Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 897 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gus Minging D. Setiawan
Abstrak :
ABSTRAK
Sebagian besar kasus HIV ditularkan meialui hubungan seksual. Oieh karena itu, orang yang mempunyai resiko lebih tinggi untuk tertular dan menularkan HIV adalah orang yang berganti-ganti pasangan seksualnya, antara lain pekerja seks komersial (PSI^ dan pelanggannya. Survei yang diadakan oleh Yayasan Kerti Praja, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dan School of Public Helath University of Michigan (UMABS) menunjukkan bahwa supir (termasuk supir truk) adalah saiah satu pelanggan PSK yang proporeinya cukup besar. Survei kualitatif pada supir Jawa-Bali yang dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain menunjukkan bahwa 68 % dari supir dan kemet truk Jawa Ball pemah mengadakan hubungan seksual dengan PSK dalam satu bulan terakhir, dan sebagian besar dari mereka tidak memakai kondom. Mereka sering melakukan perjalanan panjang sehingga mempunyai potensi yang besar dalam mempereepat penularan PMS/HIV dari satu daerah ke daerah lainnya dl Indonesia (Wirawan, 1996). Penggunaan kondom merupakan salah satu perilaku preventif yang menjadi prioritas utama dalam usaha pencegahan AIDS dan lebih efektif daripada usaha untuk mengurangi jumlah pasangan seks (Reiss & Leik, 1989 dalam Poppen & Reisen, 1994). Kerangka teori HBM (Health Belief Model, Rosenstock dalam raclemente,1994) merupakan kerangka teori yang sangat balk untuk memahami dan menjelaskan perilaku preventif terhadap HIV. Selain Hu. Janz dan Becker (1984) melakukan studi dari 46 penelitian, kemudian mereka menyimpulkan bahwa selama tiga dekade inl, model ini merupakan salah satu pendekatan psikososial yang sangat beipengaruh terhadap perilaku kesehatan. Berdasarkan pertimbangan di atas, peneliti kemudian menggunakan HBM sebagai kerangka teori yang akan menjelaskan perilaku preventif. yaitu perilaku pencagahan dengan menggunakan kondom pada supir dan kemet toik di Jalur Pantura. Teori ini beranggapan bahwa perilaku preventif dipengaruhi oleh beberapa variabel yaitu perceived susceptibility, perceived severity, perceived benefits, perceived barriers, dan cues to action. Bila individu meyakini bahwa ancaman penyakit AIDS besar {perceived severity besar), merasa dirinya beresiko terkena AIDS {perceived susceptibility besar), merasa yakin bahwa tindakan pencegahan yang akan dilakukan (penggunaan kondom) lebih banyak memiltki keuntungan-keuntungan {perceived benefits) dari pada kerugian-kemgian {perceived barriers) serta adanya cues yang memicu perilaku penggunaan kondom tersebut, maka kemungkinan terjadinya tindakan pencegahan itu akan lebih besar (Kirscht, dalam Becker 1974). Menuajt Rosenstock (1974). perceived severity dan perceived suscepfibiiity menjadl dorongan untuk berperilaku, sedangkan perceived benefits dan perceived barriers merupakan jalur dari perilaku penggunaan kondom. Dan cues (misalnya informasi dari media massa, diskusi dengan teman, dsb.) menjadi pemicu perilaku penggunaan kondom. Timbul pertanyaan bagaimana sumbangan masing-masing komponon HBM teriiadap perilaku penggunaan kondom pada supir dan kernel truk Jalur Pantura di Indonesia. Dengan demikian, peneliti ingin meneliti kembali sumbangan masing-masing komponen HBM terhadap perilaku penggunaan kondom pada supir dan kernel Iruk Jalur Pantura. Perilaku penggunaan kondom diukur dengan nilai proporsi penggunaan kondom selama 3 bulan lerakhir berhubungan seks. Selanjutnya, Indeks penggunaan kondom dipakai sebagai dependent variable untuk menggambarkan perilaku penggunaan kondom. Peneliti mengadakan pendekatan kuantitatif dengan tipe penelitian Ex post fycto field study (Robinson. 1981). peneliti tidak memanipulasi IV {Independent variable) dan melakukannya pada situasi yang sebenamya (bukan di laboratorium). Pendekatan ini digunakan untuk mengetahui sumbangan masingmasing komponen HBM teriiadap perilaku penggunaan kondom dengan mengukur masing-masing variabel melalui suatu wawancara terstruktur. Sampel yang diperoleh adalah 141 supir dan kernel truk di pangkalan truk Rawapasung yang pemah mendengar tentang AIDS dan kondom, dan pemah melakukan hubungan seksual dengan PSK Data yang diperoleh diolah dengan mulfiple lltrear regression dengan metode step wise. Diperoleh hasil bahwa perceived benefits memberikan sumbangan yang signifikan teriiadap indeks penggunaan kondom pada supir dan kernel truk. Akan tetapi, perceived susceptibility, perceived severity, perceived barrier, dan cues to action tidak memberikan sumbangan yang signifikan terhadap indeks penggunaan kondom.
