Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prita Satyawati
Abstrak :
Pabrik polipropilen baru Pertamina dengan kapasitas 45.000 ton per tahun mampu memproduksi polipropilena jenis film, pica dan injeksi dengan merk dagang Polytam PP. Salah satu penggunaan film plastik adalah untuk pengemas. Warna merupakan salah satu variabel kenampakan yang penting disamping kilap dan keburaman, dan kenampakan sering digunakan sebagai paramater utama untuk menembus konsumen. Untuk memperbaiki wama film polipropilena maka dilaksanakan penelitian terhadap pengaruh oleamide dan mencari penyebab timbulnya warna kuning pada film polipropilena. Pembuatan film plastik dilaksanakan dengan mencampur bahan polipropilena dengan aditif dengan kadar oleamide yang bervariasi dari 0 % sampai 0.35 %. Bahan ini mula-mula dicampur secara kering kemudian diekstrusi untuk selanjutnya diproses menjadi film secara blown tubular film extrusion. Pengujian terhadap film yang dihasilkan meliputi warna, kilap dan keburaman sedangkan untuk mengetahui perubahan struktur dari oleamide akibat perlakuan panas dengan spektrometer inframerah dan ultraviolet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan panas terhadap oleamide menyebabkan perubahan warna pada film polipropilena dan penurunan kadar oleamide menyebabkan peningkatan sifat kilap dan keburaman pada film.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nofal Lazuardi
Abstrak :
ABSTRAK
Indonesia adalah negara penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah China pada tahun 2010 dimana polipropilena adalah salah satu jenis kantong plastik yang banyak digunakan dan sangat non-biodegradable. Selain itu indstri kertas Indonesia banyak menghasilkan limbah pulp lignin yang dimana lignin memiliki sifat sebagai surfaktan dan sifat ini dapat dimodifikasi lebih lanjut. Disisi lain, Indonesia sedang sangat mempercepat pembangunan infrastruktur terutama jalan raya dan membutuhkan bitumen dengan kualitas baik. Sifat fisik bitumen dapat dimodifikasi dengan mencampurkan polimer membentuk polymer modified bitumen PMB . Penelitian ini membahas pengaruh pencampuran bitumen dengan limbah plastik PP sebagai zat pengisi dan lignin termodifikasi sebagai surfaktan penstabil campuran, diharapkan dapat dihasilkan produk bitumen yang memiliki nilai mekanis lebih baik. Pencampuran dilakukan dengan menggunakan alat hot melt mixer. Komposisi lignin termodifikasi yang digunakan adalah 0.1 , 0.3 , dan 0.5 . Suhu pengadukan dilakukan pada 160oC, 180oC, dan 200oC. Waktu dilakukan selama 15, 30, dan 45 menit. Untuk mengkarakterisasi hasil produk, dilakukan pengujian FE-SEM, FT-IR, STA, Sessile Drop Test, Uji Daktilitas, dan Uji Penetrasi. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa lignin termodifikasi memiliki kompabilitas yang lebih baik dari lignin murni. Karakterisasi produk menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi lignin termodifikasi maka sifat mekanik PMB semakin baik, suhu pengadukan meningkatkan dispersi dan distribusi plastik didalam matriks bitumen, dan waktu pengadukan paling efektif adalah 30 menit.
ABSTRACT
Indonesia is the second biggest plastic producer in the world after China in 2010 and polypropylene is one of the most used platic that is non biodegradable. Futhermore, Indonesia paper industry produce many paper waste known as pulp lignin . Lignin can be used as coupling agent and be modified to improve the properties. On the other hand Indonesia accelerate the infrastructure development especially roadways and hence need high quality bitumen. Bitumen physical properties can be enhanced by the addition of polymer, creating polymer modified bitumen PMB . By mixing polypropylene plastic waste as filler and modified lignin as surfactant to bitumen, the bitumen properties expected to be improved. The mixing done hot melt mixer. The composition of modified lignin used were 0.1 , 0.3 , and 0.5 . The mixing temperature were 160oC, 180oC, and 200oC, and the processing time were 15, 30, and 45 minutes. Characterization the properties of PMB used FE SEM, FT IR, STA, Sessile Drop Test, Ductility Test, and Penetration Test Method. The test results show that modified lignin has better compatibilty than normal lignin. More modified lignin added to PMB, More the properties improved. Mixing temperature at 200oC has better dispertion and distribution of filler than 180oC, and the optimum time of mixing is 30 minutes.
