Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ardelia Amanda
Abstrak :
Ftalat merupakan senyawa kimia sintetis yang digunakan sebagai plasticizer dalam industri plastik. Besarnya penggunaan plastik sehari-hari dalam kehidupan manusia menyebabkan terjadinya paparan ftalat pada manusia. Ftalat yang diinduksi oleh spesies oksigen reaktif (ROS) dapat menyebabkan terjadinya kerusakan DNA. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi pembentukan DNA Adduct 8-OHdG akibat adanya paparan senyawa ftalat dan ion Timbal(II) secara In Vitro dan In Vivo. Uji In Vitro dilakukan melalui proses inkubasi senyawa 2-dG (2-deoksiguanosin) dengan H2O2, ftalat dan Pb(II). DNA adduct 8-OHdG yang terbentuk secara In Vitro dianalisis menggunakan instrumen HPLC fase terbalik dengan detektor UV-Vis. Uji In Vivo dilakukan dengan menggunakan hewan uji tikus Rattus norvegicus< yang diberikan ftalat dan Pb(II) dengan dosis sebesar 100 mg/L hari dan 0,78 mg/L hari. Analisis 8-OHdG yang terbentuk secara In Vivo dilakukan menggunakan ELISA Kit dan LC-MS/MS. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa paparan dari kombinasi ftalat dan Pb(II) memberikan efek sinergis terhadap pembentukan 8-OHdG. Pada kondisi pH yang 7,4, waktu inkubasi yang lebih lama dan konsentrasi xenobiotik yang semakin besar akan meningkatkan jumlah pembentukan 8-OHdG. ......Phthalates are synthetic chemical compounds used as plasticizers in the plastics industry. The magnitude of the daily use of plastic in human life causes exposure to phthalates in humans. Phthalates induced by reactive oxygen species (ROS) can cause DNA damage. This study aims to detect the formation of DNA adduct 8-OHdG due to exposure to phthalate and lead (II) ions In Vitro and In Vivo. The In Vitro test was carried out through the incubation process of 2-dG (2-deoxyguanosine) with H2O2, Phthalates and Pb(II). DNA adduct 8-OHdG produced In Vitro was analyzed using a reversed phase HPLC instrument with a UV-Vis detector. The In Vivo test was carried out using Rattus norvegicus rats which were given phthalates and lead (II) at a dose of 100 mg/L kg and 0,78 mg/L kg. Analysis of the 8-OHdG formed In Vivo was carried out using the ELISA Kit and LC-MS/MS. The results of this study found that exposure to the combination of Phthalates and Pb(II) gave a synergistic effect on the formation of 8-OHdG. In conditions pH 7,4, longer incubation time and greater concentration of xenobiotics will increase the amount of 8-OHdG formation.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Endah Larasati
Abstrak :
Deteksi DNA adduct dapat dijadikan sebagai pendekatan untuk mendeteksi dini risiko kanker. Salah satu produk kerusakan oksidatif DNA adalah 8-hidroksi-2’-deoksiguanosin (8-OHdG). Penelitian ini dilakukan untuk mendeteksi 8-OHdG secara in vitro dan in vivo. Studi in vitro dilakukan dengan inkubasi 2’-deoksiguanosin dengan H2O2 dan akrilamida pada variasi pH 7,4 dan 8,4 selama 24 jam dalam suhu 37 oC. Kemudian hasil inkubasi dianalisis menggunakan HPLC. Sedangkan secara in vivo dilakukan deteksi 8-OHdG dalam urin pasien kanker paru stadium III-IV, urin perokok, dan urin non perokok dengan menggunakan LCMS/MS. Pada validasi instrumen HPLC diperoleh nilai regresi linier 0,9985, nilai LOD dan LOQ sebesar 6,108 ppb dan 20,361 ppb. Sedangkan untuk LCMS/MS diperoleh nilai regresi linier sebesar 1, nilai LOD dan LOQ sebesar 1,819 ppb and 6,066 ppb. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan H2O2 dan akrilamida dapat membentuk 8-OHdG. Konsentrasi 8-OHdG yang terbentuk dari inkubasi 2-deoksiguanosin dan H2O2 serta 2-deoksiguanosin, H2O2, dan akrilamida maksimum pada pH 8,4 yakni sebesar 2,151 ppm dan 2,617 ppm. 8-Hidroksi-2’-Deoksiguanosin terdeteksi dalam urin pasien kanker paru, perokok, dan non perokok masing-masing sebesar 4,668 – 19,919 ppb, 6,873 – 12,111 ppb, -0,502 – 6,578 ppb. Nilai rata-rata konsentrasi 8-OHdG dalam sampel urin pasien kanker paru, perokok dan non perokok masing-masing sebesar 9,710 ppb, 10,226 ppb, dan 3,080 ppb. ......DNA adduct detection could be an approach to early detection of risk cancer. One of oxidative DNA damage products is 8-hydroxy-2’-deoxyguanosine (8-OHdG). This study was conducted to detect DNA adduct 8-OHdG in vitro and in vivo. In vitro study was started to incubate 2’-deoxyguanosine added by H2O2 and acrylamide in various pH for 24 hours at 37 oC. Then the result was analyzed with HPLC. In vivo study was conducted detection 8-OHdG in urine of lung cancer patients with stage III-IV disease, smokers and non smokers using LCMS/MS. Instrument validation (HPLC) was yielded linear regression value 0,9985, LOD and LOQ as much as 6,108 ppb and 20,361 ppb as well as validation instrument of LCMS/MS was yielded linier regression value 1, LOD and LOQ as much as 1,819 ppb and 6,066 ppb.The results of study found exposure of H2O2 to 2-deoxyguanosine induced 8-OHdG formation and the addition of acrylamide increased 8-OHdG formation. The highest 8-OHdG level obtained by incubation of 2’-deoxyguanosine and H2O2 then 2’deoxyguanosine, H2O2 and acrylamide at pH 8,4 as much as 2,151 ppm and 2,617 ppm. 8-Hydroxy-2’-Deoxyguanosine was detected in urine of lung cancer patients, smokers and non smokers respectively 4,668 – 19,919 ppb, 6,873 – 12,111 ppb, -0,502 – 6,578 ppb. The mean value of 8-hydroxy-2’-deoxyguanosine in urine of lung cancer patients, smokers and non smokers as much as 9,710 ppb, 10,226 ppb, and 3,080 ppb.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dekrit Pakuannisa
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian studi pembentukan DNA adduct 8-Hidroksi-2'-Deoksiguanosin (8-OHdG) sebagai biomarker kerusakan DNA akibat oksidatif stress. Penelitian ini dilakukan dengan mereaksikan basa DNA 2'-deoksiguanosin 5'-monofosfat dengan TBHQ dan BHT. Profil pembentukan 8-OHdG dilakukan pada suhu 37°C dan 60°C, pH 7,4 dan pH 8,4, dengan waktu inkubasi 5 jam serta dengan penambahan FeSO4.Hasil adduct dianalisis menggunakan HPLC reversed phase dengan detektor UV pada panjang gelombang 254 nm. Hasil analisis diperoleh bahwa 8-OHdG terbentuk akibat reaksi dari 2'-Deoksiguanosin 5'Monofosfat dengan Hidroksi radikal dari TBHQ, BHT dan Fe (II) . Adduct yang terbentuk terdapat pada variasi suhu dan pH yang lebih tinggi dan cenderung lebih stabil dalam setiap variasi kondisi. Sedangkan pada penambahan Hidrogen Peroksida hanya terjadi pembentukan di zat uji TBHQ. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi suhu dan pH yang lebih tinggi mempengaruhi pembentukan DNA Adduct.
