Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Naufal Makarim
Abstrak :
Refrigeran hidrokarbon merupakan salah satu golongan refrigeran dengan potensi pemanasan global dan potensi penipisan ozon yang rendah sehingga dinilai sebagai refrigeran yang ramah lingkungan. Kendati demikian, penggunaan refrigeran hidrokarbon masih jarang dijumpai dikarenakan karakteristik refrigeran hidrokarbon yang mudah terbakar. Penelitian ini akan mengidentifikasi dan menilai aspek-aspek risiko yang berhubungan dengan risiko kebakaran dari penggunaan refrigeran hidrokarbon pada sistem AC (air conditioner) tipe split dan chiller. Penilaian bersumber dari praktik yang sudah dilakukan di Indonesia dengan tujuan untuk mengetahui komponen aspek risiko apa yang paling berisiko dan bagaimana cara memitigasinya. Penelitian dilakukan dengan metode semi-kuantitatif menggunakan media kuesioner. Penelitian ini menghasilkan penilaian dan pemeringkatan untuk empat kategori aspek risiko yakni: titik kebocoran, sumber ignisi, penyebab kebocoran, dan ketidaksesuaian dengan standar. Metode mitigasi risiko yang diperoleh hampir seluruhnya diaplikasikan pada tahapan instalasi, perbaikan, perawatan, dan pembuangan.
......Hydrocarbon refrigerant is a class of refrigerant with a low global warming potential and ozone depletion potential, so much so they are categorized as environmentally friendly refrigerants. Nevertheless, the use of hydrocarbon refrigerant is still rare due to it’s flammable characteristics. This research will identify and assess risk aspects related to fire risk from hydrocarbon refrigerants usage in split type AC (air conditioner) system and chiller system. The assessment comes from practices that have been carried out in Indonesia, with the aim of knowing which component of the risk aspect is most at risk and how to mitigate it. The research was conducted using a semiquantitative method using a questionnaire. This research resulted in an assessment and ranking for four categories of risk aspects, namely: leakage points, ignition sources, causes of leaks, and non-compliance with standards. The risk mitigation methods obtained are almost entirely applied to the stages of installation, repair, maintenance and disposal.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Widharto
Abstrak :
Ada beberapa metode untuk mendapatkan nilai kapasitas pendinginan dari suatu unit air conditioner. Metode tersebut adalah metode langsung dan metode tidak langsung. Kedua metode ini didapatkan berdasarkan karakteristik dari udara yang didinginkan. Untuk melihat karakteristik udara yang didinginkan dapat dilihat pada suatu diagram psikrometrik.
Metode tidak langsung digunakan untuk mencari nilai kapasitas pendinginan, Rasio Ensiensi Energi / Efficiency Energy Ratio( E.E.R ) dan lain sebagainya daiam penulisan ini. Udara dingin yang dihasilkan dan unit AC masuk kesuatu alat yang disebut (terowongan entalpi)/cord tester, dimana udara tersebut kemudian diketahui sifat-sifatnya dengan hanya mengetahui 2 variabel yaitu temperatur Dry-bulb dan temperatur wet-bulb. Dengan mengetahui sifat udara yang didinginkan dan udara yang diset-up pada temperatur kamar yaitu sekitar 27°C maka akan didapatkan suatu nilai energi dari tiap satuan berat udara yang disebut entaipi yang mana nantinya sangat berperan dalam perhitungan kapasitas pendinginan.
Ruangan pengujian air conditioning ini disebut ruang kalorimeter dimana mengacu pada JIS 9612-1994 yang terdiri dari indoors room dan outdoors room. Pada indoors room ditempatkan unit evaporator dan untuk outdoors room ditempatkan unit kondenser. kompresor maupun katup ekspansi dari unit AC yang akan diuji.
......There are some method to obtain cooling capacity value from a unit air conditioning. Those method are direct and indirect system. Both method direct and indirect are based on characteristic of air which will be cooled. Characteristic of air can be seen in psychrometric diagram.