2017
S67217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanindito Haidar Satrio
Abstrak :
Fokus pada penelitian ini adalah mensimulasikan perilaku kristalisasi polipropilena kopolimer impak (IPC) setelah penambahan serat ijuk dan kenaf yang telah dimodifikasi sebanyak 5% fraksi massa. Alkalinisasi dan pemutihan dilakukan untuk memodifikasi serat. Tujuan dari proses tersebut adalah menghilangkan komponen hidrofilik pada serat. Peristiwa kristalisasi dapat dimodelkan secara non-isotermal dengan model kinetika Nakamura. Model tersebut merupakan pengembangan dari model isotermal Avrami. Penambahan serat kenaf dapat menurunkan nilai indeks Avrami (n) sampel IPC mendekati n = 2. Nilai indeks Avrami n = 2 mengindikasikan bahwa sampel mengalami kristalisasi dengan pertumbuhan secara 1-dimensi searah dengan arah serat sehingga menghasilkan anisotropi pada produk akhir. Sedangkan penambahan serat kenaf justru menaikkan nilai indeks Avrami mendekati n = 4. Nilai tersebut menunjukkan bahwa kristalisasi pada sampel terjadi dengan pertumbuhan secara 3-dimensi dan menghasilkan isotropi pada produk akhir. Morfologi serat menyebabkan perbedaan tersebut. Perlakuan alkalinisasi dapat mengubah morfologi serat sehingga dapat mempengaruhi perilaku kristalisasi dari polipropilena kopolimer impak. ...... The focus of this research is to simulate the crystallization behavior of impact polypropylene copolymer (IPC) after the addition of modified fibers and kenaf fibers by 5% mass fraction. Alkalinization and bleaching are carried out to modify the fiber. The aim of the process is to remove the hydrophilic component in the fiber. The crystallization event can be modeled non-isothermal with the Nakamura kinetics model. The model is a development of the Avrami isothermal model. The addition of kenaf fibers can reduce the value of the Avrami index (n) IPC samples close to n = 2. The value of the Avrami index n = 2 indicates that the sample crystallizes with growth in 1-dimensional direction in the direction of the fiber so as to produce anisotropy in the final product. While the addition of kenaf fibers actually increases the value of the Avrami index to close to n = 4. The value indicates that crystallization in the sample occurs with 3-dimensional growth and produces isotropy in the final product. Fiber morphology causes this difference. The alkalinization treatment can change the morphology of the fiber so that it can influence the crystallization behavior of the impact copolymer polypropylene.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmawan Atmowisastro
Abstrak :
Pertumbuhan industri polimer polipropilena di Indonesia demikian pesat, di proyeksikan pada tahun 1997 kapasitas produksinya akan melampaui kebutuhan untuk domestik, sehingga Indonesia akan menjadi salah satu negara pengekspor polipropilena. Produk polipropilena yang banyak digunakan di dalam negeri adalah jenis film mencapai 40 % dari total konsumsi. Salah satu kegunaannya adalah untuk pengemasan, karena hal tersebut, maka sifat kemudahan untuk dibuka (operability) dari pengemas tersebut merupakan salah satu faktor yang sangat diperhatikan oleh konsumen, disamping sifat yang lainnya seperti sifat optik. Untuk memperbaiki sifat openability, maka dilaksanakan penelitian mengenai pengaruh penambahan tiga tipe asam silikat (tipe A, B & C) pada polipropilena dengan konsentrasi yang bervariasi : 0, 0.15, 0.25, 0.40, 0.55 % berat SiO2. Dan dalam penelitian ini diamati juga perubahan-perubahan sifat optik, sifat mekanik, sifat listrik dan strukturnya, sehingga akan diketahui tipe dan kualitas asam silikat yang lebih sesuai untuk produk tadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan asam silikat dapat memperbaiki sifat openability dari kantong plastik, sehingga menjadi lebih mudah dibuka. Sifat optik, sifat mekanik, sifat listrik sedikit mengalami perubahan, sedangkan strukturnya tetap. Asam silikat tipe B dengan ukuran partikel 4.54 gm memberikan hasil relatip lebih baik dibandingkan tipe lainnya. Konsentrasi asam silikat 0.25 % berat masih memberikan hasil yang diharapkan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
T798
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernhard Eko Hendrasetyawan
Abstrak :
