Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Insan Mulyardewi
Abstrak :
Riset operasi ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan dan pengendalian obat di RSU Zahirah tahun 2010. Sebagai pendahuluan dilakukan penelitian kualitatif mengenai siklus logistik obat, terutama perencanaan dan pengendaliannya. Dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi. Langkah kedua, melakukan analisis ABC dan analisis ABC indeks kritis. Langkah ketiga, melakukan peramalan pemakaian obat kelompok A indeks kritis, dengan menggunakan 10 metode time series yang terdapat pada program WinQSB Versi 2.0, metode terbaik dipilih berdasarkan parameter bias terkecil. Hasil peramalan dari metode tersebut menunjukkan perkiraan pemakaian obat di tahun 2010. Berdasarkan informasi ini, jumlah pesanan ekonomis (EOQ) dan titik pesan kembali (ROP) dapat dihitung. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa RSU Zahirah telah melakukan perencanaan obat, tetapi pelaksanaannya belum baik. Pengendalian obat yang dilakukan oleh RSU Zahirah menggunakan sistem minimum dan maksimum untuk semua jenis obat. Dari analisis ABC indeks kritis diperoleh 60 item obat dalam kelompok A, 433 kelompok B, dan 884 kelompok C. Kelompok A memiliki 14,86% dari jumlah investasi obat keseluruhan dan 12,27% dari seluruh pemakaian obat. Dari 10 metode time series hanya 7 yang dapat di terapkan di RSU Zahirah. Melalui hasil peramalan didapat EOQ (Economic Order Quantity), ROP (Reorder Point) dan OI (Order Interval). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertama, perencanaan obat di RSU Zahirah belum dilaksanakan secara optimal. Kedua, pengelompokan obat berdasarkan analisis ABC indeks kritis dapat membantu pengendalian obat. Ketiga, peramalan menggunakan metode time series yang akurat dapat membantu RSU Zahirah memperkirakan investasinya pada tahun berikutnya. Keempat, pemesanan obat setiap dua minggu merupakan yang terbaik bagi RSU Zahirah.
This operation research is to find out drug planning and controlling at Zahirah General Hospital in 2010. The first step of this research was qualitative one, about drug logistic cycle of Zahirah General Hospital, mainly on planning and controlling. It was done by deep interviews and observations. The second step was conducting ABC and ABC critical index analyses. The third step was forecasting the use of group A Critical Index drugs in 2010 by using the 10 time series method of WinQSB 2.0 Version program, the best method is chosen by the smallest bias parameter. Based on this information, Economic Order Quantity (EOQ) and Re Order Point (ROP) were calculated. The result of this research showed that Zahirah General Hospital had conducted drug planning but it was not done satisfactorily. The drug controlling carried out by Zahirah General Hospital was using maximum and minimum method for all kind of drugs. ABC critical index analysis showed 60 drug items in group A, 433 drug items in group B, and 884 drug items in group C. Group A had 14.86% of all the drug investment value and 12.27% of all drug usage value. From the 10 time series methods only seven could be applied to Zahirah General Hospital, the result of which showed EOQ, ROP and OI. It could be concluded that firstly, drug planning of Zahirah General Hospital has not been carried out optimally. Secondly, drug grouping based on ABC critical index analysis can help controlling the drug. Thirdly, accurate time series forecasting can help Zahirah General Hospital estimate their investment for the following year. Fourthly, drug order every two weeks is the best time span for Zahirah General Hospital.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T31413
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Saraswaty Dewi
Abstrak :
