Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 250 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irawati
Abstrak :
Computer industry in Indonesia gains a significant growth, about 20 percent - 25 percent every year. In market 2 million units sold for 2007, a small amount compare to 220 million live. With market this big, there?ll be positive increase of technology industry about 14 percent in 2010. Risk factor affecting the Company is: global markets for personal computers, and related peripherals and service are highly competitive and subject to rapid technological change. If the company is unable to compete effectively in these markets, its financial condition and operating results could be materially adversely affected. This under score the problem on how experiential marketing effecting the word of mouth behavior of Macintosh consumer. Research of experiential marketing based on Bern H. Schmitt book Experiential Marketing: how to get your customers to sense, feel, think, act, and relate to your company and brand, the Free Press, 1999. Experiential marketing as independent variable measure by five dimensional: sense, feel, think, act, and relate. The dependent variable is word of mouth have three dimensional that become one variable measurable: costumer satisfaction, opinion leadership, and contiguous product. Research method use survey to observe sample (Millis id-Mac), that use non probability sampling method for 78 respondent. To measure this research use semantic differential scale 1 for negative pole and 7 for positive pole. To analyze survey result use SPSS 12, confirmatory factor analysis and multiple linier regression. Respondent descriptive result show that MacBook have the bigger market that other type of Mac. As for result experiential marketing have two significant dimensional: think and act, both dimensional have high score for significant outcome. This research conclusion, that experiential marketing have significant effect on word of mouth behavior for Macintosh consumer. Thou relate did not have such same result, it because the majority of market shares from creative professional has been place with personal user and education.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kelik Bayundara
Abstrak :
Fokus dari skripsi ini adalah untuk menguji hubungan antara kualitas program loyalitas dan rekomendasi word-of-mouth (WOM) melalui kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan, dan brand attachment. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas program loyalitas secara positif berpengaruh pada kepuasan pelanggan, dan secara signifikan tidak berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Kepuasan pelanggan secara positif berpengaruh terhadap brand attachment dan loyalitas pelanggan. Kepuasan pelanggan secara signifikan tidak memiliki pengaruh terhadap WOM. Brand attachment secara positif berpengaruh pada WOM, begitu pula loyalitas pelanggan juga secara positif berpengaruh pada WOM. Data dalam penelitian ini sebanyak 250 responden menggunakan kuesioner. Tujuh hipotesis penelitian diuji menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). ......The focus of this study is to examine the relationship between loyalty program quality (LPQ) and the word-of-mouth (WOM) recommendations through customer satisfaction, customer loyalty and brand attachment. The results show that LPQ affect positively the satisfaction, and does not affect significantly the loyalty. Customer satisfaction affect positively brand attachment and customer loyalty. Customer satisfaction does not affect significantly WOM. Brand attachment affect positively WOM. Customer loyalty affect positively WOM. Data in this research is collected from 250 respondents by spreading the questionnaires. Seven hyphoteses in this research are tested by using Structural Equation Modeling (SEM).
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44929
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selly Dita Arnyatanggi
Abstrak :

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh Experiential Marketing Terhadap Word Of Mouth Konsumen (Studi pada Velvet Suite Blitzmegaplex Central Park. Responden dalam penelitian ini adalah pengunjung velvet suite blitzmegaplex yang minimal berusia 17 tahun dan sudah pernah menonton di Velvet Suite Blitzmegaplex CP. Dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden dengan menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik purposive. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dianalisis dengan simple regresion. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Experiential Marketing memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap Word of Mouth dengan nilai sebesar 34,7% dan sisanya sebesar 62,6% Word of Mouth dipengaruhi oleh faktor lain. ......The purpose of this research is to find out how the influence of Experiential Marketing To Consumer Word Of Mouth (study on Velvet Suite blitzmegaplex Central Park. The respondents in this study are the visitors of velvet suite, who are at least  17 years old, with a total sample of 100 respondents by using non-probability sampling methods with purposive technique. Instrument in this study is a questionnaire that analyzed with simple regresion. The results of this research show that the Experiential Marketing have no significant influence of Word of Mouth with a value amounting to 34.7% and the rest of hitting on 62.6% Word of Mouth is affected by other factors.

Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Amylia Kusumawardhani
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh servicescape terhadap pembentukan Word of Mouth (WOM) oleh konsumen Restoran Marché Cabang Plaza Senayan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 pengunjung Restoran Marché Cabang Plaza Senayan dengan menggunakan metode non-probability sampling serta teknik purposive. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan linear regression. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa servicescape memiliki pengaruh 26.5% dalam pembentukan WOM konsumen Restoran Marché Cabang Plaza Senayan, dan 73.5% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. ......The objective of this research is to analyze how the influence of servicescape in establish Word of Mouth (WOM) by consumers of Marché Restaurant at Plaza Senayan. This research applied quantitative approach. The sample of this research is 100 consumers of Marché Restaurant at Plaza Senayan, collected using nonprobability sampling and purposive technique. This research used questionnaire as research instrument and analyzed using linear regression. The result of this research shows that servicescape has influence 26.5% in establish WOM of consumers Marché Retaurant at Plaza Senayan, and 73.5% was influenced by the other factors.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silverman, George
Abstrak :
In our hype-infested society, honest and positive word of mouth can multiply sales explosively. But for those who think it happens by chance (as most marketers do), this book will be an eye-opener. The surprising truth is that word of mouth can be implemented as strategically as any other form of marketing--and at significantly lower cost! This is especially good news for any seller of products or services who must maximize every marketing dollar. Central to this book is the innovative Decision Matrix, which helps readers identify who their potential buyers are and what messages those prospects need to hear from friends, coworkers, and trusted advisors. This matrix is followed by step-by-step guidance on how to construct an integrated "no vested interest" campaign that leverages all channels (including traditional media, the Internet, and PR), penetrates successive tiers of audiences, and builds sales exponentially. Marketers will learn how to: * Target the predominate adopter type (innovator, early, middle, late, laggard) * Create the content--the actual words--needed to accelerate the process * Identify the sources and delivery mechanisms that will be most persuasive * Use the wide variety of methods that trigger runaway word of mouth.
New York: American Management Association, 2001
e20438329
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Laksmisari
Abstrak :
ABSTRAK
Konsumen banyak melihat iklan-iklan di media massa setiap harinya maka konsumen tersebut melindungi dirinya dari serangan begitu banyak iklan dengan lebih mendengarkan teman-temannya atau sumber-sumber lain yag mereka percayai. Oleh sebab itu, WOM merupakan alat promosi yang efektif karena seseorang hanya bisa mengingat 5 sampai 7 iklan saja perhari. WOM juga memiliki ani yang peming karena banyak konsumen yang tidak suka mengambil resiko membeli dan mengkonsumsi produk yang memiliki resiko besar.

Produk yang memiliki resiko besar karena langsung berhubungan dengan tubuh adalah produk pelangsing tubuh. Produk ini sangat mudah didapatkan di banyak retailer dengan harga yang relatif rnurah yaitu rata-rata Rp. 3000.- per kemasan sena banyaknya iklan di media massa. Para pengusaha industri kosmetika nasional pun banyak yang memproduksi produkproduk pelangsing untuk mendukung keinginan para wanita yang ingin tubuhnya langsing. Fenomena ini terjadi karena kini pandangan tcntang citra seorang wanita yang cantik diterjemahkan sebagai wanita yang memiliki bentuk tubuh langsing, rambut lurus panjang, dan kulit wajah putih mulus.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai produk pelangsing tubuh menarik karena produk ini memiliki resiko yang cukup besar karena penggunaannya langsung mempengaruhi sistem tubuh sedangkan iklan produk-produk ini banyak dilihat di berbagai media dengan frekuensi yang cukup sering. Permasalahan yang akan diteliti oleh penulis antara lain, pertama apa sajakah faktor-faktor stimuli yang menyebabkan WOM terjadi dan bagaimna proses WOM itu sendiri. Permasalahan kedua adalah mengetahui keterkaitan antara WOM Communication dan iklan dengan keputusan konsumen untuk membeli produk pelangsing tubuh yaitu apakah konsumen dalam mengambil keputusan tersebut lebih dipengaruhi oleh iklan, WOM atau kedua-duanya serta bagaimana proses terjadinya (alur-alur yang dilewati setiap responden). Perrnasalahan selanjutnya adalah mengidentifikasi jenis-jenis inforrnasi apa sajakah (merek, harga, kemasan, efek samping, dan lain-lain) yang membedakan perilaku konsumen terhadap pemilihan kedua sumber inforrnasi (WOM atau lklan). Selain itu, ingin juga diketahui apakah terdapat perbedaan antara variabeldemografi (jenis pekerjaan, pendidikan dan pengeluaran) terhadap jenis inforrnasi atas merek, harga, kemasan, bahan baku, kemampuan produk maupun efek samping pada dua sumber informasi yaitu iklan dan word-of-mouth.