Kebutuhan bitumen sebagai bahan baku pembuatan jalan sangat tinggi, limbah kantong plastik dan limbah kertas lignin yang belum dimanfaatkan adalah latar belakang penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah melihat kemampuan limbah lignin sebagai coupling agent antara bitumen dan limbah kantong plastik polipropilena. Metode yang digunakan untuk mencampurkan material ini adalah hot melt mixing. Variabel bebas yang digunakan adalah komposisi lignin 0%, 0,1%, 0,3%, dan 0,5%; temperatur proses 160°C, 180°C, dan 200°C; dan waktu proses 15, 30, dan 45 menit. Karakteristik yang dilakukan adalah FE-SEM, FT-IR, STA, pengujian penetrasi, pengujian daktilitas, dan pengujian titik lembek. Dari hasil pengujian menunjukan bahwa lignin berpengaruh sebagai coupling agent. ......Bitumen as raw material of road, untapped waste plastic bags and waste paper lignin is the background of this research. The purpose of this study is to see the ability of waste lignin as a coupling agent between bitumen and waste plastic bags polypropylene. The method used to mix all the materials is hot melt mixing. The independent variable used was the composition of lignin 0%, 0.1%, 0.3% and 0.5%; temperature of the process 160°C, 180°C and 200°C; and processing time of 15, 30 and 45 minutes. To view the properties FE-SEM, FT-IR, STA, penetration test, ductility test, and soft point test. The test results show that lignin has an effect as a coupling agent.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62968
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Epson Ray Kinko
Abstrak :
Konsumsi polimer dalam jumlah besar, menekan industri polimer untuk menghemat bahan baku material dan mempercepat laju produksi. MFC berbasis serat alam telah dipelajari mampu memperbaiki sifat dan kecepatan laju proses dari polimer. Indonesia sebagai negara agraris memiliki banyak sumber serat alam, salah satunya serat ijuk. Melalui proses perlakuan, serat alam diproses hingga didapatkan MFC yang akan dipelajari sifatnya sebagai agen penukleasi didalam polimer polipropilena jenis kopolimer impak. Dengan penambahan MFC, dapat meningkatkan 2% kristalinitas dan kecepatan kristalinitas hingga 12 detik. Penelitian ini menitik beratkan pada kemampuan kristalinitas dari PP setelah ditambahakan MFC. ...... Polymer comsumption in large scale, pushing polymer industry to reduce consumption of base material and increasing production time. ?Ijuk? based MFC has been studied can improve quality and accelerate process on PP. Indonesia as a maritime nation had many kind land riches, the one is ?ijuk? fiber. By conditioning process, ?ijuk? fiber made into MFC than have good bonding and will be studied his properties as nucleating agent on polymer polypropylene copolymer impact. With addiction of
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S36319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Masruchin
Abstrak :
Pada penelitian ini telah dikembangkan komposit berbasis polimer polipropilena (PP) dengan penguat serat alam yaitu serat sisal dan serat sabut kelapa. Bentuk morfologi serat alam divariasikan dalam bentuk bulk (chopped) dan berbentuk single of fiber melalui proses pulping. Jenis polimer yang digunakan adalah homopolimer dan kopolimer. Komposit yang dihasilkan dikarakterisasi untuk memperoleh komposit dengan kekuatan optimum tanpa mengesampingkan nilai ketangguhan-nya. Perlakuan panas dilakukan terhadap komposit serat alam pada suhu 70°, 100° dan 130°C selama 20 jam. Dari penelitian ini diketahui bahwa sifak mekanis polimer PP dapat ditingkatkan dengan penambahan serat alam. Serat sisal memiliki sifat mekanis yang lebih baik jika dibandingkan dengan serat sabut kelapa, hal ini dibuktikan dengan nilai kuat tarik, struktur mikro, derajat kristalinitas dan stabilitas terhadap panas. Dari analisa FE-SEM, perubahan bentuk serat menjadi pulp dapat meningkatkan dispersi serat dalam matrik polimer, namun hal ini hanya meningkatkan kuat tarik dan kuat tekuk. Nilai kuat tarik, kuat tekuk, modulus dan impak komposit pada penelitian ini dapat ditingkatkan dengan tetap mempertahankan bentuk morfologi bulk (chopped) dari serat alam dengan penambahan EPDM 2.5% berat dan perlakuan panas pada 130°C. Mekanisme peningkatan ketangguhan komposit disebabkan oleh pembentukan kristal β-phase PP serta mekanisme fiber pull out dari serat alam bentuk chopped pada matrik polimer. Polimer homopolimer memberikan performa komposit yang lebih baik jika dibandingkan dengan kopolimer.
