Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arini Mulia Salsabila
Abstrak :
ADC 12 diketahui sebagai material yang ringan, tahan korosi, dan memiliki temperatur leleh rendah. Dengan penambahan partikel penguat nano Al2O3, komposit ini diharapkan dapat menjadi alternatif material besi tuang dalam dunia transportasi. Perlakuan panas T6 solution treatment and artificial age pada temepartur 150, 170, 190, 210, dan 230 C dilakukan pada komposit ini guna lebih meningatkan sifat mekaniknya. Dilakukannya perlakuan panas pada temperatur optimum 190 C akan meningkatkan kekuatan tarik hingga 167 MPa, kekerasan sampai 78,3 HRB, dan ketahanan terhadap aus hingga 1,51 x 10-5 mm3/m. Adanya unsur magnesium yang ditambahkan sebesar 10 berat sebagai agen pembasahan antara matriks dan logam juga dapat membentuk senyawa intermetalik yang turut meningkatkan sifat mekanik komposit. Adapun karakterisasi sampel berupa pengujian metalografi, SEM-EDS, dan XRD digunakan untuk melihat fasa yang terbentuk dari hasil perlakuan panas.ADC 12 diketahui sebagai material yang ringan, tahan korosi, dan memiliki temperatur leleh rendah. Dengan penambahan partikel penguat nano Al2O3, komposit ini diharapkan dapat menjadi alternatif material besi tuang dalam dunia transportasi. Perlakuan panas T6 solution treatment and artificial age pada temepartur 150, 170, 190, 210, dan 230 C dilakukan pada komposit ini guna lebih meningatkan sifat mekaniknya. Dilakukannya perlakuan panas pada temperatur optimum 190 C akan meningkatkan kekuatan tarik hingga 167 MPa, kekerasan sampai 78,3 HRB, dan ketahanan terhadap aus hingga 1,51 x 10-5 mm3/m. Adanya unsur magnesium yang ditambahkan sebesar 10 berat sebagai agen pembasahan antara matriks dan logam juga dapat membentuk senyawa intermetalik yang turut meningkatkan sifat mekanik komposit. Adapun karakterisasi sampel berupa pengujian metalografi, SEM-EDS, dan XRD digunakan untuk melihat fasa yang terbentuk dari hasil perlakuan panas.
ADC 12 has known to be a material which has low density, good corrosion resistance, and low melting temperature. With addition of Al2O3 nano reinforce, this composite is expected to be an alternative for cast iron in transportation industry. T6 heat treatment, which consists of solutioning and artificial aging on temperature variation of 150, 170, 190, 210, and 230 C is conducted in this composite for enhance its mechanical properties. In this research, heat treatment found to increase tensile strength until 167 MPa, hardness until 78 HRB, and wear resistance until 1,51 x 10 5 mm3 m. Magnesium, which is added at 10wt to increase wettability between matrix and reinforce, also found as intermetallic phase that increase its mechanical properties. Material characterization such as metallographic analyzation, SEM EDS, and XRD is conducted to confirm any formed phase after heat treatment.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Indarsari
Abstrak :
Pada saat ini komposit yang paling popular digunakan adalah komposit dengan matriks logam dengan penguat keramik. Berdasarkan pada hal ini, penulis akan memfokuskan penelitian kepada komposit logam dengan matriks aluminium dan penguat keramik SiC. Aluminium dipilih dikarenakan performa mekanisnya yang baik, ringan, memiliki titik leleh yang rendah, dan mudah untuk difabrikasi melalui proses pengecoran. ADC12 digunakan dalam penelitian ini. Komposit akan dibuat melalui metode pengcoran aduk dimana proses pengadukan dilakukan secara mekanik dengan menggunakan batang pengaduk sebanyak 4 kali, dengan lama pengadukan 10 detik setiap kali pengadukannya dan dilakukan dengan interval 2 detik. SiC yang ditambahkan bervariasi dari 1, 1.5, 2, 2.5, hingga 3 Vf, dan kedalam komposit ditambahkan Mg sebanyak 5 wt untuk meningkatkan kemampubasahan dari komposit. Hasil dari penelitian ini adalah semakin banyak SiC yang digunakan maka sifat mekanisnya akan semakin tinggi. Kekuatan tertinggi diperoleh pada saat kadar SiC yang digunakan sejumlah 3 Vf, dimana kekuatan tariknya mencapai 130 Mpa dan kekerasannya mencapai 60 HRB. ......Today, the most popular type of composite is a metal