Analisis biaya dan perhinmgan SPP pendidikan dolcter di departemen medik RSCM belum pemah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui biaya total, biaya satuan aktual, cos: recovery rare, dan SPP (tarif pendidikan). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptii menggunakan data primer dan sekunder dengan metode Aclfvizy Based Costing (ABC). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa biaya total pendidikan dokter tahap kepaniteraan klinik di Departemen Obstetri dan Ginekologi RSCM sebesar Rp 576.499.686. Biaya satuan tingkat IV adalah Rp 608.405 per mahasiswa per kali kepaniteraan dan tingkat IV adalah Rp 2.254.581 per mahasiswa per kali kepaniteraan. Cost recovery raie adalah 50,2% untuk tingkat IV dan 38,4% untuk tingkat VI. Usulan SPP di Dcpanemen Obstetri dan Ginekoiogi jika scmua dibebankan kepada mahasiswa adalah Rp 610.000 per mahasiswa tingkat IV dan Rp 2.275.000 per mahasiswa tingkat Vl. Jika sebagian biaya dibebankan kepada pihak sclain FKUI (pemcrintah, rumah sakit, dan sumbangan) usulan SPP adalah sebesar Rp 305.000 pcr mahasiswa tingkat IV dan Rp 752.000 per mahasiswa tingkat VI. Penelitian ini menyarankan untuk dilakukan analisis biaya di departemen medik lain di RSCM dan menetapkan kebijakan yang jelas khususnya mengenai biaya pendidikan di RSCM sebagai Salah satu rumah sakit pendidikan FKUI. ......The cost analysis of service and tuition fee in medical departments in RSCM has never been conducted before. This research was conducted to estimate the total cost, the actual unit cost, cost recovery rate, and tuition fee. This research is a descriptive research, employed both primary and secondary data, using Activity Based Costing (ABC) method. The result of the research shows that the total cost is Rp 576.499.686. The actual unit cost is Rp 608.405 per 4th year student and Rp 2.254.581 per 6th year student. Cost recovery rate in general is 50,2% for 4th year students and 38,4% for 6th year students. In hall costing, tuition fee suggested in Obstetric and Gynaecology Departments for 4th year student is Rp 610.000 per 4th year students and Rp 2.275.000 per 6th year student. If we excluded non FKUI’s cost (govemment, hospital, and donor) tuition fee suggested is Rp 305.000 per 4th year students and Rp 752.000 per 6 th year student. The study suggests to conducted cost analysis in other medical departments in RSCM and made a clear policy especially about cost of education in RSCM as one of FKUI's education hospital.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34293
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilio Robih Akbar Susilo
Abstrak :
Sektor kesehatan memiliki fokus utama untuk dapat menyediakan perawatan dengan kualitas yang baik bagi pasien, salah satunya dengan pemberian obat-obatan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan obat, rumah sakit memerlukan kebijakan dalam mengendalikan persediaan obat yang ada. Namun, kebijakan pengendalian yang belum terarah dapat menyebabkan biaya perawatan kesehatan terus meningkat sehingga diperlukan rantai pasok perawatan kesehatan yang efektif untuk dapat mengurangi beberapa biaya yang tidak perlu. Untuk dapat mengatasi masalah ini, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model kebijakan persediaan dengan mengembangkan Simulasi Monte Carlo untuk menentukan model pengendalian persediaan dan parameter model persediaan yang optimal yang dapat digunakan oleh rumah sakit. Hasil penelitian menunjukan dengan menggunakan model pengendalian persediaan yang tepat dapat mengurangi total biaya persediaan hingga lebih dari 30% pada poli pediatri dengan tetap memenuhi kendala-kendala yang ada di rumah sakit. ......The healthcare sector has a primary focus on providing high-quality care to patients, and one crucial aspect is ensuring the availability of medications. To meet the medication needs effectively, hospitals need well-directed inventory control policies. Without proper control measures, healthcare costs can escalate, making it essential to establish an efficient healthcare supply chain that minimizes unnecessary expenses. To be able to overcome this problem, this research aims to develop an optimized inventory management model by developing Monte Carlo Simulation. The objective is to determine the most effective inventory control policies and optimal parameter settings for hospitals. The findings highlight the significant impact of implementing the appropriate inventory control models, showcasing a reduction of over 30% in total inventory costs in the pediatric department. These improvements are achieved while still fulfilling the existing operational constraints within the hospital.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yupita Darmawanti