The aim of this study is to develop polypropylene (PP) composite reinforced with sisal and coconut fibers. The effect of fiber morphology in term of bundles (chopped) and single of fibers (pulp), as well as types of polymer (homopolymer and copolymer) were manufactured to obtain high strength and high toughness composites. Composites were annealed at 70°, 100° and 130°C. From this study, it is reported that sisal fiber is superior to coconut fibers as reinforcing agents. It is not necessary to convert the bundles into pulp. Optimum composite could be obtained by annealed the composites of 40% weight sisal chopped reinforced PP at 130°C by addition of EPDM 2.5% wt in the presence of PP-g-MA 5% wt. The formation of β-phase crystallization of PP revealed from XRD analysis and fiber pull out mechanism take responsible for the improvement of the high toughness of composite. Homopolymer gave best performance as matrix compared to copolymer for strength and toughness composites.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31260
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Taufiq
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini fokus pada peningkatan sifat mekanis Polipropilena impak kopolimer (PP) dengan menggunakan serat ijuk yang telah dimodifikasi. Modifikasi serat ijuk dilakukan dengan menggunakan proses alkalinisasi dan pemutihan. Proses tersebut bertujuan untuk meningkatkan kristalinitas dan kompatibilitas serat ijuk terhadap matriks PP. Pembuatan komposit PP-ijuk dilakukan menggunakan metode pencampuran lelehan panas untuk selanjutnya di cetak sesuai spesifikasi sampel uji sifat mekanis. Proses pencampuran dilakukan selama 15 menit dan dipelajari dua variabel utama, yakni variasi kadar serat ijuk (1%, 3%, 5%) dan variasi temperatur pencampuran (160⁰C dan 165⁰C). Komposit yang terbentuk selanjutnya dilakukan pengujian STA dan UTM. Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa peningkatan sifat mekanis yang optimal didapatkan pada percobaan menggunakan serat ijuk 1% dan suhu pencampuran 160⁰C. pada sampel tersebut teramati penambahan nilai kuat tarik hampir mencapai 1 Mpa. Hasil percobaan mengindikasikan bahwa serat ijuk hasil modifikasi dapat digunakan sebagai filler untuk meningkatkan sifat mekanis PP. Kondisi utama yang paling mempengaruhi peran positif serat ijuk adalah distribusi dan dispersi.
