Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Evi Yulianti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sachrianto
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ratna Puspitasari
Abstrak :
Analisis 226Ra dalam sampel air dilakukan dengan spektrometri alfa. Pada spektrometri alfa, radioisotop yang akan dianalisis harus dalam keadaan murni supaya tidak terjadi penumpukan spektrum. Pemurnian 226Ra dilakukan dengan proses pemisahan menggunakan pengendapan yang dilanjutkan dengan penukar ion dan pengukuran dilakukan pada suatu piringan yang dilapisi radioisotop dengan cara elektrodeposisi. Dalam penelitian ini, akan ditentukan kondisi optimasi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Budi Mulia
Abstrak :
Biodiesel merupakan energi alternatif sebagai solusi dari keterbatasan sumber daya dan cadangan minyak. Secara konvensional, biodiesel diproduksi dengan katalis homogen yang masih memiliki kekurangan. Katalis heterogen resin penukar ion menjadi pilihan terbaik karena mampu mendukung proses sintesis biodiesel. Fasanya yang padat menyebabkan proses pemisahannya menjadi lebih mudah, dapat diaktifkan kembali dan digunakan secara berulang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan bahan baku minyak jelantah (waste cooking oil), katalis resin Lewatit makropori, resin Amberlite gel dan Zeolit alam bayah. Tahapan penelitian dimulai dari proses pertukaran ion dengan variasi waktu, suhu, konsentrasi larutan asam HCl dan basa NaOH. Kemudian dilakukan uji aktivitas dengan variasi kecepatan pengadukan, ukuran partikel, material katalis. Tahapan terakhir adalah uji stabilitas dengan perlakuan dan tanpa perlakuan regenerasi. Uji aktivitas dilakukan pada rasio molar minyak dan metanol yaitu 1 : 7 dan 3 % wt (1 gr) berat katalis. Kondisi operasi optimum pada proses sintesis biodiesel terjadi pada suhu 60 oC selama 2 jam dengan kecepatan pengadukan sebesar 700 rpm. Zeolit alam bayah yang dipertukaran dengan NaOH 6M menghasilkan 16,19 % yield biodiesel, Amberlite gel yang dipertukaran dengan HCL 6 M menghasilkan yield sebesar 65,22 % dan material Lewatit makropori yang dipertukaran dengan NaOH 6 M merupakan bahan material yang menghasilkan yield biodiesel terbaik sebesar 85,94%. Lewatit makropori dengan hasil terbaik dipilih sebagai material utama yang digunakan dalam variasi kecepatan pengadukan, suhu, waktu reaksi, konsentrasi basa dan uji stabilitas. Menurut hasil perhitungan uji HPLC menunjukkan yield metil oleat terbaik kembali dihasilkan oleh Lewatit makropori dengan NaOH 6M sebesar 62,95 %.
Biodiesel is an alternative energy as a solution to the limited resources and oil reserves. Conventionally, biodiesel is produced by using homogeneous catalyst which still has shortcomings. Heterogeneous catalysts ion exchange resin is the best choice because it is able to support the biodiesel synthesis process. By its Solid phase made an easier separation process, able to be reactivated and used repeatedly. The research was conducted by using raw materials used waste cooking oil, Lewatit macroporous resin, Amberlite gel resin and natural zeolite bayah as the catalysts. The first stage of the research is ion exchange process with variations in time, temperature, the concentration of HCl and NaOH solution. Next stage is the activity test with variarion of stirring rate, zeolite particle size and comparison of different ion exchange catalysts. The final stage is the stability test with and without treatment regeneration treatment. Activity test is performed on oil and methanol molar ratio of 1: 7 and 3 % wt (1 g) weight of the catalyst. The optimum operating conditions of biodiesel synthesis process is at temperature of 60 °C for 2 hours with a stirring speed of 700 rpm. Natural zeolite bayah with 6 M of NaOH solution produced 16.19%, Amberlite gel with 6 M HCL produced 65.22% of biodiesel yield and material Lewatit macroporous with 6 M of NaOH solution produced 85.94% as the maximum result. As the best result, Material Lewatit macroporous selected as the main material which was used in the variation of stirring speed, temperature, reaction time, concentration of base and stability test. According to the results of test calculations yield methyl oleic HPLC produced by Lewatit macroporous with 6 M NaOH at 62.95%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Purwanto
