Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Julius Rafles
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai pengaruh pemberlakukan The Lacey Act terhadap
ekspor hasil hutan terutama dari Indonesia ke Amerika Serikat. Ketentuan The
Lacey Act yang bam tersebut merupakan salah satu usaha Pemerintah Amerika
Serikat untuk memberantas kegiatan Illegal logging. Dalam ketentuan The Lacey
Act tersebut, setiap pelaku usaha yang akan memasukkan produk hasil hutan dan
turunannya ke Amerika Serikat harus membuat pernyataan bahwa produk hasil
hutan tersebut bukan berasal dari illegal logging ataupun sumber-sumber yang
tidak sah. Dokumen yang digunakan untuk melakukan ekspor ke Amerika Serikat
tidak dapat dijadikan pegangan atas legalitas produk hasil hutan sehingga
dokumen-dokumen tersebut dianggap tidak sah atau tidak berlaku. Hal ini dapat
menjadi hambatan dalam perdagangan hasil hutan ke Amerika Serikat, karena
setiap saat Pemerintah Amerika Serikat dapat melakukan penahanan ataupun
penyitaan terhadap produk-produk hasil hutan impor yang masuk ke negaranya
mengingat tidak ada satu dokumen pun yang dapat di gunakan untuk menunjukkan
legalitas atas produk impor tersebut. WTO melarang anggota-anggotanya untuk
mengeluarkan kebijakan-kebijakan dalam negeri yang dapat menghambat
perdagangan internasional. Kebijakan The Lacey Act yang ingin memberantas
kegiatan Illegal Logging secara global tidak tepat diberlakukan pada setiap produk
impor Amerika, karena illegal logging diduga terjadi di dalam negeri negara
pengekspor. Pemberantasan illegal logging akan lebih tepat bila pemerintah
Amerika Serikat mengadakan kerjasama dengan pemerintah negara-negara yang diduga terjadi illegal logging.

Abstract
This thesis is discussing about the implementation effect of The Lacey Act
towards the export of forestry products from Indonesia to the United States. The
provisions of the new Lacey Act constitute as one of the efforts of the
Government of the United States for eliminating the Illegal Logging activities. In
the provisions of The Lacey Act every business actor that shall export the forestry
products and its derivatives to The United State must prepare a statement that such
forestry products are not originated from illegal logging or other illegal sources.
The document to be used for performing export to the United States cannot be
used as guidance upon the forestry product legality, consequently such documents
are considered as illegal or not applicable. This matter may become as an obstacle in the trading of forestry products to The United States, since at any time the Government of the United States may perform detention or seizure towards the imported forestry products to its country
the by considering that there is no document
can be used to indicate the legality of such imported products. WTO forbids its
members to issue internal policies that may hinder the international trade policy of
The Lacey Act intended for eliminating the Illegal Logging activities, which
globally is not fit to be applied to every American imported product since illegal
logging is allegedly happened in the exporter country. The elimination of illegal
logging shall be more effective if the Government of the United states establishes
cooperation with the government of the countries where illegal logging is
allegedly happened."
2010
T27935
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Aziz Muslim
"Sistem Query by Singing/Humming (QbSH) merupakan bidang MIR yang menawarkan teknologi pencarian lagu berdasarkan melodi. Sistem QbSH yang ada sekarang terbatas untuk lagu western saja. Skripsi ini membahas perancangan simulasi sistem QbSH untuk musik dangdut. Sistem QbSH yang dirancang menggunakan parameter pitch sebagai representasi melodi. Metode yang digunakan adalah Auto-Correlation Function (ACF) dan Hidden Markov Model (HMM). Sistem yang dibuat menggunakan database lagu monophonic MIDI. Sampel query yang diuji-cobakan terdiri dari 3 orang laki-laki dan 3 orang perempuan. Masing-masing orang menyenandungkan 10 lagu (query) yang ada dalam database.
Optimasi hasil dilakukan dengan menggunakan variasi normalisasi pitch (berdasarkan energy, rata-rata dan maksimum), durasi pengambilan pitch (5 detik, 8 detik dan 10 detik) dari lagu dan durasi perekaman query (5 detik dan 10 detik). Dari hasil percobaan didapatkan nilai MRR yang optimum dengan menggunakan normalisasi rata-rata, durasi pengambilan pitch 5 detik dan durasi perekaman query 10 detik. Sistem QbSH yang dirancang untuk musik dangdut ini memiliki nilai MRR 0,40 yang diuji-cobakan pada 60 sampel query.

