Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

"Pendahuluan Infeksi human immunodeficiency virus menyebabkan penurunan CD4 absolut. Terapi antiretrovirus (ARV) jangka panjang tidak selalu dapat memulihkan CD4 absolut ke angka normal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari faktor klinis yang mungkin terkait dengan perubahan CD4 absolut pada orang dengan HIV (ODHIV) yang mendapat terapi ARV kombinasi tenofovir, lamivudine dan dolutegravir (TLD) selama enam bulan. Metode Penelitian ini melibatkan 95 pasien yang terinfeksi HIV dengan terapi ARV TLD. Pemeriksaan CD4 dilakukan setelah minimal enam bulan sejak dimulainya terapi ARV. Data terkait klinis didapatkan dari rekam medis. Hasil Median CD4 absolut awal 173 (6-784) naik menjadi 328 (48-932) pada enam bulan setelah terapi ARV TLD (p < 0,001). Didapatkan 80 (84.2%) subjek dengan viral load (VL) tidak terdeteksi (<50 kopi/mL), 14 subjek (14,7%) dengan VL tersupresi (50-1000 kopi/mL) dan 1 subjek (1,1 %) dengan VL > 1000 kopi/mL. Subjek dengan median indeks massa tubuh (IMT) awal 25 (17,6-39,8) kg/m2 dapat mencapai CD4 absolut ≥ 500 sel/μL dibanding kelompok dengan median 23,2 (15,6-35,5) kg/m2 (p < 0,04). Tidak didapatkan perbedaan yang signifikan secara statistik pada perubahan CD4 absolut yang dipengaruhi usia saat mulai ARV (p= 0,7). Subjek dengan infeksi oportunistik lebih sulit mencapai CD4 absolut enam bulan ≥ 500 sel/μL (p= 0,003) sedangkan subjek dengan CD4 absolut awal ≥ 200 sel/μL lebih mudah mencapai CD4 absolut enam bulan ≥ 500 sel/μL (p < 0,001). Kesimpulan Indeks massa tubuh awal yang lebih tinggi dikaitkan dengan kemungkinan yang lebih besar dalam mencapai CD4 absolut ≥ 500 sel/μL pascaterapi ARV TLD selama enam bulan. Faktor usia saat mulai ARV didapatkan tidak berpengaruh terhadap perubahan CD4 absolut menjadi ≥ 500 sel/μL sedangkan faktor infeksi oportunistik berpengaruh negatif terhadap perubahan CD4 absolut menjadi ≥ 500 sel/μL. Jumlah CD4 absolut awal ≥ 200 sel/μL berperan positif dalam tercapainya perubahan CD4 absolut enam bulan ≥ 500 sel/μL.

---

Introduction Human immunodeficiency virus infection causes a decrease in absolute CD4. Long-term antiretroviral (ARV) therapy cannot always restore absolute CD4 to normal levels. This study aimed to find clinical factors that may be associated with absolute CD4 recovery in people living with HIV (PLHIV) who received combination ARV therapy of tenofovir, lamivudine, and dolutegravir (TLD) for six months. Methods This study involved 95 HIV-infected patients undergoing ARV therapy with TLD. The CD4 assessment is performed at least six months following the initiation of ARV therapy. Relevant clinical information was gathered from medical records. Results The median baseline absolute CD4 was 173 (6-784) increasing to 328 (48-932) at six months after ARV therapy with TLD (p < 0.001). There were 80 (84,2%) subjects with undetectable viral load (VL) (<50 copies/mL), 14 subjects (14,7%) with suppressed VL (50-1000 copies/mL), and 1 subject (1,1%) with VL > 1000 copies/mL. Subjects with an initial median body mass index (BMI) of 25 (17.6-39.8) kg/m2 were able to achieve absolute CD4 ≥ 500 cells/μL compared to the group with a median of 23.2 (15.6-35.5) kg/m2 (p < 0.04). There was no statistically significant difference in the change in absolute CD4 influenced by age at initiation of ARV (p = 0.7). Subjects with opportunistic infections had more difficulty achieving six-month absolute CD4 ≥ 500 cells/μL (p = 0.003). In comparison, subjects with initial absolute CD4 ≥ 200 cells/μL had an easier time achieving six-month absolute CD4 ≥ 500 cells/μL (p < 0.001). Conclusion Higher baseline BMI was associated with a greater likelihood of reaching an absolute CD4 count ≥ 500 cells/μL post-treatment with TLD ARVs for six months. The age at which ARVs were started did not influence the increase in absolute CD4 to ≥ 500 cells/μL, whereas opportunistic infections negatively affected the rise in absolute CD4 to ≥ 500 cells/μL. A baseline absolute CD4 count ≥ 200 cells/μL contributed positively to achieving an increase of ≥ 500 cells/μL in absolute CD4 levels after six months."

