Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raden Roro Isti Mardiana
"Latar Belakang : Lima belas persen (15%) pasien yang terinfeksi COVID- 19 jatuh ke dalam kondisi penyakit yang berat dan memerlukan suplementasi oksigen (O2). Lima persen (5%) lainnya mengalami perburukan lebih lanjut dan jatuh ke dalam penyakit kritis dengan komplikasi. Pemberian terapi O2 dilakukan segera kepada pasien dengan atau tanpa tanda-tanda kegawatdaruratan dengan saturasi oksigen (SpO2) < 90%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Skor Acute Physiology and Chronic Health Evaluation (APACHE) II dengan kejadian desaturasi pada pasien Pneumonia COVID-19.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional
kohort prospektif yang dilakukan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan ruang rawat inap RSUP Persahabatan periode 31 Juli 2021 – 30 September 2021. Subjek penelitian didapatkan dari pasien yang datang ke IGD RSUP Persahabatan sejak 30 Juli 2021 – 30 September 2021 dan terdiagnosis COVID-19 dari hasil pemeriksaan PCR usap tenggorok positif. Dilakukan pengumpulan data klinis, tanda vital, pemeriksaan penunjang dan Skor APACHE II sejak subjek tiba di IGD hingga masuk ruang rawat dalam 24 jam pertama. Hasil : Pada penelitian ini didapatkan 100 subjek penelitian. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara Skor APACHE II dengan kejadian desaturasi pada pasien Pneumonia COVID-19 (p 0,257). Selain itu, tidak ditemukan perbedaan bermakna skor APACHE II pada kelompok pasien dengan derajat keparahan COVID-19 yang berbeda pada PaO2 sesuai hasil pemeriksaan AGD (p 0,073) namun didapatkan hubungan yang bermakna pada penggunaan PaO2 seusai kurva disosiasi O2 (p <0,001).
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara Skor
APACHE II dengan kejadian desaturasi pada pasien Pneumonia COVID-19.

Background : Fiftheen percents (15%) patients infected with COVID-19
falls to severe disease and require oxygen (O2) therapy and the other 5% suffered
progressive worsening to critical disease with complications. Oxygen therapy
conducted in patients with or without emergency condition with low O2 saturation
(SpO2 < 90%). This study aim to determine the correlation between Acute
Physiology and Chronic Health Evaluation (APACHE) II score with desaturation
in Pnuemonia COVID-19 patients.
Methods : A prospective cohort observational analytic study
conducted at National Respiratory Ceter Persahabatan Hospital Emergency Unit
from July 2021-September 2021. The study subjects were patients admitted to
Emergency Unit and diagnosed with COVID-19 from positive result of
nasopharing PCR swab. Clinical data, vital signs, supportive examination and
APACHE II score are collected since Emergency Unit admission to inward unit in
first 24 hours.
Results : There were 100 subjects participating in this study. The
result stated there were no significant correlation between APACHE II Score with
desaturation in Pneumonia COVID-19 patients (p-value 0,257). There was also no
significant correlation between APACHE II score with disease severity of COVID-
19 based on O2 partial pressure collected from blood gas analysis examination (pvalue
0,073) but there was a significant correlation between APACHE II score with
disease severity of COVID-19 based on O2 partial pressure referred to O2
dissociation curve (p-value <0,001).
Conclusion : There was no significant correlation between APACHE II
Score with desaturation in Pneumonia COVID-19 patients
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Kurnia Eka Rusmiarti
"Pada sepsis terjadi inflamasi sistemik yang menyebabkan ketidakseimbangan mekanisme hemostasis, yaitu, peningkatan aktivasi koagulasi, penurunan antikoagulan alamiah, dan penurunan aktivitas fibrinolisis. Ketidakseimbangan ini bermanifestasi pada pembentukan trombus mikrovaskular yang menyebabkan perfusi jaringan menurun, terjadi disfungsi organ dan kematian. Tujuan penelitian ini mengetahui peranan kadar D-dimer, kadar FDP dan rasio FDP/D-dimer dalam memprediksi mortalitas 14 hari pada pasien sepsis. Penilaian skor Acute physiology and Chronic Health Evaluation II (APACHE II) digunakan untuk memprediksi morbiditas dan mortalitas. Desain penelitian potong lintang, penyajian data secara deskriptif. Subjek penelitian berjumlah 55 orang yang terdiri dari 32 laki-laki dan 23 perempuan dengan rerata usia 51,62 tahun. Pada subjek penelitian, dinilai korelasi kadar FDP, kadar D-dimer, dan rasio FDP/D-dimer dengan skor APACHE II. Pada hasil penelitian, didapatkan 20 pasien hidup dan 35 pasien meninggal. Median kadar FDP (12,9μg/mL) dan kadar D-dimer (7μg/mL) subjek meninggal lebih tinggi dibandingkan median kadar FDP (10,9μg/mL) dan kadar D-dimer (5,2 μg/mL) subjek hidup. Median rasio FDP/D-dimer subjek meninggal (1,9) lebih rendah dibandingkan subjek hidup (2,1). Koefisien korelasi Spearman antara kadar FDP, kadar D-dimer, dan rasio FDP/D-dimer dengan skor APACHE II berturut-turut 0,176, 0,187, dan -0,182. Ketiga korelasi itu secara statistik tidak bermakna (p ≥ 0,05). Pada penelitian ini disimpulkan bahwa kadar FDP, kadar D-dimer, dan rasio FDP/D-dimer tidak dapat digunakan sebagai prognosis keluaran sepsis pada mortalitas 14 hari.

Systemic inflamation in sepsis could leads to an imbalance homeostatic mechanisms including elevated coagulation activity, decreasing level of natural anticoagulant, and decreased fibrinolysis activity. This could leads to formation of microvascular thrombus which eventually will cause tissue hypoperfusion, organ dysfunction and death. The aim of this research is to understand the role of d-dimer and fibrin degradation products (FDP) and FDP/d-dimer ratio in predicting 14-days mortality rate on sepsis patient. The morbidity and mortality rate on this research were based on APACHE II scoring system. This is a cross sectional research and all data are presented in a descriptive report. Participant of this research was 55 people (32 male and 23 female), average age was 51,62 years old. This research evaluate the correlation between FDP level, d-dimer level and FDP/d-dimer ratio with APACHE II scoring system. From all the participant we had 20 subject alive and 35 died during this research. The median level of FDP (12,9μg/mL) and d-dimer (7μg/mL) in those who die were higher than those who live (10,9μg/mL and 5,2 μg/mL). The median FDP/d-dimer ratio in those who die (1,9) was lower comparing to those who live (2,1). Spearman coefficient of correlation between FDP level, d-dimer level and FDP/d-dimer ratio with APACHE II scoring system were 0.176; 0.187; and -0.182 repectively. This was not significant statistically (p ≥ 0,05). This research has come to a conclusion that FDP and d-dimer level, and FDP/d-dimer ratio cant be used as a prognostic outcome in sepsis on 14 days mortality."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library