Subjek penelitian ini adalah 150 wanita yang yang pernah mengkonsumsi suatu produk pelangsing tubuh, berusia 18 tahun atau lebih. Produk pelangsing tubuh yang dimaksud disini adalah semua merek produk pelangsing tubuh yang pemah beriklan di media seperti Slimming Tea, Diyet, Merit, Teh Hijau Cap Kepala Hijau dan lain sebagainya.

Pengolahan data yang didapat melalui survey kepada 150 wanita ini menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solution) ver.1 0.0 sebagai alat bantunya. Landasan Statistical tools yang dipakai adalah : Deskriptive Statistics, Analysis of Variance (ANOVA), Discriminant Analysis dan Crosstab.

Hasil analisis telah memberikan jawaban yang memuaskan terhadap perrnasalahan penelitian yang diangkat oleh penulis. Hasil tersebut diantaranya adalah faktor-faktor stimuli terjadinya WOM untuk produk pelangsing tubuh. Faktor-faktor tersebut adalah adanya pertanyaan orang lain terhadap dirinya, adanya komentar orang lain tentang suatu merek produk pelangsing tubuh, karena setelah melihat iklan sebuah merek produk pelangsing tubuh tertentu. Sedangkan proses terjadinya WOM dimulai saat responden bertanya kepada sumber rekomendasi. Sebagian besar dari responden yang pemah mengkonsumsi produk pelangsing tubuh ini lebih dipengaruhi oleh iklan dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu merek, akan tetapi kemudian mereka akan mencari informasi lebih lanjut dari seseorang. Akan tetapi, terdapat penemuan yang menarik dimana jumlah responden yang setelah melihat iklan langsung melakukan keputusan membeli tanpa bertanya pad a orang lain terlebih dahulu tidak terlalu berbeda jauh dengan jumlah responden yang setelah melihat iklan kemudian melakukan WOM. Tidak terdapat perbedaan preferensi konsumen terhadap jenis informasi (merek, harga, kemasan, kemampuan, bahan baku serta efek samping) baik yang didapatkan dari WOM communication maupun iklan. Meski tidak ada perbedaan akan tetapi informasi atas kemasan merupakan jenis informasi yang paling membedakan atas pemilihan sumber informasi yang dipilih. Selain itu, tidak terdapat perbedaan antara variaber demografi jenis pekerjaan, pendidikan dan pengeluaran) terhadap jenis informasi yang ada pada dua sumber informasi yaitu iklan dan word-of-mouth.

