Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nabilah Nurul Islami
Abstrak :
Latar belakang: Indonesia memiliki beban tuberkulosis (TB) paru tinggi. Aspergilosis paru kronik (APK) sering ditemukan pada pasien TB. Diagnosis APK menjadi tantangan di Indonesia karena keterbatasan sumber daya. Diperlukan alat diagnostik yang mudah, murah, dan memberikan hasil cepat dengan akurasi baik untuk membantu menegakkan diagnosis APK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai diagnostik ICT Aspergillus pada pasien TB paru. Metode: Penelitian ini berdesain potong lintang dan merupakan bagian dari penelitian payung tentang diagnosis APK pada pasien TB paru di Jakarta. Serum pasien TB paru yang memenuhi kriteria inklusi diperiksa menggunakan ICT Aspergillus (LDBio, Diagnostics, Lyon, France) dan IgG Spesifik Aspergillus ELISA (Bordier affinity products, Crissier, Switzerland) sesuai protokol di Laboratorium Mikologi Departemen Parasitologi FKUI pada Februari-November 2021. Hasil: Dari 105 subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi, sebanyak 58,1% adalah laki-laki. Rerata usia pasien 47,1617,1 tahun. Proporsi hasil positif ICT Aspergillus adalah 10,5% dan IgG spesifik Aspergillus ELISA 43,8%. Sensitivitas ICT Aspergillus 23,9%, dengan spesifisitas 100%, nilai duga positif 100%, dan nilai duga negatif 62,8%. Kesimpulan: Kemampuan diagnostik ICT Aspergillus belum optimal sebagai alat skrining, tetapi dapat dipertimbangkan sebagai alat diagnosis pasien TB paru suspek APK pada daerah dengan sumber daya terbatas. ......ackground: Indonesia has high pulmonary tuberculosis (TB) burden. Chronic pulmonary aspergillosis (CPA) is common in pulmonary TB patients. Diagnosing CPA is challenging in Indonesia because of the limited resources available. A new rapid and robust diagnostic tool is needed. This research aims to evaluate the diagnostic value of the ICT Aspergillus in pulmonary TB patients. Methods: This cross-sectional study is a part of the CPA diagnostic research of pulmonary TB patients. Pulmonary TB patients' serum fulfilling the inclusion criteria were assessed using ICT Aspergillus (LDBio, Diagnostics, Lyon, France) and Aspergillus-specific IgG ELISA (Bordier affinity products, Crissier, Switzerland) in Mycology Laboratory of Parasitology Department FMUI in February-November 2021. Results: From 105 subjects included, the proportion of men 58,1% with 47,1617,1 years age means. The Aspergillus IgG was positive in 10,5% patients with ICT, and 43,8% with ELISA. The sensitivity of ICT Aspergillus was 23,9%, the specificity was 100%, the positive predictive value was 100%, and the negative predictive value was 62,8%. Conclusion: ICT Aspergillus has a fair diagnostic capacity in pulmonary TB patients as screening tools for CPA. However, the usage of ICT Aspergillus as point-of-care test in limited-resource settings needs to be considered.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wafa Herviana
Abstrak :
Latar belakang: Pasien asma dapat mengalami sensitisasi terhadap Aspergillus sp. yang dapat menyebabkan aspergilosis bronkopulmoner alergika (ABPA). Kondisi ABPA, penggunaan steroid, dan kerusakan fungsi paru dapat meningkatkan risiko aspergilosis paru kronik (APK). Pemeriksaan baku emas mikologi APK adalah kultur jamur, yang memerlukan sumber daya terlatih dan waktu lama. Pemeriksaan imunokromatografi (ICT) Aspergillus dengan mekanisme lateral flow assay yang mudah dilakukan dan memerlukan sampel sedikit dapat menjadi alternatif baru deteksi Aspergillus sp. pada pasien asma persisten. Metode: Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-November 2021, menyertakan 50 pasien asma persisten di RS Persahabatan yang direkrut pada penelitian sebelumnya. Bahan klinis terdiri atas 50 serum pasien untuk pemeriksaan ICT Aspergillus dan 15 sampel sputum untuk kultur jamur. Pemeriksaan dilakukan di laboratorium Departemen Parasitologi FKUI. Hasil: Demografi 50 subjek didominasi perempuan (78%) dan rerata usia subjek 55,8 tahun (SD±13,14). Hasil positif ICT Aspergillus ditemukan pada 16% (8 subjek). Pertumbuhan 17 isolat Aspergillus didapatkan pada sputum yang berasal dari 11 pasien, terdiri atas: Aspergillus niger (8 isolat), Aspergillus sp. (5 isolat), Aspergillus flavus (3 isolat), dan Aspergillus terreus (1 isolat). Tiga pasien memiliki hasil positif pada kultur dan ICT Aspergillus. Delapan dari pasien dengan hasil kultur positif memiliki hasil ICT negatif, meski 4 di antaranya memiliki 2 isolat Aspergillus. Kesimpulan: Pemeriksaan ICT Aspergillus menunjukkan hasil positif 16% pada 50 pasien asma yang diteliti. Kultur jamur pada sputum 11 dari 15 pasien menunjukkan pertumbuhan Aspergillus sebanyak 17 isolat, dengan spesies terbanyak A. niger. Tidak terdapat kaitan bermakna antara pemeriksaan ICT Aspergillus dengan hasil kultur jamur Aspergillus pada pasien asma persisten. ......Introduction: Asthma patients can be sensitized to fungi, including Aspergillus sp. which can cause allergic bronchopulmonary aspergillosis (ABPA). The certain conditions such as ABPA, steroid consumption, and lung function disturbance can increase the risk of chronic pulmonary aspergillosis (CPA). The gold standard for mycology examination for CPA diagnosis is fungal culture, which is time-consumed and need special resources. Immunochromatography test (ICT) Aspergillus could be a new alternative for CPA diagnosis, including for asthma patients. Method: There were 50 persistent asthma patients from Persahabatan General Hospital who were recruited in previous study. Fifty sera were tested for ICT Aspergillus and 15 sputum samples for fungal culture. Result: Demography of 50 subjects was dominated by women (78%) and mean age was 55.8 years (SD±13.14). Positive ICT test result was 16%, and 17 Aspergillus isolated from sputum of 11 out of 15 patients, consisted of Aspergillus niger (8 isolates), diikuti Aspergillus sp. (5 isolates), Aspergillus flavus (3 isolates), and Aspergillus terreus (1 isolate). There were 3 patients with positive results in both ICT and Aspergillus culture. Eight patients with Aspergillus confirmation had negative ICT results, despite 4 out of 8 had 2 Aspergillus isolates. Conclusion: Aspergillus ICT in this study showed a positivity rate of 16%. There were 17 Aspergillus isolates from the sputum of 11 out of 15 patients, with A. niger as the most common species. There was no significant relationship between Aspergillus ICT examination and fungal culture results in persistent asthmatic patients.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cucunawangsih
Abstrak :
Demam dengue atau demam berdarah dengue masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, karena angka kesakitan yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun terutama pada saat kejadian luar biasa. Meskipun demikian angka kematian telah turun di bawah 3% yaitu 1,1% pada tahun 2004. Terdapat beberapa penyakit yang memberikan gejala klinis menyerupai DBD sehingga menyulitkan dalam mendiagnosa, untuk itu diperiukan uji laboratorium sebagai konfirmasi untuk diagnosis klinis. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan.64 spesimen yang berasal dan penderita tersangka demam dengue dan demam berdarah dengue yang dirawat di rumah sakit untuk kemudian dilakukan uji RT-PCR, hambatan hemaglutinasi dan IgM-IgG rapid immunochromatagraphy. Diagnosis klinis DBD menggunakan kriteria WHO 1997. Hasil yang didapat adalah bahwa keempat serotipe virus dengue ( DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4 ) beredar di Jakarta, tempat dimana penelitian ini dilakukan dengan DEN-3 sebagai predominannya. IgM-IgG rapid immunochromatography dapat digunakan untuk membedakan infeksi virus dengue dengan yang bukan infeksi virus dengue karena sensitif, di samping itu mudah dan cepat untuk dikerjakan. Nilai sensitifitasnya adalah 95,8% dan spesifisitasnya adalah 65%. Dengan menggunakan tiga macam antigen ( DI, D2 dan D3 ), hasil uji hambatan hemaglutinasi memberikan hasil yang positif sebesar 60,9% dari kasus tersangka demam berdarah dengue. Meskipun pengerjaannya tidak sederhana dan memerlukan spesimen ganda, uji ini merupakan Baku emas bagi diagnosis infeksi dengue.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2005
T58393
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neneng Rida Rifaatul Musyarofah
Abstrak :
Nanopartikel Ni(OH)2 (Ni(OH)2 NP) telah berhasil disintesis melalui metode pengendapan kompleks pada kondisi hidrotermal. Produk yang didapatkan kemudian dikarakterisasi dengan menggunakan Spektrofotometer UV-Visible, Fourier Transform InfraRed (FTIR), dan Transmission Electron Microscopy (TEM). Dilakukan pengukuran Ni(OH)2 NP secara elektrokimia dengan menggunakan metode Anodic Stripping Voltammetry (ASV) pada elektroda Boron-Doped Diamond (BDD). Kondisi pengukuran telah dioptimasi pada potensial deposisi -100 mV dan waktu deposisi 300 sekon. Linieritas konsentrasi Ni(OH)2 NP telah ditentukan dan didapatkan nilai Limit of Detection (LOD) sebesar 5,3 x 10-6 mol/L pada 0,1 M PBS pH 3. Ni(OH)2 NP telah berhasil dikonjugasikan dengan antibodi melamin yang ditunjukkan dengan perbedaan hasil muatan permukaan yang lebih positif dari sebelum dikonjugasikan dengan menggunakan instrumen zeta potensial. Perangkat sensor strip test immunokromatografi telah berhasil difabrikasi dengan menggunakan Ni(OH)2 NP sebagai label untuk mendeteksi melamin. Kinerja perangkat sensor strip test immunokromatografi telah teruji secara optikal dapat mendeteksi melamin pada kisaran konsentrasi 1 ? 10 mg/L. Hal ini menunjukkan bahwa perangkat sensor yang difabrikasi dapat diaplikasikan lebih jauh untuk deteksi melamin pada sampel.
Nickel Hydroxide nanoparticles (Ni(OH)2-NPs) has been synthesized by complexation-precipitation method on hydrothermal condition. The product has been characterization by UV-Visible spectrophotometer, FTIR, and Transmission Electron Microscopy (TEM). Electrochemical performance of Ni(OH)2-NPs was observed using anodic stripping voltammetry (ASV) method at Boron-Doped Diamond (BDD) electrode. ASV condition was fixed in the deposition time of 300 s in -0.1 V. A linier calibration of Ni(OH)2-NPs was observed with an estimated limit of detection (LOD) of 5.73 x 10-6 mol/L in 0.1 M PBS pH 3. Ni(OH)2-NPs was successfully conjugated with melamine antibody (Ab) and the confirmation showed positive result based on result of zeta potential surface. An immunochromatography strip test was then fabricated using Ni(OH)2-NPs conjugated melamine antibody as a probe for selective melamine detection. The result showed that melamine can selectively detected in the concentration range of 1 ? 10 mg/L, suggested that this system is promising in real sample for quantitative detection.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64773
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library