matrixed composite with a ceramic reinforcement. On the basis of this, the authors will focus this research on the metal composite with aluminium as the matrix and ceramic SiC as the reinforce. Aluminum is selected because of its good performance, light weight, low melting temperature and easy to cast. ADC12 was used in this research. In this study, the composite will be made through a stir casting method where stirring is performed mechanically with stirrer 4 times, 10 seconds each time with 2 seconds interval between them. SiC added to Al is varied from 1, 1.5, 2, 2.5 to 3 Vf, and. 5 wt of magnesium was added to enchance wettability. The result of this study is the mechanical properties of ADC12 composite improved with higher SiC content. The highest strength is obtained at composites with 3 Vf SiC with the value of 130 MPa, and the hardness is 60 HRB respectively.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Indarsari
Abstrak :
Pada saat ini komposit yang paling popular digunakan adalah komposit dengan matriks logam dengan penguat keramik. Berdasarkan pada hal ini, penulis akan memfokuskan penelitian kepada komposit logam dengan matriks aluminium dan penguat keramik SiC. Aluminium dipilih dikarenakan performa mekanisnya yang baik, ringan, memiliki titik leleh yang rendah, dan mudah untuk difabrikasi melalui proses pengecoran. ADC12 digunakan dalam penelitian ini. Komposit akan dibuat melalui metode pengcoran aduk dimana proses pengadukan dilakukan secara mekanik dengan menggunakan batang pengaduk sebanyak 4 kali, dengan lama pengadukan 10 detik setiap kali pengadukannya dan dilakukan dengan interval 2 detik. SiC yang ditambahkan bervariasi dari 1, 1.5, 2, 2.5, hingga 3 Vf, dan kedalam komposit ditambahkan Mg sebanyak 5 wt untuk meningkatkan kemampubasahan dari komposit. Hasil dari penelitian ini adalah semakin banyak SiC yang digunakan maka sifat mekanisnya akan semakin tinggi. Kekuatan tertinggi diperoleh pada saat kadar SiC yang digunakan sejumlah 3 Vf, dimana kekuatan tariknya mencapai 130 Mpa dan kekerasannya mencapai 60 HRB. ......Today, the most popular type of composite is a metal matrixed composite with a ceramic reinforcement. On the basis of this, the authors will focus this research on the metal composite with aluminium as the matrix and ceramic SiC as the reinforce. Aluminum is selected because of its good performance, light weight, low melting temperature and easy to cast. ADC12 was used in this research. In this study, the composite will be made through a stir casting method where stirring is performed mechanically with stirrer 4 times, 10 seconds each time with 2 seconds interval between them. SiC added to Al is varied from 1, 1.5, 2, 2.5 to 3 Vf, and. 5 wt of magnesium was added to enchance wettability. The result of this study is the mechanical properties of ADC12 composite improved with higher SiC content. The highest strength is obtained at composites with 3 Vf SiC with the value of 130 MPa, and the hardness is 60 HRB respectively.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruslan Jamaris Sasmita
Abstrak :
Permasalalran yang sering dialami oleh industri yang menggunalcan proses peleburan alumunium adalah sdat dart alumunium yang reaktyf sehingga pada tempera/ur tinggi cepar berealfsi dengan oksigen membentuk oksida. Afinitas gas hidrogen terhadap alumunium pada temperatur tinggi cukup tinggi, sehingga dapat mengakibatlcan timbulnya cacat porositas pada produk. Sedanglran pada ternperatur pénuangan yang rendah Iaju pembekuan alumunium menjadi tidalc seragarn dan mengakibatkan sifat mampu alirnya rnenjadi kurang baik, sehingga dapat menimbulkan cacat shrinkage pada produk. Penelitian ini memfolcuskan pada pengaruh komposisi material umpan (l00% ingot : 0% scrap, 70% ingot : 30% scrap, 60% ingot : 40% scrap, 45% ingot : 55% scrap) terhadap nilai fluiditas dengan menggunakan variasi temperatur wang (640°C, 65o"c. 66o"c_ 670”C, 630"c, 690°C, 7000C, 71000, 720"C, 7300C. 740p C) dari 4 ingot lokal alurnunium tuang ADC 12. Kemudian dilakukan pengujian SEM dan EDAX untttk melihat kadar dan jenis inklusi yang terdapat