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
S2761
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dona Ramadhan
Abstrak :
Pangsa pasar keuangan syariah berada pada angka 5% pada tahun 2018. Di sisi lain, lembaga keuangan digital (fintech) mengalami pertumbuhan sangat pesat hingga 650% dalam kurun waktu setahun. Fenomena ini menunjukkan bahwa masyarakat saat ini sudah mengadopsi teknologi mutakhir. Berdasarkan asumsi bahwa fintech syariah dapat menjadi alternatif meningkatkan pangsa pasar keuangan Islam, penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh persepsi manfaat yang dirasakan, risiko yang dialami, dan maqoshid syariah terhadap intensi untuk berinvestasi melalui fintech syariah dengan mengambil reponden pekerja lembaga keuangan non-digital. Dengan menggunakan analisis structural equation modeling (SEM) terhadap 391 sampel, hasil pengujian data menunjukkan persepsi manfaat berpengaruh positif namun tidak signifikan, persepsi  risiko berpengaruh positif secara signifikan, dan persepsi Maqoshid syariah berpengaruh positif secara signifikan terhadap intensi berinvestasi menggunakan jasa fintech syariah. Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu pada responden pekerja lembaga keuangan non digital, model bisnis fintech peer-to-peer, dan persepsi dari sisi investor (pemodal). Rekomendasi penelitian lebih lanjut yaitu segmen responden dari Generasi Y dan Z dan dari sisi pengguna dana. Untuk implikasi manajerial, perusahaan fintech syariah harus lebih memperhatikan masalah profitabilitas dan kebermanfaatan yang lebih luas.
The market share of Islamic banking in Indonesia remains approximately at 5 percent in 2018. On the other hand, Fintech peer-to-peer lending amount has rapidly increased up to 650% in a year. This phenomenon indicates people now have started to adopt novel technology. Based on the assumption Islamic Fintech could be an alternative way to boost Islamic finance, this paper aimed in measuring the influence of perceived benefit, perceived risk, and perceived maqoshid sharia toward intention to make investment through Islamic Fintech by non-digital financial institution employees. Using structural equation modeling (SEM) as analytical tools of 391 samples, this research found that perceived benefit has positive but insignificant impact, perceived risk has positive and significant impact, and perceived maqoshid sharia has positive and significant impact toward intention to invest using Islamic fintech. However, this research has limitations. Perception is measured from non digital financial institution employee and investor sight, and Islamic fintech peer-to-peer business model as the object of the study. The findings also suggest further research to measure the perception of Gen Y and Z, and from borrower sight of fintech. Managerial implications for Islamic fintech are to pay more attention on profitability and to deliver broader social contribution.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54636
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Puspitasari
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini menguji pengaruh perceived security dan perceived privacy terhadap trust dan mempengaruhi perilaku continuous intentions penggunaan aplikasi mobile banking bagi nasabah PT. Bank Negara Indonesia, Tbk di kota Depok. Variabel yang akan diuji pada penelitian ini ada variabel perceived security dan, perceived privacy terhadap trust dan mempengaruhi perilaku continuous intentions. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dan data penelitian dikumpulkan melalui survei dengan menyebarkan kuesioner baik melalui offline dan online kepada 137 orang responden yang merupakan masyarakat kota depok dengan rentang usia wanita usia <20 tahun sampai >50 tahun yang pernah menggunakan aplikasi mobile banking PT. Bank Negara Indonesia, Tbk dalam periode 6 bulan terakhir dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis Structur Equation Model-Partial Least Square (SEM-PLS). Maka dalam penelitian ini, penulis menggunakan aplikasi software adalah SmartPLS version 3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived security mempengaruhi trust dan trust mempengaruhi perilaku berkelanjutan pengguna aplikasi mobile banking bagi nasabah PT. Bank Negara Indonesia, Tbk di kota Depok. Namun perceived privacy tidak mempengaruhi perilaku continuous intentions bagi nasabah pengguna aplikasi mobile banking bank BNI di kota Depok.
