Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2455 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raharjo Daroessalam
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1982
S16637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Setiawan
Abstrak :
PT. X telah mengembangkan produk baru Susu Bubuk Instant "Alpha". Penelitian bertujuan mengevaluasi penilaian konsumen terhadap produk baru tersebut. Metode penelitian menggunakan data primer yang diperoleh melalui penyebaran kwesioner. Untuk menentukan bobot peranan dari variabel-variabel yang digunakan data yang diperoleh diolah dengan model AHP. Sedangkan untuk memperoleh penilaian konsumen terhadap produk baru digunakan pertanyaan berskala (1-5). Hasil penelitian yang merupakan kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa responden mementingkan pilihan berdasarkan kualitas produk sebagai kriteria utama dalam membeli susu bubuk instant, kemudian diikuti oleh distribusi, harga dan program promosi. Dalam menilai kualitas produk, responden lebih mengutamakan nutrisi sebagai pertimbangan utama, kemudian diikuti oleh rasa susu, aroma, kekentalan, kelarutan dan kemanisan. Untuk kriteria distibusi, supermarket merupakan tempat berbelanja yang paling penting, kemudian diikuti oleh toko, pasar tradisional dan warung. Untuk kriteria program promosi, promosi penjualan merupakan alat promosi yang paling penting kemudian diikuti oleh iklan. Program promosi penjualan yang paling menarik bagi responden adalah hadiah langsung, kemudian diikuti sales pushing girls dan sampel gratis. Sedangkan untuk iklan, iklan televisi dianggap paling menarik minat responden dan baru diikuti oleh iklan media cetak. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penilaian responden terhadap produk baru dalam hal kualitas produk baru adalah "bagus" dan harganya "murah". Dalam hal distribusi dan promosi masih dianggap belum dapat menjangkau konsumen sasarannya, kondisi ini menjadi ancaman jika tidak ada tindakan perbaikan yang antisipatif. Sebagai saran, penulis menekankan pada upaya meningkatkan kegiatan distribusi dan program promosi untuk menangkal kecendrungan ancaman tersebut.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18436
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pradana Sugarda
Abstrak :
PT. Flex Indonesia sebagai produsen kemeja pria baru mulai menjajaki pasar Indonesia tahun 1994, dengan label Oakland Hill, yang sejak berdiri tahun 1989 tujuan utamanya hanya pasar ekspor. Dengan mulai memasuki pasar lokal, PT. Flex Indonesia ternyata belum mempersiapkan diri dengan bekal strategi promosi yang memadai. Untuk itulah penulis bermaksud untuk mencoba mengembangkan suatu strategi promisi yang efektif bagi produk kemeja pria tersebut. Penelitian yang dilakukan bersifat observasi pasar dengan mengambil sampel sebanyak 100 orang responden. Hasil penelitian pasar tersebut dipakai untuk mengukur proses adopsi masyarakat terhadap produk baru tersebut selain itu juga dijadikan dasar untuk mengembangkan strategi promosi. Belum adanya strategi promosi yang efeksit disebabkan oleh belum adanya usaha sungguh-sungguh dari pihak manajemen PT. Flex Indonesia untuk terjun secara penuh ke pasar dalam negeri. Selain itu ada beberapa penemuan lainnya seperti tempat-tempat penjualan Oakland Hill yang kurang memadai demi meningkatkan proses adopsi masyarakat. Sasaran pasar yang dituju oleh PT. Flex Indonesia ternyata masih dapat diperluas kepada segmen pasar pria muda berusia di bawah 25 tahun, golongan ekonomi lemah ke atas. Para responden berpendapat bahwa mutu kemeja merupakan alasan utama mereka dalam membeli kemeja, disusul oleh potongan/ model kemeja, dan kemudian bahan kemeja itu sendiri. PT. Flex Indonesia ternyata baru menggunakan sarana promosi penjualan dalam bauran promosinya sehingga ke-efektif-an cukup diragukan. Kemudian dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mencoba menyusun delapan langkah pengembangan strategi promosi yang efektif. Kurang adanya usaha sungguh-sungguh dari pihak manajemen menyebabkan proses promosi yang telah dilakukan oleh perusahaan belum efektif untuk mencapai tujuan promosinya yaitu pengembangan brand awarness dan proses adopsi di masyarakat. Akibat dari kurang efektif-nya promosi yang dilakukan maka banyak dari sasaran pasar Oakland Hill belum mengetahui keberadaan kemeja tersebut. Selain itu belum optimalnya penggunaan bauran promosi oleh PT. Flex Indonesia. Jika perusahaan bermaksudnmengkomunikasikan produknya kepada sasaran pasar ada baiknya isi pesan tersebut bersifat informasi dan persuasif dengan memakai jalur komunikasi personal maupun non personal. Mengingat peningkatan brand awarness merupakan tujuan perusahaan maka perusahaan perlu memikirkan untuk menambah tempat-tempat penjualan.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S19239