pada keempat ingot lokal yang digunalfan. Dari hasil pengujian ini diperoleh data bahwa lcomposisi material umpan optimal adalah bervariasi untul: setiap ingot. Untuk ingot A dan C memiliki nilai jluiditas optimal pada komposisi 100% ingot. Untulc ingot B memiliki nilaifluiditas optimal pada komposisi 45% ingot, sedangkan ingot D memiliki nilai jluiditas optimal pada lcomposisi 60% ingot. Nilai fluditas yang dihasillcan tersebut berhubungan dengan kandungan inklusi yang terdapat di dalam ingot. Semakin baik lfadar kebersihan suatu ingot, malta nilai jluiditas optimal pada lcomposisi material umpan dengan kadar ingot yang tinggi. Dari pengujian SEM dan ED/IX diperoleh data bahwa inktusi yang sering nmncul untulc setiap ingot adalah oksida-olcsida seperti AL2O3, SiOg_ MgO, dan karbida AIJC3, serta terdetelcsijuga adanyafasa intermetalik AlFeSi yang terbentulc Kebersihan dart material umpan xanga! menentukan nilaifluiditas yang dihasilkan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41382
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krisiphala
Abstrak :
Komposit merupakan gabungan antara dua material berbeda yang dapat menghasilkan keunggulan sifat mekanis dari kedua material tersebut, Pada penelitian ini menggunakan komposit berbahan dasar logam Metal Matrix Composite . Material yang digunakan yaitu ADC 12 dengan penambahan partikel nano Al2O3 0.3 Vf sebagai penguat, Mg 10 wt. sebagai agen pembasah, dan variabel TiB sebesar 0, 0.02, 0.04, 0.06, dan 0.08 wt. sebagai penghalus butir dan dapat meningkatkan sifat mekanis. Hasil dari penelitian ini menunjukan dengan adanya penambahan partikel nano Al2O3 dan TiB sebagai penghalus butir dapat meningkatkan sifat mekanis secara keseluruhan. Penambahan TiB yang paling baik yaitu pada pada penambahan 0.04 wt. dengan ukuran butir kandungan aktual pada komposit sebesar 0.0747 wt., yang menghasilkan butir paling halus dan nilai kekuatan tarik tertinggi yaitu 132.48 MPa. Peningkatan sifat mekanis disebabkan karena terdapat fasa Mg2Si sebagai penguat, lalu fasa Al3Ti sebagai agen nuklean yang memperhalus butir, dan fasa MgAl2O4 yang berada pada antarmuka partikel nano Al2O3 dengan matriks sehingga memiliki pembasahan yang baik.
Composite is an advance material that contains two materials or more that can improve the mechanical properties. This research uses metal matrix composite MMC . The base material is ADC 12 with addition of nanoparticles Al2O3 0.3 Vf as reinforcment, Mg 10 wt. as wetting agent, and variables of TiB 0, 0.02, 0.04, 0.06, and 0.08 wt. as grain refiner it can refine the grain and make the mechanical properties better. The result of this research, that with addition of nanoparticles Al2O3 and TiB as grain refiner, it can improve the mechanical properties gradually. The optimum addition of TiB is 0.04 wt. TiB, in which the actual content is 0.0747 wt. The result shows that it has the smallest grain as a result of the refinement and have the highest ultimate tensile strength that reach 132.48 MPa. The improvement of mechanical properties are because of the Mg2Si phase as second phase that increase the strength of material, TiB2 as the nuclean to refine the grain, and MgAl2O4 phase that exist in the interface of nanoparticles Al2O3 and the matrix, so it have good wettability between the reinforcement and the matrix.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69448
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Egy Ciptia Putro
Abstrak :
Dengan kekuatan yang dimiliki aluminium namun dengan berat yang lebih ringan dibanding baja membuat perkembangan yang menjanjikan dalam dunia industri, tidak terkecuali untuk dunia transportasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan material komposit logam bermatriks ADC 12. Lebih lanjut, ADC 12 sebagai aluminium dengan paduan utama Silikon dan Tembaga, memiliki beberapa sifat mekanis yang akan dikembangkan dengan penambahan partikel penguat berupa Al2O3 dengan variasi penambahan 0,50; 0,10; 0,15; 0,20; 0,30 Vf melalui pengecoran aduk. Penambahan partikel penguat yang berukuran nano akan meningkatkan kekuatan tarik sebesar 