ABSTRACT
This study examines the effect of perceived security and perceived privacy on trust and influences continuous intentions behavior using mobile banking applications for customers of PT. Bank Negara Indonesia, Tbk in Depok city. The variables to be tested in this study are perceived security and perceived privacy of trust variables and affect continuous intentions behavior. This research uses a quantitative approach, and research data is collected through surveys by distributing questionnaires both through offline and online to 137 respondents who are residents of Depok City with the age range of women aged <20 years to> 50 years who have used PT. Bank Negara Indonesia, Tbk in the last 6 months period using the purposive sampling method. The analysis technique used is Structural Equation Model-Partial Least Square (SEM-PLS) analysis. So in this study, the author using software applications is SmartPLS version 3.0. The results showed that perceived security affected trusts and trusts affecting the ongoing behavior of users of mobile banking applications for customers of PT. Bank Negara Indonesia, Tbk in Depok city. However, perceived privacy does not affect continuous intentions behavior for customers using BNI bank mobile banking applications in Depok city.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Rebeka Meidiana
Abstrak :
Sejak tahun 2010, penggunaan m-tiketing mulai diperkenalkan di Indonesia pada bioskop x untuk dapat mengatasi permasalahan sistem antrian yang panjang saat memesan tiket dengan cara konvesional seperti biasa. Ironisnya sistem antrian selama ini tidak efektif karena penonton harus mengantri dalam antrian yang cukup panjang dan cukup lama untuk mendapatkan tiket bioskop namun tidak jarang sebelum gilirannya membeli tiket, tiket yang ingin dibeli sudah habis terjual penonton yang sedang antri tidak mendapatkan informasi mengenai tiket yang masih tersedia. Penelitian ini dilakukan dengan metode SPSS 14, mengambil sampel sebanyak 160 orang, dengan unit analisis masyarakat penggunan mtiketing di bioskop x yang berada di kawasan Jakarta yaitu, Megaria/Metropole, Gandaria, KelapaGading, Pondok Indah, danKampus UI, dilakukan pada bulan februari 2013-juni 2013. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh mobile ticketing knowledge terhadappersepsikemudahaanmenggunakan m-tiketing, teradapat pengaruh compatibility terhadap persepsi kemudahan mengunakan m-tiketing dan persepsi kegunaan menggunakan m-tiketing, tidak ada pengaruh reachbility dan convenience terhadap persepsi kemudahan menggunakan dan persepsi kegunaan menggunakan m-tiketing, perilaku keinginan menggunakan m-tiketing dipengaruhi oleh persepsi kemudahan menggunakan m-tiketing.
Since 2010, the use of m-ticketing was introduced in Indonesia in cinema x to be able to overcome the problems of the system are long queues when you book your ticket as usual conventional manner. Ironically for a queuing system is not effective because the audience had to queue up in a long queue and long enough to get tickets before the movie, but not infrequently turn to buy tickets, tickets to be purchased are sold out audiences that are in the queue do not get information about tickets still available. This research was conducted was conducted using SPSS 14, taking a sample of 160 people, with the unit of analysis, and the use of m-ticketing in cinema x which is in the Jakarta area, Megaria / Metropole, Gandaria, KelapaGading, Pondok Indah, and the UI campus this research doing start from February until June 2013. The results of this study concluded that there are significant knowledge of mobile ticketing to ease the perception of using m-ticketing, teradapat compatibility influence the perceived ease of use mticketing dang perception of the usefulness of using m-ticketing, there is no influence reachbility and convenience to the perceived ease of use and perceived usefulness use m-ticketing, behavioral willingness to use m-ticketing is influenced by perceived ease of use m-ticketing.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S52680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Widyastuti : Budi Santoso
Abstrak :
The green consumer movement is a reflection of people’s concern about the environment and has given rise to the green market. Companies that want to survive in this market must be able to apply a green label to all aspects of their business. This research aims to understand the influence of attitude, perceived value, and perceived price among customers on the decision to repurchase Javanony herbal products. The sampling technique in this study is purposive sampling. This study concludes that the attitude of customers who already have an understanding of green products is not completely supported by the company in applying green marketing to create higher value for its customers. Consumers are ready to pay for the extra value, will pay a premium price, and will repurchase only if they perceive extra value in the green product.