ABSTRACT
This research focused on the employment of modificated ?ijuk? fibers as fillers to improve the mechanical properties of polypropylene impact copolymer (PP). Ijuk fibers are processed through alkali treatment and bleaching. Those processes are intended to improve the crystalinity and compatibility of ?ijuk? fibers to matrix PP. Afterwards, PP-ijuk composite is made by using rheomixing and subsequently casted in satisfactory to meet the requirements as standard sample for tensile strength testing. Rheomixing was conducted for 15 minutes in different concentration of ?ijuk? fibers (1%, 3%, 5%) and temperature (160⁰C dan 165⁰C). STA and UTM were used to observe the properties of the composite. From the results, can be concluded that the optimal condition to improve the mechanical properties of PP is obtained in the condition of 1% ?ijuk? fibers and 160⁰C mixing temperature. These condition were successfully improved the tensile strength of PP by 1 Mpa. The experiments indicated that modificated ?ijuk? fibers can be used as filler to increase the mechanical properties of PP. Distribution and dispertion were attributed as the main factors which influenced the processes.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66420
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juli Ayu Ningtyas
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelapisan nikel dengan metode impregnasi basah pada substrat katalitik stainless steel 316 terhadap yield dan kualitas carbon nanotube CNT berbasis limbah polipropilena PP menggunakan reaktor flame synthesis. Dilakukan variasi loading nikel sebesar 0 , 5 dan 10 . Hasil penelitian menunjukkan pelapisan nikel dapat meningkatkan yield CNT namun tidak signifikan, yaitu hanya sebesar 8,4. Akan tetapi, hasil CNT yang dihasilkan dari pelapisan nikel dengan loading 10 pada substrat SS 316 memiliki kualitas yang lebih baik. Dari hasil XRD, CNT terdeteksi pada peak intensitas 2 = 26° dan 43°, serta masih terdeteksi beberapa pengotor berupa grafit, Fe3O4, Fe3C, dan NiO pada ketiga sampel. Hasil SEM menunjukkan CNT lebih banyak terbentuk pada substrat dengan loading nikel 10 , dan ketiga sampel masih terdapat karbon amorf dan pengotor lain. Hasil EDX menunjukkan persen berat karbon dari sampel CNT yang tumbuh pada substrat loading nikel 10 lebih tinggi dari sampel lain, yaitu 74,07. Pada hasil TGA, pelapisan nikel dapat meningkatkan stabilitas termal CNT karena CNT mengalami penurunan persen massa pada suhu oksidasi sebesar 620oC. Karena peningkatan yield yang tidak signifikan pada limbah PP, dilakukan uji pelapisan nikel pada substrat stainless steel dengan sumber karbon kamper. Yield yang dihasilkan juga tidak signifikan, hanya sebesar 6,8. Namun, kualitas CNT yang dihasilkan justru mengalami peningkatan, baik dari segi diameter kristal yang menjadi semakin kecil sebesar 8,08 nm, komposisi karbon yang meningkat sebesar 83,06, maupun stabilitas termal yang meningkat dengan suhu oksidasi sebesar 723°C. Oleh karena itu, pelapisan nikel dapat meningkatkan yield meskipun tidak signifikan serta dapat meningkatkan kualitas CNT.
This research aims to determine the effect of nickel coating on 316 stainless steel catalytic substrate by wet impregnation method on the yield and quality of polypropylene waste based carbon nanotube CNT using a flame synthesis reactor. The effect of nickel loading was studied at 0 , 5 and 10 . The results showed nickel coating increase CNT yield by 8.4 . However, CNT with 10 nickel loading offered the best yield and quality.. From the XRD results, CNT was detected at peak intensities of 2 26° and 43°, and still detected some impurities such as amorphous carbon, Fe3O4, Fe3C and NiO. From the SEM results showed that more CNT were produced on substrate with 10 nickel loading. EDX result shows that the carbon weight percentage from CNT with 10 nickel loading substrate is higher than other samples, which is 74.10 . In the TGA results, nickel coating can increase the thermal stability of CNT because CNT mass has decreased at an oxidation temperature of 620oC. Because the CNT yield from PP waste is not significant, nickel coating on substrates is tested with camphor as carbon sources. The yield produced is also insignificant by 6.8 . However, the quality of CNT is increased, in terms of crystal diameter which became smaller by 8.08 nm, the composition of carbon which increased by 83.06 , and the thermal stability which increased with an oxidation temperature of 723°C. Therefore, nickel coating can increase yield even it is not significant and can improve the quality of CNT.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Kiswanto