"Penelitian ini ingin melihat hubungan antara dukungan sosial yang diberikan oleh orang-orang di sekitar subjek dengan kepatuhan subjek dalam menjalani terapi antiretroviral (ARV). Subjek penelitian berjumlah 40 orang, mayoritas berjenis kelamin laki-laki (38 orang). Data penelitian dimabil dengan menggunakan metode self report (laporan pribadi subjek penelitian) yang berbentuk kuesioner. Data penelitian ini kemudian diolah oleh peneliti dengan menggunakan teknik penghitungan korelasi pearson product moment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi mengenai jumlah dukungan sosial yang diterima subjek tidak berhubungan secara signifikan dengan kepatuhan menjalani terapi ARV-nya. Begitu juga dengan persepsi kepuasan terhadap dukungan sosial yang diterimanya. Namun, jika diteliti lebih lanjut, terdapat satu item mengenai persepsi kepuasan terhadap dukungan sosial yang diterima subjek yang dapat membuatnya merasa lebih baik ketika ia sedang merasa di bawah yang berhubungan secara signifikan dengan kepatuhan menjalani terapi ARV. Disamping hasil penelitian di atas, peneliti juga mencoba untuk meneliti hubungan yang terdapat antara data tambahan yang terdapat di data kontrol dengan golongan kepatuhan subjek. Penggolongan kepatuhan didasarkan pada ketaatan subjek dalam mengkonsumsi ARV tepat waktu selama empat hari terakhir (7 kali waktu konsumsi ARV). Jika subjek melewatkan satu kali saja, berarti ia digolongkan sebagai tidak patuh. Penghitungan ini menggunakan metode chi-square. Hasilnya, tidak ada satupun informasi yang didapatkan dari data tambahan tersebut yang berhubungan dengan golongan kepatuhan menjalani terapi ARV pada Odha karena tidak dapat dipenuhinya syarat penghitungan chisquare.

---

The research is about the correlation between social support the people living with HIV/AIDS (PLWHA) receives from neighbourhood with their adherence in running the antiretroviral (ARV) therapy. The majority of respondents are male (38 men) and the other two are women. Researcher using a self-report questionnaires in collecting the data. The data then was calculating using the pearson product moment correlation.

The result shows that the perception about the amount of social support isn't significantly related to the PLWHA's adherence. So do the perception of satisfaction of social support. It isn't significantly related to PLWHA's adherence also. But, if we see the correlation of each item to the adherence, there is an item about perception of satisfaction of social support that can make PLWHA feel better if he/she feel very bad which significantly related to his/her adherence in running ARV therapy.

Besides the result above, researcher also try to find if the data control she got related to the PLWHA's adherence group in running their ARV therapy. The groups divided into two, adhere or not adhere. Respondent will be considered as adhere if he/she got the perfect result in the last 7 times of consuming ARV. The method used here is chi-square. The result shows that there is no correlation between the data control and the divisions of adherence."