Management Research Center (MRC) Department of Management, Faculty of Economics, University of Indonesia and Philip Kotler Center, 2016
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ermawaty Ratna
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai pengaruh Country of Origin terhadap persepsi konsumen pada kualitas mobil dengan tiga tipe yang berbeda yaitu sedan, jeep, dan SUV, dimana negara asal mobil adalah Jerman, Amerika, dan Jepang. Penelitian ini bersifat kuantitatif dimana analisa dilakukan secara deskriptif. Adapun hasil penelitian ini secara keseluruhan adalah secara deskriptif mobil sedan dengan country of origin Jepang dipersepsikan memiliki kualitas yang lebih tinggi di bandingkan mobil sedan dengan country of origin Jerman dan Amerika, mobil jeep dengan country of origin Jerman dipersepsikan memiliki kualitas yang lebih tinggi di bandingkan mobil jeep dengan country of origin Jepang dan Amerika, dan untuk mobil SUV origin Jepang dipersepsikan memiliki kualitas yang lebih tinggi di bandingkan mobil SUV dengan country of origin Jerman dan Amerika.Hasil penelitian ini menyarankan untuk mobil sedan Jerman agar terus meningkatkan kualitas agar tidak kalah bersaing dengan mobil sedan Jepang, untuk mobil jeep Amerika agar dapat melakukan promosi terkait dengan kualitas mobilnya.
This thesis will discuss the effect of Country of Origin towards Consumer's Perception regarding the quality of three types of automobile; Sedan, Jeep and SUV from Germany, USA and Japan. This study will focus on the quantitative side. The findings of this study demonstrate that based on descriptive analysis Sedans with Japan as the Country of Origin are viewed to have a better quality compared to the other sedans with Germany and USA as the Country of Origins. Moreover, Jeeps with Germany as the Country of Origin are viewed to have a better quality compared to the other jeeps with Japan and USA as the Country of Origins. And furthermore, SUVs with Japan as the Country of Origin are viewed to have a better quality compared to the other sedans with Germany and USA as the Country of Origins. This analysis suggests that German sedans should improve their automobile quality thus will be able to match the quality of Japanese sedans, while American Jeeps should continue their promotion towards better quality products.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26618
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yusna Ayu Widiya
Abstrak :
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menurunkan Intensi Turnover pada karyawan PT AI. Berdasarkan penggalian data awal melalui wawancara dengan salah seorang staf HRD, diketahui bahwa tingkat turnover perusahaan tahun 2012 meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya, ditambah lagi ada beberapa karyawan yang sudah mengajukan surat pengunduran diri. Salah satu penyebab tingginya intensi turnover adalah rendahnya perceived organizational support yang dimiliki oleh karyawan. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kedua hal tersebut, peneliti mengukur korelasi antara perceived organizational support dengan intensi turnover karyawan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara perceived organizational support dengan intensi turnover karyawan sebesar -0,782. Bentuk intervensi yang diajukan oleh peneliti untuk meningkatkan perceived organizational support dan menurunkan intensi turnover adalah pelatihan coaching pada supervisor. Ketrampilam coaching yang diperoleh diharapkan dapat diterapkan pada bawahan, sehingga para karyawan dapat menyampaikan keluhan atau hambatan yang terkait dengan pekerjaan mereka pada supervisor. Dengan diadakannya coaching, diharapkan perceived organizational support karyawan akan meningkat dan intensi turnover karyawan akan menurun. ......The purpose of this research is to reduce turnover intention on employee in PT AI. Based on exploring the initial data by intervieweing one of employee in HR departement, researcher found out that the level of turnover in PT AI increase significantly in the last two year. Based on the literature study, one of the causes of turnover is perceived organizational support. To know whether there is a correlation between perceived organizational support and turnover intention, the researcher measures the correlation between perceived organizational support and turnover intention. The results show that there are significant relationship between perceived organizational support and turnover intention. The coefficient of correlation is -0.782 with the score of signification is 0,000 (p<0,01). To increase perceived organizational support on employee, researches suggest an intervention. Researche gives a training to supervisor about how to do coaching. After the training, all supervisor have to do coaching to their subordinate. With doing coaching, employee can talk to their supervisor about obstacle in work and their complaint to organization, employee can also talk about their career development with their supervisor so they can feel more satisfied with their job and organization. With this intervention, perceived organizational support of employee can increase and turnover intention can reduced.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T31419
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Apri Adiari Manu
Abstrak :