13,72, kekerasan sebesar 14,53, dan ketahanan ausnya sebesar 56,97 serta menurunkan harga impaknya. Magnesium ditambahkan sebesar 10 berat sebagai agen pembasahan antara matriks dan logam. Dengan melakukan karakterisasi sampel seperti pengujian metalografi, SEM-EDS, dan XRD akan dilihat bahwa terbentuk fasa-fasa yang akan mempengaruhi sifat mekanis material. ......Aluminum has been recently promising to develop in various industry including transportation due to its strength and lower weight ratio compared to steel. This research is aiming to develop Metal Matrix Composite MMC using ADC 12. Furthermore, Aluminum ADC 12 with the major constituent of silicon and copper is improved by means of mechanical properties by adding nano Al2O3 with a variation of 0.50, 0.10, 0.15, 0.20, 0.30 Vf through stir casting method. Nano sized alumina later found to increase tensile strength about 13.72, hardness about 14.53, and wear resistance about 56.97, yet decreasing the impact strength. Magnesium is presented at 10 wt to enhance its wettability. Furthermore, the material is characterized under several testing such as metallography, SEM EDS, and XRD to confirm any formed phase that corresponds to its mechanical properties.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Josiah
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan penguat Mikro-SiC pada komposit matriks aluminium. Aluminium dipilih dikarenakan performa mekanisnya yang baik, ringan, memiliki titik leleh yang rendah, dan mudah untuk difabrikasi melalui proses pengecoran. Aluminium seri 3 ADC12 digunakan dalam penelitian ini. Komposit akan difabrikasi melalui metode pengecoran aduk dimana proses pengadukan dilakukan secara mekanik dengan menggunakan batang pengaduk sebanyak 4 kali, dengan lama pengadukan 10 detik setiap kali pengadukannya dan dilakukan dengan interval 2 detik. SiC yang ditambahkan bervariasi dari 1, 3, 5, 7, hingga 10% Vf, dan kedalam komposit ditambahkan Mg sebanyak 5%wt untuk meningkatkan kemampubasahan dari komposit, Strontium sebanyak 0,04 %untuk merubah morfologi dari fasa eutektik silikon yang terbentuk menjadi bentuk yang halus sehingga dapat meningkatkan sifat mekanis dan TiB 0.15wt% sebagai penghalus butir. Hasil dari penelitian ini adalah semakin banyak SiC yang digunakan maka kekerasan komposit akan bertambah, kekerasan ini akan diimbangi oleh sifat ulet yang dimiliki oleh matriks ADC12 hingga titik optimum. Titik optimum yang didapat berada pada titik dimana nilai ketangguhannya tertinggi yaitu pada saat kadar SiC yang digunakan sejumlah 3 %vf, dimana kekuatan tariknya mencapai 236 Mpa dan kekerasannya mencapai 46 HRB.
ABSTRACT
This research is performed to identify and recognize the effect from the addition of SiC reinforce on the metal composite with aluminium as the matrix. Aluminum is preferred since it has good mechanical performance, its lightweight, low melting temperature and easy to cast. Aluminium alloy series three ADC12 was used in this research. In this study, the composite will be fabricated through stir casting process where stirring is performed mechanically with a stirrer 4 times, 10 seconds each time with 2 seconds interval between them. Then, 1, 3, 5, 7 to 10%Vf SiC was added to each of the composite, the addition of 5%, 0,04%wt strontium, and 0,15%wt TiB were believed to enhance wettability, modify the silicon eutectic phase, and acts as the grain refiner respectively. The result obtained in this research showed increase in hardness ADC12 composite with higher SiC content. Hereby, it is believed that strengthening and weakening factors from reinforce particle and metal matrix could neutralize the effect of each other until the optimum point and thus, the composite containing 3% (volume fraction) SiC exhibits the maximum toughness, with tensile strength and hardness value of 236 MPa and 46 HRB respectively.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reynald
Abstrak :
