Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firdza Nurfalah
Abstrak :
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran yang bergerak ke bawah atau keluar lereng. Salah satu penyebab terjadinya tanah longsor adalah terdapatnya bidang gelincir yang berada pada bawah permukaan. Bidang gelincir bisa diartikan sebagai bidang yang menjadi batasan bergeraknya massa tanah terhadap massa tanah yang diam. Ground penetrating radar (GPR) merupakan salah satu metode geofisika yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bawah permukaan tanah. Kontras amplitudo yang didapat pada perekaman data digunakan sebagai pendekatan litologi batuan dan lapisan batuan bawah permukaan tanah sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyebab longsor. Sistem Informasi Geografis (SIG) digunakan untuk mengetahui sebaran kerentanan gerakan tanah. Dalam menentukan peta kerentanan pergerakan tanah dapat digunakan metode overlay dengan parameter yang digunakan adalah curah hujan, kemiringan, ketinggian, penggunaan lahan dan jenis tanah. Dilakukannya korelasi terhadap metode GPR yang akan menampilkan lokasi bidang gelincir dengan pengolahan data berbasis SIG yang akan menampilkan sebaran peta kerentanan gerakan tanah. Hasil yang didapat dari korelasi kedua metode adalah informasi mengenai tanah longsor wilayah akuisisi GPR. Hasil dari dilakukannya penelitian ini adalah dapat memberikan pengetahuan sekaligus informasi tentang potensi akan daerah rawan longsor. ......Landslide is the movement of slope-forming material in the form of rock, debris, soil, or mixed material that moves down or out of the slope. One of the causes of landslides is the presence of slip fields under the surface. The slip zone can be interpreted as a zone that limits the movement of the soil mass to the stationary soil mass. Ground penetrating radar (GPR) is one of geophysical methods that can be used to identify the subsurface. Amplitude contrast obtained in the data recording is used as an approach to rock lithology and subsurface rock layers so that it can be used to identify the cause of landslides. Geographic Information System (GIS) is used to determine the distribution of ground movement susceptibility. In determining the susceptibility map to soil movement, the overlay method can be used with the parameters used are rainfall, slope, altitude, land use and soil type. Correlation is carried out with the GPR method which will display the location of the slip plane with GIS-based data processing which will display the distribution of the landslide susceptibility map. The results obtained from the correlation of the two methods are information about landslides in the GPR acquisition area. The result of this research is that it can provide knowledge as well as information about the potential for vulnerable landslide areas.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Octaviani Putri
Abstrak :
Rokok merupakan salah satu meningkatnya angka kematian manusia. Hal ini dikarenakan rokok mengdanung banyak zat berbahaya seperti benzo[a]piren dan logam berat seperti Cr VI. Salah satu akibat yang disebabkan dari kedua zat tersebut adalah menyebabkan kerusakan DNA dan menghasilkan DNA adduct. Salah satu DNA adduct yang terbentuk adalah 8-Hidroksi-2 rsquo;-Deoksiguanosin 8-OHdG. DNA adduct tersebut merupakan biomarker dari adanya risiko kanker. Oleh karena itu, dengan adanya proses terbentuknya 8-OHdG diharapkan dapat memberi informasi cara mendeteksi dini risiko kanker sebagai upaya mengurangi atau mencegah terjadinya penyakit kanker karsinogenesis. Penelitian ini melakukan analisis terbentuknya DNA adduct berupa 8-OHdG yang merupakan biomarker resiko karsinogenis dari pengujian secara in vitro dengan senyawa benzo[a]piren dan adanya reaksi Fentpada-like. Pengujian ini dilakukan dengan berbagai variasi. Variasi yang dilakukan adalah pH 7,4 dan 8,4, suhu 37?C dan 60?C, serta waktu inkubasi 5 dan 7 jam. DNA adduct 8-OHdG dianalisis menggunakan HPLC kromatografi fasa terbalik dengan detector UV/vis pada panjang gelombang 254 nm. Kpadadisi optimum untuk menganalisis 8-OHdG menggunakan eluen dengan campuran buffer fosfat pH 6,7 10 mM dan metanol pada rasio 85:15. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kpadasentrasi 8-OHdG akibat adanya paparan B[a]P dan adanya reaksi Fentpada-like telah melebihi LOD. Bertambahnya waktu dan suhu mengakibatkan efek sinergis kenaikan kpadasentrasi 8-OHdG. Akan tetapi, pada kenaikan pH[sh1] tidak memberikan efek sinergis kenaikan kpadasentrasi 8-OHdG apabila dipengaruhi oleh adanya reaksi Fentpada-like. ...... Cigarettes are padae of the factors in increasing numbers of human deaths. This is because cigarettes cpadatain many harmful substances such as benzo a pyren dan heavy metals such as Cr VI. Padae of the cpadasequences caused by both substances is DNA damage dan DNA adducts productipada. Padae of the DNA adducts that formed is 8 hydroxy 2 39 deoxyguanosine 8 OHdG. DNA adduct is the biomarker of cancer risk. Therefore, with the formatipada process of 8 OHdG is expected to provide informatipada pada how to detect early risks of cancer as an effort to reduce or prevent the occurrence of cancer carcinogenesis. This study analyzes the formatipada of a carcinogenic risk biomarker DNA adduct of 8 OHdG from in vitro assay with benzene a pyene dan Fentpada like reactipada. The test is performed with great variety. The variatipadas were pH 7,4 dan 8,4, Suhu 37 C dan 60 C, dan Waktu Inkubasi 5 dan 7 Jam. The 8 OHdG DNA adduct was analyzed using reverse phase HPLC chromatography with UV vis detector at the wavelength of 254 nm. The optimum cpadaditipadas for analyzing 8 OhdG are using eluent with phosphate buffer mixture pH 6.7 10 mM dan methanol at 85 15 ratio. The results show that the 8 OHdG cpadacentratipada due to exposure to B a P dan the presence of Fentpada like reactipada has exceeded the LOD. Increasing time dan Suhu resulted in a synergistic effect of 8 OHdG cpadacentratipada increase. However, the pH increase does not provide a synergistic effect of 8 OHdG cpadacentratipada increase when influenced by Fentpada like reactipada.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69872
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dery Damayanti
Abstrak :
Dalam penelitian ini, pembentukan DNA Adduct 8-Hidroksi-2-Deoksiguanosin (8-OHdG) sebagai biomarker kerusakan DNA dilakukan dengan mereaksikan basa 2'deoxyguanosine dengan TBHQ, dengan penambahan paparan logam kromium melalui reaksi seperti Fenton dan askorbat AC id. Reaksi dilakukan dengan variasi pH (7,4 dan 8,4), suhu (37C dan 60OC), dan waktu inkubasi (7 dan 12 jam). 8-OHdG dianalisis menggunakan fase terbalik UHPLC dengan detektor UV pada panjang gelombang 254 nm. Kondisi optimum untuk menganalisis 8-OHdG menggunakan eluen dengan campuran buffer fosfat pH 6,7 10 mM dan metanol berada pada rasio 85:15. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan TBHQ juga logam Cr (VI) dapat meningkatkan konsentrasi 8-OHdG. Penambahan pereaksi seperti Fenton dan asam askorbat juga dapat meningkatkan konsentrasi 8-OHdG yang dihasilkan. Sebagian besar 8-OHdG terbentuk lebih tinggi untuk reaksi pada pH 7,4, suhu 60OC, dan waktu inkubasi 12 jam.
In this research, the formation of DNA 8-Hydroxy-2-Deoxiguanosin (8-OHdG) as a biomarker of DNA damage was carried out by reacting 2deoxyguanosine bases with TBHQ, with the addition of chromium metal exposure through reactions such as Fenton and AC id ascorbate. The reaction was carried out with variations in pH (7.4 and 8.4), temperature (37C and 60OC), and incubation time (7 and 12 hours). 8-OHdG was analyzed using reverse phase UHPLC with a UV detector at a wavelength of 254 nm. The optimum conditions for analyzing 8-OHdG using eluents with a phosphate buffer mixture of pH 6.7 10 mM and methanol are at a ratio of 85:15. The results of this study indicate that the addition of TBHQ as well as Cr (VI) metal can increase the concentration of 8-OHdG. Addition of reagents such as Fenton and ascorbic acid can also increase the concentration of 8-OHdG produced. Most of the 8-OHdG formed was higher for the reaction at pH 7.4, temperature 60oC, and incubation time of 12 hours.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library