Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Juaneitta Tyas Damayanti
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ideologi media yang terhubung dengan konteks sosial di balik pemberitaan turunnya Presiden Suharto oleh Wall Street Journal selama kerusuhan Mei 1998 berlangsung sampai Suharto mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998 dan setelahnya sebagai bentuk analisis diskursus media dengan menggunakan analisa wacana milik Fairclough. Penelitian ini dilakukan dengan teori kritis dari analisa wacana yang mengidentifikasi intertekstualitas seperti overleksikalisasi, kutipan, dan klausa. Teori tersebut diaplikasikan pada pemberitaan media yang merepresentasikan Suharto untuk mengetahui keberpihakan politik Wall Street Journal dan konteks sosial di Amerika ketika peristiwa berlangsung. Hasil dari penelitian ini menemukan keberpihakan media dalam Suahrto dan keterkaitannya dengan krisis ekonomi 1998. Pembahasan tersebut mengindikasikan bahwa keberpihakan tersebut merepresentasikan tidak hanya Suharto sebagai pahlawan yang membawa Indonesia ke dalam era pembangunan yang besar, namun juga menunjukan respon positif terhadap Suharto ditengah-tengah krisis dan menggambarkan golongan muslim sebagai oposisi pemerintah yang mengendalikan protes.
ABSTRACT
This research aims to find the media rsquo s ideology in relation to social context behind the coverage of Suharto rsquo s resignation on the Wall Street Journal during 1998 riot from May 13th until Suharto resignation speech on May 21st 1998 and the next day as an analysis of media discourse using Fairclough rsquo s critical discourse analysis framework. This research is conducted using critical theory from the discourse analysis which identifies intertextuality overlexicalisation, quotation, and clauses. The theory is applied onto media coverage which represents Suharto in order to study the political tendency of the Wall Street Journal and the social context in the United States at the time of the occurrence. The result of this research finds media bias towards Suharto and 1998 crisis in Indonesia. The discussion indicates that the bias is not only presenting Suharto as a hero who had brought Indonesia into a great development era, but also present positive understanding towards the occasion and portraying the Muslims as the opposition of the government who lead the protest.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mamoto, Retno Sukardan
Abstrak :
Pada masa pemerintahan presiden Eisenhower, kebijakan politik luar negeri Amerika ditentukan oleh presiden dan menteri luar negeri, John Foster Dulles. Pengaruh kedua orang ini amat besar di dalam menentukan langkah-langkah kebijakan politik luar negeri, dibarengi dengan kekuasaan dan dukungan keuangan sehingga langkah-langkah yang diambil dalam hubungan Amerika dengan Indonesia berkembang menjadi suatu kebijakan yang rahasia dan membawa dampak yang merugikan dan mengakibatkan hubungan diplomasi kedua negara ini terputus. Di satu sisi, presiden Amerika menghadapi kongres yang tidak selalu sepakat dengan kebijakan kebijakan politik luar negerinya, namun di sisi lain, mendapat dukungan penuh dari kegua unsur dalam kongres yakni dari senar dan DPRnya, untuk kebijakan yang bersifat non kompromi terhadap komunisme. Dalam area ini Eisenhower menjalankan kekuasaannya sebagai presiden, terutama dalam hal menggunakan Badan Intelejens "Si-Ai-E" (CIA) untuk mencapai tujuan-tujuan politik luar negerinya.
1999
JSAM-IV-JanJul1999-123
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library