Saran yang bisa direkomendasikan oleh penulis adalah bahwa produsen sebaiknya menstimulasi WOM dengan menyebarkan informasi mengenai kemampuan produk dalam melangsingkan tubuh serta efek sampingnya, mempcrhatikan pesan (message) yang dikomunikasikan didalam iklan-iklannya, menambah frekuensi kemunculan iklan agar dapat menstimuli terjadinya WOM dan mempercepat keputusan membeli konsumen, selalu mengawasi kualitas produknya agar tetap dapat memuaskan konsumennya agar konsumen merasa puas dan kemudian melakukan WOM communication, menggunakan iklan dan WOM secara terpadu dan menunjang satu sama lain sesuai dengan konsep Integrated Marketing Communication, produsen tidak perlu membeda-bedakan jenis informasi yang ingin disampaikan dikedua sumber informasi (iklan atau WOM) sesuai dengan variabel demografi konsumen dalam mengkomunikasikan produk pelangsing tubuhnya.
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Linda Sintia Dewi
Abstrak :
Tesis ini membahas pengaruh terpaan iklan TV dan komunikasi word of mouth, studi kasus pada merek KFC di Sekolah Hati Suci. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan positivime, dengan metodologi kuantitaif dengan metode survei. Teknik samplingnya adalah sensus. Responden anak usia 11-14 tahun di sekolah Hati Suci berjumlah 87 orang. Metode analisa yang digunakan adalah analisa regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh terpaan iklan TV dan komunikasi word of mouth terhadap preferensi anak memilih merek walaupun kontribusinya tidak banyak. Namun jika ditelaah secara partial maka hanya Komunikasi word of mouth yang memberikan pengaruh signifikan dan positif pada preferensi anak memilih merek. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Komunikasi word of mouth lebih dominan mempengaruhi preferensi anak memilih merek dibandingkan dengan terpaan iklan TV.
This thesis explains the effect of TV ads exposure and word of mouth communication to the children preference brand choice; case study on KFC as a brand at Hati Suci School. This research uses positivism approach, quantitative methodology with survey and census to collect data. The respondents are 87 children at range 11-14 years old at Hati Suci School. Data is analyzed with multivariate linear regression. The results of this research as follows: There is a small contribution that TV ads exposure and word of mouth communication altogether effect children preference brand choice. However if we analyze it partially only word of mouth communication that has significant and positive effects to children preference brand choice. Through this research we also found that word of mouth communication is perceived more as the effect of children preference brand choice rather than TV ads exposure.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T44496
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fajar Hidayat
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh servicescape terhadap pembentukan Electronic Word of Mouth (eWOM) oleh konsumen Restoran The Playground Cabang Pondok Indah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 pengunjung Restoran Electronic Word of Mouth dengan menggunakan metode non-probability sampling serta teknik purposive. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan linear regression. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa servicescape memiliki pengaruh yang kuat dan signifikan terhadap pembentukan electronic word of mouth. ...... The objective of this research is to analyze how the influence of servicescape in establish Electronic Word of Mouth (eWOM) by consumers of The Playground Restaurant at Pondok indah Mall. This research applied quantitative approach. The sample of this research is 100 consumers of The Playground Restaurant, collected using nonprobability sampling and purposive technique. This research used questionnaire as research instrument and analyzed using linear regression. The result of this research shows that servicescape has significant influence on the formation of electronic word of mouth.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S55227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Krizia Joshua
Abstrak :
Seiring dengan pesatnya pertumbuhan perekonomian Indonesia pada sektor pariwsata dan pesatnya pertumbuhan pengguna internet terutama media sosial, electronic word-of-mouth telah menjadi komponen yang penting. Penelitian ini dilakukan untuk melihat adanya pengaruh antara electronic word-of-mouth pada media sosial terhadap intention to visit. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 responden yang pernah melihat eWOM di media sosial dan belum pernah berkunjung ke Labuan Bajo dengan menggunakan metode non-probability sampling serta teknik purposive sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan regresi linear. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa electronic word-of-mouth berpengaruh terhadap intention to visit sebesar 64,7.
Following the growth of economy in tourism sector in Indonesia and the growth of internet user especially on social media, electronic word of mouth has been the most important component. This research is to analyze the impact of electronic word of mouth on social media toward intention to visit. This research was using 100 respondents who have seen electronic word of mouth on social media and never visit Labuan Bajo with using the non probability sampling method and purposive sampling technique. This research used questionnaire as research instrument and analyzed with linear regression. The result of this research indicate the electronic word of mouth has 64,7 influence toward intention to visit.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Joshua Bona Rifman
Abstrak :
Seiring dengan perkembangan internet, electronic word of mouth telah menjadi suatu fenomena pemasaran kekinian. Penelitian bertujuan menganalisis pengaruh electronic word of mouth terhadap brand image dari iFlix di wilayah Jabodetabek yang diukur dengan variabel electronic word of mouth dan brand image. Metode penelitian kuantitatif dengan online survey pada pelanggan iFlix selama 6 bulan terakhir di Jabodetabek  dan pernah mendapatkan informasi yang berhubungan dengan iFlix. Hasil penelitian menunjukkan variabel electronic word of mouth memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel brand image pada iFlix di wilayah Jabodetabek. Penelitian ini merekomendasikan agar iFlix harus tetap mempertahankan dan meningkatkan penggunaan media sosial sebagai sarana basis informasi produk maupun perusahaan. Dengan demikian, konsumen baru maupun pelanggan dapat dengan mudah mencari serta mendapatkan informasi tentang produk iFlix. Selain itu, kualitas dari iFlix yang sudah baik harus tetap dipertahankan agar mampu selalu bersaing dengan industri yang sejenis. .....Along with the development of the internet, electronic word of mouth has become a contemporary marketing phenomenon. This study aims to analyze the effect of electronic word of mouth on the brand image of iFlix in the Jabodetabek area as measured by electronic word of mouth and brand image variables. Quantitative methods using online surveys of iFlix customers during the last 6 months in Jabodetabek and have received information related to iFlix. The results showed that the variable electronic word of mouth had a significant influence on the variable brand image on iFlix in the Jabodetabek area. This study recommends that iFlix must maintain and increase the use of social media as a means of product and company information base. This way, new consumers and customers alike can easily find and get information about iFlix products. In addition, the good quality of iFlix must be maintained so that it can always compete with similar industries.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>