Abstrak :
Uranium memiliki peranan penting dalam bidang energi. Ion uranil sangat larut dalam ikatan asam atau larutan karbonat-bikarbonat dan akan membentuk kompleks yang stabil dengan ion karbonat dan sulfat, sehingga pelindihan lebih banyak menggunakan asam sulfat atau natrium karbonat/bikarbonat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan kondisi optimum dan kapasitas adsorpsi maksimal resin Amberlite IRA 402-Cl terhadap uranium (VI) karbonat. Penelitian dilakukan secara batch dengan resin Amberlite IRA-402 Cl pada variabel waktu kontak, pH larutan terhadap masing-masing konsentrasi karbonat. Eksperimen juga dilakukan secara kontinyu di dalam kolom dengan konsentrasi karbonat 0,05 M dan 0,1 M untuk memperoleh kurva breakthrough. Pemodelan dilakukan untuk menentukan kurva breakthroughpada konsentrasi karbonat 0,05 M dan 0,1 M. Eksperimen pada variabel konsentrasi karbonat dan pH didapatkan nilai optimum pada konsentrasi karbonat 0,1 M  dan pH 10. Waktu kesetimbangan eksperimen batch pada menit ke-120. Kinetika adsorpsi uranium mengikuti pseudo orde dua. Model isoterm Langmuir menghasilkan kapasitas adsorpsi uranium 81,96 mg/g. Kurva breakthrough hasil eksperimen kontinyu dipengaruhi oleh konsentrasi karbonat. Hasil karakterisasi FTIR, SEM XPS, dan XRF menunjukkan mekanisme adsorpsi uranium oleh resin Amberlite IRA 402-Cl melalui pertukaran ion. Hasil pemodelan proses kontinyu adospsi uranium konsentrasi karbonat 0,05 M dan 0,1 M divalidasi dengan hasil eksperimen menghasilkan tingkat kevalidan yang sangat baik. ......Uranium is a key element in the nuclear fuel cycle. In aqueous phase, uranyl ion forms stable complexes with ligands, such as carbonate and sulfate ions. Therefore adsorption study of these aqueous uranyl complexes is important for various purposes, from uranium mining to waste treatment. The objectives of this study were to obtain the optimum conditions and maximum adsorption capacity of Amberlite IRA 402-Cl resin for uranium (VI) in carbonate solution. The study was conducted using batch experiments to investigate the effect of  contact time, pH of the solution, and carbonate concentration. Furthermore, continuous experiments were also carried out using glass column with carbonate concentrations of 0.05 and 0.1 M to obtain breakthrough curves. Additionally, modeling was carried out to determine the breakthrough curves at 0.05 and 0.1 M carbonate concentrations. The modeling was carried out with PHREEQC code using selectivity of the resin for uranyl carbonate and carbonate ion obtained from the batch experiment. The results show that the equilibrium time of adsorption of uranyl carbonate onto the resin was attained at 120 minutes. The optimum adsorption efficiency was obtained at 0.1 M carbonate concentration and pH 10. The uranium adsorption kinetics followed pseudo second order. The maximum adsorption capacity obtained from Langmuir isotherm model was 81.96 mg/g. The FTIR, SEM XPS, and XRF characterization results suggest the mechanism of uranyl carbonate adsorption onto Amberlite IRA 402-Cl resin is predominantly through ion exchange. The breakthrough curve of continuous experiment was affected by the carbonate concentration. The results of continuous process modeling of uranium adsorption at carbonate concentrations of 0.05  and 0.1 M were validated with experimental results to produce a very good level of validity.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Nirmalasari
Abstrak :