Query by Singing/Humming (QbSH) system is one of MIR focus which offer music searching technology based on melody. The limitation of QbSH system is designed for western music. This thesis is talking about simulation design of QbSH system for dangdut music. QbSH system is designed using pitch as melody representation. The implementation method are Auto-Correlation Function (ACF) dan Hidden Markov Model (HMM). Database which created must be Monophonic MIDI . Sample of query which tested include of 3 male dan 3 female sample. Each sample humming 10 piece of songs in database.
The result could be optimize using variation of pitch normalization (based on energy, mean and maximmum), duration of taking song pitch (5 second, 8 second and 10 second) and duration of recording query (5 second and 10 second). The experiment result show that optimum MRR got using mean normalization, duration of taking pitch song 5 second and duration of recording query 10second. QbSH system which designed for dangdut music having MRR 0,40 and has been tested 60 query sample."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
R.03.10.49 Mus s
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Tejakusuma
"Metode P-Z Summation merupakan salah satu metode yang baik untuk meminimalisir ghost dan multiple reflection pada perekaman data seismik di zona Ocean Bottom Cable (OBC). Cara kerja metode ini dengan mengkombinasikan data P dari hydrophone dengan data Z dari geophone untuk menghilangkan multiple yang memiliki sifat polaritas berlawanan pada wavelet seismik P dan Z. Penggabungan data tersebut juga akan meningkatan resolusi penampang seismik pada zona target seiring dengan hilangnya ghost serta multiple pada data. Untuk studi lebih lanjut, maka dilakukanlah pengamatan mengenai metode P-Z Summation pada data pre-stack serta data post stack untuk mengetahui hasil dan proses yang lebih optimal pada pengolahan data seismik OBC. Dimana data pre-stack merupakan data yang belum mengalami Zero Offset dan data post stack merupakan data yang sudah mengalami Zero Offset serta penggabungan trace.
Dari hasil studi dengam menggunakan 2 metode tersebut digunakan nilai ACF (Auto Correlation Function) sebagai pembanding, yakni ACF 250 dengan ACF 1000 pada data pre-stack dan post stack yang digunakan, didapat hasil deghosting yang berbeda pada resolusi penampang akhirnya. Pada hasil akhir pre-stack ACF 250 masih terlihat multiple reflection pada Two Way Time (TWT) 1500-2000 ms, sedangkan pada hasil akhir pre stack ACF 1000 multiple sudah mulai menghilang pada TWT 1500-2000 ms. Kemudian, pada hasil akhir penampang seismik post stack ACF 250 terdapat multiple yang masih telihat pada TWT 500-1000 ms. Dan seismik post stack ACF 1000 mengalami pelemahan multiple pada TWT 500-1000 ms dan mengalami peningkatan resolusi pada zona target di TWT 1000-1500ms.

PZ summation method is a good method to minimize multiple reflections in the seismic data recording in the zone of Ocean Bottom Cable (OBC). This method works by combining the P data from the hydrophones with the Z data from the geophones to eliminate ghost and multiple properties that have opposite polarity on P and Z seismic wavelet. The incorporation of these data will also increase seismic resolution on the target zone due to the loss of multiple. For further study, we conducted extensive observations of P-Z summation method on the pre-stack and post-stack data to determine and enhance the outcome of OBC seismic data processing. As we know, the pre-stack data is the data that has not been changed to the Zero Offset and post stack data is the data that has undergone to the Zero Offset.
