is measured by ROE and OPM. Environmental alone does not have any significant effect on financial performance, social has a significant negative effect on ROA, ROE, and OPM, governance has negative effect on ROA.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Raihan Akhsal
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor utama yang mendorong internasionalisasi pada perusahaan di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura. Penelitian ini menggunakan metode balanced data panel random effect dengan data tahunan selama periode 2012-2019. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa faktor internal perusahaan dan faktor eksternal perusahaan merupakan determinan penting dalam kinerja internasionalisasi perusahaan. Pertama, ditemukan bahwa kinerja perusahaan, ukuran, serta pertumbuhan aset tak berwujud perusahaan merupakan faktor internal perusahaan yang paling mendorong kinerja internasionalisasi perusahaan. Kedua, ditemukan bahwa karakteristik industri merupakan faktor eksternal perusahaan yang paling mendorong kinerja internasionalisasi perusahaan. Ketiga, bila dilihat dari kedua faktor internal dan eksternal, faktor yang paling mendorong tingkat internasionalisasi adalah faktor karakteristik industri khususnya industri manufaktur. Dengan demikian, penjualan luar negeri barang dan jasa dari ASEAN-5 masih didominasi perusahaan manufaktur. ......This study aims to determine the main factors that drive the internationalization of companies in Indonesia, Malaysia, the Philippines, Thailand, and Singapore. This study uses the balanced panel data random effect method with annual data for the period 2012-2019. The results of this study prove that the company's internal factors and company's external factors are important determinants of the company's internationalization performance. First, it was found that the company's performance, size, and growth of the company's intangible assets are the company's internal factors that most encourage the company's internationalization performance. Second, it is found that industry characteristics are the company's external factors that most drive the company's internationalization performance. Third, when viewed from both internal and external factors, the factors that most encourage the level of internationalization are the characteristics of the industry, especially the manufacturing industry. Thus, foreign sales of goods and services from ASEAN-5 are still dominated by manufacturing companies.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>