Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Muhammad Aggil Segara Alamsyah
Abstrak :
Latar belakang: Ekstraksi gigi merupakan tindakan yang sangat kompleks sehingga dibutuhkan banyak keterampilan dan pengetahuan khusus. Dan hal tersebut dipelajari dalam pendidikan kedokteran gigi. Indonesia memiliki 32 universitas baik negeri maupun swasta yang menyediakan program sarjana dan profesi kedokteran gigi, termasuk Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Salah satu modul utama dalam kurikulum pendidikan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia adalah pembelajaran teknik ekstraksi gigi. Dan saat ini belum diketahui gambaran persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran teknik ekstraksi gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Metode: Penelitian ini menggunakan deskriptif potong lintang pada 404 mahasiswa menggunakan kuesioner tentang persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran teknik ekstraksi yang pernah dipakai sebelumnya. Hasil: Setiap angkatan menunjukkan variasi penilaian yang berbeda terhadap pembelajaran teknik ekstraksi gigi. Mayoritas mahasiswa yang menggunakan model pelatihan praklinik menganggapnya sebagai persiapan yang berguna untuk tindakan ekstraksi gigi pada pasien. Sebagian besar mahasiswa merasa bahwa pengetahuan mereka tentang anatomi dan kesiapan mereka untuk menghadapi komplikasi saat ekstraksi terhitung kurang. Selain itu, mayoritas mahasiswa merasa telah dilatih dengan baik dan merasa puas dengan pelayanan pendidikan yang diberikan dalam pembelajaran teknik ekstraksi gigi. Kesimpulan: terdapat beberapa perbedaan persepsi antar angkatan 2014 – 2017 terhadap pembelajaran teknik ekstraksi gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
......Background: Tooth extraction is a very complex procedure that requires a lot of special skills and knowledge. This is taught in dentistry education. Indonesia has 32 public and private universities that provide undergraduate and professional dental programs, including the Faculty of Dentistry, University of Indonesia. One of the main modules in the education curriculum of the Faculty of Dentistry, University of Indonesia is learning tooth extraction techniques. And currently, there is no known description of student perceptions of learning tooth extraction techniques at the Faculty of Dentistry, University of Indonesia. Methods: This study used a cross-sectional descriptive study on 404 students using a questionnaire about student’s perceptions of learning extraction techniques that had been previously used. Results: Each batch students showed a different variation in the assessment of learning tooth extraction techniques. The majority of students who use the preclinical training model consider it a useful preparation for dental extraction in patients. Most of the students felt that their knowledge of anatomy and their readiness to deal with complications during extraction was lacking. In addition, the majority of students felt that they had been properly trained and were satisfied with the educational services provided in learning tooth extraction techniques. Conclusion: There are several differences in perceptions between 2014 - 2017 students batches of learning tooth extraction techniques at the Faculty of Dentistry, University of Indonesia
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ratu Rachmani
Abstrak :
ABSTRAK
Penentuan bidang oklusal pada pembuatan gigi tiruan lengkap merupakan salah satu tahap penting.
Letak bidang ini ditentukan oleh ketepatan galengan gigit rahang atas. Metode yang umum dilakukan oleh para dokter gigi ialah dengan membuat galengan gigit rahang atas 1-3 mm di tepi bawah bibir atas dan sejajar dengan garis Ala-Tragus Meskipun dalam penentuan inklinasi antero-posterior galengan gigit rahang atas digunakan pedoman yang sama yaitu garis Ala-Tragus, ternyata letak titik-titik referensi yang digunakan untuk menarik garis ini betbeda satu sama lain. Sebenarnya secara ideal elemen gigi tiruan lengkap sebaiknya diletakkan tidak jauh dari posisi gigi aslinya. Oleh sebab itu sebaiknya posisi bidang oklusal gigi tiruan langkap disesuaikan dengan posisi bidang oklusal gigi aslinya.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui garis Ala-Tragus mana yang sejajar dengan bidang oklusal gigi asli pada kelompok keturunan Deutero Melayu, sehingga dapat ditentukan titik referensi pada tragus yang dapat digunakan sebagai pedoman bidang oklusal galengan gigit rahang atas.
Penelitian ini dilakukan pada sekelompok mahasiswa FKG. Universitas Indonesia, DR. Mustopo dan Usakti yang termasuk kelompok keturunan Deutero-Melayu.
Dalam penelitian ini titik-titik referensi pada tragus dan Alanasi ditentukan terlebih dahulu dengan meletakkan kertas timah, kemudian dilakukan pemotretan sefalometri dengan menggunakan teknik lateral/profil pada sisi kanan wajah subyek untuk menentukan kesejajaran bidang tersebut.
Pada sefalogram yang di dapat tersebut dilakukan penapakan untuk mengukur besar sudut yang terletak 'antara garis Ala-Tragus (yang di tarik melalui titik inferior, tengah-tengah dan superior tragus) dan garis fasial, serta besar sudut yang terletak antara garis oklusal dan garis fasial untuk membandingkan nilai Mean dari hasil pengukuran besar sudut tersebut kemudian di ranalisis dengan "Student t-test?.
Hasil penelitian ini menunjukkan garis Ala -Tragus yang di tarik melalui tepi inferior Ala-nasi dan tepi inferior tragus sejajar dengan bidang oklusal. Dengan demikian tepi inferior tragus dapat dipakai sebagai referensi untuk menentukan kedudukan antero-posterior galengan gigit rahang atas dalam pembuatan gigi tiruan lengkap.
1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library