From the results of studies using two method, the comparison of those two types of data is using ACF (Auto Correlation Function) values, ACF 250 with ACF 1000 using pre - stack and post- stack data, the different results obtained in the deghosting eventually cross section resolution. At the end of the pre - stack results ACF 250 still seen multiple reflection on Two Way Time ( TWT ) from 1500 to 2000 ms, while the end result of pre stack multiple ACF 1000 have started to disappear in the 1500-2000 ms TWT. Then, on the final results of post stack seismic ACF 250 there are still multiple seemingly at 500-1000 ms TWT. And post-stack seismic weakened multiple ACF 1000 at 500-1000 ms TWT and increase the resolution of the target zone at 1000- 1500ms TWT.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S54914
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Aonillah
"Penelitian ini membahas aspirasi pemekaran Kabupaten Subang Utara yang telah berlangsung sejak tahun 2004 menghadapi hambatan karena belum mendapatkan persetujuan dari pemerintah Kabupaten Subang, yang merupakan salah satu syarat formal sesuai dengan UU No. 23 Tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan strategi advokasi yang digunakan oleh Forum Pemekaran Pantura Subang (FP2S) dalam mendorong pemekaran serta mengeksplorasi kepentingan politik dan ekonomi yang mendasari aspirasi tersebut. Advocacy Coalition Framework (ACF) digunakan sebagai analisis utama dalam studi kasus FP2S. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara serta penggunaan data sekunder. Temuan penelitian menunjukkan bahwa FP2S merupakan koalisi elite Pantura yang bertujuan untuk mengadvokasikan pemekaran Subang Utara. FP2S menggunakan strategi advokasi meliputi sosialisasi, lobi politik, negosiasi, kampanye media sosial, dan aksi demonstrasi. Strategi ini berhasil mendapatkan keberpihakan Bupati Subang, yang memberikan sumber daya politik signifikan untuk mengintervensi pemerintah Subang. Penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) Pemekaran Kabupaten Subang merupakan hasil dari lobi politik dan kompromi antara FP2S dan elite politik di Subang, yang didorong oleh kepentingan masing-masing elite.

This study discusses the aspirations for the formation of North Subang Regency, ongoing since 2004, faces obstacles due to the lack of approval from the Subang Regency government, a formal requirement as stipulated in Law No. 23 of 2014. This study aims to explain the advocacy strategies used by the North Subang Expansion Forum (FP2S) in promoting the formation and to explore the political and economic interests underlying this aspiration. The Advocacy Coalition Framework (ACF) is employed as the primary analytical tool in the case study of FP2S. The research method used is qualitative, with data collection techniques including interviews and the use of secondary data. The findings indicate that FP2S is a coalition of Pantura elites aiming to advocate for the formation of North Subang. FP2S employs advocacy strategies such as socialization, political lobbying, negotiation, social media campaigns, and demonstrations. These strategies successfully gained the support of the Subang Regent, providing significant political resources to influence the Subang government. The signing of the Joint Decree (SKB) for the formation of North Subang Regency was the result of political lobbying and compromise between FP2S and the political elites in Subang, driven by the interests of each elite."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifah Khodijah
"Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan global yang masih menjadi tantangan besar, terutama di Indonesia. Peningkatan kasus Tuberkulosis Resisten Obat (TB RO) memerlukan penanganan yang efektif. Penelitian ini bertujuan mengembangkan sebuah Sistem Informasi Pemetaan untuk memetakan dan mengendalikan penyebaran kasus TB RO di Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis kebutuhan, perancangan, pembangunan sistem, pengujian, dan evaluasi. Sistem yang dikembangkan memungkinkan pemetaan wilayah terdampak TB menggunakan data yang dilaporkan oleh petugas TB ke dalam Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi pemetaan yang dikembangkan berhasil memberikan gambaran klastering kasus TB RO, mempermudah petugas kesehatan dalam penjangkauan dan pemantauan pasien, serta meningkatkan efektivitas program pencarian kasus aktif (Active Case Finding). Sistem ini juga mampu mengidentifikasi area dengan tingkat infeksi tinggi, sehingga intervensi dapat lebih tepat sasaran. Dengan demikian, sistem informasi ini menjadi alat yang berharga dalam penanggulangan TB di wilayah Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Tuberculosis (TB) remains a significant global health issue, particularly in Indonesia. The increasing incidence of Drug-Resistant TB (DR-TB) requires effective management strategies. This study aims to develop an Information Mapping System to map and control the spread of DR-TB cases in Mampang Prapatan Subdistrict, South Jakarta. The research employs a comprehensive approach including needs analysis, system design, development, testing, and evaluation. The developed system enables the mapping of TB-affected areas using data reported by TB officers into the Tuberculosis Information System (SITB). The study's findings indicate that the developed mapping information system successfully provides a visualization of DR-TB case clustering, facilitates healthcare workers in patient outreach and monitoring, and enhances the effectiveness of the Active Case Finding program. Furthermore, the system identifies high-infection areas, allowing for more targeted interventions. Thus, this information system proves to be a valuable tool in the TB control efforts in Mampang Prapatan Subdistrict, South Jakarta."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library