ABSTRACT
This research of study DNA adduct formation of 8 - hydroxy -2' - Deoksiguanosin ( 8 - OHdG ) as a biomarker of DNA damage due to oxidative stress . This research was carried out by reacting the DNA bases deoksiguanosin 2' -5'-monophosphate with TBHQ and BHT. Profile formation of 8-OHdG carried out at a temperature of 37° C and 60° C, pH 7.4 and pH 8.4 , with 5 hours of incubation time and with the addition FeSO4. The results of adducts were analyzed using reversed phase HPLC with UV detector at a wavelength of 254 nm. Results of the analysis showed that 8-OHdG is formed from the reaction of 2'-hydroxy Deoksiguanosin 5'Monofosfat with radicals of TBHQ, BHT and Fe ( II). Adducts formed are on the variation of temperature and pH are higher and tend to be more stable in every variation of conditions. While the addition of hydrogen peroxide formation only occurs in the test substance TBHQ . The results showed that the conditions of temperature and higher pH affects the formation of DNA adducts.
2016
S67890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karen Raynalda Soplantila
Abstrak :
Pada penelitian ini dilakukan pengujian deteksi 8-hidroksi-2' deoksiguanosin (8-OHdG), akibat adanya paparan bahan tambahan pangan Tertier Butyl Hidroquinon(TBHQ) dan Bisphenol A(BPA) secara in vitro kemudian dipelajari pula efek sinergis atau antagonis yang di timbulkan dengan adanya variasi waktu inkubasi dan paparan sinar UV A. Selain itu variasi eksperimen pada penelitian ini adalah pada pH 7,4 dan pH 8,4 waktu inkubasi dan paparan sinar UV-B 7 jam dan 5 jam. Analisis dilakukan dengan menggunakan alat UHPLC dengan detector UV-VIS pada panjang gelombang 254 nm. Digunakan metanol dan buffer Na-fosfat sebagai eluen dengan perbandingan (15:85). Hasil menunjukan bahwa konsentrasi 8-OHdG pada waktu inkubasi dan paparan sinar UV yang lebih lama akan menghasilkan konsentrasi yang lebih tinggi. Pada variasi pH, pH yang lebih tinggi didapatkan konsentrasi 8-OHdG yang lebih besar. Efek pencampuran pada 2 xenobiotika, yaitu BPA dan TBHQ menimbulkan efek sinergis yang berdampak pada meningkatnya konsentrasi 8-OHdG yang terbentuk. ...... In this study an 8-hydroxy-2-deoxiguanosin (8-OHdG) detection experiment was conducted, consequently it has to do with the research material of Tertier Butyl Hydroquinone (TBHQ) and Bisphenol A (BPA) in vitro and can also be accessed using synergistic or antagonistic properties. caused by the variation of incubation time and exposure to UV rays A. In addition to the variation of experiments in this study at pH 7.4 and pH 8.4 incubation time and presentation of UV-B rays 7 hours and 5 hours. The analysis was performed using a UHPLC with a UV-VIS detector at a wavelength of 254 nm. Used methanol and Na-phosphate buffer as eluent with allocated (15:85). The results show that the concentration of 8-OHdG at incubation time and longer exposure to UV light will result in higher concentrations. With pH variations, a higher pH is obtained at a greater concentration of 8-OHdG. The mixing effect on 2 xenobiotics, namely BPA and TBHQ, has a synergistic effect that affects the concentration of 8-OHdG that is formed.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Rima Debora
Abstrak :
Bisphenol A (BPA) adalah bahan kimia yang banyak digunakan sebagai monomer dalam produk plastik dan kaleng makanan atau minuman. Metil Paraben banyak digunakan secara luas sebagai pengawet dalam makanan olahan, produk perawatan pribadi, dan obat-obatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek yang dihasilkan oleh campuran senyawa Bisphenol A (BPA) dan Metil paraben (MeP) yang diberi paparan sinar UV-A pada pembentukan senyawa DNA-Adduct 8-Hidroksi-2’Deoksiguanosin (8-OHdG). Analisis 8-OHdG yang terbentuk dilakukan dengan menggunakan HPLC fasa terbalik dan detektor UV/Vis pada panjang gelombang 254nm. Fasa gerak yang digunakan berupa campuran larutan buffer fosfat dan metanol. Kondisi optimum HPLC diperoleh pada kondisi perbandingan fasa gerak 85:15 dengan laju alir 1,2mL/menit.  Penelitian ini dilakukan dengan variasi pH 7,4 dan 8,4 dan dengan waktu inkubasi 5 dan 7 jam pada suhu 37°C serta waktu paparan sinar UV-A 7 jam. Pada penelitian ini diperoleh bahwa senyawa campuran BPA dan MeP menghasilkan efek antagonis pada kondisi pH 7,4 dan menghasilkan efek adisi pada kondisi pH 8,4 terhadap pembentukan 8-OHdG dengan apabila dibandingkan dengan konsentrasi 8-OHdG yang terbentuk apabila BPA dan MeP diberikan secara terpisah pada waktu paparan yang sama.
