Ditemukan 432 dokumen yang sesuai dengan query
M. Sabeth Abilawa
"Salah satu prasyarat keberhasilan program-program pembangunan sangat tergantung pada ketepatan pengidentifikasian target group dan target area. Begitu pula dalam program pengentasan kemiskinan, keberhasilannya tergantung pada langkah awal dari formulasi kebijakan, yaitu mengidentifikasi siapa sebenarnya ?si miskin? tersebut dan dimana dia berada? Kedua pertanyaan tersebut setidaknya dapat dijawab dengan melihat profil kemiskinan Profil kemiskinan dapat dilihat setidaknya dari karakteristik perumahan dan fasilitasnya, karakteristik demografi, kependidikan, ketenagakerjaan, akses informasi, kepemilikan asset, kesehatan, sosial. dan lain-lain.
Penelitian ini ini untuk mengetahui karakteistik rumah tangga miskin khususnya di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam berdasarkan data Susenas 2007 dengan menggunakan 2 metode yaitu Stepwise Discriminant Analysis dan Binnari Logistic Regression serta untuk memperkuat hasil uji dilakukan analisa uji grouping test dan chi square terhadap variabel-variabel yang terpilih. Dengan estimasi yang dihasilkan maka dapat diperbandingkan antara kemiskinan secara konseptual, mengacu pada SKPM BPS 2000 dengan model yang dibentuk sehingga bisa diperkirakan berapa misklasifikasi yang terjadi.
One prerequisite for the success of development programs is highly dependent on the accuracy of identifying target groups and target areas. Similarly, the poverty alleviation program, its success depends on the initial steps of the formulation of policy, namely to identify who exactly "the poor" and where he/she is? Both these questions can be answered with at least see the profile of poverty. Poverty profile can be seen at least from the housing characteristics and facilities, demographic characteristics, education, employment, access to information, asset ownership, health, social. and others.This study was to determine characteristics poor households, especially in the province of Nanggroe Aceh Darussalam and used Susenas 2007 data. Study also use two methods in statistics Stepwise Discriminant Analysis and Binnary Logistic Regression, and to strengthen the results of tests conducted by analysis of grouping tests and chi square test of selected variables. With the resulting estimates can then be compared between poverty in concept, referring to the SKPM BPS was formed in 2000 with the model that can be estimated how many misclassification happened."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27735
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Penny, D.H.
Jakarta: UI-Press , 1990
339.46 PEN k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: Universitas Prof. Dr. Moestopo (beragama) , 1993
351.845 UNI r (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: Rajawali, 1982
362.5 KEM
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika, 2011
362.5 PRO
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Kortschak, Irfan
"On social conditions of poor people living in rural areas in Indonesia.
"
Jakarta: Bank Dunia-PNPM Support Facility (PSF), 2010
362.5 IND m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Marpaung, Tigor Morris
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S6951
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
"Pengurangan kemiskinan merupakan tujuan penting yg ingin dicapai oleh pemerintah di berbagai negara. Oleh krn itu pemerintah memerlukan alat yg dpt digunakan untuk memperkirakan tingkat kemiskinan dan meramalkan pengaruh dr suatu kebijakan yg akan diambil terhdap tingkat kemiskinan. Tersedianya alat semacam ini akan memungkinkan pemerintah melakukan pilihan kebijakan yg memberikan dampak terbesar terhadap kemiskinan. Sementara itu , perumusan arah , kebijakan dan langkah-langkah penurunan kemiskinan selain sangat penting utk perumusan RPJM 2010-2014 jg sangat penting dlm mempercepat kontribusi dan partisipasi Ind dlm pencapaian tujuan Milenium (MDG). Dlm kurun waktu RPJM 2004 - 2009, telah dilakukan penyempurnaan dan penataan kebijakan dan program serta kondisi penanggulangan kemiskinan . Seluruh penyempurnaan ini sdh dpt menurunkan kemiskinan sampai tingkat sebelum masa krisis. Tingkat kemiskinan pd th 2008 mencapai 15,4 persen , masih jauh dr penurunan yg disyaratkan dlm MDG. Meskipun dengan ukuran MGD US 1/kapita/hari, Ind. sdh mencapai target MDG tujuan penurunan kemiskinan pd th 2005. Meskipun dengan demikian , penanggulangan kemiskinan masih menghadapi masalah: (i)penurunan kemiskinan semakin lambat tanpa didukung pertumbuhan ekonomi pd bidang yg menyerap tenaga kerja dan efektif menurunkan kemiskinan (ii) masih terjadi kesenjangan tingkat kemiskinan antar provinsi yg sangat beragam . Sementara itu tantangan penurunan kemiskinan menghadapi globalisasi yg memberikan kerentanan lebih besar bagi perekonomian dan penghidupan masyarakat miskin serta perubahan iklim yg jg memberi tantangan besar pd perdesaan dimana masyarakat miskin sebagian besar berada. Hasil analisa memberikan rekomendasi bahwa arah dan kebijakn kedepan dlm rangka meningkatkan efektivitas & mempercepat penurunan kemiskinan adalah : (a) Pembangunan ekonomi dirahkan pd kegiatan yg efektif meyerap tenaga kerja & berdampak pd peningkatan bagi masyarakt miskin (b) kebijakan program yg bersifat berpihak & langsung dengan penurunan kemiskinan ditujukan untuk menjangkau dan melayani masyarakat miskin dengan lebih baik (better reaching melalui :(i) Melengkapi kebijakan penaggulangan kemiskinan khususnya kebijakan yg berpihak untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat miskin (better serving); (ii) menyempurnakan targeting program. Hal ini penting krn hampir semua sektor memiliki program yg dirahkan baik langsung mau tidak langsung utk penurunan kemiskinan & khususnya diarahkan kpd masyarakat miskin ;(iii) Better mechanism bahwa dengan keterlibatan berbagai pihak baik ditingkat nasional paupun darah & antara pemerintahan (pemerintah & DPR/D) & pealaku usaha , masyarakat miskin serta lembaga swadaya masyarakat, diperlukan adanya mekanisme yg jelas & disepakati bersama , serta lembaga yng kompeten & instrumen yg baik & sumberdaya manusia yg berkualitas. (c) Dukungan adanya pembangunan daerah yg memperhatikan penataan & pengembangan: (i) sektor informal yg menjadi sumber penghidupan masyarakat miskin & menjadi stepping stone bagi masyarakat miskin untuk keluar dr kemiskinan dan (ii) pembangunan perdesaan terutama infrastruktur perdesaan, baik fisk & non fisik , untuk berkembangnya diversifikasi usaha perdesaan yg sangat menentukan & memberi cara peningkatan pendapatan bagi masyarakat miskin."
Lengkap +
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Nurul Wahyuti
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T27365
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Redatin Parwadi
Tanjungpura: Badan Penerbit Universitas Tanjungpura, 2013
362.5 RED c
Buku Teks Universitas Indonesia Library