Pertukaran ion merupakan salah satu metode yang dapat digunakan daiam pengolahan llmbah dan pengolahan air. Penukar ion {resin atau serat) yang memiliki gugus fungsi asam fosfat (-PO4H2) telah diketahui memiliki selektifitas yang balk dan kemampuan untuk mengadsorpsi logamlogam Lantanida dan Aktinida, Pb, Ba, Zn, serta terhadap logam yang diklasifikasikan ke daiam asam Lewis seperti Fe (ill), Zr (IV), Mo (IV), dan U (IV). Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan serat FPA {Fibrous Phosphoric Adsorbent, yang dibuat dengan mencangkok 2-hidroksietil metakrilat asam fosfat (HMPA, 2-hydroxyethyl methacrylate phosphoric acids) pada kain non-woven yang tersusun dari serat polietilen (PE) yang dilapisi polipropilen (PP) secara radiasi) sebagai adsorban untuk mengikat Fe (III) (Fe-FPA) dan melakukan karakterisasinya melalui penentuan kapasitas penukaran kation terhadap Na^ dan Fe (III), serta kestabilan ikatan Fe-FPA. Metode yang digunakan untuk penentuan kapasitas adalah metode batch dan pengujian kestabilan ikatan Fe-FPA digunakan metode kolom yaitu I dengan mengelusinya dengan larutan FICI pada berbagai konsentrasi. Selanjutnya serat Fe-FPA yang dihasilkan dipelajari aplikasinya sebagai penukar anion ASO2" pada berbagai pH. Kapasitas serat FPA dengan 87,11% grafting yang ditukar dengan A kation Na^ sebesar 1,0983 mek/g FPA dan untuk serat FPA dengan 153,76% grafting sebesar 1,5138 mek/g FPA. Penyerapan Fe (III) optimum pada FPA * terjadi pada pFI 2,0 dan pada konsentrasi larutan Fe(N03)3 0,025 M. Jumlah Fe (III) yang teradsorpsi oleh FPA pada kondlsi optimum tersebut sebanyak 0,9755 mek/g FPA. Dari harga kemiringan kurva Log Kd pada berbagai pH, diketahui bahwa mekanisme adsorpsi Fe (III) pada serat merupakan I mekanisme koordinasi. Fe (III) yang terdesorpsi dari serat oleh FICI 0,01 M (pH 2,0) sebesar 0,22% dari jumlah Fe.(lll) yang teradsorpsi. Anion ASO2" dapat diadsorpsi optimum pada pFI 8,0 oleh serat Fe-FPA yaitu sebanyak 1,052 mek/g Fe-FPA.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dieni Lansi
Abstrak :
Pada penelitian ini dicoba pembuatan serat asam fosfet dari serat rayon yang dicangkok dengan monomer glisidil metakrilat (GMA), dan selanjutnya difungsionalisasi dengan larutan asam fosfat. Pencangkckan dllakukan m«^nggunakan metode iradiasi awal daiam medium udara dengan teknikemulsi dan atmosfer nitrogen. Hasil poncangkokan dinyatakan dalam bentuk persen pencangkokan (%G). Parameter yang dipelajari adalah dosis total Iradiasi yang berhubungan dengan kerapatan rental tercangkok, konsentrasi monomer dan waktu pencangkokan yang berhubungan dengan panjang rantal tercangkok. Fungsionaiisasi dilakukan dengan mempelajari pengaruh persen pencangkokan dari rayon-g-PGMA yang digunakan, konsentrasi larutan asam fosfat, dan suhu (32° 0 dan 98° 0). KarakterisasI serat asam fosfat dilakukan dengan analisa spektrum FTIR dan kapasitas penukaran ionnya terhadap ion logam Cu^"", selektivilasnya terhadap Ion Pb^^ dan Cu^", dan kecepatan penukaran Ion terhadap Ion logam Pb^"^ yang dipelajari pada pH 6,0. Pada penelitian ini juga dipelajari pengaruh struktur rantai ter cangkok dari serat asam fosfat terhadap selektlvitas penukaran ionnya. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa %G cenderung menlngkat dengan bertambahnya dosis iradiasi yang digunakan, konsentrasi monomer, dan waktu reaksi. Data densitas rantal tercangkok menunjukkan semakin tlnggl dosis Iradiasi maka semakin rapat jarak antar rantai tercangkok Pada dosis iradiasi yang sama, semakin tinggi konsentrasi monomer maka rantai tercangkok akan semakin panjang. Reaksi fungsionalisasi memberikan hasi! persen konversi GMAtertinggi sebesar 15,9% (0,81 mmol H3PO4) dengan kapasitas adsorbs! serat asam fosfat terhadap ion Cu^'^ sebesar 3,1 meq/g untuk serat asam fosfat dengan kerapatan yang sedang. Hasi! ini masih jauh iebih kecii daripada kapasitas RGP^ (6-7 mek/g). Serat asam fosfat yang disintesis menun-jukkan tingkat seiektivitas yang lebih tinggi terhadap ion logam Pb^* daripada ion oJ*. Semakin jarang jarak rar.tai PGMA yang tercangkok, maka serat akan serriakin seieldif. Percobaan f penukaran ion menunjukkan bahwa serat m.emiliki kecepatan penukaran ion yang baik karena kesetimbangan penukarannya dapat dicapai dalam vvcuctu 5 menit.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arrahmatika