Tradisi sifon dilakukan saat Iuka sunat belum benar-benar sembuh, dan rentan terhadap pcnularan PMS termasuk HIV/AIDS. Tradisi ini mulai berkembang di Kota Kupang dan diiakukan oleh pemuda-pemuda suku lain diluar suku Atoin-Melo. Untuk itu perlu diketahui apa yang mendorong pelaku sunat untuk melakukan swan dan bagaimana persepsi terhadap penularan PMS. Penelitian dilakukan di Kota Kupang dengan menggunakan pcndekaian kualitatif dengan disain RAP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi terhadap kcrentanan penularan PMS masih kurang dan motivasi untuk kejantanan, kebersihan, dan kcsehatan merupakan ii-:ktor yang mcndorong informan melalcukan sunat tmdisional syfon. Penelitian ini menyarankan untuk dilakukan kegiatan untuk meningkatkan pemahaman tentang bahaya penularan PMS dan perlunya melakukan sunat yang sehat. ......Sifon tradition was done when the post circumcision injm'y not yet healed thus it was very susceptible of sexual transmitted diseases including HIV/AIDS. The tradition staned to develop in Kupang and done by male youth who were not Atoin-Metto tribe. Thus it was necessary to find out what the reinforcing factors of doing sifon and how is the perception of STD infection. This quantitative research was done in Kupang with RAP design. The result showed tha there was still lack of perceived susceptibility of STD. Issues of masculinity, cleanliness and health were become reinforcing factors toward informants in doing sifon traditional circumcision.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34014
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hariara Ghion Yosua
Abstrak :
Penelitian ini menguji konsep perceived value dan dimensinya dalam memahami motivasi yang mendasari perilaku pembelian tiket pesawat terbang melalui medium intemet (e-ticlcering). Variabel yang diuji dalam penelitian ini, antara lain: reputasi / kcpercayaan, ketersediaan informasi, kemudahan penggunaan, harga yang murah, lcualitas layanan, resiko, beban waktu I usaha, kesenangan, dan variabel nilai itu sendiri. Hasil penclitian diperoleh dari data yang berasal dari 207 responden dcngan kritcria bahwa responden tersebut pernah mengunjungi situs web maskapai penerbangan yang mcnycdiakan jasa e-licketing. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis regresi menggunakan sojiware SPSS 13. Hasil penelitian rnenunjukkan bahwa variabel yang memiliki pengaruh paling besar secara berturut-turut adalah variabel nilai, kesenangan, kualitas layanan, dan reputasi / kepercayaan. Variabel harga yang murah memilild pcngaruh tidak langsung yang dimediasikan melalui variabel nilai, scdangkan kemudahan penggunaan yang dimediasikan oleh variabel kesenangan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa faktor yang paling berpengaruh dalam perilaku pembelian tikct secara online (e- tickering) adalah faktor nilai atau harganya yang murah. ......This study tested the perceived value concept and its dimensions in order to understand the motivations e-ticketing purchase behavior in airline industry. The variables that were tested are reputation / trust, informativeness, ease of use, cheap price, service quality risk, time/ zgfort cost, enjoyment, and value construct it self. The result was takenjrom 207 respondents with criteria that the respondent is a person that had been visiting airline websites that provides e-ticketing services. The collected data was analyzed using simple and multhole regressions using software SPSS 13. Results show that there are variables that have strong impact in purchase intention, which is value, enjoyment, ease of use, and reputation / trust. Price was having an indirect #ect which was mediated by value construct, same as ease of use that was mediated by erybyment construct. From this result, we can conclude that consumer main motivation to use e-ticketing services is because the value or the price that was cheap.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T34228
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Georgius Herry Widiyatmoko
Abstrak :
Penelitian ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas female blue collar worker dalam membeli suplemen penambah darah. Loyalitas konsumen dipengaruhi oleh perceived value dan kepuasan konsumen, serta dimoderasi switching cost. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Berdasar hasil penelitian diketahui bahwa perceived value berpengaruh positif terhadap customer loyalty, customer satisfaction berpengaruh pada customer loyalty dan perceived value berpengaruh pada customer satisfaction. Sedangkan variabel switching cost tidak dapat memoderasi pengaruh perceived value terhadap customer loyalty tetapi memoderasi pengaruh customer satisfaction terhadap customer loyalty.
This study discusses the factors that affect the female blue collar worker loyalty in buying blood booster supplement. Customer loyalty is influenced by perceived value and customer satisfaction, and switching costs moderated. This research is descriptive quantitative research design. Based on the survey results revealed that perceived value positive effect on customer loyalty, customer satisfaction affects customer loyalty and perceived value affect customer satisfaction. While the switching cost variables can not moderate the effect of perceived value on customer loyalty but moderating influence on customer loyalty customer satisfaction.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44427
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>