This paper use indirect method that is used to obtain Cooling capacity, efficiency energy ratio ( EER), etc. Air cooling which is produced by air conditioning unit will move into tunnel enthalpy/cord tester. ln this place, the air can be seen all of properties although only two variabet are wet-bulb and dry-bulb temperature that is known previously. By knowing properties of air that is cooled and the air which is set-up become temperature of room, it?s 27°C, so The enthalpy of air can be obtained by that relation. After enthalpy value is determined the value of cooling capacity can be found easily.
The air conditioning test room is called room calorimeter that refer JIS 9612 C-1994. lt consist of indoors and outdoor room. Indoors room is placed evaporator unit and outdoors room are placed condenser, compressor, expansion valve unit of air conditionig unit that will be test.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37625
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Meidiono Untoro
Abstrak :
Peningkatan taraf hidup dan temperatur rata-rata yang tinggi di Indonesia membuat penggunaan elektronik pengkondisi udara meningkat. Hal tersebut akan bertolak belakang dengan usaha mewujudkan Indonesia hemat energi. Pemerintah mengeluarkan peraturan menteri ESDM nomor 7 tahun 2015 tentang penerapan standar kinerja energi minimum dan pencantuman label tanda hemat energi untuk AC dengan ruang lingkup maksimal 27.000 Btu/h jenis single split wall mounted. Prosedur mendapatkan label tanda hemat energi dengan persyaratan pengujian kinerja piranti pengkondisi udara yang mengacu kepada SNI 19-6713-2002 diadaptasi dari ISO 5151. Metode pengujian kinerja dapat dilakukan menggunakan metode entalpi udara. Rangkaian metode entalpi udara yang digunakan adalah tunnel.
Rangkaian tunnel dengan udara dari piranti pengkondisi udara yang diuji dimasukan ke alat pengukur beban pendinginan kemudian udara dilepaskan ke ruang pengkondisian. Ruang pengkondisian merupakan ruang terisolasi dengan alat pengkondisi udara untuk mencapai kondisi standar pengujian. Kondisi standar pengujian untuk ruang pengkondisian piranti pengkondisi udara unit dalam 27°C dan RH 47% dan untuk unit luar 35°C dan RH tidak dipersyaratkan. Ruang pengkondisian dicapai kondisinya menggunakan alat pengkondisi ruangan yang dilengkapi coil pendingin, coil pemanas, dan penambah kelembaban hanya pada ruang unit dalam. Sistem refrigerasi dari alat pengkondisi ruangan pengkondisian menggunakan air cooled chiller dengan sistem heat recovery. Sistem heat recovery sebagai suplai untuk air panas yang digunakan coil pemanas. Sistem kontrol alat pengkondisi udara ruang pengkondisian menggunakan laju aliran air dingin coil pendingin, air panas coil pemanas, dan mist air alat penambah kelembaban sebagai variabel kapasitas pendinginan, pemanasan dan penambah kelembaban.
......Lifestyle and the high average temperature in Indonesia makes use of air conditioning increases. It would be contrary to the energi saving effort towards Indonesia. The government released rules of minister ESDM number 7 2015 about implementation standard of energi efficiency and energi labelling for AC unit with maximum capacity 27.000 Btu/h single split wall mounted type. The procedure to get a label and requirement of testing AC has refer to SNI 19-6713-2002 which adopted from ISO 5151. Method of testing AC can be done using air enthalpy method. Using tunnel air enthalpy test method arrangement.
In tunnel air ethalpy, air from testing unit entered to the cooling load measuring instruments and then released into the climatic chamber. Climatic chamber is a insulated chamber with air conditioning apparatus to reach standard test condition. Standard testing condition for climatic chamber for indoor unit in 27 °C with RH 47% and for the outdoor unit 35 °C with RH not required. The condition is achived using a air conditioning apparatus that is equipped with cooling coil, heating coil, and humidifer only for indoor unit testing. Refrigeration system for using air cooled chiller with heat recovery system. Heat recovery system as a supply of hot water used for heating coil. The control system of room air conditining apparatus using a flow rate of chilled water cooling coil, hot water heating coil, and air mist moisture as a variable capacity cooling, heating, and humidification.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64984
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library