Abstrak :
Salah satu metode yang dipakai dalam pengolahan limbah adalah metode pertukaran ion. Penukar ion yang mempunyai gugus asam fosfat diketahui memiliki selektifitas yang baik dan kemampuan untuk mengadsorpsi logam-logam lantanida dan aktinida, Pb, Ba, Zn, serta terhadap logam yang diklasifikasikan ke dalam asam lewis kuat seperti Fe (III), Zr (IV), Mo (IV), dan U (IV). Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi serat FPA (Fibrous Phosphoric Adsorbent), yang dibuat dengan mencangkok 2-hidroksietil metakrilat asam fosfat (HMPA, 2-hidroxyethyl methacrylate phosphoric acids) yang merupakan monomer dengan gugus asam fosfat, pada kain non-woven yang tersusun dari serat polietilen yang dilapisi polipropilen (PPPE) secara induksi radiasi dengan menentukan kapasitas penukar ion, uji regenerasi ion, selektifitas, adsorpsi kompetitif dan kecepatan penyerapan ion dengan menggunakan metode batch. Kapasitas serat FPA dengan 153,76% grafting yang ditukar dengan kation Na+ adalah sebesar 1,05 mek/g. Regenarasi ion yang dilakukan terhadap serat FPA dengan kondisi konsentrasi asam yang cukup tinggi dan waktu perendaman yang cukup lama didapatkan bahwa Na+ yang terdesorpsi hanya sebesar 3% dibandingkan dengan banyaknya Na+ yang teradsorpsi. Dari harga kemiringan Log Kd pada berbagai pH, diketahui bahwa mekanisme yang dominan terjadi adalah mekanisme koordinasi dan kemungkinan terjadi pula mekanisme pertukaran ion. Serat FPA bagus digunakan untuk penyerapan keenam jenis logam pada rentang pH 4,0-7,0 disebabkan nilai Log Kd logam-logam tersebut >1,5. Percobaan adsorpsi kompetitif menunjukkan nilai ? antara logam kobalt dan Nikel adalah 0,98. Berdasarkan nilai tersebut maka dapat disimpulkan kedua ion logam tersebut terekstrak bersama-sama.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Kopolimerisasi cangkok asam akrilat (AA) pada serat polipropilen isotaktik (PP) dipelajari menggunakan sinar Y dari sumber CO dengan teknik pra-iradiasi dalam atmosfir nitrogen. PP yang telah dihidrasi direaksikan dengan larutan AA dalam air. Proses pecangkokan ditentukan sebagai fungsi dosis total konsentrasi monomer temperatur dan waktu reaksi. Serat PP-g-AA dikarakterisasi dengan FTIR, DSC, SEMEDAX dan kapasitas penukaran ionnya terhadap ion Cu. Meningkatnya kadar pencangkokan akan meningkatkan pula kestabilan termal dan ketebalan serat. Serat yang telah dicangkok menunjukkan kinetika penularan ion yang tinggi terhadap ion Cu. Serat PP-g-AA dengan kadar pencangkokan 316.7% menunjukkan kapasitas penukaran ion sebesar 6.73 mek/g dan ion Cu terikat dan terdistribusi secara merata pada permukaan serat.
Graft copolymerization of acrylic acid (AA) onto polypropylene (PP) has been studied by using gamma rays from Co source by preirradition technique in nitrogen atmosphere . The preirradiated PP was treated with aqueous solution of AA . The precentage of grafting was determined as a function of total dose., monomer concentration,temperature and reaction periode PP-g-AA fibre was characterized by FTIR,DSC,SSEM-EDAX and the exchane capacity towards Cu ions.It was observed that the increase of percentage of grafting is followed by the increase of thermal stability and fibre thickness.High exchange kinetics towards Cu ions was shown.PP-g-AA fibre with degree of grafting of 316.7% showed exchange capacity of 6.73 meq/g and the binding copper ions were distributed homogenously in the fibre surface.
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1997
SAIN-II-2-Mei1997-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>