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusnardi Budhi Wicaksono
Abstrak :
Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh keinginan untuk mengetahui sejauh mana audit operasional berperan terhadap fungsi-fungsi pemasaran yang ada dalam suatu perusahaan untuk dapat mengukur efisiensi desain program pemasarannya. Skripsi ini berusaha untuk menggambarkan bagaimana temuan yang dihasilkan dari audit operasional berdampak terhadap efisiensi desain program pemasaran suatu perusahaan. Metodologi penulisan yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah studi kasus. Studi kasus dilakukan dengan cara mengadakan observasi lapangan yaitu mengamati secara Iangsung pelaksanaan audit operasional yang memungkinkan ditemukannya temuan-temuan penyimpangan pada perusahaan. Kenyataan yang ditemukan ialah bahwa audit operasional dapat digunakan sebagai salah satu alat yang cukup efektif untuk menemukan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam suatu kegiatan atau fungsi organisasi. Hal ini karena audit operasional bertujuan untuk menilai efisiensi dan efektivitas suatu kegiatan atau fungsi tertentu. Efisiensi dan efektivitas kegiatan yang dinilainya tersebut diukur dengan menggunakan kriteria tertentu seperti peraturan dan kebijaksanaan perusahaan, sasaran dan tujuan perusahaan yang tertulis ataupun peraturan-peraturan pemerintah dan instansi lain yang berwenang. Kesimpulan yang dapat diambil ialah : temuan audit operasional membawa dampak peningkatan efisiensi dan efektivitas kebijaksanaan bauran pemasaran karena temuan audit tadi ditindak-lanjuti oleh pihak-pihak yang berwenang dalam perusahaan.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S19238
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Patrick
Abstrak :
Dalam pasar yang bersifat parity dewasa ini, dimana semua produk dianggap mempunyai kualitas yang relatif sama, komunikasi menjadi faktor yang sangat vital dalam strategi pemasaran setiap produk. Komunikasi merupakan satu-satunya faktor yang membedakan produk yang satu dengan yang lain, untuk membentuk suatu persepsi dalam benak konsumen. Selanjutnya, produk yang dipersepsikan sebagai yang terbaik merupakan produk yang akan memenangkan persaingan pasar. Sementara itu, sesungguhnya setiap bentuk pemasaran adalah bentuk komunikasi dan setiap bentuk komunikasi merupakan bentuk pemasaran. Terminologi "komunikasi pemasaran" menjadi faktor kunci dalam memenangkan persaingan pasar dewasa ini. Namun kemajuan teknologi yang menciptakan arus informasi yang overcommunicated saat ini, membutuhkan komunikasi pemasaran yang ter-integrasi atau Integrated Marketing Communications (IMC) untuk menghasilkan pesan penjualan berupa "satu suara" dan konsisten dalam arus informasi dua arah antara perusahaan dengan konsumen. Penulisan skripsi ini akan mengamati strategi komunikasi pemasaran dari salah satu perusahaan ritel terbesar di Indonesia, dan bagaimana respon, pendapat, persepsi dari para konsumen ritel Jakarta terhadap strategi tersebut. Informasi yang terkumpul digunakan untuk mengetahui tingkat efektivitas dari strategi yang sedang dilaksanakan. Pengamatan dilakukan berdasarkan visi, misi, strategi usaha, strategi pemasaran, dan berbagai faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perusahaan tersebut. Sedangkan pengumpulan data mengenai respon, pendapat, dan persepsi para konsumen dilakukan dengan menggunakan kuesioner, yang merupakan matrix antara program yang dihasilkan oleh setiap divisi pelaksana komunikasi pemasaran perusahaan tersebut, dengan empat komponen utama pengukuran IMC. Pengolahan data kuesioner dilakukan dengan mengoperasikan program SPSS, untuk menghasilkan output berupa data frekuensi dan tabulasi silang. Hasil analisa menyatakan bahwa strategi komunikasi pemasaran perusahaan tersebut sesungguhnya sudah menuju kepada strategi IMC, namun kultur perusahaan berdasarkan peranan pimpinan yang sangat mendominasi perusahaan secara keseluruhan, mengakibatkan pelaksanaannya tidak berjalan dengan baik dan benar.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S19259