Abstrak :
Perubahan prevalensi Covid-19 menyebabkan banyak penyesuaian regulasi sebagai upaya penanggulangan wabah global terlebih pada sektor kesehatan yang berkaitan dengan persediaan obat. Hal ini dapat menyebabkan persediaan obat mengalami deadstock, stockout maupun overstock obat. Sehubungan dengan itu, perlu dilakukan analisis untuk mengetahui perubahan pola persediaan obat dan metode yang dapat diterapkan untuk efisiensi persediaan obat. Analisis perencanaan persedian obat dengan menggunakan matriks Always, Better, Control-Vital, Essential, Non essential (ABC-VEN) dan Minimum Maximum Stock Level (MMSL) dapat digunakan untuk menentukan prioritas pengadaan, jumlah, dan batas minimum melakukan pemesanan obat. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan perolehan data dilakukan secara retrospektif menggunakan data sekunder berupa harga pembelian, lead time, dan data pemakaian persediaan obat pada periode 2021—2022. Hasil analisis perubahan pola persedian obat diketahui terdapat beberapa perbedaan pada jumlah pemakaian obat pada periode 2021 dan 2022. Berdasarkan hasil klasifikasi ABC-VEN dari 1063 obat yang dianalisis diperoleh 3 kategori, kategori A sebanyak 180 item (16,93%), kategori B sebanyak 495 item (46,57%), dan kategori C sebanyak 388 item (36,50%). Hasil interpretasi MMSL terdapat penurunan sebesar 15,64% yaitu pada sebelum intervensi Rp1.972.759.117,06 dan setelah intervensi Rp1.664.293.361,17. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara nilai Inventory Turnover Ratio sebelum intervensi dan setelah intervensi metode MMSL (p = 0,001). Terdapat perbedaan jumlah pemenuhan kebutuhan obat antara analisis Rancangan Umum Pengadaan (RUP) dengan hasil perhitungan MMSL sebanyak 175 item obat. Selanjutnya berdasarkan analisis Customer Service Level diperoleh nilai rata-rata 85,43%. Oleh sebab itu, metode ABC-VEN dan MMSL dapat diterapkan dalam manajemen persediaan obat. ......Changes in the prevalence of COVID-19 have caused numerous regulatory changes to deal with global epidemics, particularly in the health sector regarding medicine supply. As a result, medicine supplies may undergo deadstock, stockout, or overstock. In connection with that, it is necessary to analyze changes in drug supply patterns and methods that can be applied for drug supply efficiency. Analysis of drug supply planning using the matrix Always, Better, Control - Vital, Essential, Non-essential (ABC-VEN), and Minimum Maximum Stock Level (MMSL) can be used to determine procurement priorities, quantities, and minimum limits for ordering drugs. This was an observational study with data collected retrospectively from secondary sources in the form of purchase prices, lead times, and drug inventory usage data for the years 2021—2022. The analysis of variations in drug supply patterns indicated that there were some differences in drug usage between the years 2021 and 2022. Based on the results of the ABC-VEN classification of 1063 drugs analyzed, three categories were obtained: category A had 180 items (16,93%), category B had 495 items (46.57%), and category C had 388 items (36.50%). The MMSL interpretation results showed a 15.64% decrease, specifically before the intervention of Rp1,972,759,117.06 and after the intervention of Rp1,664,293,361.17. Furthermore, the results showed a significant difference in the Inventory Turnover Ratio value before and after the MMSL method intervention (p = 0.04). There was a difference in the amount of fulfilment of drug needs between the analysis of the General Procurement Plan (RUP) and the results of the MMSL calculation of 175 drug items. Moreover, an average value of 85.43% was obtained from the Customer Service Level analysis. Therefore, the ABC-VEN and MMSL methods can be applied to manage drug inventories.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library