Bisphenol A (BPA) is a chemical that is widely used as a monomer in plastic products and cans of food or drinks. Methyl Paraben (MeP) is widely used as a preservative in processed foods, personal care products, and medicines. This research was conducted to determine the effect produced by a mixture of BPA and MeP compounds given UV-A exposure in the formation of DNA-Adduct 8-Hydroxy-2'Deoxiguanosin (8-OHdG) compounds. Analysis of the formed 8-OHdG was performed using reverse phase HPLC and a UV/Vis detector at a wavelength of 254nm. The mobile phase used is a mixture of phosphate buffer solution and methanol. The optimum HPLC conditions were obtained at a mobile phase ratio of 85:15 with a flow rate of 1.2 mL/min. This research was conducted with a pH variation of 7.4 and 8.4 and with an incubation time of 5 and 7 hours at 37°C and 7hour UV-A exposure time. In this study it was found that a compound of BPA and MeP produced an antagonistic effect at pH 7.4 and produced an addition effect at pH 8.4 to the formation of 8-OHdG when compared to the 8-OHdG concentration formed when BPA and MeP were administered separate at the same exposure time.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feri
Abstrak :
Kanker secara umum disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang berbahaya akibat paparan lingkungan. Paparan gas buang kendaraan bermotor dan asap rokok merupakan polutan yang cukup potensial menyebabkan kanker. Paparan gas buang kendaraan bermotor banyak dialami pekerja lalu lintas sehingga resiko kanker pada polisi lalu lintas cukup tinggi. Gaya hidup sebagian polisi lalu lintas yang merokok juga menjadi penyebab salah satu potensi resiko kanker yang tinggi. Resiko kanker ini disebabkan adanya mekanisme stress oksidatif. Stress oksidatif merupakan salah satu penyebab pemicu pembentukan radikal bebas yang dapat menyebabkan terjadinya kanker. Sebelum pembentukan sel kanker terjadi, sel memiliki sistem pertahanan terhadap pembentukan sel kanker. Sistem pertahanan sel ini berupa perbaikan susunan basa DNA. Sistem perbaikan yang sering terjadi pada basa guanin terjadi dengan menglepaskan DNA-adduct, 8-hidroksi-2’-deoksiguanosin, umumnya digunakan sebagai biomarker resiko terhadap kanker. Metode pengukuran 8-hidroksi-2’-deoksiguanosin dapat dilakukan dengan HPLC-UVvis. Dari sampel urin sebanyak 17 orang, pengukuran dilakukan dengan membandingkan konsentrasi 8-hidroksi-2’-deoksiguanosin pada polisi lalu lintas yang merokok sebanyak 8 orang dengan polisi lalu lintas yang tidak merokok sebanyak 9 orang. Rerata konsentrasi 8-hidroksi-2’-deoksiguanosin pada polisi lalu lintas yang merokok sebesar 0,619 mg/g kreatinin dan pada polisi lalu lintas yang tidak merokok sebesar 0,268 mg/g kreatinin. Hasil analisis mengindikasikan bahwa polisi lalu lintas yang merokok memiliki resiko terhadap penyakit kanker lebih tinggi dibandingkan dengan polisi lalu lintas yang tidak merokok. ......Cancer is generally caused by chemicals hazardous because of environmental exposure. Exposure of motor vehicle exhaust gas and cigarette smoke is a pollutant that is potentially causing cancer. Exposure of motor vehicle exhaust gas received traffic workers and raised the risk of cancer for them. Lifestyle of smoking by traffic police is one another of the potential