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Berlian Mega Sandy
Abstrak :
Koperasi Simpan Pinjam JASA (Kospin JASA), sesuai dengan tujuan pendiriannya, Yaitu membantu para pengusaha kecil dan menengah yang mengalami kesulitan di bidang permodalan berusaha untuk meningkatkan jumlah simpan dalam rangka memenuhi kebutuhan pinjam dari anggotanya. Produk Rekening Koran merupakan produk yang potensial untuk ditingkatkan, selain mempunyai frekuensi penggunaan tinggi juga selama ini menyerap nilai nominal yang besar. Dalam usahanya menarik minat tabung dari anggota dan calon anggotanya Kospin JASA tidak bisa hanya `menunggu', tapi harus memburu dengan berusaha memberi pelayanan yang sebaik-baiknya, yaitu pelayanan yang sesuai dengan harapan nasabahnya. Sementara itu nilai yang diharapkan olah nasabah tidak bersifat tetap/statis tetapi terus berubah. Untuk tetap menjaga kepuasan nasabah itu salah satunya adalah dengan melakukan survai kepuasan nasabah secara terus menerus. Dengan survai itu diharapkan terdapat temuan suatu nilai yang diinginkan oleh nasabah, sehingga dapat dilihat suatu celah antara nilai perusahaan dengan nilai konsumen. Survai kepuasan dapat dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada sampel nasabah, diantaranya dengan menggali karakteristik pemakai dan selisih antara kinerja perusahaan dengan nilai yang diharapkan nasabah. Nasabah sampel dan lokasi penyebaran kuesioner dapat dilakukan secara purposive. Disain riset dapat dilakukan secara deskriptif, yaitu singgle cross sectional description. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa pengguna produk rekening koran Kospin JASA 90% adalah wiraswastawan, dengan frekuensi pemakaian minimum 1x seminggu, dan dari populasi umumnya tinggal di kawasan perdagangan & industri. Sampel nasabah 65% puas, dengan indeks kepuasan 3,65 yang menunjukkan sikap loyal namun masih mudah berpaling ke pesaing. Kepuasan itu tidak berpengaruh pada frekuensi menabung dan saran penggunaan kepada orang lain. Prioritas untuk produk adalah pada komponen kecepatan pelayanan, untuk harga pada kesesuaian tarif administrasi dengan standar usaha, distribusi pada kestrategisan letak kantor layanan dan untuk promosi pada kontak pribadi. Diantara pilihan prioritas untuk elemen marketing mix tersebut elemen harga tidak mendapat kesepakatan umum dalam pemilihannya dari sampel nasabah. korelasi antara kepuasan keseluruhan dengan kategori perdimensi elemen bauran pemasaran terdapat diantaranya pada sikap kekeluargaan, reputasi kepercayaan dan kestrategisan kantor layanan. Selama ini kinerja Kospin JASA efektif pada komponen sikap kekeluargaan, penawaran produk baru, pesan promosi, kemegahan kantor layanan, kestrategisan letak kantor layanan dan reputasi kepercayaan. Sedangkan celah yang perlu diperhatikan terutama pada komponen keprofesionalan karyawan, kecepatan, nilai yang lebih menguntungkan dari Bank/Kospin lain, kecepatan jasa deliveri dll. Jadi sebenarnya kinerja Kospin JASA selama ini cukup unggul pada fungsi hantaran ke pasar, yaitu dari segi distribusi dan promosi. Namun perlu adanya peningkatan pada fungsi pengembangan produk. Setelah diketahui keunggulan dan kelemahannya dapat disusun suatu formulasi strategi bauran pemasaran. Dengan melihat peluang yang ada pada perusahaan maka perusahaan dapat menggunakan strategi penyesuaian S/O atau strategi pemasaran agresif. Strategi pemasaran agresif yang dapat digunakan diantaranya adalah dengan: memotivasi nasabah lama untuk meningkatkan frekuensi dan jumlah nominal tabungan; diskriminasi harga terhadap iuran pokok dan wajib; pilihan tarif administrasi dan insentif langsung; menyerap captive power di daerah perwakilan; memperluas cakupan distribusi ke daerah baru dan segmen baru serta mengubah sikap sales promotion-nya.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
S19292
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saez, Eileen Elliott de
London : Facet, 2002
025.066 88 DES m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cambridge, UK: Blackwell Business, 1996
658.8 PRI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rangkuti, Freddy
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2001
658.83 RAN r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Stern, Mark E.
New York: McGraw-Hill, 1966
658.8 STE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>