Abstrak :
Biodiesel dari minyak kelapa sawit sebagai salah satu jenis biofuel banyak digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil. Ketergantungan akan plastik sulit lepas pada kebutuhan sehari-hari, dan memiliki dampak negatif bagi lingkungan karena plastik sulit diurai oleh tanah dalam waktu singkat. Namun, pada plastik terdapat salah satu komponen penyusun yaitu polipropilena yang biasa dijumpai sebagai penyusun plastik makanan. Polipropilena dapat dimanfaatkan sebagai pelarut pada penelitian ini karena dapat melarutkan trigliserida dalam minyak sawit dan pada proses HDO, dengan polipropilena akan dicairkan dan diekstrak melalui proses pirolisis termal dikarenakan gas hidrogen hanya dapat berfungsi pada campuran berfasa cair. Penelitian ini akan membahas mengenai fenomena yang dialami oleh RBDPO yang memiliki kandungan trigliserida tinggi dengan pirolisat PP dalam reaksi hidrodeoksigenasi menggunakan katalis Ni-Cu/ZrO2 yang memiliki perbedaan pada kondisi operasi yakni waktu reaksi maksimum pada reaksi hidrodeoksigenasi. Waktu reaksi dipilih sebagai variabel bebas karena berpengaruh terhadap konversi reaksi yang diperoleh, dalam hal ini yaitu hasil konversi RBDPO. Hal ini karena semakin lama waktu reaksi yang dilakukan, maka akan meningkatkan hasil konversi reaksi. Penelitian ini akan dilakukan dalam kondisi suhu 280ºC dalam tekanan 18 bar dengan memvariasikan waktu reaksi optimum HDO selama 2, 3, 4, dan 5 jam. Kemudian melakukan analisis terhadap karakteristik katalis yang digunakan dan produk biofuel HDO. Didapatkan hasil dari penelitian terhadap yield hasil HDO melalui uji FTIR, GCMS, dan C-NMR diperoleh mengalami kenaikan dari 8% kandungan hidrokarbon parafin (alkana) menjadi 65% pada waktu reaksi 5 jam sebagai waktu yang optimal dengan keterlibatan penggunaan katalis Ni0,59Cu0,41/ZrO2 pada proses reaksi hidrodeoksigenasi. Tingginya hidrokarbon jenuh dengan dominansi rantai C12-C20 mengindikasikan bahwa hasil hidrodeoksigenasi pada RBDPO dan pirolisat polipropilena telah berhasil mengonversi senyawa oksigenat menjadi rantai karbon biofuel. ......Biodiesel from palm oil as a type of biofuel is widely used as a substitute for fossil fuels. The dependence on plastic is difficult to escape on daily needs, and has a negative impact on the environment because it is difficult for the soil to decompose in a short period of time. However, in plastic there is one constituent component, namely polypropylene which is commonly found as a constituent of food plastic. Polypropylene can be used as a solvent in this study because it can dissolve triglycerides in palm oil and in the HDO process, with polypropylene will be liquefied and extracted through a thermal pyrolysis process because hydrogen gas can only function in liquid cephalic mixtures. This research will discuss the phenomenon experienced by RBDPO which has a high triglyceride content with PP pyrolysate in the hydrodeoxygenation reaction using a Ni-Cu/ZrO2 catalyst which has differences in operating conditions, namely the maximum reaction time in the hydrodeoxygenation reaction. The reaction time is chosen as a free variable because it affects the conversion of the reaction obtained, in this case, the result of the RBDPO conversion. This is because the longer the reaction time carried out, the more the reaction conversion results will increase. The study will be conducted under temperature conditions of 280ºC at a pressure of 18 bar by varying the optimal reaction time of HDO for 2, 3, 4, and 5 hours. Then conduct an analysis of the characteristics of the catalysts used and HDO biofuel products. The results of HDO results through FTIR, GCMS, and C-NMR tests were obtained to increase from 8% paraffin hydrocarbon content (alkanes) to 65% at a reaction time of 5 hours as the optimal time with the involvement of the use of Ni0.59Cu0.41 / ZrO2 catalysts in the hydrodeoxygenation reaction process. The high level of saturated hydrocarbons with the dominance of C12-C20 chains indicates that the results of hydrodeoxygenation in RBDPO and polypropylene pyrrolisate have succeeded in converting oxygenate compounds into biofuel carbon chains.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>