cancer risk. The risk caused by mechanism oxidative stress. Oxidative stress is one of the reason to make free radicals and can cause the cancer. Before the formation of cancer cells, the cell has a defense system against formation of cancer cell. This cell defense system can repair DNA base. System improvements cell can release guanine-adducts, 8-hydroxy-2'-deoxyguanosine, is generally as a biomarker of cancer risk. Methods of measuring 8-hydroxy-2'-deoxyguanosine can be done by HPLC-UVvis. The measurement of the urine samples from 17 persons, measurements were done by comparing between the concentration of 8-hydroxy-2'-deoxyguanosine of smoking’ traffic police (8 persons) and the not smoking’ traffic police (9 persons). The mean concentration of 8-hydroxy-2'-deoxyguanosine on smoking’ traffic police at 0.619 mg per g creatinine and the not smoking’ traffic police at 0.268 mg per g creatinine. The analysis result indicates that the smoking’ traffic police have an increased risk of cancer is higher than the not smoking’ traffic police.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S30722
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Purwaningsih S
Abstrak :
Butylated Hidroksianisole (BHA) dan metabolitnya tert- Butyl Hydroquinone (TBHQ) merupakan antioksidan sintetis yang banyak digunakan sebagai pengawet dalam berbagai produk makanan juga minuman. Meskipun dinyatakan aman oleh WHO, akan tetapi penggunaan kedua pengawet ini masih kontroversial karena beberapa penelitian menunjukkan BHA dapat memicu terjadinya proliferasi sel pada beberapa hewan uji, sedangkan TBHQ dianggap karsinogenik karena dapat menyebabkan kerusakan DNA. Pada penelitian ini dianalisis interaksi antara Calf thymus DNA dengan senyawa BHA dan TBHQ yang dimediasi oleh cupri klorida. Hasil studi secara spektrofotometri memperlihatkan terjadinya pergeseran batokromik sebesar 2-3 nm pada perlakuan DNA dengan TBHQ. Analisis kemudian dilanjutkan dengan metode HPLC menggunakan fase diam C18, fase gerak Buffer Natrium Hidrogen Fosfat 10 mM dan Metanol (85 : 15) untuk pembentukan DNA Adduct, 8-Hidroksi-2?- Deoksiguanosin (8-OHdG) sebagai biomarker resiko kanker. Hasil studi ini menunjukkan terbentuknya DNA Adduct 8-OHdG terhadap DNA dengan TBHQ pada konsentrasi 20 ? 500 ppm. Pembentukan 8?OHDG meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi TBHQ. Jumlah relative 8-OHdG yang terbentuk mencapai 946/105 Deoksiguanosin (DG) dari basa DNA. Uji konfirmasi secara LC-MS/MS memperlihatkan munculnya puncak 8-OHdG pada waktu retensi 3,52 dengan puncak induk (M++1) 284; ion anakan 167,9 dan 139,9. Sedangkan interaksi antara DNA dengan BHA 50 ? 250 ppm tidak memicu terjadinya pembentukan 8-OHdG. ...... Butylated Hydroxyanisole (BHA) and its metabolite tert-Butyl Hydroquinone (TBHQ) are synthetic antioxidant commonly used as food and beverage preservatives. Although WHO declared its safety, the use of the preservatives are still controversial because some studies showed that BHA induced proliferative effects animal testing and TBHQ is considered carcinogenic caused DNA cleavage. This study is to analyze the interaction between Calf thymus DNA with BHA and TBHQ compound which are mediated by copper (II) chloride. The result of the study in spectrophotometric showed there