Produkliviras yang linggi dar! industri par! autamoljdengan menggunakan mareriai ADC l2( A!-I2%Si ) dafam rangka memcnuhi tfngginya Iinglcat keburuhan darf induxrri kendaraan bermolan manga/ami gangguan akibal kegagalan (reject) yang tfnggf. Reyes! yang tinggi renfebut umumnya rerjadi karena rimbulrgya cacar. (facar yung biasanya lczjadi adalah shrinkage dan keropos akiha! parosilas gas. Salah sam peqvebalmya adalah fhrfditax man mampu alir mera) cair ADC I2 yang kurang baik. Peneliiian ini difujukan unmk nrengujijluiditas ingof-mga! (I 00% ingot) yang dipasok kc PT X dengan variasi lemperarur tuang 6 40°C-750"(T_ difalyurkan dengan pencarnpuran xcrap pada ratio charging 45% ingor ; 55% scrap. Scliap cairan (nmllery ditamhahkan modf/Yer .vlromfium dengan kadar 0.0025 %, 0.005% 0.01%, 0.02% dan 0.03%. Pada komposisi raiio charging yang sama juga dilakukan penamba/:an campuran modyier stronlium ( 0. 005 % Sr )dan A ITIB ( 0_0-1% AITIB ) grain rejiner pada Hap molren untuk mengerahui ni!ai_/Yuidilasnya. Hasil penelirian memmjukkan hahwa peningkaran remperatur wang secara umum meningkatkan nilai _fluidifas paduan ADC I2 Nifai op!ifnal_/luidiras dengan parameier variasi lemperalur mang reiarff cenderung soma yailu pada temperamr yang cukup tinggi. Pada ingot A, niiai opzimal fluiditas didapal pada Ta 75I"(', ingof B nilai Optima! jluiahtas terdapa! pada Tb - 73}"C. Umuk Ingo! C, nilai jluidifas oprimaf didapal pada TC =' 74J°C, semenlara unluk ingot D, nflai optimal fluiditas terdapat pada Td = 75-l°C. Pada parameter ini ingot A dan Ingo! C memifiki nflaz' _fluidiras terbaik, sementara mga! B memiliki _fiuidiras rerburulc, ini Jeff/adi karena ingot B yang relatff lebilz karor ( banyak inklusi ) darrpada ing0l-ingo/lainnya. Paula penambahan modyier didapa! nilai jluidiras oprimum pada kadar 0. 0025% Sr. semenrara in: dengan peningffalan pengguuaan mod(/fer Sr' hingga 0.03% menunjukkan sfnrktur Si yang semakin ha/zu' ranpa adanya gejaifa overn1od0'ikasi. Dengan penambahan campuran modyier Sr ( 0.005% Sr) dan A H713 grain ra;/ima' ( 0.04% AITIB ) didapat niIai_ffuidifas yang secara umum jauh lebih baik dibandingkan parameter-parameter sebelumnya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Salman
Abstrak :
Sebuah komposit aluminium dikembangkan sebagain material ringan dengan kekuatan yang tinggi untuk aplikasi kampas rem. Matriks aluminium ADC 12 diperkuat dengan SiC dan ditambahkan penghalus butir Al-5TiB dan modifier Sr dan difabrikasi dengan metode stir-casting. Komposit kemudian diberi perlakuan T6 dengan waktu aging yang bervariasi dari 2, 6, 10, 15 dan 24 jam. Karakterisasi komposit yang dilakukan meliputi kekuatan tarik, ketahanan impak, kekerasan, ketahanan aus, densitas, dan porositas. Analisis struktur mikro dilakukan untuk mendapatkan struktur mikro dan perubahan fasa setelah T6 dengan SEM-EDS dan dikonfirmasi dengan XRD. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan T6 memengaruhi morfologi Mg2Si primer dan eutektik, dan presipitasi ? 39;-Mg2Si metastabil dari proses aging. Perlakuan panas T6 meningkatkan sifat mekanis komposit dibandingkan komposit as-cast. Ultimate tensile strength dan kekerasan tertinggi didapatkan 145 MPa dan 64.5 HRB setelah T6 selama 6 hours pada 170 C.
An aluminium composite is developed as a light material with high strength for brake shoe application. Aluminium ADC 12 matrix was reinforced with SiC and added with Al 5TiB grain refiner and Sr modifier which is fabricated by stir casting. The composites then was T6 treated for various aging time from 2, 6, 10, 15 and 24 hours. The composites were characterized including tensile strength, impact resistance, hardness testing, wear resistance, density and porosity as well. The microstructural analysis to obtain the microstructure and phases changed after T6 using SEM EDS and confirmed by XRD. Results show that T6 treatment has affected morphology of primary and eutectic Mg2Si, as well as precipitation of metastable 39 Mg2Si from aging process. T6 heat treatment has improved mechanical properties for all composites compared to as cast composites. The highest ultimate tensile strength value and hardness is shown to be 145 MPa and 64.5 HRB after T6 for 6 hours at 170 C.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library