was bathochromic shift as much as 2-3 nm in DNA and TBHQ treatment. The next analysis used HPLC method in stationary phase of ODS, mobile phase of 10mM Natrium Hydrogen Phosphate Buffer and Metanol ( 85 : 15) for DNA adduct, 8- Hydroxy-2-Deoxyguanosine (8-OHdG) as cancer risk biomarker. The result of the study showed DNA adduct 8-OHdG forming at 20-500 ppm concentration of DNA and TBHQ. 8-0HdG formation was greatly increased by TBHQ in a concentration dependent manner. The relative amount of 8-OHdG which is formed reach 946/105 deoxyguanosin in DNA bases. Confirmation test by LCMS/ MS was characterized by a base peak (M++1) 284 at 3.52 min. with the detection of the fragment ion at m/z 167.9 and 139.9. Meanwhile the interaction between DNA and 50-250 ppm BHA did not induced 8-OHdG.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42237
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Ikko Haidar Farozy
Abstrak :
Asap gas buang dari mesin diesel diketahui mempunyai potensi menimbulkan kanker dikarenakan adanya senyawa benzo[a]pirena yang bersifat karsinogen. Sementara itu, manusia juga sering terpapar logam Ni II pada kehidupan sehari-hari, baik dari risiko pekerjaan dan sumber lain seperti aloi pada operasi tulang. Kedua senyawa ini diketahui dapat menimbulkan kerusakan DNA dengan pembentukan DNA adduct, yang salah satunya adalah senyawa 8-Hidroksi-2-Deoksiguanosin 8-OHdG yang merupakan penanda biologis biomarker risiko kanker pada manusia. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti proses pembentukan 8-OHdG untuk membantu deteksi kanker pada manusia dengan studi in-vitro. Studi ini dilakukan dengan menggunakan senyawa benzo[a]pirena dan Ni II serta reaksi Fenton-like pada suhu 370C dan variasi pH 7,4 dan 8,4 dengan waktu inkubasi 18 jam. Hasil reaksi dianalisis dengan menggunakan perangkat HPLC fasa terbalik Hitachi Primaide dengan detektor UV-Vis dengan eluen buffer fosfat dan metanol dengan komposisi 90:10. Diperoleh hasil pembentukan 8-OHdG yang lebih tinggi pada pH 7,4 dan sangat dipengaruhi efek sinergis senyawa Ni II dan benzo[a]pirena pada reaksi Fenton-like. ...... Diesel engine exhaust is known to have cancer causing potency due to the presence of benzo a pyrene compound that is carcinogenic. Meanwhile, humans are also often exposed to Ni II metals in daily activities, be it from occupational risks and also other sources such as alloys from bone surgery. These two compounds are known to cause DNA damage from the formation of DNA adducts, one of which is 8 Hydroxy 2-Deoxiguanosine 8 OhdG compound which serves as a biomarker of human cancer risk. This research is done to study the process of 8 OhdG formation to help detect cancer in humans by in vitro study. The study is done with using benzo a pyrene and Ni II compounds and also Fenton like reaction at 370C temperature and pH variations of 7,4 and 8,4 with incubation time of 18 hours. The reaction results are then analyzed by Hitachi Primaide reverse phase HPLC with UV Vis detector and eluents phosphate buffer and methanol with composition of 90 10. It is determined that 8 OhdG formation is higher at pH 7,4 and is very affected by synergetic effects of Ni II and benzo a pyrene compounds in Fenton like reaction.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>